24 research outputs found
Membangun Demokrasi Sehat dalam Kajian Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk mengkaji dan mendeskripsikan pelaksanaan demokrasi di Indonesia yang mulai meninggalkan nilai-nilai Pancasila sebagai dasar Negara. Metode dalam penulisan artikel ini adalah library research. Hasil kajian mengungkapkan bahwa pelaksanaan demokrasi di Indonesia telah banyak mengalami pasang surut sejak era kemerdekaan hingga reformasi kini. Pelaksanaan demokrasi dengan tidak meninggalkan nilai-nilai Pancasila merupakan tantangan pelaksanaan demokasi bagi Indonesia kini. Setelah melakukan kajian, peneliti dapat mengatakan bahwa Pancasila merupakan tawaran solusi mutlak dalam membangun demokrasi “sehat”
Penerapan Pendekatan Active Learning pada Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi sebagai Upaya Mengembangkan Kompetensi Kewarganegaraan
Makalah ini memberikan sumbangan pemikiran yang berkenaan dengan inovasi model pembelajaran yang dikenal Pendekatan Active Learning yang memiliki 101 strategi pembelajaran yang bisa digunakan oleh seorang pendidik dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Penerapan Pendekatan Active Learning diharapkan dapat mengembangkan Pengetahuan Kewarganegaraan (Civic Knowledge), Kecakapan Kewarganegaraan (Civic Skills), dan Watak Kewarganegaraan (Civic Dispositions) peserta didik; Memotivasi peserta didik untuk terlibat langsung secara aktif sehingga peserta didik dapat membangun pengalaman belajar dengan berbagai metode yang menitikberatkan kepada keaktifan peserta didik (student centered) serta melibatkan berbagai potensi siswa, baik yang bersifat fisik, mental, emosional maupun intelektual untuk mencapai tujuan pendidikan yang berhubungan dengan wawasan kognitif, afektif, dan psikomotor secara optimal serta untuk melatih para siswa berpikir kritis dan analitis, bersikap dan bertindak demokratis. Penerapan Pendekatan Active learning berusaha untuk memperkuat dan memperlancar stimulus dan respon peserta didik dalam pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi hal yang menyenangkan, dan tidak menjadi hal yang membosankan bagi mereka. Strategi active learning yang diberikan kepada peserta didik dapat membantu ingatan mereka, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan sukses.
Kata kunci : Pendekatan Active Learning, Civic Knowledge, Civic Skills, Civic Disposition
Pengembangan Kompetensi Profesional Calon Guru PKn MI: Pemahaman tentang Paradigma Baru PKn
Pendidikan merupakan sebuah proses dimana guru membantu peserta didik ke dalam sebuah perubahan yang dianggap baik. Inti dari sebuah pendidikan ialah sebuah proses belajar mengajar. Guru sebagai pemegang peranan utama, dimana guru memandu sebuah proses pembelajaran dan menciptakan hubungan timbal balik Antara guru dan peserta didik dalam suasana belajar demi tercapainya tujuan pembelajaran. Pendidikan kewarganegaraan sebagai program kurikuler berfungsi sebagai wahana pengembangan karakter yang demokrasi dan bertanggung jawab. Melalui pembelajaran PKn di sekolah sebagai pusat pengembangan wawasan, sikap, dan keterampilan dalam kehidupan demokratis. Oleh karena itu, agar proses pembelajaran dan bimbingan dapat terarah dan mencapai yujuan yang telah ditetapkan maka seorang calon guru PKn MI harus mulai mengembangkan kompetensi profesionalnya yang berkenaan dengan kemampuan mengemas sebuah pembelajaran yang mencakup penguasaan materi pembelajaran bidang studi dan substansi keilmuan pada kurikulum mata pelajaran (materi, struktur, konsep serta pola pikir keilmuan yang mendukung PKn).
