72 research outputs found

    Profil Kemampuan Pemecahan Masalah Dan Science Motivation Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Petarukan Kabupaten Pemalang

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kemampuan pemecahan masalah peserta didik dalam menyelesaikan soal serta science motivation siswa dalam mempelajari IPA khususnya materi Suhu dan kalor pada peserta didik Kelas VII SMP Negeri 1 Petarukan Kabupaten Pemalang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Petarukan Kabupaten Pemalang beralamat di jalan pemuda petarukan. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel yang digunakan penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Petarukan sejumlah 31 siswa dengan ketentuan masing masing kelas diambil rata-rata 3 siswa dari setiap kelasnya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan pemecahan masalah siswa  dan angket SMQ (Science Motivation Questionnaire) siswa. Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa profil kemampuan pemecahkan masalah kelas VII SMP Negeri 1 Petarukan pada indikator kemampuan pemecahan masalah siswa dalam memahami masalah memperoleh skor 87,42% dengan kriteria sangat tinggi. Perolehan skor untuk kemampuan siswa dalam merencanakan masalah yakni 41,13% yang termasuk dalam kriteria cukup. Untuk kemampuan siswa dalam melaksanakan rencana memperoleh skor 27,10% dengan kriteria rendah, sedangkan kemampuan siswa dalam memeriksa kembali memperoleh skor terendah yakni 18,06% yang termasuk dalam kriteria sangat rendah. Sedangkan profil science motivation siswa kelas VII SMP Negeri 1 Petarukan dilihat dari aspek Science Motivation Quesionare (SMQ) tergolong dalam kriteria tinggi yaitu dengan skor rata- rata 76.Kata kunci: Kemampuan pemecahan masalah, Science motivation sisw

    Monumen perjuangan di provinsi Nusa Tenggara Timur

    Get PDF
    Nusa Tenggara Timur adalah provinsi kepulauan yakni provinsi yang wilayahnya terdiri atas pulau-pulau. Beberapa pulau di antaranya ialah Pulau Timor, Pulau-Sumba, Pulau Flo­res, Pulau Paritar, Pulau solor, Pulau Adonara, Pulau Sahu, dan Pulau Roti. Hampir di setiap pulau tersebut telah dibangun berbagai monumen,tetapi beberapa di antaranya ada yang tidak mempunyai kontek peristiwa ataupun tokoh sejarah. Meskipun bentuk serta ukurannya berbeda, namun pembangunan monumen pada dasamya mempunyai tujuan yang sama, yakni sebagai suatu tanda bagi terjadinya suatu peristiwa sejarah yang dianggap penting serta patut dikenang. Di samping itu juga sebagai tanda terima kasih atas jasa-jasa seorang tokoh terhadap daerah, bangsa dan negaranya. Monumen itu sendiri merupakan bangunan atau benda mati yang biasanya berbentuk tugu, patung, makam ataupun bentuk lainnya

    Acetobacter xylinum ノ セルロース ミクロフィブリル ケイセイ ニ オケル サイボウヘキ タトウ ノ エイキョウ

    No full text
    京都大学0048新制・課程博士博士(農学)甲第9241号農博第1220号新制||農||837(附属図書館)学位論文||H14||N3610(農学部図書室)UT51-2002-B748京都大学大学院農学研究科森林科学専攻(主査)教授 藤田 稔, 教授 伊東 隆夫, 教授 中坪 文明学位規則第4条第1項該当Doctor of Agricultural ScienceKyoto UniversityDA

