17 research outputs found

    Alat Pencuci Kedelai untuk Mengurangi Kelelahan Kerja di Home Industry Tempe

    Get PDF
    Tempe is a traditional Indonesian food made from fermented soybeans, which is in great demand by the public and highly nutritious. The soybean washing process in the tempe production process is an important process because it has an impact on the quality and cleanliness of the tempe produced. The washing process was carried out twice, namely before and after the boiling process. The soybean washing process in the home industry uses simple equipment that does not support normal work positions. As a result, workers get tired easily. If it lasts for a long time, it causes permanent work-related pain. This paper describes the process of procuring an ergonomic soybean washing machine so as to reduce work fatigue. In the short term, the benefits that are immediately felt by the Home Tempe Industry business partners are that the soybean washing process becomes lighter and less tiring as before. The proposed tool can also increase production capacity because it can reduce the washing process time and worker rest time. The capacity of one washing can accommodate 50-60 kg of soybeans so that the repetition of washing becomes less and results in a shorter production process time. In the end, the production capacity per day can be increased and the productivity of the Home Tempe Industry partners also increases

    PENILAIAN KEPUASAN PENGGUNA TERHADAP ATRIBUT PRODUK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL KANO; STUDI KASUS DESAIN INKUBATOR BAYI

    Get PDF
    A Newborns need special attention because it takes time to adapt to the outside world. In accordance with the standard post-neonatal procedures, newborns should be incorporated into the incubator within a certain period of time according to the infant's health level. Infant incubator as a medical device used to care for newborns, often get complaints from doctors and child nurses. The complaint indicates consumer dissatisfaction with infant incubator products in the hospital. Broadly speaking, complaints against infant incubators lie in inappropriate designs. To overcome these complaints the researchers apply the method of Kano to determine the satisfaction frome every technical characteristics. Through the mapping can be seen that from the seven attributes that become the question, there are two attributes that are in the category of Attractive namely "Additional Functions on Infant Incubator the Place Tube Oxygen" and "Size Door Holes is 15 cm". There is one attribute that is in the One Dimensional category that is "Infant Incubator Price Rp 10.000.000". While the four attributes are in the category Must be "Infant Incubator Dimension 70 cm x 50 cm x 40 cm", "The distance of the floor from the base of the compartment 100 cm", "Compartment infant incubator materials are Acrylic" and "The position of the controller on the infant incubator is in top right side "

    Optimisasi Jumlah Produksi Cpo dengan Biaya Minimum melalui Pendekatan Linear Programming di PT “Xyz”

    Full text link
    Keputusan strategis dan taktis dibutuhkan oleh PT XYZ untuk meminimisasi total biaya produksi CPO (Crude Palm Oil). Dalam meminimisasi total biaya produksi CPO, PT XYZ mempunyai kendala. Kendala tersebut adalah ketersediaan TBS (Tandan Buah Segar), jumlah produksi CPO, jumlah persediaan CPO, jumlah tenaga kerja dan jumlah alat transportasi TBS. Kendala ketersediaan TBS menyebabkan model sulit diselesaikan karena tidak memenuhi prinsip additivity pada linear programming. Oleh karena itu, pendekatan linear programming relaksasi digunakan pada masalah ini. Relaksasi dilakukan dengan menghapus kendala yang menyebabkan model sulit diselesaikan. Model diselesaikan dengan menggunakan lima metode dalam linear programming. Metode tersebut adalah metode BIG-M, 2-phased, revised simplex, integer programming, dan dual problem. Salah satu dari lima metode ini, yaitu metode revised simplex memberikan hasil yang optimal dalam jumlah iterasi dan waktu penyelesaian. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan software POM karena mempunyai tampilan iterasi yang detail. Hasil perhitungan menunjukan jumlah total biaya minimum produksi sebesar Rp 114,258,100,000 dan jumlah produksi CPO sebesar 14763 to

    PENERAPAN FUZZY MIN-MAX MAMDANI UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PRODUKSI DI PT.XYZ

    Get PDF
    Kegiatan produksi merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan dalam sebuah perusahaan khususnya PT XYZ yang bergerak dalam bidang manufaktur, produksi harus terus dilakukan agar dapat memenuhi permintaan. Menentukan jumlah yang akan diproduksi diperiode berikutnya sangat mempengaruhi keuntungan bersih perusahaan. Barang yang di produksi merupakan barang yang mudah rusak jika terlalu lama disimpan didalam gudang. Produksi yang terlalu banyak akan menimbulkan biaya simpan, jika produksi terlalu sedikit akan menimbulkan biaya stock out. Oleh sebab itu pengembangan dengan metode fuzzy dilakukan untuk memprediksi jumlah kebutuhan yang mendatang berdasarkan data masa lalu perusahaan. Diharapkan metode fuzzy mamdani yang akan diterapkan dapat mengoptimalkan jumlah produksi sehingga tidak timbul biaya-biaya lainya. Metode ini memungkinkan untuk mendapatkan jumlah produksi yang optimal karena data yang akan diprediksi berdasarkan data masa lalu perusahaan, data masa lalu yang digunakan ialah sebanyak 12 bulan, semakin banyak data masa lalu maka akan semakin akurat hasil prediksi dengan metode ini. Dengan begini maka keuntungan perusahaan akan meningkan karena tidak kehabisan barang serta tidak memiliki kelebihan barang yang disimpan digudang. Hasil dari metode fuzzy tsukamoto adalah sebanyak 107 untuk periode berikutnya. Kesimpulanya adalah pada periode berikutnya jumlah pesanan yang harus dilakukan adalah sebanyak 107 ,agar tidak terjadi kelebihan atau kekurangan stoc

