10 research outputs found

    Penentuan Parameter Kinetika Peruraian (Orde Reaksi, Tetapan Laju Peruraian dan Energi Aktivasi) Ptroksikam Dengan Penambahan PVP K30 Dalam Dapar Fosfat pH 7,4

    Get PDF
    Piroksikam merupakan suatu obat antiinflamasi non steroid yang mempunyai sifat sukar larut dalam air sehingga dapat menghambat absorpsinya di dalam tubuh. Sifat ini dapat menyebabkan kegagalan pengobatan karena efek terapi tidak tercapai. Oleh karena itu diperlukan bahan tambahan yang meningkatkan kelarutan piroksikam dan dipilih PVP K30 yang memiliki sifat hidrofilisasi sangat bagus dan dapat membentuk kompleks yang larut dalam air dengan senyawa obat yang sukar larut dalam air sehingga kelarutan bahan obat dapat meningkat. Ditinjau dari struktur molekulnya, piroksikam memiliki kemungkinan tidak stabil secara kimia karena memiliki gugus asil yaitu amida yang cenderung mudah mengalami hidrolisis. Kemungkinan mekanisme reaksi hidrolisisnya adalah bennula dari pemindahan asil ke air yang diikuti dengan terjadinya penyerangan nukleofil pada gugus amida dari piroksikam dan menyebabkan terjadinya peruraian ikatan C-N dan terbentuk ikatan C-OH. Penentuan stabilitas kimia piroksikam PVP K30 dilakukan pada suhu 60°C, 70°C, 80°C dengan metode peningkatan suhu. Penetapan kadar piroksikam PVP K30 yang tidak terhidrolisis ditentukan dengan spektrofotometri ultraviolet pada panjang gelombang 353 nm. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa laju peruraian piroksikam PVP K30 mengikuti orde satu dengan tetapan laju peruraian (k) pada suhu 60°C sebesar 1,61 x 10"3 jam•t, pada suhu 70°C sebesar 1,84 x 10"3jam"1dan pada suhu 80°C sebesar 2,07 x 10"3 jam"1 dengan energi aktivasi sebesar 2,9 kkal/mol

    Kualitas Fisik Bakso Daging yang Diiradiasi dengan Sinar Gamma pada Penyimpanan Suhu Ruang

    Get PDF
    This study was aimed to investigate the meatballs physical qualities that are irradiated with high-doses of gamma rays. This study used the irradiation method with the dosage of 20, 25and 35 kGy and storage at room temperature. For the control (0 kGy), storage was done in the freezer. The results showed that at 0 month, the samples water contents at 20; 25; 35 kGy were 67,03%; 67,50%; 66,67%, with significant difference (p<0.05) to control 68,73%. Water content (%) at 2 months were 65,03%; 66.00%; 67.50% and control 63,23% 2 months hassignificant difference (p<0.05) but still meet the SNI standard (<70%). Optimum water activity was obtained at irradiation dose of 35 kGy. The pH results doses of 20; 25; 35 kGyfor 0 month were 6,35; 6,34; 6,39 and 2 months were 6,59; 6,47; 6,46, respectively. pH of control was 5,87 at 0 month and 6,49 at 2 months. The pH of samples stored for 0 month wererelatively higher than the control pH. At 2-month storage, the pH of the samples was lower than the control, but still meets the standard. Meatball irradiation up to 35 kGy can be used as an alternative for preservation at room temperature.Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kualitas fisik bakso yang telah diiradiasi sinar gamma dosis tinggi. Penelitian menggunakan perlakuan dosis iradiasi sebesar 20, 25, dan 35kGy dengan penyimpanan akhir pada suhu ruang sedangkan untuk kontrol yang tidak diiradiasi (0 kGy), penyimpanan dilakukan dalam freezer. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada penyimpanan 0 bulan, kadar air bakso iradiasi dosis 20; 25; 35 kGy masing-masing 67,03 %; 67,50 %; 66,67 % berbeda nyata (p<0,05) dengan non-iradiasi 68,73 %. Kadar air (%) pada penyimpanan 2 bulan, masing-masing 65,03 %; 66,00 %; 67,50 % dan non iradiasi 63,23 %. Penyimpanan 2 bulan berbeda nyata (p<0,05) namun masih memenuhi standar SNI (<70%). Aktivitas air optimum bakso diperoleh pada dosis iradiasi 35 kGy. Hasil pH menunjukkan bahwa dosis iradiasi 20; 25; 35 kGy penyimpanan 0 bulan masing-masing6,35; 6,34; 6,3 dan penyimpanan 2 bulan masing-masing 6,59; 6,47; 6,46 berbeda nyata terhadap pH bakso kontrol. pH bakso iradiasi penyimpanan 0 bulan relatif lebih tinggi dari pH kontrol. Sedangkan pada penyimpanan 2 bulan, pH bakso iradiasi lebih rendah dari kontrol tetapi masih memenuhi syarat. Iradiasi bakso hingga 35 kGy dapat digunakan sebagai alternatif proses pengawetan bakso pada suhu ruang

