The Fed Model For Vocational Higher Education: A Concept and an Urgency

This article aimed to verify the theory of the fed model and its urgency so that it is worth studying for the vocational education students. There are three indicators as variables that can claim that a theory is worthy to be studied or not, namely, norms of correspondence, norms of coherence, and norms of pragmatic. The research model used was one sample t-test for each variable. The result of this study shows that the fed model is feasible to be studied because it is in line with the real situation in industry, it’s coherent with the previous theory, and has many benefits for fund managers, investors, and students.     Keywords: theory, the Fed model, capital market, stock–bond correlatio

Effectiveness of Portfolio Selection Using Markowitz Model and Broker Recommendation in Indonesia Stock Exchange (Mining, Agriculture, and Infrastructure Industry)

This article analyzes the effectiveness of Portfolio Selection Using Markowitz Model and brokerage recommendation in Indonesia Stock Exchange (Mining, Agriculture, and Infrastructure Industry) in 2016. This study aims at determining the more effective model between Markowitz Model and brokerage recommendation for minimizing the risk and maximizing the expected return in investor’s portfolio. The study has used quantitative and qualitative approach. The research model used was Markowitz Model to divide and determine the proportion of the stock quantitatively. On the other hand, brokerage recommendations were also used to determine the stocks qualitatively as comparative to the Markowitz Model. Thereafter, the stocks from Markowitz Model and brokerage recommendation were observed for three months on weekly basis to calculate the stock and portfolio returns. Moreover, OLS regression was performed to analyze the effectiveness of Markowitz Model and brokerage recommendation. The result of this article indicated that Markowitz Model was more effective to be used as portfolio-selection tool than the broker recommendation.     Keywords: Markowitz Model, brokerage, portfolio selection, OLS regression, stock marke

Pengembangan Materi Layanan Orientasi Berbasis Media Blog pada Siswa Smk Negeri 4 Surabaya

Secara umum layanan orientasi dibutuhkan siswa baru untuk memperoleh informasi tentang sekolah dan bimbingan konseling sebagai pemahaman untuk beradaptasi. Pengenalan lingkungan sekolah dapat tercapai secara utuh bila layanan orientasi dilakukan dengan optimal. Dengan adanya pengembangan materi layanan orientasi berbasis media blog “BK for SMK Negeri 4 Surabaya” diharapkan dapat mengoptimalkan layan Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan R&D (research and development) atau penelitian pengembangan yang menghasilkan suatu produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan materi layanan orientasi berbasis media blog yang berisi mengenai informasi tentang sekolah dan bimbingan konseling sebagai upaya inovatif dalam pemberian layanan orientasi pada siswa SMK Negeri 4 Surabaya yang dapat diterima dari segi kepraktisan dan kemenarikan. Media tersebut dikembangkan dengan memenuhi kriteria kelayakan materi layanan orientasi berbasis media blog. Hasil penelitian yang diperoleh dari validasi yang menunjukkan bahwa materi layanan orientasi berbasis media blog “BK for SMK Negeri 4 Surabaya” memenuhi kriteria kelayakan dengan skor total 81,48%. Skor tersebut diperoleh dari hasil uji ahli materi, ahli media dan calon pengguna termasuk kategori sangat baik dan tidak perlu direvisi. Dengan demikian materi layanan orientasi berbasis media blog “BK for SMK Negeri 4 Surabaya” layak digunakan dan dikembangkan pada siswa SMK Negeri 4 Surabaya.   Kata Kunci: layanan orientasi, media blo

Kedudukan Anak Angkat dalam Mewarisi Harta Orangtua Angkatnya (Studi Menurut Hukum Adat Suku Tengger di Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Jawa Timur)

