83 research outputs found

    Budaya Ketahanan Gempa pada Arsitektur Masjid Tradisional Indonesia: Earthquake Resilience Culture in Indonesian Traditional Mosques Architecture

    Get PDF
    This research aimed to study the structure of traditional mosques in Indonesia in relation to the culture in constructing earthquake-resistant architecture on earthquake-prone areas. The research was conducted in qualitative descriptive manner by studying the construction of traditional mosques in Indonesia, the comparison of the construction’s character to the construction of mosques in non-prone areas, the condition of traditional mosques before and after the earthquake. Javanese mosques have  different construction system than mosques on less earthquake areas. The structure relatively authentic, it is more resistant to earthquake than those that has undergone changes. It was concluded that large architectures such as mosques also have a construction tradition in relation to earthquake resistance

    FASILITAS BREAKOUT AREA SEBAGAI UPAYA TERCIPTANYA SOCIAL SUSTAINABILITY PADA KARYAWAN BANK BUMN

    Get PDF
    Social sustainability is now often known as an important strategy in the running of a corporation in developing its human resources, including Bank BUMN. This banking company is currently still facing problems in the form of an overworked culture for its employees which causes stress and decreases work productivity. This study analyzes the needs and activities of Bank BUMN employees to provide work facilities that can be a way out of these problems. The research method used is a mix-method that tends to be descriptive with analysis showing that breakout area facilities can be a step in fulfilling employee job satisfaction and creating social sustainability in the work environment of Bank BUMN

    Perbandingan Puisi “Doa” Karya Chairil Anwar dan “Tuhanku” Karya Herawati Mansur

    Get PDF
    This research is motivated by the similarity of themes in the reading of Chairil Anwar's "Doa" poem and Herawati Mansur's "God" poem. The purpose of this study was to describe the similarities and differences between the two poems. The method used in this research is comparative descriptive. The data sources used are "Doa" by Chairil Anwar and the poem "My God" by Herawati Mansur. This study uses an intertextuality approach. The results of this study found similarities between the two poems, including the theme of divinity, using the same diction, using hyperbole, and there are similarities in meaning in the poetry lines. While the difference between the two poems is the difference in title, the line in the poem "Doa" is 16 lines while in the poem "My Lord" there are 18 lines. In addition, the messages in the two poems are also different. In the poem "Doa" has a mandate to invite readers to reflect and live life. Meanwhile, the poem "My God" has a mandate that we as creatures must always obey and have faith in God.Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kesamaan tema dalam puisi “Doa” karya Chairil Anwar dan puisi “Tuhanku” karya Herawati Mansur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan persamaan dan perbedaan kedua puisi tersebut. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu deskriptif komparatif. Sumber data yang digunakan yaitu puisi “Doa” dari Chairil Anwar dan puisi “Tuhanku” dari Herawati Mansur. Penelitian ini menggunakan pendekatan intertekstualitas.  Hasil penelitian ini adalah persamaan dan perbedaan dari kedua puisi tersebut. Persamaanya meliputi penggunaan diksi, majas hiperbola, dan pemaknaan dalam larik puisi.  Sedangkan perbedaannya meliputi judul, larik, dan amanat. Puisi “Doa” memiliki 16 larik sedangkan puisi “Tuhanku” memiliki 18 larik. Puisi “Doa” memiliki amanat mengajak pembaca untuk merenungkan dan menghayati hidup. Sedangkan, puisi “Tuhanku” memiliki amanat sebagai makhluk harus senantiasa patuh dan beriman kepada Tuhan

    Strategi Dakwah Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Banyumas melalui Partisipasi dalam Perayaan Hari Besar Masyarakat Tionghoa

