15 research outputs found

    Analisis Cemaran Logam Berat Merkuri pada Air dan Udang di Sungai Mandor Kecamatan Mandor Kabupaten Landak

    Full text link
    Background : Mercury used in gold mining activities in the water of Mandor river in Mandor Disrict of LandakRegency may couse environmental pollution in form of the degradation of water quality and pollution to thebiota, one of them was shrimp. The shrimp living in Mandor river was predicted to be polluted with mercury, andif it was consumed, it may cause health disorders for people, especially those living near the river. This researchhad the objectives of finding out the water Hg content and shrimp Hg content in the Mandor river and finding outthe correlation of water Hg content to shrimp Hg content.Methode : This research was an observing research with the cross-sectional design. The sample collection pointswere at five points with 30 water sample and 30 shrimp samples. The used statistical test was the product mommetcorrelation test.Result : The average of water Hg content was as much as 2,15 ppb ang the average shrimp Hg content was as muchas 0,18 mg/kg. From the test result, the differences in water Hg content showed that there were differences of waterHg content in each research location (p value = 0,001); for shrimp Hg content, there were no different of resultsamong research location except in Kunyit Village and Kopiang Village that showed differences. From the resultsof correlation test, it was found that there was a correlation between water Hg content to shrimp Hg content ( pvalue = 0,047; r = 0,366). The regression result showed the regression coefficient value as much as 0,134 (p value= 0,47); the highest the water Hg content in Mandor river, therefore, the shrimp Hg content will also increase, andwater Hg content influenced on the existence of shrimp Hg content as much as 10,3%. The analysis result ofmercury pollution in Mandor River show that the downstream area has a higher Hg content compared to theupstream area, and the shrimp Hg content increases especially in Mandor Village.Keyword : Hg water, Hg shrimp, Mandor River, Landak Regenc

    Durasi Hemodialisis Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Gagal Ginjal Kronik Di Ruang Hemodialisa RSUD Dr. R. Koesma Tuban

    Get PDF
    Hilangnya fungsi ginjal secara bertahap yang disebabkan oleh penyakit ginjal kronis (CKD) dapat terjadi selama berbulan-bulan, bertahun-tahun, atau hingga puluhan tahun. Komplikasi yang ditimbulkan dari penyakit gagal ginjal kronik, antara lain: anemia, hiperkalsemia, penyakit tulang, hipertensi, serta edema (edema perifer maupun paru). Langkah yang tepat diambil untuk mengatasi masalah ini dengan melakukan hemodialisis. Penelitian ini mempunyai tujuan guna mengetahui hubungan durasi melaksanakan hemodialisis dengan tingkat kecemasan yang dialami pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisis RSUD Dr. R. Koesma Tuban. Desain penelitian analitik korelasional dengan pendekatan cross sectional.Populasi dalam penelitian ini yakni seluruh pasien gagal ginjal kronik yang melaksanakan hemodialisa di ruang hemodialisa RSUD Dr. R. Koesma Tuban. Sampel yang diambil sejumlah 92 orang. Sampel yang diambil sejumlah 92 orang, serta memanfaatkan teknik sampling Purpossive Samplling. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini kuisioner HARS yang selanjutnya dianalisis  melalui uji Korelasi Spearman. Hasil penelitian didapatkan mayoritas (74,3%) pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi dengan durasi 4 jam tidak mengalami kecemasan, dan sebagian kecil (3,4%) mengalami kecemasan berat dengan durasi 4 jam. Berlandaskan hasil uji Spearman Rank Correlation diperoleh nilai signifikan 0,599 (>0,005), maka tidak terdapat hubungan durasi hemodialisis dan tingkat kecemasan. Sebagian besar pasien menjalani terapi hemodialisis dengan durasi 4 jam, hal tersebut dikarenakan alat yang dimiliki di Ruang Hemodialisa RSUD Dr. R. Koesma Tuban memiliki kapasitas durasi maksimal 4 jam. Sebagian besar pasien hemodialisis tidak mengalami kecemasan dikarenakan pasien tersebut dapat beradaptasi dan memiliki pengalaman yang lama saat hemodialisis.   Chronic Kidney Disease (CKD) ialah terjadinya kegagalan dari fungsi ginjal secara bertahap dan dapat berkembang dari bulan ke bulan hingga tahunan. Angka kematian akibat penyakit gagal ginjal kronik yang mengalami peningkatan dari 813.000 orang pada tahun 2000 menjadi 1,3 miliar orang pada tahun 2019. Upaya tepat yang dilakukan untuk menangani masalah tersebut dengan melakukan hemodialisis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara durasi hemodilaisis dengan tingkat kecemasan pasien gagal ginjal kronik di ruang hemodialisa RSUD Dr. R. Koesma Tuban.                                                     Desain Penelitian yang digunakan adalah korelasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisa di ruang hemodialisa RSUD Dr. R. Koesma Tuban. Besar sampel 92 orang, teknik sampling menggunakan Purpossive Samplling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner yang kemudian dianalisis  menggunakan uji Korelasi Spearman.                                                     Hasil penelitian didapatkan sebagian besar (74,3%) pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi dengan durasi 4 jam tidak mengalami kecemasan, dan sebagian kecil (3,4%) mengalami kecemasan berat dengan durasi 4 jam. Berdasarkan hasil uji Spearman Rank Correlation didapatkan nilai signifikan sebesar 0,599 (>0,005), maka tidak terdapat hubungan antara durasi hemodialisis dan tingkat kecemasan                                                                Sebagian besar pasien menjalani terapi hemodialisis dengan durasi 4 jam, hal tersebut dikarenakan alat yang dimiliki di Ruang Hemodialisa RSUD Dr. R. Koesma Tuban memiliki kapasitas durasi maksimal 4 jam. Sebagian besar pasien hemodialisis tidak mengalami kecemasan dikarenakan pasien tersebut dapat beradaptasi dan memiliki pengalaman yang lama saat hemodialisis

    GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PRAMBONTERGAYANG

    Get PDF
    ABSTRAKAnemia merupakan penyebab kecacatan tertinggi di seluruh negara-negara dunia. Hal ini menjadikan anemia sebagai masalah yang serius di seluruh dunia pada kesehatan masyarakat. Pravelensi Anemia yang terjadi pada remaja di Wilayah Kerja Puskesmas Prambontergayang sebanyak 159 remaja putri (3,74%) pada rentang usia 10-18. Tujuan penelian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan dan perilaku pencegahan Anemia pada Remaja Putri di Wilayah Kerja Puskesmas Prambontergayang.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan desain penelitian  deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional dan teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling dengan jumlah populasi 354 remaja putri dan di dapatkan sampel sebanyak 188 remaja putri. Teknik pengupulan data yang digunakan adalah kuisioner online melalui link google form yang dibagikan kepada remaja melalui pesan WhatsApp. Data yang terkumpul di sajikan dalam bentuk tabel frekuensi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan tentang Anemia pada remaja putri di Wilayah Kerja Puskesmas Prambontergayang hampir seluruhnya memiliki pengetahuan baik, perilaku dalam pencegahan Anemia pada remaja putri di Wilayah Kerja Puskesmas Prambontergayang hampir seluruhnya memiliki kategori perilaku kurang, dan sebagian besar remaja putri yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Prambontergayang memiliki pengetahuan baik dan berperilaku kurang dalam mencegah Anemia.Remaja putri sebagian besar memiliki pengetahuan tentang Anemia baik dan memiliki perilaku dalam mencegah Anemia kurang, hal ini dikarenakan banyaknya remaja putri yang tidak memiliki persediaan tablet tambah darah di rumahnya. Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya dukungan keluarga untuk mencegah anemia dengan menyediakan obat tambah darah dirumah dan juga menyediakan makanan yang mengandung zat besi agar zat besi terpenuhi.Kata Kunci : Pengetahuan, Anemia, Remaja PutriABSTRAKGAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN ANEMIA  PADA REMAJA PUTRI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PRAMBONTERGAYANG Anemia merupakan penyebab kecacatan tertinggi di seluruh negara-negara dunia. Hal ini menjadikan anemia sebagai masalah yang serius di seluruh dunia pada kesehatan masyarakat. Pravelensi Anemia yang terjadi pada remaja di Wilayah Kerja Puskesmas Prambontergayang sebanyak 159 remaja putri (3,74%) pada rentang usia 10-18. Tujuan penelian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan dan perilaku pencegahan Anemia pada Remaja Putri di Wilayah Kerja Puskesmas Prambontergayang.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan desain penelitian  deskriptif dengan menggunakan pendekatan cross sectional dan teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling dengan jumlah populasi 354 remaja putri dan di dapatkan sampel sebanyak 188 remaja putri. Teknik pengupulan data yang digunakan adalah kuisioner online melalui link google form yang dibagikan kepada remaja melalui pesan WhatsApp. Data yang terkumpul di sajikan dalam bentuk tabel frekuensi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan tentang Anemia pada remaja putri di Wilayah Kerja Puskesmas Prambontergayang hampir seluruhnya memiliki pengetahuan baik, perilaku dalam pencegahan Anemia pada remaja putri di Wilayah Kerja Puskesmas Prambontergayang hampir seluruhnya memiliki kategori perilaku kurang, dan sebagian besar remaja putri yang ada di Wilayah Kerja Puskesmas Prambontergayang memiliki pengetahuan baik dan berperilaku kurang dalam mencegah Anemia.Remaja putri sebagian besar memiliki pengetahuan tentang Anemia baik dan memiliki perilaku dalam mencegah Anemia kurang, hal ini dikarenakan banyaknya remaja putri yang tidak memiliki persediaan tablet tambah darah di rumahnya. Hal ini menunjukkan bahwa perlu adanya dukungan keluarga untuk mencegah anemia dengan menyediakan obat tambah darah dirumah dan juga menyediakan makanan yang mengandung zat besi agar zat besi terpenuhi.Kata Kunci : Pengetahuan, Anemia, Remaja Putr

    Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Profitabilitas, Pertumbuhan Perusahaan Dan Struktur Aktiva Terhadap Kebijakan Hutang (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode Tahun 2016-2018)

    Get PDF
    Every entrepreneur would want the age of the company he manages to last long. This relates to how the company manages its finances and always has sufficient funds to operate the company. Many companies choose debt as a solution to meet the needs of the company if the funds owned are lacking. Debt policy is a funding policy that comes from outside. The purpose of this study is to examine the effect of managerial ownership, profitability, company growth and asset structure on debt policy in manufacturing companies listed on the Stock Exchange in 2016-2018. The population used in this study were all manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2016-2018. The sampling method is by purposive sampling according to predetermined criteria. The number of samples collected was 120 samples. With the outlier data of 2 samples so that the number of samples becomes 118. The data collected has been analyzed using data analysis of the classic assumption test and hypothesis testing. The results showed that managerial ownership variables influence debt policy. While profitability, company growth, and asset structure have no effect on debt policy. Keywords: managerial ownership, profitability, company growth, asset structure, debt polic

    Hubungan Tingkat Pendidikan dengan Pengetahuan Orang Tua tentang Stunting pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Semanding

    Get PDF
    Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh yang terjadi pada balita berusia kurang dari lima tahun, yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis. Tahun 2019 prevalensi stunting di wilayah kerja Puskesmas Semanding 25,54%, akan tetapi tahun 2020 stunting di Desa Penambangan mencapai 44,4%. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis hubungan tingkat pendidikan dengan pengetahuan orang tua tentang stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Semanding. Desain penelitian yang digunakan adalah korelasi. Populasi pada penelitian ini adalah orang tua yang memiliki balita stunting di Desa Penambangan wilayah kerja Puskesmas Semanding. Besar sampel 114 orang, teknik sampling menggunakan Purposive sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, yang di analisis menggunakan uji Korelasi Spearman. Hasil Penelitian sebagian besar (54,4%) orang tua memiliki tingkat pendidikan dasar dan hampir setengahnya (43,0%) memiliki pengetahuan tentang stunting yang cukup. Berdasarkan hasil uji Spearman Rank Correlation didapatkan nilai signifikan sebesar 0,000 (<0,05), maka terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan dengan pengetahuan orang tua tentang stunting. Sebagian besar orang tua dengan tingkat pendidikan dasar memiliki pengetahuan cukup, hal ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan dengan pengetahuan orang tua tentang stunting di Desa Penambangan wilayah kerja Puskesmas Semanding mempunyai hubungan yang signifikan. Dengan demikian perlu ditingkatkan pendidikan secara informal maupun non formal, dan meningkatkan pengetahuan tentang stunting pada orang tua dengan cara lebih aktif mengikuti kegiatan posyandu, kegiatan penyuluhan, serta melakukan pendampingan untuk para orang tua yang memiliki balita stunting di Desa Penambangan wilayah kerja Puskesmas Semanding

