233 research outputs found

    Can Saudi Arabia count on Pakistan's support for Sunni Alliance against terrorism?

    Get PDF
    Saudi Deputy Crown Prince Mohammad bin Salman's announcement last December of a Riyadh-led Islamic Military Alliance to Fight Terrorism (IMAFT) received a positive response from Western policymakers. Undoubtedly, the enthusiasm was largely premised on hopes that the oil-rich Gulf Arab states will contain the spread of terrorist groups such as "Islamic State" (Daesh) and al-Shabaab across the Muslim world - from Somalia to Syria and from Libya to Afghanistan. Yet, the focus throughout has been on the manifestations and symptoms of these organizations' global terror campaigns. Explicit acknowledgement of geopolitical, religious or ideological leanings of the major proponents of the IMAFT has been lacking within Western discourse

    Pakistan and Qatar: Constraints and Dilemmas

    Get PDF
    Since June 5, 2017, Pakistan has faced what amounts to a Hobson’s choice. Saudi Arabia has been asking its fellow Sunni Muslim ally: “Are you with Qatar or with us?” While Islamabad has expressed solidarity with Saudi Arabia and its people, and has always upheld the Saudi monarch’s guardianship and jurisdiction over Islam’s two most holy sites (Mecca and Medina), it has also reiterated that Pakistan has no plans to join the quartet (Bahrain, Egypt, Saudi Arabia, and the UAE) in severing ties with Doha. On the day the Qatar crisis erupted, Nafees Zakaria, a spokesperson for Pakistan’s foreign ministry, declared: “At the moment there is nothing on [the] Qatar issue, [we] will issue a statement if some development takes place.” Nonetheless, to placate Saudi Arabia, Pakistan has offered to leverage its influence over Qatar to defuse the situation. For this purpose, then-Pakistani Prime Minister Nawaz Sharif promised to visit Kuwait, Qatar, and Turkey. An official familiar with the development explained that Pakistan would merely complement Kuwait’s efforts to deflate the crisis, rather than playing the role of a direct mediator between Qatar and its fellow Gulf Cooperation Council (GCC) members and Egypt

    International Students’ Earnings in London, Ontario

    Get PDF
    While there is an abundance of literature on the labour outcomes of immigrants, there is limited research on the earnings of former international students. This study uses the 2016 census to compare the earnings of new labour market entrants who were international students, and are now permanent residents, to those of domestic students and foreign-educated immigrants in London, Ontario. The results found that former international students had slightly lower earnings than domestic students, despite being more likely to have completed a bachelor’s degree, have studied a STEM field, and be working in a NOC skill level A occupation. Former international students fared considerably better than the foreign-educated group. This study illustrates that further efforts should be made to ensure the successful transition of international students to the workforce once they have completed their studies. This paper is significant in that it contributes to the literature on international students’ labour outcomes, which is integral in a country and city that heavily rely on international student enrolment

    PENGARUH AUDIT OPERASIONAL TERHADAP KINERJA NON KEUANGAN (Studi pada Perusahaan Daerah Air Minum Kota Bandung)

    Get PDF
    ABSTRAK Semakin berkembangnya suatu perusahaan menuntut pula perkembangan di bidang pemeriksaan. Pemeriksaan yang dilakukan tidak hanya pemeriksaan keuangan saja tetapi juga pemeriksaan yang menekankan penilaian sistematis dan objektif serta berorientasi pada tujuan untuk memperoleh keyakinan tentang keefektifan dan memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan yang diperiksa. Pimpinan perusahaan memerlukan Audit Operasional yang menyajikan informasi mengenai aktivitas operasional perusahaan dan tidak terbatas pada informasi keuangan dan akuntansi saja. Dalam suatu organisasi yang dikendalikan dengan efektif terletak pada sikap manajemen. Manajemen adalah pihak yang mengelola serta mengendalikan perusahaan. Salah satu faktor dilakukannya audit operasional adalah untuk menilai efisiensi, efektivitas dan keekonomisan dalam organisasi serta pengendalian intern perusahaan. Pengendalian intern berperan untuk melindungi kekayaan perusahaan dan menjamin kecermatan serta keandalan laporan keuangan. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk menganalisis dan mengetahui Audit Operasional dilaksanakan pada PDAM Kota Bandung, (2) Untuk menganalisis dan mengetahui Kinerja Non Keuangan pada PDAM Kota Bandung, (3) Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh Audit Operasional terhadap Kinerja Non Keuangan pada PDAM Kota Bandung. Metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif analisis yaitu metode untuk penelitian dengan cara mengumpulkan data, mengolah dan menganalisanya yang selanjutnya memberikan gambaran mengenai objek yang diteliti dan ditarik kesimpulan dan saran. Bedasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh Audit Operasional terhadap Kinerja Non Keuangan pada PDAM. Hasil analisis menunjukkan Koefisien Korelasi sebesar 0,847 artinya menunjukkan hubungan yang Kuat dan positif antara variabel X dan variabel Y, sedangkan Koefisien Determinasi sebesar 55,35% sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian. Hasil uji hipotesis diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara Audit Operasional terhadap Kinerja Non Keuangan. Hal ini dapat dilihat pada perolehan thitung = 4,723 yang lebih besar dari pada ttabel = 1,734, sehingga Ha diterima Ho ditolak. Hal ini berarti seluruh komponen variabel X berperan signifikan dalam pengaruh terhadap Kinerja Non Keuangan. Kata Kunci : Audit Operasional dan Kinerja Non Keuangan

