9 research outputs found

    Application of Laminated Veneer Lumber (LVL) on the Wooden Boat Construction

    Get PDF
    LVL (Laminated-Veneer Lumber) has many advantages and economic values, which is important for wooden boat construction. The recovery of veneer, the main material of LVL, are higher than sawn-timber and their drying process are faster. LVL produced with a continuous press has been approved as an engineered material with reliable strength and stiffness. In a wooden boat processing, the easy forming into a curve shape and strength are main factor, because of the streamline shape of boats. LVL material is able to meet those requirements. As an endless-length LVL is made from a log limited-length hence LVL always contain joints. Butt joint have numerous drawbacks, but they are inherently simple and less time to manufacture than other joints types. The purposes of this experiment are to investigate the basic characteristics of LVL which are important for deck and hull planking in the wooden boat constructions. Yellow meranti and red meranti were peeled by a veneer lathe and phenol formaldehyde adhesive were used. Result of experiment indicated that at the position 0o (β), the flexibility and strength of LVL up to proportional limit increased with increasing number of layer and spacing of butt-joint (d/t). LVL at the position 45o and 90o (β), all types of LVL had lower flexibility and strength than the standard value for deck and hull planking. In bending experiment test speciment at position 45° with direction of grain, maximum width of LVL equal to the spacing of frame and at position 90° equal to the width of hull planking in wooden boat. Based on the interpretations of the above results, it can be concluded that (1). LVL of 9, 6 and 4 plies with upside (inside) veneer butt-joint is appropriate for deck and hull planking in wooden boat manufacturing, (2). LVL of 9, 6 and 4 plies with spacing of butt-joint (d/t) more than 20 is appropriate for deck and hull planking in manufacturing wooden boat

    Distribution of Total Suspended Solids Concentration in a River

    Get PDF
    Disposal of either industrial or nonindustrial wastewater into a river has a potential to cause river pollution. Because each load of wastewater discharged into a river contains physical, chemical, and biological parameters that determine water quality, so that it can affect the dissolved oxygen concentration in a river. Therefore the conducted research was aimed to determine the pattern of pollutant dispersion in Surabaya River within the section that is closed to the Karang Pilang Monitoring Station - Surabaya. Parameter used in this research was Total Suspended Solids (TSS). The method used was the finite volume method with Quadratic Upwind Interpolation Convective Kinematics (QUICK) scheme by means of developing models of dispersion water pollutants in a river. The governing equation was controlled by the laws of mass conservation, momentum conservation, and pollution transport equation. Further, these equations were solved using numerical calculation and followed by numerical simulation. From the numerical simulation results, it can be concluded that the magnitude of pollutant dispersion is determined by the initial discharged TSS concentrations into the river, however the longitudinal direction is more dominantly influenced than in lateral directions

    KARAKTERISTIK PEMBAKARAN BAHAN BAKAR BRIKET DARI CAMPURAN PARTIKEL ARANG TINJA AYAM DENGAN MINYAK JARAK PAGAR

    Get PDF
    Pembakaran briket campuran partikel arang tinja ayam dan minyak jarak pagar merupakan fenomena ilmiah yang diamati pada ujung kawat thermocouple. Dalam penelitian ini, pengaruh campuran minyak jarak pagar dalam partikel arang tinja ayam diteliti dengan menganalisis nilai kalor pembakaran menggunakan thermocouple data logger. Melakukan pencampuran minyak jarak pagar dan partikel tinja ayam pada skala massa sampai bersifat homogeny, kemudian membentuk briket. Hasil penelitian menunjukkan, bahan bakar briket campuran dari partikel tinja ayam dan minyak jarak pagar yang semakin meningkat, pada rasio massa campuran yang bertambah besar. Minyak jarak pagar memiliki pengaruh yang besar terhadap nilai kalor dari pembakaran briket partikel arang tinja ayam. Dari penelitian ini, diharapkan adanya penelitian lanjutan terkait laju pembakaran brike

    Peningkatan Produktivitas Mesin Sangrai Biji Kopi Di UKM Kabupaten Kediri

    Get PDF
    Kopi adalah minuman dengan cara di seduh dengan air panas, ada beberapa jenis kopi yang tumbuh di wilayah Kab. Kediri yaitu kopi robusta dan lebrika. Berkaitan dengan hal pengabdian masyarakat yang dilakukan di Kab. Kediri yaitu transfer teknologi proses sangrai biji kopi untuk meningkatkan kualitas dan karakter yang dimiliki oleh kopi yang tumbuh di daerah gunung kelud agar memiliki citra rasa yang khas. Salah satu transfer teknologi yang dilakukan yaitu membuat mesin sangrai kopi untuk penyangrai kopi dengan pemanas kompor berbahan bakar LPG. Sangrai biji kopi sendiri di bedakan menjadi beberapa warna tergantung dari lama  waktu sangrai dan temperatur yang digunakan pada saat sangrai biji kopi, semakin besar temperatur yang digunakan saat menyangrai kopi otomatis mempengaruhi waktu yang digunakan semakin sedikit untuk menyangrai biji kopi. Hasil dari sangrai terdapat 3 pilihan warna yang pertama light, kedua medium dan yang ke 3 dark. Dengan variasi temperatur 1000 C sampai dengan 2200 C begitu juga dengan lama waktu penyangraian mulai dari 10 menit sampai dengan 30 menit