    AKSI KOMPETENSI BERSAMA DI PANTI ASUHAN YAYASAN PEMELIHARAAN ANAK DAN BAYI PERMATA HATI SURAKARTA

    Get PDF
    Orphanages are places of care for children and babies who are handed over due to parents who are experiencing economic difficulties or even without parents. The Permata Hati Child and Infant Care Foundation (YPAB) is one of the orphanages that care for children and babies who need protection and education in the city of Surakarta. During the Covid-19 pandemic, health services for children and infants at YPAB Permata Hati rarely received visits and checks. The purpose of this community service is to help provide health services for children and infants at YPAB Permata Hati Surakarta City in monitoring growth and development as well as nutritional status. The implementation method used is in the form of examining children's growth and development and nutritional status, counseling on Clean and Healthy Behavior, as well as counseling on how to brush their teeth properly. The results of examinations on the nutritional status and development of children and infants at YPAB Permata Hati, Surakarta, found that 30% were underweight and 1 person was suspected of developing Denver II (head circumference including micro). Counseling on Clean and Healthy Behavior and how to brush your teeth was enthusiastically followed by YPAB Permata Hati Surakarta childre

    ISOLASI DAN KARAKTERISASI BAKTERI PELARUT FOSFAT DARI RHIZOSFER TANAMAN SAWI (Brassica juncea L.) DENGAN PEMBERIAN AIR CUCIAN BERAS

    Get PDF
    Air cucian beras mengandung vitamin B1, vitamin B3, mangan, fosfor dan zat besi untuk digunakan sebagai pupuk organik tanaman sawi. Senyawa fosfor mampu meningkatkan sistem perakaran dan dimanfaatkan oleh bakteri pelarut fosfat sebagai sumber nutrisi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas air cucian beras terhadap pertumbuhan tanaman dan bakteri pelarut fosfat serta mengetahui karakteristik bakteri pelarut fosfat dari rhizosfer tanaman sawi. Penelitian ini menggunakan volume 0 mL, 50 mL dan 100 mL air cucian beras. Isolasi bakteri dilakukan pada bagian rhizosfer tanaman sawi yang diuji karakteristiknya meliputi pengamatan makroskopik, mikroskopik, uji kemampuan pelarut fosfat, uji penambat nitrogen dan uji biokimia yang dilanjutkan dengan karakterisasi dan identifikasi bakteri pelarut fosfat menggunakan buku Bergey’s Manual of Determinative. Hasil penelitian menunjukkan bahwa air cucian beras berpengaruh pada tinggi tanaman sawi, jumlah akar, berat akar, panjang akar, berat total dan berat kering tanaman sawi. Karakterisasi terhadap 16 isolat bakteri pelarut fosfat yang ditemukan menunjukkan kemiripan dengan Bacillus, Pseudomonas, Mycobacterium, Micrococcus, Azotobacter dan Acinetobacter

    Pengaruh Financial Literacy Terhadap Minat Masyarakat Menggunakan Produk Perbankan PT. BPR Araya Arta

    No full text
    Understanding of financial literacy needs to be constantly improved in order to create opportunities for financial transactions in the banking world. Financial literacy education for the community plays an important role in banking because financial literacy will help the community in good financial management to avoid financial problems. Corona Virus 19 has an impact on the banking sector due to restrictions. The aim is to determine the effect of financial literacy on people's interest in using banking products. The population of this research is PT. Deposits at BPR Araya Arta for the last two years. The method used is descriptive quantitative with a sample of 100 respondents taken by purposive sampling. The analytical tool used is simple linear analysis with the help of the SPSS 25 program. The results of this study indicate that there is a significant influence between financial literacy and interest in PT. BPR Araya Arta is 31.7%, which means that financial literacy will have an impact on the use of products and services or transactions in financial institutions.Pemahaman Financial literacy&nbsp; perlu selalu ditingkatkan agar tercipta peluang transaksi keuangan pada dunia perbankan. Adanya edukasi Financial literacy bagi masyarakat memegang peranan penting dalam perbankan karena Financial literacy akan membantu masyarakat dalam manajemen keuangan yang baik agar terhindar dari permasalahan financial. Corona Virus 19 berdampak pada sektor perbankan dikarenakan adanya pembatasan. Tujuan untuk mengetahui pengaruh literasi keuangan terhadap minat masyarakat dalam menggunakan produk perbankan. Populasi&nbsp; penelitian ini adalah pelanggan PT. Deposito BPR Araya Arta selama dua tahun terakhir. Metode yang digunakan deskripstif kuantitatif dengan sampel 100 respoden yang diambil secara purposive sampling. Alat analisis yang digunakan adalah analisis linier sederhana dengan bantuan program SPSS 25. Hasil penelitian ini menunjukan adanya pengaruh yang signifikan antara Financial literacy&nbsp; dan minat pada PT. BPR Araya Arta sebesar 31,7%, yang artinya adanya Financial literacy&nbsp; akan berdampak pada penggunakan produk-produk dan jasa atau transaksi di Lembaga keuanga