Tugas PKn dengan paradigma barunya (paradigma dalam konteks ini merupakan cara berpikir baru tentang PKn yang sifatnya mendasar seperti: materi pokok keilmuan, visi dan misi, serta model atau kerangka berpikir yang digunakan dalam proses pendidikan kewarganegaraan di Indonesia) yaitu mengembangkan pendidikan demokrasi dengan tiga fungsi pokoknya yaitu mengembangkan kecerdasan warga negara (civic intelligence), membina tanggung jawab warga negara (civic responsibility), dan mendorong partisipasi warga negara (civic participation). Seorang calon guru PKn MI wajib mempersiapkan kemampuannya dalam memahami paradigm baru PKn sehingga kelak dalam praktiknya kelak para calon guru PKn MI tidak lagi mengalami kesulitan dalam memilih dan menyusun materi serta menentukan model pembelajaran yang cocok untuk pokok bahasan tertentu
Memperkuat Integrasi Nasional Di Era Digital : Penguatan Resolusi Konflik Di Era Digital Sebagai Perwujudan Warga Negara Yang Baik
Penelitian ini membahas mengenai bagaimana memperkuat integrasi nasional di era digital melalui penguatan resolusi konflik di era digital sebagai perwujudan warga negara yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis konsep resolusi konflik dan bagaimana penerapannya dalam konteks perwujudan warga negara yang baik di era digital . Metode penelitian yang dgunakan adalah pendekatan deskriptif dengan menggunakan data sekunder dari literatur yang relevan seperti buku, jurnal akademik, dan sumber-sumber online. Data tersebut kemudian dianalisis melalui pendekatan kualitatif untuk menghasilkan temuan-temuan yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep resolusi konflik dalam konteks perwujudan warga negara yang baik di era digital ialah dengan memperkenalkan peserta didik pada metode penyelesaian konflik yang berbasis dialog, partisipasi aktif, dan pemecahan masalah yang kreatif. Selain itu, Penerapan konsep resolusi konflik dalam pembelajaran PKn dapat meningkatkan kesadaran peserta didik tentang pentingnya menghargai perbedaan dan mempromosikan perdamaian serta keadilan sosial. Teknologi digital seperti media sosial dan platform online dapat digunakan sebagai alat bantu untuk memfasilitasi diskusi dan kolaborasi antar peserta didik. Namun, penggunaan teknologi digital juga memiliki risiko seperti penyebaran informasi yang tidak valid dan peningkatan polarisasi dan kebencian di media sosial. Penelitian ini memberikan pemahaman tentang bagaimana konsep resolusi konflik dapat diterapkan dalam pembelajaran PKn di era digital dan memberikan implikasi untuk pengembangan kurikulum PKn yang lebih adaptif dengan perkembangan teknologi digital
Kajian Tentang Konsep Pendidikan Hukum Bagi Generasi Muda di Indonesia
Pendidikan Hukum bagi generasi muda menjadi langkah awal dalam menanggulangi berbagai permasalahan kekurangan literasi Hukum yang terjadi pada generasi muda. Dalam pandangan Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Hukum menjadi usaha dalam mengkonkritkan kecerdasan warga negara dan kesadaran hukum yang baik. Secara khusus penelitian ini mengkaji dan menganalisis bagaimana Pendidikan Hukum bagi generasi muda di Indonesia. Penelitian ini  adalah penelitian kualitatif bersifat Studi Pustaka. Sumber penelitian dalam penelitian ini ialah berbagai literatur yang berhubungan dengan tema penelitian. Hasil kajian menunjukkan jika Pendidikan Hukum bagi generasi muda di Indonesia memerlukan beberapa inisiatif yakni 1) penekanan pada pengetahuan tentang proses pembutan hokum; 2) pengetahuan terhadap subtansi hukum; dan 3) memerlukan sosialisasi hukum yang lebih luas. Kesimpulan kajian ini adalah Pendidikan Hukum bagi generasi muda menjadi perwujudan warga negara yang baik karena generasi muda memiliki kesadaran hukum dalam tata konsep dan implementasi Pendidikan Hukum bagi generasi muda di Indonesia
PERAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAN SEBAGAI UPAYA MEMBANGUN MORAL PESERTA DIDIK DALAM MENANGGAPI BERITA HOAX
Kerusuhan merupakan suatu tindak kejahatan, dimana sekelompok orang berkumpul bersama dengan tujuan melakukan tindak kekerasan. Kerusuhan ini terjadi karena maraknya berita bohong/hoax yang beredar dikalangan masyarakat, sehingga hal ini membuat suatu keresahan. Melihat fenomena ini menggambarkan terjadinya penurunan moral pada generasi bangsa. Hal ini dikarenakan sebagian besar pengguna media sosial adalah mereka yang masih duduk dibangku sekolah, kurangnya ilmu dalam menyaring setiap informasi yang ada membuat mereka menjadi mudah terprovokasi. Maka disinilah pentingnya peran pendidikan kewarganegaraan sebagai pendidikan moral dan karakter dalam membangun kecerdasan moral bangsa. Dengan membangun kecerdasan moral diharapkan dapat memperbaiki karakter penerus bangsa karena pendidikan kewarganegaraan merupakan salah satu upaya dalam membekali peserta didik sebagai generasi muda dalam memutuskan rantai penyebaran hoax, karena masa depan negara ini tergantung dari kualitas para penerus bangsanya. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai wahana Pendidikan Moral diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada peserta didik dalam memahami pentingnya nilai-nilai moral dan dijadikan sebagai pedoman dalam bertingkah laku khususnya dalam menanggapi berita hoax.
