18 research outputs found

    Identifikasi Kesiapan Infrastruktur Permukiman Kampung Atas Air Manggar dalam Mengurangi Potensi Bencana Permukiman

    Get PDF
    Strategi pengembangan kota yang berbasis infrastruktur harus diintegrasikan dengan   Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan tercermin dalam struktur dan pola ruang di mana permukiman atas air Manggar telah ditetapkan sebagai permukiman tradisional yang dilindungi. kota Balikpapan memiliki perkampungan tradisional yaitu kampung atas air sungai Manggar yang berada tepat di maura Sungai Manggar. Kampung atas air Manggar ini   berfungsi sebagai permukiman bagi masyarakat nelayan. Karakter permukiman yang berada di sempadan sungai memiliki resiko terhadap bencana banjir permukiman. Kegiatan domestik dan non domestik (khususnya kegiatan perikanan) berkaitan langsung dengan beberapa aspek dalam infrastruktur permukiman yang menjadi bentuk mitigasi bencana banjir. Pelestarian lingkungan bukanlah ruang- ruang sisa di antara ruang-ruang terbangun, melainkan seharusnya unsur utama dalam tata ruang kota. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis kesiapan infrastruktur hijau permukiman atas air Sungai Manggar yang berdampak langsung pada pencegahan bencana banjir permukiman. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan metode skoring. Hasil kajian menunjukan bahwa terdapat 2 kelas kesiapan infrastruktur yaitu tingkat kesiapan rendah dan tingkat kesiapan sedang. Terdapat 3 blok yang masuk kategori rendah yang berada di RT 04. Lokasi permukiman tersebut menjadi lokasi penjemuran ikan dan penjangkaran kapal. Selanjutnya diperlukan identifikasi lanjutan tentang kejadian bencana permukiman yang dapat dihubungkan dengan kesiapan infrastruktur hijau

    PENGARUH ELEMEN BRANDING KOTA TERHADAP TINGKAT KEAMANAN DI BALIKPAPAN

    Get PDF
    Perubahan struktur sosial ekonomi dari sektor primer migas menjadi sektor tersier menjadi tantangan besar di tengah kemerosotan pendapatan daerah di Kota Balikpapan. Di tengah proses transformasi tersebut, Kota Balikpapan juga berkomitmen mewujudkan Balikpapan Kota Cerdas (Smart City), di mana salah satu komponennya adalah branding kota. Perubahan transformasi ekonomi secara total akan berdampak pada perubahan kesejahteraan, peningkatan jumlah pengangguran, peningkatan angka kemiskinan, dan peningkatan kejadian kriminalitas sebagai tolak ukur tingkat keamanan. Sebelum melakukan upaya besar pengembangan teknologi untuk pengakuan Balikpapan smart city, perlu dilakukan permodelan tingkatan keamanan lingkungan permukiman berdasarkan salah satu komponen smart city, yaitu branding kota. Tujuan khusus penelitian ini adalah menghasilkan model pengaruh tingkatan kemanan lingkungan menuju kesiapan Balikpapan Smart City berdasarkan branding kota. Analisis yang digunakan adalah spatial multiple regression dengan aplikasi software GeoDa dan ArcGIS. Hasil analisis menunjukkan bahwa aspek branding kota memiliki pengaruh sebesar 53% pada tingkatan kejadian kriminalitas yang mempengaruhi tingkat keamanan di Kota Balikpapan. Variabel yang berpengaruh secara signifikan dan spasial adalah ketersediaan elemen citra kota, jumlah industri kreatif, dan jumlah fasilitas perekonomian perbankan. Semakin besar ketersediaan aspek branding kota tersebut dapat meningaktkan jumlah kejadian kriminalitas di Kota Balikpapan

    Penilaian Tingkat Layak Huni terhadap Aspek Sistem Jaringan Drainase Kecamatan Sungai Kunjang berdasarkan Persepsi Masyarakat

    Get PDF
    Pada tahun 2017 Kota Samarinda diklasifikasikan oleh Ikatan Ahli Perencanaan (IAP) sebagai kota yang tidak layak huni. Standar rata-rata kota layak huni secara nasional memiliki nilai persentase sebesar 63,2 persen tingkat layak huni, sedangkan Kota Samarinda memiliki nilai lebih rendah dari nilai rata-rata nasional. Kota Samarinda hanya memiliki nilai persentase sebesar 56,9 persen tingkat layak huni sehingga diklasifikasikan sebagai kota yang tidak layak huni dari persepsi masyarakat. Salah satu penilaian kriteria layak huni yang memiliki nilai terendah adalah kondisi sistem jaringan drainase dengan persentase 45 persen tingkat layak huni. Sistem drainase yang ada saat ini belum berfungsi optimal terutama pada kapasitas saluran. Tidak tertampungnya limpasan air hujan pada saluran akan mengakibatkan genangan pada ruas jalan. Salah satunya terdapat pada Jalan Pangeran Antasari Kecamtan Sungai Kunjang. Pada saat musim pasang surut air Sungai Mahakam, ketinggian genangan mencapai sekitar 50-80 cm dengan lama genangan 6-10 jam