Indonesia adalah negara yang memiliki berbagai macam keanekaragaman,antara lain adalah keanekaragaman hayati, budaya, dan adat istiadat. Adat istiadatyang terdapat di Indonesia berbeda-beda dari satu daerah ke daerah yang lainsehingga kemudian perbedaan inilah yang menimbulkan suatu norma yangkemudian menjadi hukum di dalam kelompok masyarakat adat tersebut, salahsatunya mengenai hukum adat waris, yang kemudian dikaitkan dengan bagaimanadengan kedudukan anak angkat dalam mewarisi harta orang tua angkatnya. Salahsatu daerah di Indonesia yang masih kental dengan perilaku adatnya adalah DesaNgadas dengan Suku Tengger sebagai suku mayoritas yang mana padamasyarakatnya terdapat praktik pengangkatan anak. Dalam hukum positif diIndonesia, telah diatur mengenai tata cara pembagian harta warisan, dimanabagian besaran harta warisan untuk pewaris sudah diatur jumlahnya, sepertihalnya dalam hukum waris BW dan hukum waris Islam. Namun berbeda konsepsiketika hukum yang digunakan adalah hukum adat karena sifat pembagian hartawarisan mereka mengusung konsep kekeluargaan dan mufakat bersama, jadi tidakada kalkulasi angka yang nyata untuk pembagian hartanya sehingga hal ininantinya akan memecahkan hukum apa yang dipakai dalam proses pewarisan bagianak angkat di Desa Ngadas.Kata Kunci : Anak Angkat, Adat, Harta Warisa

Expressed Emotion in a Woman with Bipolar Disorder: A Case Report from Deli Serdang

BACKGROUND: Aretaeus of Cappadocia first described the bipolar disorder in 30 Masehi. Falret separated this disorder and called it folie circulaire in 1854. A bipolar patient had a change in mood from depression to mania and vice versa while having normal (euthymic) mood period in between. She experienced mood fluctuations that were typical of bipolar disorder. This case report was aimed to understand the personal experience of a bipolar patient confronting her mood changes and expressing their emotions. CASE REPORT: We presented a case of a 25year-old bipolar woman, makeup artist, unmarried, from Batak tribe. She came alone to seek treatment from a psychiatrist for her mood changes that she could not comprehend. CONCLUSION: We provided psychoeducation to help her recognise her bipolar disorder and direct her emotional expression to more positive things, in her case, makeup and writing

The Influence of Tofu Pulp Flour Substitution on Protein Content and Acceptability Level of Chicken Nugget

This research has been carried out at the Food and Beverage Laboratory of UPT of Testing and Goods Quality Certification (PSMB) of Riau Province from April to September 2018. The purpose of this research was to determine the influence of tofu pulp flour substitution on protein content and determine the panelist acceptability level of chicken nugget produced. The research design used was a Complete Random Design (CRD) with 4 treatments of tofu pulp flour substitution which were 0%, 10%, 20% and 30% with two replications. Protein content was analyzed by Kjedahl method and panelist acceptability level used organoleptic test. Analysis of protein content data was carried out by using the One Way Anova test and level of acceptability usedthe Kruskal-Wallis test with a level of 5%, respectively. The research result of protein content analysis showed that there was no significant influence of tofu pulp flour substitution on protein content (p 0.116 > 0.05). Organoleptic test result obtained the most preferred chicken nugget was substitution of 10% tofu pulp flour. Data analysis showed no significant difference between the aroma and the texture of chicken nuggetproduced (p > 0.05). Meanwhile an analysis of the chicken nugget taste showed there was a significant difference (p < 0.05) between the two groups of tofu pulp flour, so that the analysis continued with the Man-Whitney test and the result of the group that had a difference in taste was between the tofu pulp flour substitution group with 0% and 30% and between groups which tofu pulp flour substitution of 10% and 30%. Based on the research results, it can be concluded that tofu pulp flour can be used as a substitution in chicken nugget processing without reducing its nutritional value. Keywords: tofu pulp flour, chicken nugget, protein content, organoleptic tes

Hubungan Prokrastinasi Akademik Dengan Ketidakjujuran Akademik Pada Mahasiswa Psikologi UIN Suska Riau