    PENGARUH PSIKOEDUKASI AUDIOVISUAL TERHADAP BELIEF REMAJA DALAM PENCEGAHAN DRUG ABUSE DI KABUPATEN TUBAN: The Effect of Audiovisual Psychoeducation on Adolescent Belief in Drug Abuse Prevention in Tuban District

    No full text
    Pendahuluan : Survey United Nations Office on Drug and Crime (2018), menyebutkan sebanyak 275 juta penduduk di dunia atau 5,6% penduduk dunia (usia 15-64 tahun) pernah mengonsumsi narkoba. Kabupaten Tuban mengalami peningkatan signifikan terkait kasus narkoba. Data&nbsp; Polres Tuban, mencatat peningkatan kasus&nbsp; hingga 173,68% jika dibandingkan dengan kasus serupa pada tahun 2017. Tercatat tahun 2018, jumlah kasus narkoba yang ditangani oleh Sat Resnarkoba Polres Tuban ada sebanyak 52 kasus. Metode : Penelitian kuantitatif yang menggunakan desain quasy experiment dengan pre-post control group design. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan hubungan sebab akibat dengan pemberian intervensi psikoedukasi audiovisual. Populasi penelitian adalah seluruh siswa di SMPN 2 Tuban sebanyak 761 siswa, sampel yang digunakan masing-masing kelompok 20 orang dengan tehnik simple random sampling. Kelompok intervensi diberikan psikoedukasi audiovisual dan kelompok kontrol dengan leaflet. Data dikumpulkan dengan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah uji Wilcoxon Sign Rank Test dan uji Mann Whitney. Hasil : menunjukkan bahwa rata-rata nilai post test untuk belief remaja kelompok intervensi (91,95) lebih besar daripada kelompok kontrol (87,10) dengan selisih 4,82, ini menunjukkan metode psikoedukasi audiovisual mempunyai hasil yang lebih baik dalam meningkatkan belief remaja dalam upaya pencegahan drug abuse. Kesimpulan : Pemberian edukasi dengan multi media seperti audiovisual penting dilakukan untuk peningkatan belief remaja dalam pembentukan sikap yang positif untuk pencegahan drug abuse

    Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Pemberian Mpasi dengan Status Gizi pada Balita Umur 6-24 Bulan di Desa Mander Kecamatan Tambakboyo

    No full text
    MPASI (makanan pendamping air susu ibu) yaitu hidangan yang kaya akan gizinya untuk diberikan kepada balita atau bayi berusia antara 6-24 bulan untuk melengkapi keperluan gizinya selain ASI. Namun, sampai saat ini masih banyak yang mengalami masalah gizi atau gizi kurang karena ketidaktahuan pemberian makanan pendamping ASI dari segi kualitas ataupun kuantitasnya. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang pemberian makanan padat pada anak usia 6-24 bulan serta kesehatan gizinya. Metode korelasional diterapkan dalam desain penelitian dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Dalam penelitian ini, 48 ibu yang tinggal di Desa Mander, Kecamatan Tambakboyo, dan memiliki anak berusia 6 hingga 24 bulan berpartisipasi. Sampel penelitian ini terdiri dari 48 orang ibu di Desa Mander Kecamatan Tambakboyo yang mempunyai balita atau bayi berusia antara 6-24 bulan. Teknik sampling-nya menggunakan teknik total sampling. Variabel independen yaitu pengetahuan ibu tentang pemberian MPASI dan variabel dependen yaitu status gizi balita. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analisa data menggunakan uji Spearman. Hasil penelitian tabulasi silang pengetahuan ibu tentang pemberian MPASI dan status gizi balita umur 6-24 bulan bisa dilihat dari 48 responden (ibu balita) ibu berpengetahuan baik diperoleh seluruhnya berjumlah 33 ( 68,8 %) dan mempunyai balita yang gizi baiknya berjumlah 34 (70,8%) Sesuai indeks BB/PB. Hal ini dapat ditunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu dengan status gizi di Desa Mander, Kecamatan Tambakboyo berdasarkan data processing pengolahan data dengan menggunakan uji Spearman menunjukkan diperoleh hasil
    corecore