7 research outputs found

    Pembuatan tepung porang sebagai upaya peningkatan penjualan umbi porang di masa pandemi covid19

    Get PDF
    Food sales during the Covid19 pandemic experienced a decline. This also includes Umbi Porang. Kembiritan Village Farmers Group, Genteng District, Banyuwangi Regency is one of the areas in Banyuwangi that produces porang tubers. To solve this sales problem, it is necessary to improve the quality of porang tuber sales by processing porang tubers into the desired shape by consumers. However, the Kembiritan Village Farmer Group cannot process porang tubers into porang flour due to several problems, namely they do not have a machine capable of pounding dry porang chips into porang flour and do not have human resources who can operate machines. Based on these problems, it is necessary to develop a porang tuber-making machine and Human Resources training from partners. This community service began with adjusting the porang tuber-making machine according to the porang tuber at the partner's place. After adjustments were made, training was carried out on the use of the porang flour making machine and the maintenance of the porang tuber-making machine. Then, partner assistance is carried out in determining the quality of porang tuber sales. Where the quality is determined from the capacity per transport of various forms of porang tubers

    Pengembangan Diri Anak Berkebutuhan Khusus Melalui Pembelajaran Seni Lukis Media Baju Kaos Dan Alat Peraga Di Yayasan Matahari Banyuwangi

    Get PDF
    Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang mengalami keterbatasan atau keluarbiasaan, baik fisik, mental- intelektual, sosial, maupun emosional, yang berpengaruh secara signifikan dalam proses pertumbuhan atau perkembangannya dibandingkan dengan anak-anak lain yang seusia dengannya. Yayasan Matahari Banyuwangi adalah salah satu kelompok masyarakat yang concern menangani anak berkebutuhan dalam bentuk tidak hanya sosialisasi dan mediasi tetapi juga upaya penanganan anak berkebutuhan khusus melalui metode pembelajaran tertentu. Permasalahan yang dihadapi oleh Yayasan tersebut saat ini yaitu: Bertambahnya jumlah anak didik tidak searah dengan kuantitas alat peraga dan pemenuhan media pembelajaran inovatif lainnya dan stigma negatif masyarakat terhadap anak berkebutuhan khusus. Adapun solusi yang dicapai meliputi Aspek produksi dan Aspek apresiasi. Aspek Produksi berkaitan dengan sistem produksi atau proses pembelajaran melalui latihan dan praktek kreatif dan inovatif yaitu seni lukis bermedia baju kaos dan penyediaan alat peraga belajar. Aspek Apresiasi berkaitan dengan upaya memperlihatkan hasil karya lukis anak berkebutuhan khusus yang sepatutnya mendapat bentuk apresiasi guna meningkatkan kepercayaan diri mereka, menemukan minat dan bakat yang dapat menjadi bekal di masa mendatang, secara psikis dan ekonomi serta menunjukkan bahwa stigma negatif masyarakat berkaitan dengan kemampuan anak-anak unik ini adalah keliru. Bentuk apresiasi yang dilakukan yaitu dengan publikasi melalui medsos, media massa, dan pameran seni / anak. Kata Kunci: Anak Berkebutuhan Khusus, Media Pembelajaran, Seni Lukis, Alat Peraga &nbsp

    PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA MESIN PENGIRIS TEMPE UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIFITAS UMKM KERIPIK TEMPE DI DESA SILIRAGUNG KECAMATAN SILIRAGUNG

    Get PDF
    Tempe is a favorite food of Indonesian society either from the bottom to the upper class of society. In addition to the cheap price, protein and other nutrients in tempe can meet some of the daily nutritional needs of Indonesian society. As soybean, tempe can also be processed into several foods that are tasty, nutritious and have high economic value. One of processed products using tempe as raw material  is tempe chips. Given the increasing prices of basic needs that exist today, many people do small and medium enterprises to meet the basic needs. One of them is by doing tempe chips business. Nowadays, a lot of small business community found selling tempe chips, one of which is in the Siliragung, Banyuwangi. Because the taste is tasty and crunchy, tempe chips are much preferred. In designing the machine, partners and students of Mechanical Engineering Program are involved. The initial phase of this devotional activity is to conduct a survey in order to identify problems faced by partners and conduct a literature study to find solutions to partner problems. After the solution of partner problems obtained, the next step is to design the required machine that is tempe slicing machine. The machine to be made is expected to help the community in increasing the productivity / production capacity of tempe chips compared with manual or traditional process so that the production time can be shortened and the income of the society increases. Keywords: tempe slicing machine, tempe, productivity