Riot is a crime, where a group of people gather together with the aim of committing acts of violence. This riot occurred due to the rampant hoaxes / hoaxes circulating among the public, so that this created anxiousness. Seeing this phenomenon illustrates the occurrence of moral decline in the nation's generation. This is because most social media users are those who are still in school, the lack of knowledge in filtering every available information makes them easily provoked. So this is where the important role of education in instilling character education, to build the nation's moral intelligence. By building moral intelligence, it is hoped that it can improve the character of the nation's successor because education is the right place to break the chain of hoaxes, the future of this country depends on the quality of the nation's successors. So it is hoped that it can make students understand the importance of moral values, so that they can be used as guidelines in behavior, and behave as humans, and have the ability to understand the differences between right and wrong so that they are more careful in taking actions, such as thinking before taking action. And moral education is expected not only in theory, but the need for direct practice, so that students can get used to how to behave properly and correctly.
Kata kunci: Berita Hoax, peran PKn, mora
PROJECT CITIZEN: DEVELOPMENT OF SOCIAL SKILLS AND UNDERSTANDING OF CONTEMPORARY ISSUES (STUDY AT AHMAD DAHLAN UNIVERSITY)
Abstract:In a cluster of social science, Citizenship Education has a role in developing social skills and become a media of preparing smart and thoughtful citizen towards citizenship issues, and it also gives alternative solution for a particular problem. This study aimed to describe the students’ social skills and contemporary issue understanding through Project Citizen-Based Learning in Citizenship Education as a part of General Compulsory Courses (MKWU). This research used descriptive qualitative method which took place at Ahmad Dahlan University. This research indicated that the steps of Project Citizen could develop the students’ social skills and contemporary issue understanding. The development of social learning through Citizen Project-based learning model in Citizenship Education as MKWU was carried out through cooperation, mutual assistance, communication, and responsibility. The understanding of contemporary issues was carried out through the principles of Project Citizen which included; (1) possession of soft-skill communication in doing task/project, (2) ability to manage time for completing task/project, and (3) interaction with technology in completing project.Abstrak:Dalam rumpun ilmu sosial, Pendidikan Kewarganegaraan memiliki peran dalam mengembangkan keterampilan sosial, dan menjadi wahana dalam mepersiapkan warga negara yang cerdas dan peka terhadap isu-isu Kewarganegaran serta mampu memberikan solusi alternatif terhadap suatu permasalahan. Penelitian ini bertujuan untuk pengembangan keterampilan sosial dan pemahaman isu kekinian mahasiswa melalui model pembelajaran berbasis Project Citizen pada MKWU Pendidikan Kewarganegaraan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yang berlokasi di Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukan bahwa langkah-langakah Project Citizen dapat mengembangkan keterampilan sosial dan pemahaman isu kekinian mahasiswa. Pengembangan keterampilan sosial melalui model pembelajaran berbasis Project Citizen pada MKWU Pendidikan Kewarganegaraan meliputi kerjasama, gotong royong, berkomunikasi dan bertanggung jawab. Sementara itu, pemahaman terhadap isu kekinian dilakukan melalui prinsip Project Citizen yang meliputi (1) kepemilikan soft-skill berkomunikasi saat mengerjakan tugas, (2) kemamuan mengatur waktu dalam menyelesaikan tugas, dan (3) interaksi dengan teknologi dalam penyelesian tugas