    Penentuan Jumlah Produksi Optimal Cpo Dengan Menggunakan Metode Goal Programming Pada Pabrik Kelapa Sawit PT. Xyz

    Full text link
    Dalam manajemen Perusahaan yang baik perencanaan produksi mempunyai peranan penting. Perencanaan produksi pada pabrik dilakukan berdasarkan taksiran permintaan dari pabrik yang membutuhkan Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel Oil (PKO) untuk tiap periode. Namun pada Kenyataannya, Perusahaan sering dihadapkan dengan keadaan dimana adanya ketidaksesuaian produksi dengan volume permintaan. Pada periode-periode tertentu karena permintaan produksi yang besar pabrik tidak dapat mencukupi permintaan para konsumennya. Produksi yang tidak dapat dipenuhi adalah pada periode Februari 1304,056 ton, April 2530,185 ton, Agustus 2238,947 ton, Oktober 2271,422 ton, dan Desember 1654,846 ton didalam tahun fiscal 2011. Sedangkan jumlah produksinya bulan Februari 1285,813 ton, April 2524,047 ton, Agustus 2198,283 ton, Oktober 2269,422 ton dan Desember 1646,869 ton. Metode yang dilakukan sebagai solusi optimal untuk menentukan produksi CPO adalah metode Goal Programming. Pengolahan data yang dilakukan dengan meramalkan permintaan dan kemudian diolah dengan program (Linear Interactive Discrete Optimizer) LINDO. Variabel keputusan diambil berdasarkan pada kegiatan yang ada di pabrik yaitu kegiatan produksi CPO dan kegiatan pengadaan TBS. Sasaran yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk memperoleh rencana produksi yang optimal sebagai alternatif pemecahan masalah dalam pengoptimalan kapasitas produksi yang masih menganggur. Hasil produksi yang optimal diperoleh dengan pendekatan goal programming untuk periode 2012 adalah Januari 1274,041 ton, Februari 1304,056 ton, Maret 1884,732 ton, April 2491,604 ton, Mei 2358,086 ton, Juni 2210,374 ton, Juli 2048,557 ton, Agustus 2119,203 ton, September 2314,591 ton, Oktober 2234,631 ton, November 2046,007 ton dan Desember 1627,766 ton. Dari hasil perbandingan peramalan permintaan dan pengolahan data dengan metode goal programming maka produksi dinyatakan optimal karena produksi dapat dipenuhi

    Evaluasi dan Analisis Produktivitas dengan Menggunakan Metode Marvin E. Mundel di PT. Xyz

    Full text link
    Persaingan diantara Perusahaan diukur dari tingkat produktivitas Perusahaan tersebut. Perusahaan banyak gagal dalam merencanakan rencana produksi sehingga produktivitas menurun. Hal tersebut terjadi pada objek penelitian yaitu PT. XYZ. Rencana produksi yang gagal menyebabkan waktu penyelasaian produk tidak tepat waktu. Umumnya keterlambatan pelaksanaan penyelesaian produk terlambat sekitar 80%-90%. Untuk memenuhi permintaan konsumen tepat waktu, Perusahaan mengambil kebijakan peningkatan jumlah jam kerja lembur hingga mencapai mencapai 15 jam/minggu dan pada akhirnya meningkatkan biaya produksi. Oleh sebab itu, sangat menarik dilakukan penelitian tentang analisis produktivitas. Produktivitas ditinjau dengan pendekatan Marvin E. Mundel. Analisis produktivitas berfokus pada nilai output yaitu nilai produk yang dihasilkan selama tahun 2011 dan 2012. Kemudian dibandingkan dengan nilai input yaitu biaya tenaga kerja, bahan, dan energi, serta depresiasi dan perawatan mesin selama tahun 2011 dan 2012. Dari hasil pengukuran produktivitas total Perusahaan pada tahun 2011 adalah 0,95 dan tahun 2012 meningkat menjadi 1,01. Produktivitas parsial tenaga kerja meningkat 4,38, produktivitas parsial bahan meningkat 0,21 dan produktivitas parsial energi meningkat 5,05. Penyebab rendahnya produktivitas Perusahaan adalah keterlambatan bahan baku. tingginya jam kerja pekerja. dan peralatan kerja yang kurang mendukung. Evaluasi produktivitas menggunakan metode Productivity Evaluation Tree (PET) menghasilkan pengurangan nilai input melalui perhitungan jumlah tenaga kerja aktual sehingga produktivitas total meningkat 0,07