    Get PDF
    PITI Banyumas adalah wadah interaksi masyarakat Islam Tionghoa di Banyumas. Tujuan berdirinya organisasi PITI Banyumas supaya para mualaf khususnya mualaf etnis Tionghoa tidak kembali ke agama sebelumnya. PITI Banyumas sendiri berdakwah secara kultural untuk mencapai tujuan dari organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetauhi bentuk strategi dakwah PITI Banyumas dalam partisipasinya pada perayaan hari besar Masyarakat Tionghoa. Lokasi penelitian berada di Desa Wlahar Kulon, Kecamatan Patikraja, Kabupaten Banyumas tempat Masjid PITI dan sekretariat PITI Banyumas berada. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif diskriptif Penelitian diskriptif dimaksudkan untuk mendiskripsikan sesuatu fenomena atau fakta sosial yang terjadi pada masalah yang diteliti. Teknik pengambilan sasaran penelitian dalam penelitian ini adalah purposive sampling, yaitu metode pengambilan sampel yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan tertentu yang mengarah pada cakupan. Penelitian ini menggunakan teori komunikasi adaptasi antar-budaya dalam menganilisis bentuk strategi dakwah PITI Banyumas. Hasil penelitian ini menunjukkan strategi dakwah yang dilakukan oleh PITI yaitu melalui partisipasi hari besar Masyarakat Tionghoa dan diluar partispasi hari besar Masyarakat Tionghoa. Strategi Dakwah PITI Banyumas melalui hari besar Masyarakat Tionghoa berupa partisipasi PITI dalam setiap acara hari besar Masyarakat Tionghoa. Strategi dakwah dengan menggunakan akulturasi budaya yang dilakukan PITI mendapat tempat tersendiri dari kalangan etnis Tionghoa. Klenteng Boen Tek Bio Banyumas sebagai partner PITI telah memberi ruang dan dakwah tersendiri bagi PITI. Berpartisipasinya PITI dalam acara perayaan-perayaan hari-hari besar Tionghoa berawal dari kerjasama yang terjalin sejak tahun 1998 dengan pihak Klenteng Boen Tek Bio Banyumas. Dukungan positif baik secara moral dan dukungan kerja sama serta toleransi budaya yang dilakukan PITI Banyumas memberi dampak positif baik dari bertambahnya anggota organisasi maupun semakin eksisnya nama PITI Banyumas sebagai organisasi keagamaan. Strategi dakwah PITI di luar partisipasi dalam hari besar Masyarakat Tionghoa juga cukup signifikan terhadap perkembangan organisasi PITI. Tergabung dalam FKUB (Forum Komunikasi Umat Beragama) membuat PITI berbaur dengan ormas-ormas lintas agama dan membuka wawasan PITI untuk bertoleransi dalam setiap perbedaan. Dakwah dengan tausiyah-tausiyah Al-Quran juga dilakukan, pengajian-pengajian rutin mingguan dan pengajian akbar, hingga santunan kepada fakir miskin merupakan jalur dakwah PITI dalam mencapai tujuan organisasi

    Perilaku Toleransi antar umat beragama Islam dan Buddha di Cikawao Dalam

    Get PDF
    Penelitian dalam skripsi ini dilatar belakangi oleh fenomena maraknya intoleransi antar umat beragama di kalangan masyarakat. Namun, di daerah Cikawao ini masyarakat dapat membaur dengan masyarakat lainnya yang berbeda agama. Sehingga terciptanya toleransi ini didasari adanya bentuk dan fungsi dari toleransi itu sendiri yang membuat kalangan masyrakat memahami perbedaan antar masyarakat, dan mereka sadar bahwa toleransi itu indah. Sebagai peneliti ingin mengetahui bentuk dan fungsi toleransi yang berada di Cikawao sedemikian rupa berbaur antara satu dengan yang lain. Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis non partisipan dan dengan data primer dari hasil wawancara lapangan. Sekunder dengan hasil pustaka atau membaca artikel, jurnal, berita, dan buku. Dimana keduanya menguatkan hasil sebuah penelitian yang penulis teliti. Mengapa mengambil kualitatif, karena metode ini merupakan metode yang pas digunakan dalam penelitian lapangan, tidak perlu menggunakan teknik statistik seperti dengan penggunaan angket kuisioner. Setelah memperoleh data penulis akan menjelaskan sesuai bentuk dan fungsi perilaku toleransi yang dikemukakan oleh Forst. Hasil penelitian menunjukan bahwa, bentuk dari perilaku toleransi di daerah ini kental karena bisa menerima perbedaan yang masuk dan hadir didaerah, memahami satu dengan yang lain, menghormati ritual antar agama, menghargai tempat ritual keagamaan, menolak keras kekerasan dan diskriminasi dan membuat masyarakat dapat memiliki rasa hormat. Fungsi dari perilaku toleransi di daerah ini terlihat dari fungsi agama yaitu membuat para masyarakat ingin berdialog antar agama untuk saling berbagi berita dan cerita namun tetap harus menyaring, lalu fungsi agama juga menjadikan masyarakat penganut agamanya memiliki rasa untuk memahami agamanya sendiri dengan belajar lebih baik lagi. Lalu, fungsi budaya berperan sebagai idetintas agama masyarakat, sebagai batas juga sebagai media komunikasi karena rasa saling ingin mengetahui budaya yang lain