    IDENTIFIKASI SENI LUKIS DENGAN OBJEK UANG KARYA GITO LESUNG

    No full text
    ABSTRAK   Pambudi, Tokoh Setiyo. 2011. Identifikasi Seni Lukis Dengan Objek Uang Karya Gito Lesung. Skripsi, Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I) Drs. Sumarwahyudi, M. Sn., (II) Drs. Andi Harisman.   Kata Kunci: lukisan, latar belakang, identifikasi, Gito Lesung   Seni lukis merupakan ungkapan rasa estetik dengan menggunakan unsur-unsur garis, bidang, bentuk, warna, tekstur, serta cahaya dalam suatu kesatuan yang memiliki nilai estetis pada bidang datar. Lukisan mempunyai daya ekspresi yang besar, berupa hasil rekaman maupun imajinasi seniman terhadap objek yang akan dilukis. Karya-karya lukis seniman Gito Lesung sangat menarik dari segi latar belakang, tujuan dan karakteristik lukisannya. Karakteristik lukisan Gito Lesung terdiri dari perwujudan bentuk, gaya/aliran, teknik, media, ide dan tema. Penelitian ini bertujuan mengetahui latar belakang kehidupan Gito Lesung dan identifikasi karya lukis Gito Lesung yang berobjek uang. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kualitatif yang sesuai dengan tujuan dari penelitian ini. Metode yang digunakan adalah dokumentasi, observasi, dan wawancara. Instrumen yang digunakan adalah pedoman wawancara dan lembar observasi. Untuk menjaga keabsahan data dilakukan trianggulasi sumber dan metode. Selain itu juga ditunjang dengan katalog pameran dan artikel mengenai Gito Lesung serta data-data pustaka yang berkaitan dengan analisis karya lukis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa latar belakang terbentuknya karya-karya lukis Gito Lesung antara lain dari bakat yang dimiliki, belajar dari teman-temannya dan lingkungan, kemudian ditekuni hingga sekarang. Sikap, karakter, dan seleranya melatarbelakangi pilihan tema alam, tema sosial, tema kerja, dan tradisional. Tujuannya berkarya lukis antara lain untuk berkomunikasi secara visual kepada masyarakat. Beliau ingin menyampaikan sesuatu kepada masyarakat lewat lukisannya. Karya lukis yang diciptakan Gito Lesung merekam objek dan kejadian dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan kenyataan yang ada. Karakter karya lukis Gito Lesung terlihat dari perwujudan visual yang terdiri dari perwujudan bentuk, gaya/aliran, teknik, media, ide dan tema. Aliran lukisan Gito Lesung adalah realisme. Media yang digunakan adalah kanvas, cat minyak, kuas dan palet. Teknik yang dipakai Gito Lesung dalam melukis adalah teknik dusel dan pilihan objek-objeknya nyata tentang tema alam, tema sosial, tema kerja, dan tradisional. Objek uang lukisan karya Gito Lesung berkarakter kuat. Mengacu pada bentuk asli tetapi lebih disederhanakan lagi. Objek uang yang digabungkan dengan objek lain seperti; alam, manusia, hewan dan tumbuhan menjadikan karya yang unik dan menarik.

    Perencanaan dan analisis sistem produksi pada pembuatan batako isi

    No full text
    Sistem manufaktur adalah aktivitas produksi yang mengubah material menjadi produk yang dikehendaki yang mempunyai nilai tambah. Perencanaan sistem produksi dalam melaksanakan transformasi input menjadi output perlu dibuat secara tepat agar proses produksi dapat terkendali, dan perencanaan sistem manufakturing akan mencapai keberhasilan bila adanya suatu sistem proses produksi yang tepat guna seperti desain, pemilihan mesin, sistem perawatan dan pemakaian peralatan baru. Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilaksanakan dalam penelitian ini, terlihat bahwa proses produksi pada pembuatan batako isi meliputi proses pembuatan adonan, proses pencetakan, proses pengeringan tahap I, proses pengeringan tahap II dan proses penggudangan

    Profil Kemampuan Pemecahan Masalah dan Science Motivation Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Petarukan Kabupaten Pemalang

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kemampuan pemecahan masalah peserta didik dalam menyelesaikan soal serta science motivation siswa dalam mempelajari IPA khususnya materi Suhu dan kalor pada peserta didik Kelas VII SMP Negeri 1 Petarukan Kabupaten Pemalang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Petarukan Kabupaten Pemalang beralamat di jalan pemuda petarukan. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2019/2020. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Sampel yang digunakan penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 1 Petarukan sejumlah 31 siswa dengan ketentuan masing masing kelas diambil rata-rata 3 siswa dari setiap kelasnya. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan pemecahan masalah siswa dan angket SMQ (Science Motivation Questionnaire) siswa. Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa profil kemampuan pemecahkan masalah kelas VII SMP Negeri 1 Petarukan pada indikator kemampuan pemecahan masalah siswa dalam memahami masalah memperoleh skor 87,42% dengan kriteria sangat tinggi. Perolehan skor untuk kemampuan siswa dalam merencanakan masalah yakni 41,13% yang termasuk dalam kriteria cukup. Untuk kemampuan siswa dalam melaksanakan rencana memperoleh skor 27,10% dengan kriteria rendah, sedangkan kemampuan siswa dalam memeriksa kembali memperoleh skor terendah yakni 18,06% yang termasuk dalam kriteria sangat rendah. Sedangkan profil science motivation siswa kelas VII SMP Negeri 1 Petarukan dilihat dari aspek Science Motivation Quesionare (SMQ) tergolong dalam kriteria tinggi yaitu dengan skor rata- rata 76

    Menggugat Tradisi: Konvergensi Dua Tokoh Pinggiran Minangkabau

    Get PDF
    corecore