Decision making for Farmers: A Case Study of Agricultural Routing Planning

Agricultural business is shifting to a stronger integration of information technology and data analysis to optimise the management and operations of small- and large-scale farms. In particular, computer support for decision-making is critical for farmers who want to decrease the cost of operations and control their (semi-)automated fleet of agricultural machines. This paper develops an optimisation module for decision support in Agricultural Routing Planning (ARP). The output is expected to help farmers to decide on the most efficient route for their harvesting machines. Specifically, the aim of this study is to contribute to optimisation solutions by introducing a new methodology called a Lovebird Algorithm, to address the routing problem. The Lovebird Algorithm acts as an optimisation tool to screen alternatives and focus only on efficient ones. The experimental results show that the proposed algorithm can save 8% of the non-working distance compared to the Genetic Algorithm and Tabu Search

Hukum Jual Beli Mistery Box Menurut Mazhab Syafi’i

Skripsi ini berjudul: “Hukum Jual Beli Mysteri Box Ditinjau dari Mazhab Syafi‟i (Studi Kasus di akun instagram HypeWannaBe). Jual beli mysteri box pada akun instagram HypeWannaBe menjual barang atau benda yang belum jelas bentuk, sifat dan ukurannya. Hukum jual beli yang belum diketahui jelas barang yang akan didapatkan dari misteri box ini hukumnya menurut Mazhab Syafi‟i tidak sah dan diharamkan. Disebabkan memiliki unsur penipuan dan merugikan salah satu pihak. Dalam penelitian ini dikemukakan inti permasalahan sebagai berikut: 1) Bagaimana rukun dan syarat jual beli ditinjau dari Mazhab Syafi‟i? 2) Bagaimana pelaksanaan jual beli mystery box pada akun instagram HypeWannaBe? 3) Bagaimana hukum jual beli mystery box ditinjau dari Mazhab Syafi‟i pada akun instagram HypeWannaBe? Penelitian ini merupakan penelitian gabungan antara penelitian lapangan (Field Reseacrh) dan penelitian kepustakaan (Library Research) Dalam penelitian ini menggunakan metode wawancara dengan owner dan pembeli mystery box. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam jual beli mystery box ini rukun dan syarat jual belinya sah akan tetapi terdapat unsur gharar didalam jual belinya yaitu dimana tidak adanya kejelasan suatu barang. Karena setiap jual beli yang didalamnya terdapat unsur gharar didalamnya maka hukumnya tidak sah dan haram. Pelaksanaan yang terjadi dalam jual beli tersebut barang yang diberikan oleh owner tidak sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen, dari sini konsumen merasa dirugikan akibat tidak ada kejelasan dari mystery box yang akan diterima konsumen. Hukum jual beli Mysteri Box pada akun instagram HypeWannaBe menurut Mazhab Syafi‟i adalah jual beli yang tidak sah. Karena terdapat jual beli yang mengandung unsur penipuan atau ketidakjelasan (gharar

Hubungan Kepercayan Diri dengan Sense of Community pada Generasi Z di SMP Negeri 1 Ngajum Kabupaten Malang

ABSTRAK   Utamima, Ludia. 2017. Hubungan Kepercayan Diri dengan Sense of Community pada Generasi Z di SMP Negeri 1 Ngajum Kabupaten Malang. Skripsi, Jurusan Psikologi, Fakultas Pendidikan Psikologi, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Dr. Tutut Chusniyah, M.Si, (II) Farah Farida Tantiani, S.Psi., M.Psi.   Kata Kunci: kepercayaan diri, sense of community, generasi Z.   Sense of community merupakan rasa kebersaman dalam komunitas. Individu yang memiliki sense of community akan memiliki hal yang positif salah satunya mematuhi norma dan nilai yang ditekankan disekolah. Sebaliknya, individu yang kurang memiliki sense of community akan berdampak yang negatif salah satunya perilaku pembolosan disekolah. Adanya rasa bertanggung jawab sebagai siswa, dapat mempengarui adanya sense of community di sekolah. Sementara kemampuan bertanggung jawab merupakan bagian dari kepercayaan diri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: (1) tingkat kepercayaan diri pada generasi Z, (2) tingkat sense of community generasi Z, (3) hubungan antara kepercayaan diri dengan sense of community. Penelitian ini mengunakan rancangan penelitian kuantitatif dengan metode deskripsi dan korelasional. Teknik dalam penelitian ini adalah accidental sampling. Sampel penelitian yang digunakan sebanyak 102 siswa. Instrumen yang digunakan adalah skala kepercayaan diri yang memiliki reliabilitas sebesar 0.736 dan 28 aitem dengan validitas 0,370-0,654, dan skala sense of community yang memilki reliabilitas sebesar 0,747 dan 34 aitem dengan validitas 0,321-0,974. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) tingkat kepercayaan diri generasi Z di SMP Negeri 1 Ngajum Kabupaten Malang dalam kategori cukup baik 62,7%, (2) tingkat sense of community generasi Z di SMP Negeri 1 Ngajum Kabupaten Malang dalam kategori cukup baik 67,6%, (3) hubungan positif yang signifikan antara kepercayaan diri dengan sense of communitysebesar 0,614 (p꞊0,000<0,05). Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah: (1) Bagi siswa diharapkan mempertahankan kepercayaan dirinya melalui belajar belompok serta belajar berdiskusi dengan teman. Selanjutnya mempertankan sense of community melalui melalui interaksi sosial serta mengadakan aktifitas yang menyenangkan di waktu luang seperti mengadakan lomba antar kelas. (2) Peneliti selanjutnya disarankan agar menggunakan metode penelitian yang berbeda, misalnya untuk melakukan penelitian eksperimen atau kualitatif. Selanjutnya, menggunakan sampel generasi Z dengan pendidikan perguruan tinggi yaitu mahasiswa. Selain itu, mengembangkan dengan variabel lain yang di pengarui atau berhubungan seperti dukungan sosial, harga diri, efikasi diri. .                   ABSTRACT   Utamima, Ludia. 2017. The Correlation between Self Confidence and Sense of Community among Generation Z Junior High School 1 Ngajum Malang. Thesis, Department of Psychology, Faculty of Psychology Education, University of Malang. Supervisor: (I) Dr. Tutut Chusniyah, M.Si, (II) Farah Farida Tantiani, S.Psi., M.Psi.   Keywords : self confident, sense of community, generation Z.   The sense of community is togetherness in a community. Person who high sense of community will have thing like obey the norm and value enacted in school. Otherwise, the person who has low sense of community will do the opposites might make then expelled from the school. One of the factors that influence the sense of community at school is responsibility, expecially self confidence. The purpose of this study is to determine: (1) the level self confidence of generation Z, (2) sense of community level of generationZ, (3) correlation between self confidenceandsense of community. This research uses quantitative research design with descriptive and correlational method. The research use accidental sampling. Sample of research is 102 students. Instrument that used is self confidence scale reliability level 0,736 and 28 item in validity 0,370-0,654, and sense of community scale reliability level 0,747 and 34 item in validity 0,321- 0,974. The results of this study, are: (1) the level self confidence of generation Z Junior High School 1 Ngajum Malang in medium category percentage 62,7%, (2) the level sense of community generation Z Junior High School 1 Ngajum Malang in medium category percentage 67,6%, (3) positive correlation signifikansi between self confidence and sense of community is 0.614 (p꞊0,000<0.05). Suggestions that can be given bassed on than research, are (1) for studentsaspect keep self confidence through group study and learning to discussion with friends. Next, keep sense of community through social interaction and arrange fun activity at free time like arrange class meeting, (2) for next researcher suggest to use differen method like research experiment and qualitative, use sample generation Z with student of university, self confidence variable and sense of community variable influence or correlated like social support, self esteem and self efficacy