    KLASIFIKASI UMUR BERDASARKAN CITRA DENTAL PANORAMIC RADIOGRAPH DENGAN METODE STATISTICAL ANALYSIS OF STRUCTURAL INFORMATION DAN ADABOOSTS

    Get PDF
    Banyaknya bencana alam, tindak kejahatan, kecurangan dalam kasus pemalsuan usia maupun salah dalam memperkirakan usia melalui bentuk fisiknya terkadang membuat para ahli forensik dipanggil untuk mengetahui identitas usia sebenarnya, tetapi hal itu bukanlah sesuatu yang mudah bagi ahli forensik untuk mengetahui usia seseorang. Salah satu cara untuk dapat mengidentifikasi usia seseorang dapat dilakukan melalui salah satu bagian gigi, yaitu rongga pulpa. Perkembangan rongga pulpa gigi akan semakin menyempit seiring dengan bertambahnya usia manusia. Pada tugas akhir ini, sebuah sistem akan dirancang untuk dapat mengidentifikasi usia manusia melalui gigi yang difokuskan pada gigi premolar pertama sehingga menjadi lebih singkat dan mudah. Untuk menunjang identifikasi usia melalui gigi, peneliti melakukan pengolahan citra radiografi panoramik dengan metode segmentasi citra Statistical Analysis of Structural Information dan metode klasifikasi Adaboost. Sistem menggunakan 104 sampel untuk training yang disimpan pada database dan 130 citra uji yang tidak disimpan pada database yang digunakna sebagai citra pengujan. Dari hasil pengujian yang dilakukan, sistem mampu mendeteksi gigi premolar pertama dengan akurasi terbesar yaitu 84,607% dan waktu komputasi 3,678 detik. Hasil ini didapatkan menggunakan base parameter skweness dan learning rate 0.3 pada klasifikasi adaboost

    “NILAI-NILAI SUFISTIK DALAM KUMPULAN CERPEN MAWAR HITAM KARYA CANDRA MALIK”