    Penyediaan Air Bersih Mandiri Permukiman Pesisir Kota Balikpapan berdasarkan Tingkatan Partisipasi

    Get PDF
    Kelurahan Baru Tengah is a sub-district in Kecamatan Balikpapan Barat which is the coastal area. This sub- district is dominated by settlement activities. Based on the Spatial Plan of Balikpapan City Year 2012-2032, the target of providing the needs of clean water of Balikpapan Barat reach 100% in 2030. However, Kelurahan Baru Tengah is an area that until now the providing of clean water needs has not been evenly distributed. In addition, there has been no guidance of community participation in the provision of clean water in this area. This study aims to formulate the guidance of the water supply community-based participation by using Analytical Hierarchy Process. The result of the analysis that has been done is the communities in Kelurahan Baru Tengah can participate at the level of Delegated Power in the form of their idea. The results obtained from this research are expected to be a reference for the provision of clean water in Kelurahan Baru Tengah which involves local community participation.Keywords : clean water provision, community participation, coastal area, analytical hierarchy process

    MODEL POLA SPASIAL KRIMINALITAS PENCURIAN BERDASARKAN ASPEK KEPADATAN BANGUNAN DI KELURAHAN DAMAI

    Get PDF
    Kriminalitas tidak hanya dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi, namun adanya pengaruh faktor ruang. Kelurahan Damai selalu menjadi kawasan dengan tingkat kriminalitas pencurian tertinggi di Kota Balikpapan dari tahun 2016 – 2018 berturut-turut sebesar 53 kasus, 43 kasus, dan 59 kasus (Polres Kota Balikpapan, 2018). Kriminalitas pencurian di Kelurahan Damai terbukti dipengaruhi oleh faktor ruang yaitu aspek kepadatan bangunan (Aulia, 2019). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pola spasial kriminalitas pencurian berdasarkan aspek kepadatan bangunan di Kelurahan Damai. Teknik analisis yang digunakan ialah analisis average nearest neighbor dan analisis Dot Density. Hasil analisis didapatkan pola kriminalitas pencurian di Kelurahan Damai membentuk pola acak dengan nilai (T) sebesar 1,083326. Sebaran kriminalitas pencurian dengan tingkat high crime density cenderung terkonsentrasi pada RT 16, RT 17, RT 30, dan RT 32 yang memiliki tingkat kepadatan bangunan yang tinggi. Sebaliknya sebaran kriminalitas pencurian dengan tingkat low crime density terkonsentrasi pada RT 12, RT 19, RT 28, dan RT 29 yang memiliki tingkat kepadatan bangunan yang rendah.   Kata kunci: Pola, Sebaran, Ruang, Kriminalita

    SOCIALIZATION OF UNDERSTANDING THE RISKS OF B3 HOUSEHOLD PRODUCTS AND WASTE

    Get PDF
    Abstrak: Rencana pengembangan prasarana persampahan di Kecamatan Balikpapan Utara menurut RDTR Kota Balikpapan masih diarahkan pada peningkatan daya tampung sampah skala lingkungan dan tahap pengelolaan akhir. Di antara berbagai jenis sampah permukiman atau domestik, terdapat sampah dan limbah yang mengandung unsur B3 (bahan berbahaya dan beracun). Limbah padat B3 rumah tangga apabila tidak dikelola secara benar berpotensi menimbulkan dampak ya pencemaran lingkungan dan membahayakan kesehatan. Saat ini, masyarakat belum memahami tentang perbedaan sampah B3 dan belum memahami cara/teknik pengelolaan sampah B3 yang benar. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini antara lain peningkatan pemahaman masyarakat permukiman terhadap jenis sampah B3 dan pengelolaannya untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Diperoleh bahwa tingkat pemahaman Ibu-Ibu RT 54 Kelurahan Karang Joang terhadap 36 jenis produk B3 rumah tangga adalah sekitar 69% saja. Setelah melalui proses sosialisasi, tingkatan pemahaman masyarakat terhadap produk dan limbah B3 rumah tangga yang dihasilkan meningkat menjadi 88,4%. Diketahui pula tingkat resiko tertinggi terdapat pada proses pembuangan sisa produk B3.Abstract: The solid waste infrastructure planning in the North Balikpapan Subdistrict according to the RDTR of Balikpapan is still directed to increase the capacity of waste at the environmental level and the final level. If the household B3 solid waste not managed properly, it can cause environmental pollution and endanger health. The communities do not understand the difference between B3 waste and donot yet understand the proper B3 waste management technique. The objectives of community service include increasing the understanding of settlement communities towards B3 waste types and their management to reduce environmental pollution. It was found that the level of understanding of the RT 54 Karang Joang Women towards 36 types of household B3 products is only 69%. After going through the process of socialization, the level of communities understanding of the products and B3 waste generated by households increased to 88.4%. It is also known that the highest level of risk is found in the process of disposing of the remaining B3 products

    Strategi Pengembangan Pasar Waru di Kabupaten Panajam Paser Utara Berdasarkan Faktor-Faktor Kenyamanan Berbelanja