Adanya kecenderungan untuk tidak segera memulai ketika menghadapi suatu tugas merupakan indikasi dari perilaku menunda dan kelalaian dalam mengatur waktu. Pelaku prokrastinasi akademik pada umumnya mengerjakan tugas pada menit terakhir batas pengumpulan tugas dan dapat membuat mereka merasa panik, perasaan panik tersebut dapat menyebabkan mahasiswa membuat keputusan buruk yakni perilaku ketidakjujuran akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara Prokrastinasi Akademik dengan Ketidakjujuran Akademik pada Mahasiswa. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara prokrastinasi akademik dengan ketidakjujuran akademik. Sampel sebanyak 155 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Stratified Proporsional Random Sampling diolah menggunakan teknik koefisien korelasi product moment dari Pearson. Berdasarkan hasil analisa koefesien korelasi sebesar 0,705 pada taraf signifikan 0,000. Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima, yaitu terdapat hubungan antara Prokrastinasi Akademik dengan Ketidakjujuran Akademik Mahasiswa, artinya semakin tinggi Prokrastinasi Akademik Mahasiswa maka akan semakin tinggi pula Ketidakjujuran Akademik mahasiswa

LAPORAN AKHIR IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IbM): IbM PELATIHAN BATIK TULIS UNTUK ANAK KORBAN TRAFFICKING DI SURAKARTA

Perdagangan manusia tidak hanya melibatkan wanita dan pria dewasa yang menjadi korban tetapi anak-anak juga. Tujuan perdagangan anak tidak hanya bentuk eksploitasi ekonomi yaitu sebagai pekerja tetapi juga untuk eksploitasi seksual. Tindakan yang sengaja seperti perekrutan, bujukan, dan penipuan terjadi karena beberapa faktor yang akhirnya anak menjadi korban perdagangan. Anak-anak korban perdagangan manusia (trafficking) dan ABH (Anak Berkonflik dengan Hukum), dirasa perlu untuk memulihkan dan sekaligus mendapatkan ketrampilan untuk sebagai bekal dalam menjalani kehidupan di masyarakat nantinya. Pelatihan keterampilan batik tulis bagi anak korban trafficking dan berkonflik dengan hukum sebagai penerapan program pengabdian kepada masyarakat yang akan memberi keterampilan (skill) di bidang batik tulis tingkat dasar. Melalui model pelatihan yang menggabungkan antara teori dan praktek dengan media pembelajaran yang dikemas dengan menarik, sehingga materi pelatihan dapat diterima oleh peserta sebagai mitra Ipteks Bagi Masyarakat. Alasan pemilihan pelatihan batik tulis tingkat dasar bahwa batik menjadi tradisi yang dimiliki nenek moyang bangsa Indonesia, selain itu perkembangan industri batik telah berkembang menjadi industri yang banyak menyerap tenaga kerja sekaligus menjadi salah satu andalan bidang ekonomi kreatif Indonesia dan telah diakuinya batik oleh UNESCO. Sebagai mitra kegiatan ini, yaitu Yayasan KAKAK Surakarta dan Yayasan Sahabat Kapas, Karanganyar, setelah melalui observasi dapat dijelaskan ke dalam dua aspek kendala permasalahan dari mitra, yaitu : masih minimnya aksesbilitas akan pelatihan ketrampilan batik tulis dalam kegiatan untuk meningkatkan ketrampilan yang berguna sebagai bekal untuk hidup di masyarakat. Selain hal tersebut masih kurangnya perhatian masyarakat dan pemerintah sehingga pelatihan untuk meningkatkan skill dirasa masih minim bagi anak korban trafficking dan berkonflik dengan hukum baik yang ada dibawah asuhan Yayasan KAKAK, Surakarta dan Yayasan Sahabat Kapas, Karanganyar untuk meningkatkan kompetensinya. Permasalahan yang lainnya, adanya kendala media, materi dan teknik pelatihan yang belum disesuaikan dengan karakteristik peserta pelatihan karena disebabkan oleh belum adanya lembaga formal maupun non formal (lembaga pelatihan ketrampilan batik tulis) yang menyediakan media dan materi yang sesuai dengan anak korban trafficking dan berkonflik dengan hukum. Kata kunci : Pelatihan Batik, Model Pelatihan, Anak Korban Traffickin