The Effort to Foster Civic Virtue in Elementary Schools
Abstract. This study aims to explore the efforts of civic virtue coaching in elementary schools. The research method used is descriptive qualitative — retrieval of data through observation, interviews, and documentation. Data analysis uses the Miles and Huberman model. The subjects of the study were the first-grade students of SD N 4 Darmakradenan, Ajibarang, Banyumas, Indonesia, 2019/2020 academic year. The results showed that the development of Civic Virtue in Elementary Schools at SD N 4 Darmakradenan Ajibrarabang Banyumas was formulated by instilling Civic Virtue concepts on a scale of concept recognition about nationality to foster a sense of love for the motherland. Besides, the findings also confirm that Pancasila Education and Citizenship (PPKn) in Elementary Schools serve as a bridge in the efforts to foster Civic Virtue in Primary Schools 4 N Darmakradenan, Ajibarang, Banyumas. Further research on the opportunity to encourage Civic Virtue in Primary Schools is recommended in a new study in this articleKeywords: Civic Virtue, Elementary School, Coaching.Abstrak.  Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi usaha pembinaan civic virtue di Sekolah Dasar. Metode penleitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Pengambilan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisi data menggunakan model Miles dan Huberman. Subjek penelitian adalah siswa siswi kelas 1 SD N 4 Darmakradenan, Ajibarang, Banyumas,Indonesia,Tahun ajaran 2019/2020. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembinaan Civic Virtue di Sekolah Dasar di SD N 4 Darmakradenan Ajibrarabang Banyumas di formulasikan dengan menanamkan konsep-konsep Civic Virtue dalam skala pengenalan konsep tentang kebangsaan sehingga dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air. Selain itu, hasil temuan juga menegaskan bahwa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaan (PPKn) di Sekolah Dasar menjadi jembatan dalam upaya pembinaan Civic Virtue di Sekolah Dasar SD N 4 Darmakradenan, Ajibarang, Banyumas. Penelitian lebih lanjut tentang peluang pembinaan Civic Virtue di Sekolah Dasar di anjurkan dalam penelitian selanjutnya dalam artikel ini.Kata Kunci: civic virtue, sekolah dasar, pembinaan
Hasil peer review dengan judul " Evaluasi Pelaksanaan Program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) Selama Pandemi Covid 19 di Sekolah Dasar"
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan program penguatan pendidikan karakter di sekolah dasar. Di SD Muhammadiyah Karangkajen terdapat program PPK berbasis satuan tugas (satgas) khusus PPK untuk membentuk leader school by student to student dalam mengimplementasikan dan memanifestasikan nilai-nilai karakter kedalam berbagai aspek kehidupan. Penelitian ini menggunakan metode evaluasi dengan pendekatan kualitatif dan model CIPP (Context, Input, Process, Product). Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini (1) tahapan konteks (context) visi dan misi, kebijakan sekolah, dan peluang yang dimanfaatkan sesuai antara yang dicanangkan oleh pemerintah dengan yang diimplementasikan; (2) tahapan masukan (input) program PPK selama pandemi berjalan dengan adanya koordinasi antara guru pendamping PPK, wali kelas, dan peserta didik. Sarana dan prasarana, pembiayaan dana, dan kondisi lingkungan sosial sekolah dan masyarakat sudah mendukung pelaksanaan program PPK; (3) tahapan proses (process) rincian pelaksanaan program PPK selama pandemi sesuai dengan realita di lapangan; (4) tahapan produk (product) peserta didik selama pandemi lebih ditonjolkan nilai religiusitas dan kemandirian.
Kata Kunci: Evaluasi, PPK, pandemi covid 19, sekolah dasa