50 research outputs found
Rancang Bangun Jaringan Sensor Nirkabel Berbasis ZigBee untuk Kasus Monitoring Kualitas Air pada Lingkungan Terdistribusi
Dalam beberapa tahun terakhir, Wireless Sensor Network (WSN) mendapatkan banyak perhatian dalam bidang aplikasi monitoring dan kontrol baik pada lingkungan hidup maupun industry. Sebagai salah satu jenis komputasi pervasive menggunakan jaringan sensor, WSN menyediakan beberapa keuntungan baik dalam segi fungsi maupun biaya. Pada makalah ini sudah dibuat sebuah sistem untuk mengawasi dan mengevaluasi kualitas air secara real time, dimana nantinya sistem akan menganalisis data dari jaringan sensor nirkabel yang tersebar yang berbasis pada teknologi ZigBee. Sistem monitoring kualitas air ini menggunakan mikrokontroler Arduino Uno. Kemudian untuk mendapatkan data kualitas air, sistem monitoring ini menggunakan beberapa sensor, yaitu sensor Gravity TDS Meter, dan sensor temperatur tahan air DS18B20. Adapun untuk berkirim data antar node, sistem ini memanfaatkan modul XBee S2 Pro, dan mengirim data ke server menggunakan Python. Sistem ini diuji coba mulai dari uji coba fungsionalitas menggunakan beberapa scenario yang telah ditentukan. Semua node router dapat mengoperasikan sensornya dengan baik, membacanya kemudian mengirimkan datanya ke node coordinator. Node coordinator dapat membaca data yang dikirimkan kepadanya dengan baik, untuk kemudian dikeluarkan data serialnya. Script Python kemudian akan membaca data serial yang dikeluarkan oleh node coordinator, untuk kemudian dikirimkan ke server. Dari server data disimpan, kemudian ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik
Perancangan Dan Pembuatan Perangkat Lunak Untuk Segmentasi Citra Dengan Transformasi Watershed
Proses pengelompokan data sering dilakukan dalam analisis data. Dengan
mengelompokkan data berdasarkan kriteria keseragaman tertentu, maka analisis
data akan dapat dilakukan dengan relatif lebih mudah. Demikian pula untuk data
citra.
Segmentasi citra adalah proses pembagian citra kedalam bagian-bagian
ataupun kelompok-kelompok yang disebut obyek berdasarkan suatu kriteria
keseragaman tertentu. Segrnentasi adalah salah satu komponen terpenting dalam
analisis citra secara otomatis, karena obyek-obyek yang terdapat dalam citra akan
digunakan sebagai acuan untuk pengolahan data yang lebih lanjut seperti deskripsi
dan interprestasi citra ataupun pengenalan pola.
Transformasi watershed memandang citra sebagai sebuah relief topografi
dimana intensitas setiap pixel merepresentasikan ketinggian topografinya. Dalam
sebuah permukaan topografi, apabila air hujan jatuh diatasnya, sesuai dengan
hukum gravitasi maka air tersebut akan mengalir melewati jalur yang lebih rendah
sampai ia mencapai ketinggian yang paling rendah atau minima dimana ia tidak
dapat mengalir kemana-mana lagi.
Himpunan titik-titik pada permukaan topografi citra dimana aliran air
yang melewatinya menuju ke minima tertentu yang sama, menjadi sebuah
catchment bas in ( cekungan yang terisi air) yang berasosiasi dengan minima
tersebut dan membentuk sebuah region citra.
Watershed terbentuk dilokasi dimana air dari kedua catchment basin yang
berdekatan bertemu dan merupakan batas dari dua buah catchment basin tersebut.
Keseluruhan watershed yang terbentuk menghasilkan seluruh kontur tertutup
yang ada pada citra dan merepresentasikan obyek-obyek dalam citra yang telah
tersegrnentasi
Pengembangan Pencegahan Serangan Distributed Denial of Service (Ddos) Pada Sumber Daya Jaringan Dengan Integrasi Network Behavior Analysis Dan Client Puzzle
Denial of Service (DoS) merupakan permasalahan keamanan jaringan yang sampai saat ini terus berkembang secara dinamis. Semakin tinggi kemampuan komputasi suatu komputer penyerang, serangan DoS yang dapat dihasilkan juga semakin membahayakan. Serangan ini dapat mengakibatkan ketidakmampuan server untuk melayani service request yang sah. Karena itu serangan DoS sangat merugikan dan perlu diberikan pencegahan yang efektif. Ancaman berikutnya yang juga sangat membahayakan adalah Distributed Denial of Service (DDoS), dimana serangan ini memanfaatkan sejumlah besar komputer untuk menjalankan serangan DoS kepada server, web service, atau sumber daya jaringan lain. Mengingat resiko besar yang diakibatkan serangan DDoS ini, banyak peneliti yang terdorong untuk merancang mekanisme penga-manan sumber daya jaringan.