    Most Common Sexually Transmitted Infections in LGBT

    Get PDF
    Sexually Transmitted Infections (STIs) are infections that are transmitted through sexual contact with an infected partner through vaginal, oral and anal sex. STIs can also be transmitted from mother to child during pregnancy, childbirth, and breastfeeding. LGBT is a group at high risk of contracting STIs, especially syphilis. Syphilis rates increased every year by 28.6% from 2020 to 2021. LGBT people accounted for 47% (18,381) of syphilis cases and (44%) LGBT people who had syphilis also had HIV. This article was written with the aim of finding out more about the molecular biology, phatophysiology and clinical symptoms of syphilis. The method used is a literature review on the NCBI website, Google Scholar, and Research Gate. It can be concluded that syphilis can be cured in the early stages of infection, but if adequate treatment is not received it can become a systemic infection and progress to the latent phase. Syphilis can also increase the risk of transmitting HIV which cannot be cured but can take medication to treat the symptoms. In conclusion, LGBT is a group at high risk of contracting STIs. The reason is, they have different sexual lives in general. The sexual activities carried out are anal sex, oral sex and variations thereof. Anal sex has a potential risk of injury to the anus. Because the anus is not elastic, sexual intercourse carries a risk of injury, so syphilis is more easily transmitted if there is damage to the anal area

    Analisis Preferensi dan Rute Destinasi Pariwisata Pantai di Daerah Istimewa Yogyakarta

    No full text
    Destinasi pariwisata andalan di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah destinasi pariwisata pantai. Aksesibilitas yang terdapat dalam destinasi pariwisata pantai tidak menyurutkan minat wisatawan. Tujuan studi ini adalah untuk menggambarkan hubungan antara aksesibilitas dengan preferensi dan rute destinasi pariwisata pantai, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi preferensi dan rute destinasi pariwisata pantai di Daerah Istimewa Yogyakarta. Metode yang digunakan adalah metode deduktif dengan analisa kuantitatif. Metode analisis data yang digunakan yaitu menggunakan analisis statistik deskriptif. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara aksesibilitas dengan preferensi dan rute destinasi pariwisata pantai. Terdapat destinasi pariwisata pantai yang sering dilewati dan menjadi rujukan yaitu Pantai Baron dan Pantai Parangtritis. Faktor yang mempengaruhi preferensi dan rute destinasi pariwisata pantai adalah (i) faktor sosio-demografis wisatawan, yang terdiri dari daerah asal wisatawan, sumber informasi, dan frekuensi berwisata, (ii) faktor amenitas yang meliputi ketersediaan sarana dan prasarana pariwisata serta kemampuan sarana dan prasarana pariwisata dalam memenuhi kebutuhan wisatawan, (iii) faktor perilaku wisatawan, yang terdiri dari tujuan wisata, motivasi wisata, dan harapan wisatawan akan sarana dan prasarana pariwisata yang dibutuhkan, (iv) faktor atraksi wisata yang meliputi kemampuan atraksi wisata dalam menarik minat wisatawan, jenis atraksi wisata yang digemari wisatawan, dan aktivitas wisata yang dilakukan oleh wisatawan

    STRATEGI PEMBINAAN KESADARAN BELA NEGARA DALAM RANGKA MENANGKAL ANCAMAN NIRMILITER. (STUDI DI WILAYAH BEKASI TAHUN 2016-2020)

    No full text
    Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis setiap kendala yang dihadapi dan strategi yang digunakan dalam pembinaan sikap Bela Negara masyarakat di wilayah Kabupaten Bekasi dalam menangkal ancaman nirmiliter. Pendekatan yang digunakan ialah pendekatan studi kasus dan kualitatif, serta CIPP (context, input, process, product) digunakan sebagai model evaluasi. Subjek penelitian ini adalah para pihak yang dapat memberikan data sesuai kebutuhan peneliti dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Objek penelitian ini adalah masalah kesadaran bela negara dan strategi pembinaan kesadaran bela negara masyarakat di wilayah Kabupaten Bekasi.Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi pustaka. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pembinaan kesadaran Bela Negara tidak dilakukan secara periodik oleh satuan wilayah teritorial. Hal tersebut terjadi karena kegiatan pembinaan kesadaran bela negara belum menjadi prioritas serta belum adanya strategi pembinaan kesadaran bela negara

    Strategi Pembinaan Kesadaran Bela Negara dalam Rangka Menangkal Ancaman Nirmiliter. (Studi di Wilayah Bekasi Tahun 2016-2020)

    Full text link
    Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis setiap kendala yang dihadapi dan strategi yang digunakan dalam pembinaan sikap Bela Negara masyarakat di wilayah Kabupaten Bekasi dalam menangkal ancaman nirmiliter. Pendekatan yang digunakan ialah pendekatan studi kasus dan kualitatif, serta CIPP (context, input, process, product) digunakan sebagai model evaluasi. Subjek penelitian ini adalah para pihak yang dapat memberikan data sesuai kebutuhan peneliti dengan teknik pengambilan sampel purposive sampling. Objek penelitian ini adalah masalah kesadaran bela negara dan strategi pembinaan kesadaran bela negara masyarakat di wilayah Kabupaten Bekasi.Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi pustaka. Hasil temuan penelitian menunjukkan bahwa kegiatan pembinaan kesadaran Bela Negara tidak dilakukan secara periodik oleh satuan wilayah teritorial. Hal tersebut terjadi karena kegiatan pembinaan kesadaran bela negara belum menjadi prioritas serta belum adanya strategi pembinaan kesadaran bela negara
    corecore