3 research outputs found

    Study of direct current motor power requirement for manikin smart irrigation systems

    Get PDF
    Manikin Irrigation Area (I.A) has Ā± 3000 ha of the area, utilizes the water source from the Tefmo Dam and distributes to the Primary-Secondary-Tertiary channels with controlled by watergates that operated by lift. This mechanism has resulted in jealousy and squabbles in farmer groups because of the inequality distribution that ultimately decreases crop production. The development of Microcontroller Technology has changed the Watergate model into an automated system based on certain parameters and algorithms. One of that being developed is the smart irrigation system based on Arduino at Manikin I.A that regulates the water to land based on the time from the Real-Time Clock sensor and uses Direct Current (DC) motor as a driver to watergate. While it may work, but the system has not considered the power requirement of DC motor when the water flows in the maximum discharge and pressure affecting the motor. This study examines the power requirement of an ideal DC motor for smart watergate in 5 open channels in Manikin I.A. Based on the open channel standard parameters, a total load measurement is performed when the water given speed (V) and pressure (p) then converted to energy. The study results that on 5 different open channels in Manikin I.A, with 0.30 m3/s maximum water discharge and 7.56 m/s2 flow rate, a watergate control requires DC motor that has 35 to 43 Watt power (39,4 Watt average power) or 3 to 3.5 Ampere current (3,26 Ampere average Current) in order to 24-hours work

    RANCANG BANGUN SISTEM SIRKULASI AIR PADA AKUARIUM/BAK IKAN AIR TAWAR BERDASARKAN KEKERUHAN AIR SECARA OTOMATIS

    Get PDF
    Penggunaan air untuk ikan hias di akuarium, harus selalu dijaga tingkat kekeruhan airnya,dampak air yang keruh dapat menyebabkan terganggunya perkembangan fisik ikan tersebut bahkankematian. Hal yang sama juga pada budidaya ikan air tawar, dimana pada jenis ikan tertentu harusdijaga tingkat kekeruhannya agar tidak mempengaruhi kehidupan dari ikan tersebut. Oleh karenaitu perlu dibangun sebuah sistem yang mampu mendeteksi kekeruhan air pada bak penampunganair atau akuarium ikan air tawar secara otomatis. Sistem yang dibangun ini menggunakan sensorturbidity untuk mendeteksi kekeruhan air. Sedangkan pemrosesan dan kontrolnya menggunakanATmega328 (arduino uno) dan ATmega2560 (arduino mega) karena bak penampungan yangdigunakan dalam penelitian ini ada dua buah sehingga pengontrolannya dilakukan oleh 2 sistemyang berbeda. Tiap level kekeruhan air akan dikirim ke user menggunakan SMS oleh GSM ModulSIM900. Jika air pada bak penampungan sudah mengalami kekeruhan pada level yang telahditentukan, maka sistem akan menguras bak dan memasukkan air bersih secara otomatis.Komunikasi data antara sistem menggunakan Zigbee, baru selanjutnya dikirim ke user menggunakanSMS. Prinsip kerja Sensor turbidity bahwa semakin kecil tegangan output sensor maka kekeruhanair semakin meningkat. Level kekeruhan air dalam penelitian ini, penulis bagi dalam tiga level.Berdasarkan hasil pengujian sistem, sensor turbidity sangat baik dalam mendeteksi tiap perubahankekeruhan air, begitupun sensor ultrasonic mampu mendeteksi batasā€“batas ketinggian air dalamproses pengurasan dan pemasukan air dalam bak. Zigbee mampu mengirimkan data dengan baiksampai pada jarak 150 meter dan Modul SIM sangat baik dalam pengiriman maupun penerimaandata dari/ ke handphone
    corecore