Pada penelitian ini, penulis mengkhususkan pokok permasalahan pada pengamanan web service. Penulis mengemuka-kan sebuah mekanisme untuk mengamankan web service dengan cara melakukan filtrasi dan validasi permintaan yang diterima untuk mengakses sumber daya jaringan. Filtrasi dan validasi ini dilakukan dengan gabungan metode Network Behavior Analysis (NBA) dan Client Puzzle (CP). Metode NBA menjadi lapisan pertahanan pertama untuk mendeteksi apakah sedang terjadi serangan DDoS dengan mengukur tingkat kepadatan jaringan/Network density. Dari metode NBA, didapatkan IP Address yang perlu divalidasi dengan metode CP sebagai lapisan pertahanan kedua. Apabila suatu service request sudah berhasil melewati proses filtrasi dan validasi ini, maka service request ini baru akan dilayani.
Dari hasil percobaan, terbukti metode ini dapat mendeteksi serangan DDoS sekaligus menjamin bahwa service request yang sah mendapat pelayanan yang seharusnya sehingga server dapat melayani service request dengan baik
Eksplorasi Dan Implementasi Unified Approach Dalam Perancangan Sistem Informasi : Studi Kasus Sistem Reservasi Hotel
Perancangan perangkat lunak merupakan tahapan yang penting di dalam rekayasa perangkat lunak. Pemilihan perangkat perancangan yang dapat membantu memodelkan perangkat lunak menentukan kemudahan spesifikasi, implementasi, visualisasi, pengujian, dan dokumentasi perangkat lunak. UML, Unified Modelling Language sebagai Bahasa Pemodelan Terpadu mempunyai perangkat untuk memodelkan perangkat lunak memvisualisasikan use case, statis, dan perilaku perangkat lunak di dalam sistem. Penggunaan UML di dalam perancangan sistem informasi berbeda dengan penggunaan UML di dalam perangkat Lunak Waktu Nyata (Realtime). Pendekatan Unified adalah salah satu panduan yang digunakan untuk perancangan perangkat lunak dengan menggunakan UML
Reduksi Feedback Implosion Pada Reliable Multicast Protocol Menggunakan Backup Node Terdistribusi
Salah satu masalah dalam pengiriman data secara massal, seperti pendistribusian update perangkat lunak, adalah pemborosan bandwidth. IP multicast yang reliabel dapat dimanfaatkan sebagai solusi dalam mengatasi permasalahan ini, namun IP multicast yang reliabel memiliki peluang feedback implosion yang besar ketika terdapat paket yang hilang dalam jumlah besar. Dalam penelitian ini, penulis mengemukakan sebuah metode untuk meminimalisir kemunculan negative-acknowledgment (NAK) agar dapat menekan peluang terjadinya feedback implosion. Pada metode ini, tiap node dalam sebuah multicast group akan memetakan node lain yang berdasarkan tingkat reliabilitas dan menjadikannya sebagai backup node. Reliabilitas ini diukur berdasarkan besarnya ketersediaan bandwidth dan packet loss pada jaringan. Node yang mengalami packet loss, akan mengirimkan NAK ke backup node sesuai dengan urutan reliabilitasnya. Tujuannya agar tidak terjadi bottleneck di node pengirim, sehingga dapat menurunkan pengiriman NAK yang sama berulang kali. Dari hasil percobaan, terbukti metode ini dapat menurunkan total NAK yang dikirimkan dengan cara mengurangi peluang bottleneck pada node pengirim sehingga dapat meningkatkan peluang terbalasnya NAK dan menurunkan jumlah pengiriman ulang NAK dengan signifikan.Kata Kunci—IP multicast, reliabel, feedback implosion, NAK, backup node, ketersediaan bandwidth, packet loss
Optimasi Pemilihan Child Broker(s) Pada Model Komunikasi Publish/subscribe Pada Protokol Data Distribution Service Di Area Multi-zone
Tantangan terbesar yang muncul pada data center cloud computing adalah meningkatnya biaya konsumsi daya. Pengembangan data center akan bertolak belakang dengan penghematan daya, semakin tinggi performa sebuah data center, maka semakin tinggi pula konsumsi energi yang dibutuhkan, hal ini disebabkan oleh kebutuhan jumlah server ataupun hardware pada data center yang semakin meningkat. Data center cloud computing yang berbasis High Performance Computing (HPC) merupakan sebuah teknologi yang dibangun dari kumpulan server dalam jumlah besar untuk menjamin ketersediaan tinggi dari sebuah cloud computing, namun sebenarnya beberapa server tersebut hanya direncanakan untuk beban puncak yang jarang atau tidak pernah ter-jadi. Ketika beban pada titik terendah, maka server tersebut akan berada dalam kondisi idle. Optimasi daya dengan DNS (Dynamics Shutdown) dengan memanfaatkan kondisi beban rendah server dapat menjadi solusi yang tepat untuk mengurangi konsumsi daya pada data center. Namun jika optimasi tersebut dilakukan dengan konvensional dan hanya berdasarkan data realtime, maka kemungkinan besar akan berpengaruh terhadap performa data center. Optimasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan metode prediksi menggunakan moving average untuk menentukan penjadwalan DNS. Hasil pengujian dengan komputer virtual menunjukkan bahwa dengan metode prediksi dapat mengurangi konsumsi daya sebesar 1,14 Watt dibandingkan dengan metode konvensional
