Meta Analisis Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP dalam Pembelajaran IPA

Abstrak. Penelitian meta analisis ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis siswa SMP dalam pembelajaran IPA, khususnya fisika. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling terkait dengan tahun terbit, latar belakang, dan temuan penelitian berdasarkan dua belas jurnal penelitian yang telah dikumpulkan. Kemampuan berpikir kritis termasuk ke dalam salah satu aspek penting dalam keterampilan abad 21 yang harus dimiliki oleh seseorang agar mampu mengikuti arus perkembangan. Namun, pada kenyataannya berdasarkan hasil penelitian-penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa SMP, khususnya dalam pembelajaran IPA di Indonesia masih berada pada kategori rendah hingga sedang. Hal ini perlu menjadi perhatian bersama, khususnya bagi guru atau pendidik untuk melakukan inovasi dalam pembelajaran agar dapat mendukung perkembangan berpikir kritis siswa.Kata kunci: Kemampuan berpikir kritis, Pembelajaran IPA, Pendidikan Abad 21.Abstract. This meta-analysis research aims to determine the critical thinking abilities of junior high school students in learning science, especially physics. The sampling technique in this research uses a sampling technique related to the year of publication, background and research findings based on the twelve research journals that have been collected. The ability to think critically is one of the important aspects of 21st century skills that a person must have in order to be able to follow the flow of development. However, in reality, based on the results of research that has been conducted, it shows that the critical thinking abilities of junior high school students, especially in science learning in Indonesia, are still in the low to medium category. This needs to be a common concern, especially for teachers or educators to innovate in learning so that it can support the development of student’s critical thinking.Keywords: Critical thinking ability, Science learning, 21st Century Education

Profil Keterampilan Hidup dan Berkarir dalam Pembelajaran IPA di SMP IT Taman Cinta Al-Qur’an Banjarmasin

Pembelajaran IPA diharapkan memberikan kontribusi terhadap pengembangan kualitas kemampuan dan keterampilan peserta didik. Keterampilan abad 21 terutama keterampilan hidup dan berkarir. katerampilan hidup dan berkarir sangat di butuhkan agar peserta didik dapat menghadapi berbagai peluang dan tantangan dimasa depan. Tujuan artikel ini adalah untuk mengetahui profil keterampilan hidup dan berkarir peserta didik pada dimensi inetraksi sosial, kemandirian, dan tanggungjawab. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil keterampilan abad 21 peserta didik SMP IT  Taman Cinta Al-Qur’an Banjarmasin kelas VII. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui Instrumen non tes berupa angket berdasarkan indikator keterampilan hidup dan berkarir . Tes dilakukan terhadap 20 peserta didik hasil tes menunjukan bahwa rata-rata keseluruhan keterampilan hidup dan berkarir adalah 71% peserta didik masih dalma kategori kurang. Keterampilan hidup dan berkarir pada indikator interaksi sosial 72% kemandirian 70% Tanggungjawab 69% pada semua indikator masuk dalam kategori kuran

Analisis Penggunaan Bahan Ajar Berbasis IT dan Keterlaksanaan Literasi Sains SMA Padang

Pencapaian pembelajaran abad 21 salah satunya adalah peserta didik diharapkan mempunyai literasi sains yang tinggi. Banyak cara yang bisa dilakukan pendidik untuk mencapai literasi sains peserta didik yang tinggi diantaranya dengan memanfaatkan bahan ajar yang tepat diantaranya e-modul.  Tujuan dari penelitian ini untuk melihat profil penggunan e-modul pada guru fisika SMA di kota Padang. Penelitian yang dilakukan termasuk penelitian survei. Survei dilakukan kepada pendidik yang mengajar fisika dan peserta didik di kota Padang. Dalam melakukan survei peneliti menggunakan lembar wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru hanya menggunakan beberapa bahan ajar berbasis IT dan peserta didik membutuhkan bahan ajar berbasis IT yang lebih beragam.  Hal ini membuat guru membutuhkan bahan ajar yang lebih menarik dan dapat meningkatkan literasi sains peserta didik

Development of Problem Based e-Module to Train Higher Order Thinking Skills on Temperature and Heat Material