Evolutionary Algorithms to Solve Agricultural Routing Planning

This doctoral thesis aims to develop effective Evolutionary Algorithms that can be competitively applied to Agricultural Routing Planning (ARP) and to formulate an extension of the ARP. The outcomes of this research will impact on the research community with the development of new algorithms as well as the dissemination of findings. This study is significant as it is expected to improve the management of agricultural machinery, to minimise the total cost and the settling time for completing field operations, and to produce better routing plans

PENYELESAIAN MASALAH PENEMPATAN FASILITAS DENGAN ALGORITMA ESTIMASI DISTRIBUSI DAN PARTICLE SWARM OPTIMIZATION

Masalah penempatan fasilitas pada garis lurus dikenal sebagai problem Penempatan Fasilitas pada Satu Baris (PFSB). Tujuan PFSB, yang dikategorikan aebagai maoalah NP-Complete, adalah untuk mengatur tata letak sehingga jumlah jarak antara pasangan semua fasilitas bisa diminimalisir. Algoritma Estimasi Distribusi (EDA) meningkatkan kualitas solusi secara efisien dalam beberapa pengoperasian pertama, namun keragaman dalam solusi hilang secara pesat ketika semakin banyak iterasi dijalankan. Untuk menjaga keragaman, hibridisui dengan algoritma meta-heuristik diperlukan. Penelitian ini mengusulkan EDAPSO, algoritma yang terdiri dari hibridisasi EDA dan Particle Swarm Optimization (PSO). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menguji performa algoritma EDAPSO dalam menyelesaikan PFSB.Kinerja EDAPSO yang diuji dalam 10 masalah benchmark PFSB dan EDAPSO berhasil mencapai solusi optima

The Agricultural Routing Planning in Field Logistics

The agricultural sector is facing the need to gain a higher yield on their fields while optimising their operations to stay competitive and satisfy the continuously increasing demand for produce. Cost reductions can be achieved by increasing the effective field size and reducing the operations without gain (e.g., driving longer distance to harvest the field). The agricultural routing planning (ARP) problem represents a specialisation of the travelling salesman problem (TSP) or vehicle routing problem (VRP) with focus on the agricultural operations and considerations of the field and vehicles configurations. In addition, various adaptations of the problem can be found in the literature that define a new problem class with specialised optimisation needs. This chapter introduces the ARP and reviews the past and current research and developments

DISTRIBUTION ROUTE OPTIMIZATION of GALLON WATER USING GENETIC ALGORITHM and TABU SEARCH

Distributions of drinking water in gallons often do not pay attention to the problem of finding the most optimal route, thus causing inefficiency in the cost of shipping. To minimize incurred costs, it is necessary to minimize vehicle fleet and amount of travel distance, with the restriction that the vehicle must have sufficient capacity to transport the goods to be shipped and return it back to the depots. This problem could be framed as a Vehicle Routing Problem with pickup and delivery (VRPPD). In this paper, we propose a method to optimize delivery route in a drinking water depot by combining genetic algorithm (GA) and Tabu search. GA has advantages by providing possible solutions while Tabu covers up its shortfall in identifying local solutions so that searching will able to avoid loop in the area of the same solution. Experimental results show that the proposed method is more efficient than a manually predetermined route