Pengujian Perangkat Lunak Dengan Menggunakan Model Behaviour Uml
Pengujian perangkat lunak merupakan tahap keempat pada pengembangan perangkat lunak. Pengujian perangkat lunak dilakukan untuk mencari kesalahan perangkat lunak yang dikembangkan. Tahap analisis, desain dan implementasi perangkat lunak tidak menjamin bahwa perangkat lunak bebas kesalahan (fault free). Untuk mengurangi atau menghilangkan kesalahan pada perangkat lunak diperlukan suatu tahap pengujian untuk menemukan kesalahan-kesalahan yang ada pada perangkat lunak. UML, Unified Modelling Language sebagai Bahasa Pemodelan Terpadu mempunyai perangkat untuk memodelkan perangkat lunak memvisualisasikan use case, statis, dan perilaku perangkat lunak di dalam sistem. Pengujian perangkat lunak dengan menggunakan model behaviour UML dapat mengetahui kualitas perangkat lunak dalam sistem yang sedang dibangun
Pengembangan Mekanisme Change Detection Untuk Efisiensi Energi Pada Wifi-Based Indoor Positioning System
Pengembangan mekanisme change detection mempunyai peranan penting terhadap Indoor Positioning System (IPS). Namun permasalahan yang masih umum dijumpai adalah konsumsi energi yang tinggi, karena proses WiFi scanning berjalan secara terus menerus. Proses WiFi scanning mengirimkan data dari klien ke server secara terus menerus, terkadang memberikan informasi yang sama dan berulang kepada user. Informasi yang dikirim secara redundansi bisa berdampak pada konsumsi energi yang tinggi. Paper ini mengusulkan mekanisme perbaikan dengan change detection untuk penghematan energi dalam melakukan sampling secara adaptif pada kekuatan sinyal WiFi dengan accelerometer sebagai trigger. Mekanisme change detection yang dilakukan adalah mengukur kekuatan sinyal pada accelerometer dengan menentukan silent zone. Silent Zone merupakan rentang nilai yang didapatkan ketika accelerometer dalam kondisi diam. Apabila diketahui nilai kekuatan sinyal pada accelerometer melebihi nilai silent zone, maka diidentifikasi user dalam kondisi bergerak dan secara otomatis proses WiFi scanning akan berjalan. Change detection dengan Bluetooth mempunyai proses yang sama dengan menggunakan accelerometer. Algoritma yang diusulkan dapat menghasilkan penghematan daya baterai sebesar 4,384% untuk scanning dengan change detection menggunakan accelerometer dan 2,666% untuk change detection menggunakan Bluetooth
A Change Detection and Resource-aware Data Sensing Approaches for Improving the Reporting Protocol Mechanism for Mobile User
Update mechanism is an important process that relays information to the end-user by sending the data from the client to the server. There are several kinds of update mechanism that are used, one of them is reporting protocol. Reporting protocol sends the data from the client to the server continuously in a certain time interval. Reporting protocol occasionally sends the same information repeatedly to the end-user and sometimes the data aren’t needed by the end-user. This is an issue, because it can cause a large amount of bandwidth USAge. In this research, we have developed an improvement of the reporting protocol mechanism for mobile user using change detection and resource-aware data sensing to minimize the bandwidth and resource USAge. The improvement of reporting protocol that is implemented reduces frequency of data transfer with the prediction of the changes in user activity and position. The prediction is used as a trigger when the data is about to be sent. The results have shown that the adaptive reporting protocol could improve the performance of the overall reporting protocol. This is shown by the improvement of the bandwidth efficiency up to 36-97%, memory efficiency at 1.5-6% and battery efficiency at 7-13%
Adaptive Data Aggregation for Shortest Geopath Routing Protocol in Wireless Sensor Network
Wireless sensor network is a network that contains many nodes in each nodes with limited power source and ability to send a sensing data to a cordinator node that called sink node. Every data that sent through network, will cost amount of energy for transmitting and draw energy each time a data transmitted from power soucve. To extend the network lifetime, we should optimize the data that transmitted. In this research author propose an adaptive method that using in network data aggregation with cluster and tested in SIDnet-SWANS. This method collecting the data at Cluster Head node before it forward to sink node rather than forwarding every data that arrive at cluster head to next hop. This method has better performance than other method, average energy left after 48 hours sensing is 17.23% and 78818.67 second to first node dead. This method giving more efficiency of energy use better than non-aggregation metho