    Phytochemical screening and antipyretic effect of stem juice from kepok banana (Musa paradisiaca L) on white male rats stain wistar (Rattus norvegicus) induced with DTP-Hb

    Get PDF
    Phytochemical screening and antipyretic effect of stem juice from kepok banana (Musa paradisiaca L) on white male rats stain wistar (Rattus norvegicus) induced with DTP-Hb Stanly Wasty Maya1), Gayatri Citraningtyas1), Widya Astuty Lolo1) 1)Program Studi Farmasi, FMIPA UNSRAT, MANADO ABSTRACT Banana (Musa paradisiaca) is a medicinal plant can which be used to cure various diseases, one type of banana plants, namely kepok banana (Musa paradisiaca L) Stem juice from kepok banana (Musa  paradisiaca L) used the empirically to treat fever.  This research aims to findout phytochemical content antipyretic effect of stem juice from kepok banana (Musa  paradisiaca L) on white male rats stain wistar (Rattus norvegicus L) induced with DTP-Hb. Phytochemical testing conducetd according to harbone methods and antipyretic effect conducted using a completely randomized design. Test ed animals were divided into 5 groups : negative group , positive group (paracetamol), and treatment group of stem juice from kepok banana 0,37mL/200gBB, 0,75ml/200gBB, and 1,5 mL/200gBB. White male rats strain wistar phyrexia with vaccine DTP-Hb doses 0,08 ml/100 gBB by intaramuscular route. Rats’is rectal temperature was measured every 1 hour until 4 hours after the oral administration. Obtained data were analyzed by ANOVA and LSD (least significant different). The result showed that  stem juice from kepok banana (Musa paradisiaca L) phytochemical compounds containing  tanin, alkaloid, saponin and to testing the effects of antipyretic showed a decrease in temperature of  1-4 hours at a doses 0,37ml/200gbb decreased temperature of 37,1-35,0, the doses 0,75mL/200gBB decrease the temperature of 36,5-34,8 whereas the doses 1,5 mL/200gBBDecreaing the temperature of 35,0-34,1   Keywords: stem juice kepok banana, Antipyretics, DTP-Hb, Rats   ABSTRAK Pisang (Musa paradisiaca) merupakan tanaman berkhasiat obat yang dapat digunakan untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit, salah satu jenis tanaman pisang yaitu pisang kepok  (Musa paradisiaca L), air batang pisang kepok digunakan secara empiris untuk mengobati demam. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa fitokimia dan menguji efek antipiretik air batang pisang kepok (Musa paradisiaca L) terhadap tikus putih jantan galur wistar yang diinduksi vaksin DTP-Hb. Pengujian fitokimia dilakukan dengan metode Harbone dan pengujian efek antipiretik dilakukan menggunakan rancang acak lengkap. Hewan uji dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok negatif (tanpa perlakuan), kelompok kontrol positif (parasetamol) dan kelompok uji yaitu pemberian air batang pisang kepok 0,37mL/200gBB, 0,75ml/200gBB, dan 1,5 mL/200gBB. Pengukuran suhu dilakukan sebelum pemberian vaksin DTP-Hb, Tikus putih jantan diinduksi demam dengan vaksin DTP-Hb dosis 0,08 mL/100gBB tikus secara intaramuscular. Suhu rektal diukur tiap jam selama 4 jam setelah pemberian per oral. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji ANOVA dan uji LSD (least significant different). Hasil penelitian menunjukan bahwa air batang  pisang kepok  (Musa  paradisiaca L) mengandung senyawa fitokimia Tanin, alkaloid, saponin, dan untuk pengujian efek antipiretik  menunjukan adanya penurunan suhu dari jam 1-4 pada dosis 0,37 mL/200gBB mengalami penurunan suhu dari 37,1-35,0, pada dosis 0,75mL/200gBB penurunan suhu dari 36,5-34,8 sedangkan pada dosis 1,5 mL/200gBB mengalami penurunan suhu dari 35,0-34,1 Kata kunci : air batang pisang kepok, Antipiretik, DTP-Hb, Tiku

    HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN PENGGUNAAN APD PADA PEKERJA DI RUMAH SAKIT: SYSTEMATIC REVIEW

    Get PDF
    APD merupakan peralatan yang mempunyai kegunaan untuk melindungi seluruh  bagian tubuh manusia dari bahaya kecelakaan di fasilitas layanan Kesehatan termasuk rumah sakit. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengetahuan pekerja di rumah sakit terhadap kepatuhan penggunaan APD yang digunakan oleh pekerja di rumah sakit di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode dengan pendekatan Systematic Review. Penelitian ini dilakukan pada April-Oktober 2020. Pencarian data menggunakan dua data jenis basis data yaitu Google Scholar dan Pubmed. Kata Kunci yang digunakan yaitu Pekerja di rumah sakit, pengetahuan, Kepatuhan Penggunaan APD. Proses pencarian artikel menggunakan metode PRISMA. Artikel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 16 artikel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengetahuan dapat mempengaruhi Kepatuhan penggunaan APD pada Pekerja di rumah sakit. Kesimpulan penelitian ini yaitu pengetahuan yang baik dapat mempengaruhi penggunaan APD pada pekerja di rumah sakit. Kata Kunci: Pekerja di rumah sakit, Pengetahuan, Kepatuhan Penggunaan APD  ABSTRACTPersonal protective equipment is equipment that has is the ability to protect a person from work related accident and occupational disease hazards in health care facilities. The purpose of this study was to determine the knowledge of compliance with the use of PPE in hospital works. This research is in the form of a systematic review with data search using two databases, namely Google Schollar and Pubmed. Keywords used are hospital workers, knowledge, personal protective equipment (PPE).The results of this study using the systematic review method show that knowledge can in fluence the compliance of PPE use among hospital works. Hospital workers have a good level of knowledge about the use of personal protective equipment. This research can be concluded that good knowledge can affect the use of personal protective equipment on workers in the hospital. Keywords: hospital workers, knowledge, Compliance with the use of PP

    FAKTOR – FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP EKSISTENSI KEGIATAN WISATA KULINER TINUTUAN DI KORIDOR JALAN WAKEKE MANADO

    Get PDF
    Koridor jalan Wakeke terletak di kelurahan Wenang Utara kecamatan Wenang kota Manado. Dilihat dari status jalan merupakan  jalan lingkungan yang diapit oleh dua  jalan arteri sekunder yaitu Jalan Korengkeng dan Jalan Garuda. Oleh pemerintah telah dijadikan sebagai kawasan wisata kuliner dengan kekhasan menu yang paling dikenal yaitu tinutuan. Usaha kuliner tinutuan yang sudah berjalan puluhan tahun masih tetap eksis hingga sekarang. bahkan, terkenal sampai di kalangan orang-orang Manado yang berada tinggal di luar negeri. dan mampu bersaing dengan lokasi –lokasi kuliner lain yang ada di kota Manado. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi eksistensi lokasi usaha dengan profil usaha kuliner tinutuan dan bagaimana perubahan penggunaan ruang lokasi studi sebagai dampak dari aktifitas wisata kuliner ini. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. dengan variabel dependennya adalah eksistensi kegiatan wisata (pedagang dan pelanggan) dan variabel independennya adala variabel aksesibilitas, prasarana sarana, kebijakna pemerintah, dan penggunaan ruang. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif metode analisis yang digunakan untuk menentukan dan menganalisis faktor – faktor yang berpengaruh terhadap eksistensi kegiatan wisata kuliner di Koridor Wakeke ini memakai uji kai kuadrat pearson (Pearson Chi Square) dan uji regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari semua variabel yang berpengaruh terhadap eksistensi kegiatan wisata kuliner tinutuan di koridor jalan Wakeke Manado adalah variabel aksesibilitas yang memiliki pengaruh paling paling besar, sedangkan variabel prasarana sarana dianggap tidak berpengaruh karena memiliki nilai p lebih dari 0,05. Pola perkembangan kegiatan di koridor Wakeke ini adalah berbentuk ribbon mengikuti jaringan jalan.   Kata kunci : Eksistensi, Faktor Pengaruh, Wisata Kuliner, Koridor Wakeke Manado

    Efficacy of Manual Hemostasis for Percutaneous Axillary Artery Intra-Aortic Balloon Pump Removal

    Get PDF
    Background. The prevalence of peripheral vascular disease has led to the re-emergence of percutaneous axillary vascular access as a suitable alternative access site to femoral artery. We sought to investigate the efficacy and safety of manual hemostasis in the axillary artery. Methods. Data were collected from a prospective internal registry of patients who had a Maquet® (Rastatt, Germany) Mega 50 cc intra-aortic balloon pumps (IABP) placed in the axillary artery position. They were anticoagulated with weight-based intravenous heparin to maintain an activated partial thromboplastin time (aPTT) of 50-80 seconds. Anticoagulation was discontinued 2 hours prior to the device explantation. Manual compression was used to achieve the hemostasis of the axillary artery. Vascular and bleeding complications attributable to manual hemostasis were classified based on the Valve Academic Research Consortium-2 (VARC-2) and Bleeding Academic Research Consortium-2 (BARC-2) classifications, respectively. Results. 29 of 46 patients (63%) achieved axillary artery homeostasis via manual compression. The median duration of IABP implantation was 12 days (range 1-54 days). Median compression time was 20 minutes (range 5-60 minutes). There were no major vascular or bleeding complications as defined by the VARC-2 and BARC-2 criteria, respectively. Conclusion. Manual compression of the axillary artery appears to be an effective and safe method for achieving hemostasis. Large prospective randomized control trials may be needed to corroborate these findings
    • …
    corecore