    Desain Hybrid Panel Surya Dan Generator Set Pada Kapal Ikan Pesisir Selatan Jawa

    Get PDF
    Sumber energi penggerak kapal merupakan salah satu faktor yang menjadi perhatian. Penggunaan BBM (solar) yang merupakan hasil olahan minyak bumi sangat terbatas dan dapat habis sewaktu-waktu, karena itu diperlukan sumber energy baru untuk mengurangi ketergantungan BBM. PLTS mejadi salah satu sumber energi pada kapal untuk menurunkan pemakaian BBM. Pemakaian energi surya dapat mengurangi emisi udara. PLTS pada kapal juga menghemat biaya bahan bakar kapal dan menjaga kelestarian ekosistem laut. Dengan menggunakan PLTS maka dapat mengurangi pemanasan global yang mengakibatkan suhu laut menghangat yang dapat merusak ekosistem laut. Dalam penelitian kali ini kapal ikan yang dirancang adalah kapal ikan 3GT dengan kecepatan 12-15 knot dan menggunakan panel surya dengan spesifikasi 1000Wp sebanyak 2 buah. Kelebihan daripada panel surya yang dirancang ini adalah dilengkapi dengan penambahan beberapa komponen diantaranya seperti Charge Controller yang merupakan peralatan elektronik untuk mengontrol pengisian dan pengosongan baterai. Solar charge controller mengatur agar tidak terjadi overcharging dan overvoltage yang dapat mengurangi umur baterai. Baterai merupakan komponen yang berfungsi memberikan daya kepada beban ketika modul surya tidak dapat menyediakan daya keseluruhan pada beban, dan menyimpan kelebihan daya yang dihasilkan oleh modul surya. Kapal ikan ini dilengkapi dengan beberapa alat penunjang lainnya seperti fishfinder, radar, AIS dsb

    Analisa Kekuatan Tarik Komposit Serat Pelepah Pisang Sebagai Alternatif Untuk Laminasi Kapal Ikan

    No full text
    Fishing boats are vessels that almost 90% of the building materials are made of wood. The nature of wood that is easily weathered and attacked by wood destroying organisms causes fishing vessels with wood materials to be easily damaged. Banana trees are plants that thrive in Indonesia. In addition to the fruit, banana tree leaves are the part that is often used for reprocessing. However, the midrib of the tree cannot be utilized optimally and will become unused waste. Therefore, the author has an innovation using banana midrib fiber as a composite material as a wood ship lamination material. Therefore, researchers need to do a test, namely by tensile test of variations in fiber thickness of 1 layer, 2 layers, 3 layers on a banana midrib fiber composite and polyester resin to measure the tensile strength value of the composite which refers to the ASTM 638-02a standard. Keywords : Wooden ship, banana fiber, Composit

    Distribution of Total Suspended Solids Concentration in a River

    No full text
    Disposal of either industrial or nonindustrial wastewater into a river has a potential to cause riverpollution. Because each load of wastewater discharged into a river contains physical, chemical, and biological parametersthat determine water quality, so that it can affect the dissolved oxygen concentration in a river. Therefore the conductedresearch was aimed to determine the pattern of pollutant dispersion in Surabaya River within the section that is closed tothe Karang Pilang Monitoring Station - Surabaya. Parameter used in this research was Total Suspended Solids (TSS). Themethod used was the finite volume method with Quadratic Upwind Interpolation Convective Kinematics (QUICK) schemeby means of developing models of dispersion water pollutants in a river. The governing equation was controlled by the lawsof mass conservation, momentum conservation, and pollution transport equation. Further, these equations were solvedusing numerical calculation and followed by numerical simulation. From the numerical simulation results, it can beconcluded that the magnitude of pollutant dispersion is determined by the initial discharged TSS concentrations into theriver, however the longitudinal direction is more dominantly influenced than in lateral directions

    Peningkatan Produktivitas Mesin Sangrai Biji Kopi di UKM Kabupaten Kediri

    Full text link
    Kopi adalah minuman dengan cara di seduh dengan air panas, ada beberapa jenis kopi yang tumbuh di wilayah Kab. Kediri yaitu kopi robusta dan lebrika. Berkaitan dengan hal pengabdian masyarakat yang dilakukan di Kab. Kediri yaitu transfer teknologi proses sangrai biji kopi untuk meningkatkan kualitas dan karakter yang dimiliki oleh kopi yang tumbuh di daerah gunung kelud agar memiliki citra rasa yang khas. Salah satu transfer teknologi yang dilakukan yaitu membuat mesin sangrai kopi untuk penyangrai kopi dengan pemanas kompor berbahan bakar LPG. Sangrai biji kopi sendiri di bedakan menjadi beberapa warna tergantung dari lama waktu sangrai dan temperatur yang digunakan pada saat sangrai biji kopi, semakin besar temperatur yang digunakan saat menyangrai kopi otomatis mempengaruhi waktu yang digunakan semakin sedikit untuk menyangrai biji kopi. Hasil dari sangrai terdapat 3 pilihan warna yang pertama light, kedua medium dan yang ke 3 dark. Dengan variasi temperatur 1000 C sampai dengan 2200 C begitu juga dengan lama waktu penyangraian mulai dari 10 menit sampai dengan 30 menit
    corecore