The development of science and technology has become very sophisticated, where science and technology has had a significant impact on various areas of life, especially education. In this modern era, teachers must be able to take advantage of developments in technology and information in learning, for example using it as a learning medium to convey learning material to students. In fact, in schools the use of learning media to attract students' attention has not been implemented effectively and efficiently. So this research aims to develop a valid, practical and effective problem-based e-Module on temperature and heat material to train students higher order thinking skills. This research uses the Design and Development Research type of research which consists of four research stages, namely analysis, design, development, and evaluation using assessments of validity tests, practicality tests consisting of readability tests, student response tests, and perception tests. teachers, the effectiveness test consists of a normality test, N-Gain, and Paired Sample T-Test. In the validity test results, an average score of 3.50 was obtained in the very valid category. The results of the practicality test in the readability test obtained an average score of 82.64, which was categorized as very readable, in the student response test, an average score of 82.7 was obtained, which was categorized as very good, and in the teacher perception test, an average score of 83,3 was obtained which is categorized as very good. Meanwhile, for the effectiveness test based on the results of the students' N-Gain pretest-posttest, an average score of 0.45 was obtained in the medium category

Integration of Ethnoscience Approach in Physics Learning Based on Laboratory Practice: A Systematic Literature Review

The development of physics learning methods that integrate ethnoscience approaches and laboratory practices has become a major focus in the application of educational innovation in this modern era. This study aims to determine the development map of the number of publications examining ethnoscience-based learning; knowing which scientific articles have the highest number of citations, and knowing the development map of scientific publications based on keywords and authors. Data collection was carried out based on the Google scholar database with the keywords ethnoscience, physics learning, laboratory, practice. Data collection was carried out using Harzing's Publish or Perish (PoP) software as metadata. Data analysis was carried out using Vosviewer software as a bibliometric analysis medium. Based on the results of the article search using Harzing's Publish or Perish, 410 publications published from 2016 to 2024 were obtained for further analysis. The results showed that keyword co-occurrence analysis using VOSViewer resulted in 31 terms grouped into 4 clusters. Network and density visualization shows several keywords that often appear, namely science, education and practice. In addition, the overlay visualization illustrates the latest terms that appear in 2022 are project, critical thinking skill, physics learning, medium, physics education, and science learning. Based on the results of overlay data mapping, it can be seen that research on the topic of ethnoscience-based physics learning is still relatively new, so it is very necessary to conduct research on this topic. Meanwhile, the publication that has the highest number of citations is (W. Sumarni, S. Kadarwati) which was cited 246 times

Analysis of the Suitability of Media and Learning Resources Used by Teachers Learning Needs of High School Physics in the 21st Century The Material of Light and Sound Waves

This research aims to analyze the media needs and learning resources used by high school physics teachers regarding light and sound waves. The method used in this research is descriptive research with a quantitative approach. The instrument used in this research was a questionnaire in the form of a Google Form link which was given to class XI students from 6 schools. The results of the analysis show that the learning media that is most widely used in 6 schools regarding sound and light waves is other media in the form of blackboards with an average percentage of 30%. Meanwhile, the most widely used learning resource is printed books with a percentage of 40%. Based on the results of the analysis, it can be concluded that IT-based learning media in schools is still not optimal. So that students become intelligent, critical, creative and hardworking individuals, who are no less competitive than other competitors, the solution provided so that students' learning resources are in line with technological developments is to use e-modules.Keywords: learning media, learning resources, light and sound waves

Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbantuan Nearpod Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gerak Parabola

Pada pendidikan masa kini, guru tidak lagi menjadi pusat pada proses pembelajaran, melainkan siswa yang harus lebih aktif dan tentunya menjadi pusat pada proses pembelajaran. Pemanfaatan teknologi sebagai media pembelajaran harus dikembangkan dengan pembaharuan pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif. Media pembelajaran yang kreatif dan inovatif dapat membantu siswa dalam belajar, dan dapat meningkatkan hasil belajar. Untuk itutujuan penelitian ini adalah mengembangkan media pembelajaran interaktif menggunakan Nearpod untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI di salah satu SMAN di Kota Bengkulu pada materi gerak parabola. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan dengan menggunakan model pengembangan ADDIE yang terdiri dari lima tahap yaitu analisis, perencanaan, pengembangan, implementasi dan evaluasi. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI di salah satu SMAN di Kota Bengkulu. Wawancara, observasi, angket dan dokumentasi digunakan sebagai teknik pengumpulan data. Berdasarkan hasil  uji validitas produk menunjukkan bahwa media pembelajaran interaktif berbantuan nearpod memenuhi kriteria tertinggi sebesar 88,72 %. Dari hasil analisis uji respon, jawaban siswa terhadap angket disimpulkan bahwa media pembelajaran interaktif berbantuan nearpod memenuhi kriteria sangat baik dengan persentase 85 %. Pada uji lapangan diperoleh hasil N-gain sebesar 0,74 yang termasuk dalam klasifikasi tinggi. Dengan demikian pengembangan media pembelajaran interaktif berbantuan Nearpod sangat layak dan efektif untuk meningkatkan hasil belajar siswa SMAN di Kota Bengkulu pada materi gerak parabola dan mendapatkan respon yang sangat baik