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan penelitian terkait infrastruktur perkotaan dengan fokus pengembangan pasar tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi pengembangan pasar tradisional di Kecamatan Waru Kabupaten Penajam Paser Utara berdasarkan kenyamanan berbelanja konsumen. Pasar Waru merupakan pasar satu – satunya di Kecamatan Waru. Pasar Waru memiliki beberapa permasalahan yang dinilai dapat mempengaruhi kenyamanan konsumen untuk berbelanja, seperti permasalahan ruang gerak konsumen yang sempit, bau yang kurang sedap akibat dari kebersihan Pasar Waru yang rendah, dan kondisi beberapa koridor pasar yang terdapat genangan pada saat hujan. Penelitian ini menggunakan metode analisis SWOT IFAS EFAS. Terdapat tujuh faktor internal yang mempengaruhi kenyamanan, yaitu keamanan pasar, pencahayaan pasar, kemudahan mobilitas konsumen, kebersihan pasar, kebersihan kios pedagang, keleluasaan  konsumen  bermobilitas,  dan  aroma  di  dalam  pasar. Selain itu juga terdapat enam   faktor  eksternal  yang mempengaruhi kenyamanan berbelanja di Pasar Waru, yaitu kemudahan mendapatkan harga murah, ketelitian pedagang, letak pasar terhadap tempat tinggal, kebisingan dari luar pasar, durasi operasional, dan gangguan curah hujan. Terdapat tiga strategi pengembangan untuk Pasar Waru, yaitu peningkatan kualitas bak sampah, pembangunan saluran pembuangan dan pengolahan limbah, serta renovasi bangunan pasar

    TIPOLOGI STRUKTUR SOSIAL MASYARAKAT KAMPUNG TRADISIONAL ATAS AIR MANGGAR DALAM PENGGUNAAN RUANG PERMUKIMAN NELAYAN

    Get PDF
    Kampung Atas Air Manggar merupakan salah satu permukiman tradisional yang dilindungi dan dilestarikan di Balikpapan Berdasarkan karakteristik bangunan, kegiatan perekonomian, lokasi geografis dan homogenitasnya menjadikan Kampung Atas Air Manggar memiliki kekhasan dalam struktur sosial. Lingkungan dapat mempengaruhi peluang kehidupan manusia berdasarkan jaringan sosial yang terbentuk dan yang telah terpengaruh oleh faktor spasial yang berbeda. Secara fisik, kampung ini memiliki kemiripan dengan kampung sempadan sungai yang seringkali mendapatkan julukan kampung kumuh. Akan tetapi, perbedaan kegiatan ekonomi di Kampung Atas Air Manggar yang didominasi kegiatan nelayan menjadi dasar tujuan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tipologi struktur sosial masyarakat pada Kampung Atas Air Manggar dalam penggunaan ruang permukiman nelayan. Metode yang digunakan adalah social network analysis dengan perhitungan density dan centrality. Hasil penelitian ini menghasilkan temuan tingkatan density yang menunjukkan bahwa aliran informasi hanya dapat tersampaikan secara langsung dengan cepat pada kurang dari 20% pada tingkat RT. Peranan tokoh sentral memberikan pengaruh dalam aliran informasi sebagai salah satu unsur modal sosial. Tipologi jaringan sosial yang tergolong rendah juga dapat dilihat pada penggunaan ruang permukiman yang  didominasi oleh aktivitas rutin nelayan, pedagang, dan warga. Aktivitas pilihan dan aktivitas sosial bersifat terbatas, serta dipengaruhi oleh ikatan hubungan jaringan sosial yang rendah .

    Analisis Komoditas Unggulan Pada Kawasan Subsektor Perkebunan Di Kecamatan Balikpapan Timur

    Get PDF
    Berdasarkan RTRW Kota Balikpapan Tahun 2012-2032 bahwa Kecamatan Balikpapan Timur berfungsi sebagai pusat perdagangan dan jasa agro skala kota yang memiliki potensi kawasan peruntukkan pertanian. Subsektor perkebunan memiliki luasan wilayah paling besar dibandingkan yang lain dengan persentase sebesar 50,35% dan menjadi salah satu sektor pertanian yang potensial. Pada nilai produktivitas mengalami penurunan dari tahun 2017 ke 2018 sehingga tujuan dalam penelitian ini menentukan komoditi unggulan pada subsektor perkebunan di Kecamatan Balikpapan Timur menggunakan kriteria komoditi unggulan. Metode analisis yang digunakan adalah analisis LQ, Shift-Share, dan survei primer. Sehingga berdasarkan hasil analisis yang dilakukan dapat diketahui bahwa dari analisis LQ yang termasuk sektor basis adalah komoditi karet, kelapa dalam, kopi robusta, lada, kakao dan kemiri. Dari hasil analisis shift-share komoditi lada termasuk komoditi yang progresif atau pertumbuhan yang maju serta dari hasil bobot kriteria komoditi unggulan dan survei primer bahwa komoditi karet menjadi komoditi unggulan di Subsektor Perkebunan Kawasan Pertanian di Kecamatan Balikpapan Timur. Kata kunci: Subsektor Perkebunan, Kriteria Komoditi Unggulan, Komoditi Unggula
    corecore