    Get PDF
    Objek material penelitian ini adalah empat judul cerpen dari kumpulan cerpen Mawar Hitam karya Candra Malik, yaitu “Kaki Tangan Tuhan”, “Eksekusi Sebelah Mata”, “Pemuda yang Membakar Neraka”, dan “Blencong”. Masalah yang diteliti adalah pola penstrukturan empat cerpen tersebut dan bagaimana pengarang mengekspresikan religiositas sufistik para tokoh dalam cerpen. Guna menjawab masalah penelitian digunakan teori struktural untuk menganalisa pola penstrukturan cerpen, sementara tasawuf sebagai pendekatan untuk mengungkap ekspresi religiositas sufistik tokoh-tokoh dalam cerpen. Metode yang digunakan adalah analisis isi secara deskriptif guna mengurai kumpulan informasi dan interpretasi atas isi cerpen. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai-nilai sufistik dalam kumpulan cerpen Mawar Hitam diekspresikan melalui tokoh-tokohnya. Dalam cerpen “Kaki Tangan Tuhan” konsep ajaran Manunggaling Kawula Gusti sebagai kesejatian diri manusia diekspresikan melaui tokoh Terdakwa. Ada pula konsep ghuluw, dimana dalam konsep sufisme harus dihindari, direpresentasikan oleh tokoh Jaksa dan tokoh majemuk pengunjung sidang. Cerpen “Eksekusi Sebelah Mata” memuat pesan pentingnya perenungan dan penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah dalam proses mendekatkan diri kepada Allah. Terdapat pula metafora sufi yaitu cermin sebagai simbol qalb atau hati; hati yang bersih syarat untuk dapat menerima cahaya Illahi. Cerpen “Pemuda yang Membakar Neraka” melalui tokoh Pak Tua memuat nilai ajaran sufi tentang kedudukan Allah berada di atas surga dan neraka. Cerpen “Blencong” memuat konsep simbol blencong sebagai representasi cahaya atau ilmu dari Tuhan dalam bahasa metaforik sufi, serta pentingnya memahami hakikat doa yang dipanjatkan. Kata Kunci: Religiositas, Nilai-nilai, Sufistik, Tasawuf, Mawar Hita

    Elemen Smart Library pada Interior Perpustakaan Perguruan Tinggi

    Get PDF
    University’s Library is a supporting of academic activities for the achievement of learning objectives, organizing learning for each study program, collections of learning strategies and supporting material for learning evaluation. With the advancement of technology and information, people prefer to search for information through online media without having to look for books in the library. Therefore, it is necessary to increase library facilities through the Smart Library concept which have 4 concepts including smart service, smart place, smart governance, and smart people. By referring to these 4 concepts, it is hoped that the University Libraries in Indonesia, especially in the city of Bandung, can be superior and can improve education for the wider community.Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan pendukung kegiatan akademik yang untuk pencapaian tujuan pembelajaran, pengorganisasian pembelajaran bagi tiap program studinya, koleksi mengenai strategi pembelajaran dan materi pendukung untuk evaluasi belajar. Dengan adanya perkembangan teknologi dan informasi yang semakin maju, masyarakat lebih memilih untuk mencari informasi melalui media online tanpa harus mencari buku ke perpustakaan. Maka dari itu, perlu adanya peningkatan fasilitas perpustakaan melalui konsep Smart Library yang memiliki 4 konsep yang diantaranya smart service, smart place, smart governance, dan smart people. Dengan mengacu pada 4 konsep tersebut diharapkan Perpustakaan Perguruan Tinggi di Indonesia khususnya di Kota Bandung dapat menjadi unggul dan dapat meningkatkan pendidikan bagi masyarakat luas

    PEMBELAJARAN SENSORI BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (TUNAGANDA/C1) MELALUI DESAIN INTERIOR PADA SEKOLAH LUAR BIASA

    Get PDF
    Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) tunaganda merupakan anak yang memiliki lebih dari satu jenis ketunaan. Tunaganda (G) adalah kombinasi antara hambatan fisik, sensoris, sosial, emosi, intelektual, dan lainnya, sehingga mengakibatkan hambatan dalam kegiatan belajar, bersosialisasi, serta beraktivitas. Pembelajaran sensori bagi mereka dapat mempermudah pemahaman dalam proses pembelajaran, dikarenakan sebagian besar dari mereka tidak dapat berpikir secara abstrak, maka dari itu diperlukan suatu media pembelajaran yang dapat memotivasi mereka dalam mempelajarinya, salah satunya dari peran interior, karena akan terlihat selalu oleh mereka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan beberapa tahapan. Desain sensory path dirancang untuk memenuhi pembelajaran sensori dengan menerapkan suasana yang menyenangkan namun peserta didik tetap produktif dengan mendapatkan pengetahuan melalui pola gerakan, suasana, dan juga tekstur permukaan dari material yang dipakai. Rancangan ini bertujuan untuk mengurangi rasa stress, frustasi, dan juga jenuh dari para peserta didik saat berada di dalam kelas dengan bermain namun juga belajar tanpa mereka sadari
    • …
    corecore