Analisis Implementasi Keterampilan Proses Sains Di Indonesia Pada Pembelajaran Fisika : Literatur Review

Kurikulum merdeka menekankan pembelajaran berbasis proyek dengan pendekatan Keterampilan Proses Sains Dasar (KPSD). Indikator keterampilan proses dasar meliputi yaitu mengamati, mengklasifikasi, mengukur dan menggunakan angka, menyimpulkan, memprediksi, dan berkomunikasi. Namun, pada penelitian yang sudah dilakukan keterampilan proses sains (KPS) belum dilatih secara optimal dalam kegiatan pembelajaran ataupun disisipkan dengan model dan penilaian. Maka dari itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan keterampilan proses sains fisika SMA ditinjau dari model pembelajaran, media pembelajaran serta pengembangan instrument yang dapat meningkatkan keterampilan proses sains fisika di SMA. Penelitian merupakan jenis tinjauan sistematis (Systematic Literature Review) berbasis protokol PRISMA (Preffered Reporing Item for Systematic Review and Meta-Analysis). Sumber jurnal diambil dari Google Scholar, Sinta Kemdikbud, dan Mendeley.com. Berdasarkan penelitian ini didapatkan bahwa keterampilan proses sains bermanfaat dalam membantu siswa berpikir logis, mengajukan pertanyaan yang masuk akal, dan memecahkan masalah sehati-hari. Serta penerapan keterampilan proses sains juga dapat menumbuhkan keterampilan berpikir kreatif siswa.

Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMK Pada Pembelajaran Projek IPAS Berorientasi ESD dan Pendekatan STEAM

Learning loss akibat Covid 19 perlu pemulihan bertahap demikian juga keterampilan berpikir kritis siswa di SMK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran  Proyek IPAS berorientasi ESD dengan pendekatan STEAM terhadap peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa SMK. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian yaitu Kuasi Eksperimen (Quasi Eksperimental Design). Desain yang digunakan adalah Non-equivalent Control Group Design. Instrumen yang digunakan berupa tes yang dikembangkan  berdasarkan indikator keterampilan berpikir kritis. Uji statistic yang dilakukan berupa uji-t dan uji N-gain. Hasil penelitian menunjukkan hasil uji t didapatkan t-hitung > t-tabel ( 9,320 > 1,995) dengan signifikansi 0.00, sedangkan uji N-gain sebesar 73,75%, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan keterampilan berpikir kritis pada pembelajaran proyek IPAS berorientasi ESD dan pendekatan STEAM dengan  kriteria cukup efektif. Hasil penelitian ini berkontribusi dalam implementasi proyek IPAS berorientai ESD dan pendekatan STEM. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif dalam upaya peningkatan keterampilan berpikir kritis khususnya siswa di SMK.

Quality Analysis of Rubber Seed Shell Briquettes mixed with Goat Manure and Their Utilization to Construction LKPD IPA Integrated Shared Model on Environmentally Friendly Technology Materials

This study aims to make and test the quality of rubber seed shell briquettes with a mixture of goat manure and utilize the results to construct worksheet that can be used to support integrated science learning shared models on Environmentally Friendly Technology materials. This research method is an experiment in making and analyzing rubber seed shell briquettes mixed with goat manure and utilizing the results to construct worksheet. Data collection techniques are experiments, documentation and literature studies. Data analysis techniques in the following research are quantitative analysis techniques and qualitative analysis. The experimental group was divided into three groups, namely: A1 with a composition of 87% charcoal: 13% adhesive, A2 with a composition of 77% charcoal: 23% adhesive, and A3 with a composition of 97% charcoal: 3% adhesive. The percentage of charcoal is 50% rubber seed shell charcoal and 50% goat manure charcoal. Conclusion: The briquette test showed a ratio of 97% charcoal and 3% adhesive showed the best results with a calorific amount of 6287 kcal/kg. The context of briquettes can be used as science learning materials in the form of worksheet on environmentally friendly technology materials