    PERBAIKAN PROSES PRODUKSI UKM ROTI DI KOTA MEDAN MELALUI PENERAPAN DISIPLIN TEKNIK INDUSTRI

    Get PDF
    Tujuan khusus dari ini kegiatan pelayanan masyarakat adalah untuk memberikan pengetahuan tentang pentingnya meningkatkan kualitas kerja dengan menerapkan K3 dan melengkapi APD yag diperlukan, peningkatan kebersihan UKM dan proses produksi, pemahaman kesadaran menjaga pentingnya kerapian dengan menerapkan 5S, perbaikan sistem sirkulasi udara di ruang dan peralatan tambahan yang dibutuhkan Hasil dari komunitas ini kegiatan pelayanan sosialisasi mengenai pelaksanaan K3, 5S dan prinsip-prinsip ilmu Teknik Industri Lainnya dianggap relevan dengan kegiatan produksi, perbaikan tata letak lantai produksi, penyediaan K3 dan Visual diplay sesuai dan memadai, bantu desain , sieving tepung, pengadaan peralatan seperti kipas angin, meja lipat dan papan nama di rak dan ruang peralatan, pengadaan peralatan dan publikasi ilmiah lainnya kebutuhn dengan menerbitkan jurnal ilmiah

    PENJADWALAN TRUK UNTUK MEMAKSIMALKAN TARGET REALISASI DISTRIBUSI SEMEN KANTONG DI UNIT TERMINAL PENGANTONGAN SEMEN PT SEMEN ANDALAS INDONESIA LHOKNGA BANDA ACEH

    Get PDF
    ABSTRAK  PT. Lafarge Cement Indonesia (LCI) atau juga dikenal sebagai PT. Semen Andalas Indonesia, Lhoknga, telah menghasilkan produk Semen Andalas mereka hingga mencapai 1,78 juta ton pertahun 2012. PT. Lafarge Cement Indonesia (LCI) memiliki 19 distributor semen bag (kantong), dan memiliki 4 terminal pengantongan yaitu Lhoknga, Belawan, Batam dan Lhokseumawe. Pada distribusi semen kantong pada terminal pengantongan Lhoknga belum maksimal karena masih terjadi idle capacity rata-rata mencapai 30%/bulan dari target penjualan. Tujuan Penelitian untuk memaksimalkan target realisasi ditribusi atau meminimalkan ilde capacity pada pendistribusian semen kantong  di unit terminal pengantongan semen PT. Lafarge Cement  Indonesia Lhoknga Banda Aceh. Berdasarkan hasil penelitian idle capacity disebabkan beberapa hal diantaranya, sistem kuota, penjadwalan kurang terencana dengan baik, distributor tidak konsisten mengambil semen sesuai jumlah kouta perhari yang telah dialokasikan, dan penentuan hari kerja sampai 30 hari kerja dengan jumlah jam kerja mencapai dua shift. Berdasarkan hasil simulasi didapatkan bahwa untuk mendistribusikan target penjualan paling maksimal yaitu 32500 ton perbulan, dengan skenario pertama yaitu 28 hari kerja, dengan jumlah kuota perhari sebanyak 1160.7 ton, bisa dihabiskan dengan waktu 6.54 jam, waktu yang dibutuhkan 1 shift. Skenario kedua 26 kerja dengan jumlah kuota perhari sebanyak 1250  ton bisa dihabiskan dengan waktu 8.022 jam, waktu yang  dibutuhkan  1 shift . Skenario ketiga 22 kerja dengan kuota perhari sebanyak 1477,27 ton, bisa dihabiskan dengan waktu 9.45 jam, waktu yang dibutuhkan 2 shift. dengan program simulasi Ugha Cement RF 68 dapat menghitung waktu aktual yang dibutuhkan untuk  menghabiskan kouta perhari.    Kata Kunci: Penjadwalan, ldle capacity dan Kuota, Simulasi   Pendahuluan PT. Semen Andalas Indonesia atau juga sekarang dikenal sebagai PT. Lafarge Cement Andalas (LCI) Indonesia Lhoknga, telah menghasilkan produk  PT. Semen Andalas Indonesia(LCI) mereka hingga mencapai 1,78 juta ton pertahun  hingga seterusnya. PT. Semen Andalas Indonesia  memiliki fasilitas pelabuhan sendiri di Lhoknga, juga beberapa terminal pengantongan yang dilengkapi dengan fasilitas pengiriman di Lhokseumawe, Belawan, Batam, dan Dumai.PT. Semen Andalas Indonesia dalam melaksanakan Pendistribusian semen kepada konsumen  menggunakan dua jalur angkutan yaitu jalur darat dan jalur laut. Jalur laut ditempuh guna memenuhi permintaan semen dari luar Aceh. Untuk kebutuhan semen di Aceh dilakukan dengan menggunakan  truk
    corecore