40 research outputs found

    PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP STRES KERJA PADA GURU SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    Tujuan dalam penelitian ini adalah : 1) Apakah terdapat perbedaan dukungan sosial dan stress kerja pada guru SD berdasarkan gender, jabatan, status pekerjaan dan usia?; 2) Apakah terdapat pengaruh dukungan sosial terhadap stress kerja pada guru SD?. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain asosiatif kausal. Populasi penelitian ini yaitu guru dan kepala sekolah pada jenjang Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Tengah Temila Kabupaten Landak yang berjumlah 60 sekolah. Sampel diambil dengan teknik insidental sehingga keseluruhan sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 74 orang. Teknik analisis data dengan menggunakan mean, SD, manova dan regresi sederhana. Hasil penlitian menunjukkan bahwa : 1) nilai p > 0.05 sehingga tidak terdapat perbedaan yang signifikan terkait dukungan sosial dan stres kerja guru berdasarkan gender, jabatan, status kerja dan usia, 2) nilai p < .05 sehingga dukungan sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap stress kerja dengan koefisien determinasi sebesar 10.5% dan koefisen regresi 0.382. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa guru laki-laki dan perempuan memiliki stress kerja yang sama besarnya. Pengaruh positif yang diberikan oleh dukungan sosial terhadap stres kerja tidak sesuai dengan harpan penelitian dan berbagai penelitian terdahulu. Arah pengaruh harusnya negatif karena semakin tinggi dukungan sosial maka stres kerja akan semakin rendah. Ini menunjukkan bahwa dukungan sosial tidak terkait secara langsung dengan stres kerja guru

    Cross Border Tourism and Regional Development: Case Indonesia-Timor Leste Cross Border

    Get PDF
    This study aims to: (i) describe the perception of stakeholder about cross border tourism in Wini Indonesia and the Oecusse-timor Leste, (ii) analyze the impact of cross border tourism on the regional development. The study was conducted in Wini North Insana Subdistrict, North Central Timor Regency in April-June 2019. The study used a survey method using descriptive analysis to achieve the first aim and mathematical analysis to achieve the second aim. The results showed that tourist decides to go to Wini as cross border tourism cause the complete attraction covers beach, mountain, cross border tourism, fish culinary or the large number of attractions (90%); then unique tourist attraction (80%).  The result also showed the economic agglomeration 2,03; that moderate agglomeration and its increasingly strengthening the region as a new growth center, also shown by an increase of growth economic 68,79% as regional development indicator

    Pengembangan Ekowisata pada Kawasan Hutan Lindung Bifemnasi Sonmahole

    Get PDF
    Abstrak Kawasan Hutan Lindung Bifemnasi Sonmahole memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan menjadi pilot project ekowisata meliputi keanekaragaman flora dan fauna, fenomena alam yang indah, obyek budaya dan sejarah serta kehidupan masyarakat lokal yang unik. Adapun tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan adalah pembangunan spot foto dan penanaman pohon di sekitar area spot foto. Metode yang digunakan adalah wawancara, observasi, dokumentasi, sosialisasi, dan pendampingan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah penataan dan pembangunan spot foto menghadirkan nuansa baru sehingga dapat menarik wisatawan untuk berkunjung. Kegiatan ini terdapat dampak positif terhadap perekonomian masyarakat sekitar. Hal ini ditunjang dengan masyarakat yang semakin sadar wisata, promosi wisata dan melakukan penghijauan. &nbsp

    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Cabe Rawit Merah di Desa Tapenpah Kecamatan Insana Kabupaten Timor Tengah Utara

    Full text link
    Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) merupakan salah satu kabupaten yang memiliki lahan pertanian yang luas dan potensial untuk berusahatani cabe rawit merah. Desa Tapenpah merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Insana yang masyarakatnya berusahatani cabe rawit merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) gambaran USAhatani; 2) faktor-faktor yang mempengaruhi produksi; dan 3) Break Event Point (BEP) USAhatani cabe rawit merah di desa Tapenpah, kecamatan Insana, kabupaten TTU. Penelitian dilaksanakan di desa Tapenpah, kecamatan Insana, kabupaten TTU pada bulan Apri- Juni 2017. Metode pengambilan data yang digunakan adalah metode survei. Sampel diambil dengan metode sensus, sebanyak 15 orang dijadikan sampel. Untuk mengetahui gambaran USAhatani digunakan metode analisis deskriptif kualitatif, untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi USAhatani cabe rawit merah digunakan analisis Cobb-Douglas. Selanjutnya juga dihitung Break Event Point (BEP). Hasil penelitian menunjukkan USAhatani cabe rawit merah di desa Tapenpah dilakukan secara monokultur dengan luas lahan yang berbeda-beda berkisar antara 9-25 are. Usahatani dilakukan dengan tahapan 1) persiapan berupa pembersihan lahan; 2) pengolahan lahan; 3) benih cabe rawit merah disemaikan; 4) penanaman dilakukan setelah bibit berumur 21 hari; 5) pemeliharaan; 6) panen; dan 7) buah cabe rawit merah disimpan pada tempat yang kering dan sejuk, kemudian cabe rawit merah dijual. Faktor modal, luas lahan, tenaga kerja, pengalaman USAhatani, pendidikan petani, dan pupuk kandang secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap produksi cabe rawit merah. Secara parsial faktor pengalaman USAhatani, pendidikan petani dan pupuk kandang memiliki pengaruh yang positif, faktor tenaga kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap produksi USAhatani cabe rawit merah. Sedangkan modal dan luas lahan tidak berpengaruh terhadap produksi USAhatani cabe rawit merah. Biaya produksi USAhatani cabe rawit merah dalam satu kali musim tanam  Rp5.530.667,00 dengan harga jual ditingkat petani sebesar Rp60.000,00 per kilogram sehingga BEP rupiah sebesar Rp2.952.602,00 dan BEP unit sebesar 49 kg. ©2018 dipublikasikan oleh Agrimor

    Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Cabe Rawit Merah di Desa Tapenpah Kecamatan Insana Kabupaten Timor Tengah Utara

    Get PDF
    Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) merupakan salah satu kabupaten yang memiliki lahan pertanian yang luas dan potensial untuk berusahatani cabe rawit merah. Desa Tapenpah merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Insana yang masyarakatnya berusahatani cabe rawit merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) gambaran usahatani; 2) faktor-faktor yang mempengaruhi produksi; dan 3) Break Event Point (BEP) usahatani cabe rawit merah di desa Tapenpah, kecamatan Insana, kabupaten TTU. Penelitian dilaksanakan di desa Tapenpah, kecamatan Insana, kabupaten TTU pada bulan Apri- Juni 2017. Metode pengambilan data yang digunakan adalah metode survei. Sampel diambil dengan metode sensus, sebanyak 15 orang dijadikan sampel. Untuk mengetahui gambaran usahatani digunakan metode analisis deskriptif kualitatif, untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi usahatani cabe rawit merah digunakan analisis Cobb-Douglas. Selanjutnya juga dihitung Break Event Point (BEP). Hasil penelitian menunjukkan usahatani cabe rawit merah di desa Tapenpah dilakukan secara monokultur dengan luas lahan yang berbeda-beda berkisar antara 9-25 are. Usahatani dilakukan dengan tahapan 1) persiapan berupa pembersihan lahan; 2) pengolahan lahan; 3) benih cabe rawit merah disemaikan; 4) penanaman dilakukan setelah bibit berumur 21 hari; 5) pemeliharaan; 6) panen; dan 7) buah cabe rawit merah disimpan pada tempat yang kering dan sejuk, kemudian cabe rawit merah dijual. Faktor modal, luas lahan, tenaga kerja, pengalaman usahatani, pendidikan petani, dan pupuk kandang secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap produksi cabe rawit merah. Secara parsial faktor pengalaman usahatani, pendidikan petani dan pupuk kandang memiliki pengaruh yang positif, faktor tenaga kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap produksi usahatani cabe rawit merah. Sedangkan modal dan luas lahan tidak berpengaruh terhadap produksi usahatani cabe rawit merah. Biaya produksi usahatani cabe rawit merah dalam satu kali musim tanam Rp5.530.667,00 dengan harga jual ditingkat petani sebesar Rp60.000,00 per kilogram sehingga BEP rupiah sebesar Rp2.952.602,00 dan BEP unit sebesar 49 kg

    Map Analysis of The Pro-Con Arguments Against Permendikbud 30 Of Sexual Violence

    Get PDF
    The Ministry of Education, Culture, Research, and Technology of the Republic of Indonesia (Ministry of education and culture-Research and Technology) issued a Permendikbud No. 30 the Year 2021 on the Prevention and Handling of Sexual Violence (PPKS) in the College Environment. The policy raises pros - cons that are caused by the presence of the controversy the purpose and contents of the Culture of the. This study analyzes the perspectives of people through social media in response to the discharge of Permendikbud 30 of these. Descriptive qualitative methods as well as using secondary data collected through the social media Twitter. The direction of the study is based on Social Network Analysis (SNA) is a map of pro-contra to Permendikbud 30 about sexual violence that is obtained through the Drone Emprit Publications. The scope of the study discusses 1). The trend and the Volume of Pro - Counter Culture 30, 2). SNA Permendikbud 30 (Cluster Pro and Cluster Counter), 3) SNA “Bridge” Permendikbud 30, 4). Clique/The Huddle, 5). Hashtag Pros and Cons Permendikbud 30, 6). Top Influencers: Pro - Cons Permendikbud 30, 7). The analysis of the emotions of cluster Pro - Cons. The results of the analysis show that the issuance of Permendikbud 30 raises pro-cons and war the hashtags that are dominated by the group pro. Thus, this study based on the analysis of the data shows that the enthusiasm of the community in social movements in the form of a response to government policy is very high either a stronghold of the pro or the stronghold of the counter
    corecore