    Evaluasi Strategi RSUD Dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang Sebelum dan Sesudah Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan melakukan evaluasi strategi pada RSUD Dr. Saiful Anwar (RSSA) Malang sebelum dan sesudah Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), yaitu dari tahun 2007 sampai dengan 2011. Penelitian termasuk jenis penelitian deskriptif eksploratif dengan desain penelitian kualitatif (naturalistik). Metode pengumpulan data yang digunakan adalah studi kasus. Metode pengolahan data menggunakan Balanced Scorecard dengan strategi pengumpulan data secara ganda (triangulasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan status menjadi BLUD telah mempengaruhi kondisi dan kinerja RSSA, baik pengaruh baik maupun kurang baik. Sebagai BLUD masalah yang dihadapi RSSA antara lain keefektifan, keefisienan dan fleksibilitas masih terkendala; alur birokrasi/ administrasi yang lama belum tuntas teratasi; pelanggan mayoritas berasal dari golongan menengah ke bawah; keramahan (5S) belum diterapkan secara menyeluruh; evaluasi strategi dilakukan oleh bagian lain, bukan oleh bagian yang sama dengan yang melakukan perencanaan strategi; sarana dan prasarana serta kuantitas tenaga masih kurang memadai. Namun dengan segala keterbatasan dan tantangan yang harus dihadapi secara garis besar RSSA cukup siap dan dapat melaksanakan BLUD. Kinerja RSSA secara umum (keseluruhan) dari sebelum BLUD ke BLUD meningkat, menunjukkan trend yang baik; berarti pihak RSSA telah berusaha memperbaiki kinerjanya sesuai dengan yang telah diamanatkan sebagai BLUD penuh serta telah melakukan berbagai upaya untuk mencapai efisiensi dan efektivitas

    Penyuluhan Outdoor Education Untuk Meningkatkan Kualitas Pengelolaan Pembelajaran Guru SMP PGRI 3 Pesanggaran

    Get PDF
    Misi Politeknik Negeri Banyuwangi adalah meningkatkan akses, relevansi, kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan inovasi untuk sumber daya manusia yang berkualitas. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan dengan berbagai cara. Dalam bidang pendidikan cara yang dapat dilakukan yaitu dengan meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan. Salah satu cara dalam peningkatan kualitas penyelenggaraan pendidikan yaitu perbaikan pengelolaan pembelajaran. Pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa sangat membantu keberhasilan dari proses pembelajaran tersebut. Salah satu penyelenggaraan pembelajaran yang menarik bagi siswa yaitu outdoor education. Kondisi out door education yang memprihatikan ditemukan di sekolah-sekolah di wilayah Banyuwangi, salah satunya di SMP PGRI 3 Pesanggaran. Bersamaan dengan penataan infrastruktur halaman sekolah, pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini juga dilakukan penyuluhan pentingnya outdoor education khususnya mata pelajaran yang dianggap sulit seperti Bahasa Inggris dan Matematika. Penyuluhan outdoor education yang dilakukan meliputi hakikat, tujuan, dan nilai karakter dalam outdoor education. Untuk materi outdoor education yaitu penataan smart tree. Dimana pohon tersebut nantinya digantungkan nama-nama benda dan cita-cita dalam bahasa inggris. Selain itu juga dibangun tiga tempat belajar berpayung dimana digunakan siswa untuk berdiskusi soal-soal matematika di luar kelas. Untuk keberlanjutan kegiatan PKM setiap tahun akan diadakan pembangunan outdoor education untuk materi yang berbeda agar memberikan hasil yang maksimal. Kata Kunci: Penyuluhan, Outdoor Education, SMP PGRI 3 Pesanggara

    PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS PERAJANGAN PORANG MELALUI TEKNOLOGI TEPAT GUNA MESIN PERAJANG PORANG

    No full text
    Pengolahan pasca panen dari  porang merupakan suatu cara untuk dapat meningkatkan penghasilan para kelompok tani. Wilayah Kembiritan adalah salah satu Wilayah yang menghasilkan  porang. Kelompok Petani Wilayah Kembiritan dapat memanen  porang sekitar 2-3 ton setiap tahunnya. Penjualan  porang yang telah dilakukan dalam bentuk  porang basah dan chip porang. Kualitas dan kuantitas hasil perajangan sangat berdampak pada hasil penjualan kelompok tani. Pengolahan  porang dalam belum chip porang mengalami permasalahan antara lain tidak memiliki teknologi tepat guna yang mampu merajang chip porang dengan hasil yang memuaskan. Hal tersebut ditinjau pada segi kualitas (ketebalan hasil rajangan yang sama) maupun kuantitas (kecepatan produksi rajangan  porang). Hal tersebut memberikan kesimpulan bahwa perlu dilakukan pengembangan mesin perajang  porang. Pengabdian ini dimulai dengan pengembangan mesin pembuat chip porang yang sesuai dengan kondisi pertanian porang Wilayah Kembiritan yaitu potongan dengan ketebalan 0,6 sampai dengan 1 mm. Kemudian dilakukan sosialisasi perajangan  porang yang berkualitas, pelatihan cara penggunaan dan perawatan mesin Pada sesi akhir kegiatan serah terima mesin dilakukan agar terdapat kontribusi kepada mitra secara terus menerus. Kata kunci: Chip Porang, Kualitas, Kuantitas, Mesin Perajan

    PKM Penataan Ruang dan Manajemen Perpustakaan di SDN 3 Aliyan

    No full text
    Misi Politeknik Negeri Banyuwangi yaitu meningkatkan akses, relevansi, kemampuan ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi untuk sumber daya manusia yang berkualitas. Hal tersebut sejalan dengan program Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam meningkatkan mutu sumber daya manusia. Pemerintah Kabupaten Banyuwangi secara terus menerus melakukan perbaikan mutu pendidikan. Dalam meningkatkan mutu sumber daya masyarakat melalui pendidikan tidak hanya dengan mengembangkan kemampuan intelektual saja, tetapi dengan meningkatkan sarana dan prasarana yang mendukung program pembelajaran. Apabila sarana dan prasarana yang mendukung proses pembelajaran terpenuhi, dapat dipastikan hal tersebut akan mendukung keberhasilan dalam pendidikan. Siswa akan merasa senang, nyaman selama berada di lingkungan sekolah. Sarana dan prasarana yang mendukung pembelajaran dapat disesuaikan dengan situasi sekitar. Sarpras tersebut tidaklah harus mewah dan canggih, tetapi dengan sarpras yang sederhana dan nyaman akan membuat siswa betah berada di sekolah. Salah satu sarpras yang bisa mendukung keberhasilan pembelajaran dan peningkatan mutu sumber daya manusia adalah perpustakaan. Permasalahan yang dialami mitra (SDN 3 Aliyan) adalah perpustakaan yang belum memadai dari segi penataan ruang, fasilitas, administrasi, bahkan bahan bacaan yang masih tergolong kurang. Apabila hal ini tetap dibiarkan maka akan menghambat keberhasilan siswa dalam pembelajaran. Pada pengabdian ini dilakukan beberapa proses yaitu kunjungan kepada mitra (SDN 3 Aliyan) untuk memahami permasalahan yang dialami mitra, melakukan perbaikan perpustakaan yang ada meliputi penataan ruang, pemenuhan fasilitas yang mendukung, dan sosialisasi pengelolaan dan administrasi perpustakaan. Luaran yang diharapkan dari pengabdian ini antara lain penataan ruang yang nyaman bagi pembaca di perpustakaan SDN 3 Aliyan dan manajemen perpustakaan yang baik oleh guru-guru SDN 3 Aliyan. Serta publikasi pada jurnal pengabdian masyarakat.Keywords — Pendidikan, Perpustakaan, SDN 3 Aliya
    corecore