17 research outputs found

    Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Pada PT. AHASS KENCANASARI II SURABAYA Dengan Menggunakan Metode Balanced Scorecard

    Get PDF
    Pengukuran kinerja merupakan suatu hal yang harus dilakukan oleh setiap perusahaan dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin kompleks dengan menggunakan Balanced Scorecard sebagai salah satu metode pengukuran kinerja yang dapat menilai kinerja perusahaan secara akurat dan menyeluruh dari empat perspektif yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Sistem pengukuran kinerja yang selama ini diterapkan di seluruh divisi oleh AHASS Kencanasari II Surabaya sebagai salah satu Badan Usaha Milik Perorangan yang memberikan jasa pelayanan di bidang perawatan (maintenance) adalah dengan menekankan pada aspek keuangan berdasarkan pendapatan tiap divisi setiap bulan  dihitung secara global per tahun, sehingga hasil yang diperoleh tidak maksimal dan belum merepresentasikan kinerja perusahaan, karena tiap divisi memiliki visi, misi, dan strategi yang berbeda. Sedangkan sistem pengukuran kinerja yang baik adalah sistem yang menjabarkan visi, misi, dan strategi serta mampu memperlihatkan kinerja dari aktivitas perusahaan secara keseluruhan. Dari hasil analisa kinerja AHASS Kencanasari II Surabaya tahun 2007-2012 untuk tiap perspektif sebagai berikut : Perspektif Finansial sebesar 2,333, Perspektif Pelanggan sebesar 1,168, Perspektif Proses Bisnis Internal sebesar 1,134 dan Perspektif  Belajar dan Tumbuh sebesar 8,808. Dengan demikian, kinerja AHASS Kencanasari II Surabaya secara keseluruhan cukup baik dengan nilai kinerja sebesar 5,443.   Kata Kunci : Sistem Pengukuran Kinerja, Balanced Scorecard, Perspekti

    Kriteria Pemilihan Pemasok Biji Kopi Menggunakan Analytic Network Process

    Get PDF
    Pemilihan pemasok adalah hal krusial dalam sebuah industri. Memilih pemasok berdasarkan penawaran harga terendah sudah tidak efisien lagi. Kesalahan memilih pemasok akan merugikan perusahaan karena berkaitan dengan peran pemasok sebagai penyedia bahan baku maupun bahan pendukung yang digunakan dalam proses produksi. Mitra Ibu Mandiri (MIM) yang bergerak di bidang produksi kopi, memperoleh bahan baku berupa biji kopi dari beberapa pemasok yang dipilih berdasarkan spesifikasi produk biji kopi. Pengambilan keputusan pemilihan pemasok yang dilakukan perusahaan selama ini bersifat intuitif, dan cenderung hanya mempertimbangkan segi harga. Sedangkan di era persaingan yang makin ketat, perusahaan juga dituntut memperhatikan kualitas, kuantitas, pelayanan, dan lain-lain. Oleh karena itu perusahaan harus memiliki sistem evaluasi pemilihan pemasok dimana kriteria yang digunakan disesuaikan dengan kebutuhan, obyektifitas, dan keberadaan sumber daya perusahaan. Hasil observasi menyatakan bahwa kriteria yang digunakan perusahaan mempunyai hubungan keterkaitan satu sama lain, sehingga metode yang tepat untuk digunakan adalah ANP (Analytic Network Process). Dalam penelitian ini ANP digunakan untuk pengambilan keputusan dalam menentukan pembobotan kriteria yang diperlukan dalam mengevaluasi pemilihan pemasok. Hasil dari pembobotan ini dapat digunakan sebagai input dalam menyusun strategi rantai pasok khususnya pemilihan pemasok yang akan digunakan dalam jangka panjang. Kata kunci : Analytic Network Process, Kriteria, Bobot, Rantai Paso

    Optimalisasi Kualitas Pelayanan & Pengelolaan Dana Sosial untuk Meningkatkan Kepercayaan Donatur Berbasis QFD (Studi Kasus di Yayasan ”X” Surabaya)

    Get PDF
    Tujuan utama penelitian di Yayasan ”X” adalah melakukan pengembangan jasa pelayanan untuk meningkatkan kualitas jasa pelayanan dengan mengidentifikasi atribut jasa pelayanan yayasan yang akan dikembangkan dan dijabarkan dengan fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh yayasan. Analisis yang digunakan adalah dengan penerapan quality function deployment (QFD). Setelah melakukan survey serta wawancara pendahuluan selanjutnya dibuat kuisioner dengan responden konsumen untuk mengetahui Voice of Customer. Selanjutnya data diolah dengan QFD. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) Atribut yang mempunyai tingkat kepentingan paling tinggi adalah atribut “Transparansi” dengan nilai tingkat kepentingan sebesar 4,62. 2) Atribut jasa yang mempunyai prioritas utama untuk dikembangkan atau ditingkatkan performansinya adalah atribut “Program Layanan Donatur” dengan nilai bobot 4.65129. 3) Respon teknis yang menjadi prioritas utama untuk dikembangkan atau ditingkatkan adalah “Laporan Penerimaan/Pengeluaran Rutin ke donatur” dengan nilai prioritas sebesar 3.00852 dan kontribusi ternormalisasi sebesar 15.9%.   Kata Kunci : QFD, Voice of Customer, respon teknis, yayasa

    PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA PADA PDAM LUMAJANG DENGAN BALANCED SCORECARD

    Get PDF
    Abstract . PDAM of Lumajang is one of the Local Owned Business Institutions which offer public services of running water. Performance Measurement System which is applied refers to a system stated in the Department of Internal Affair’s Decision No. 47/1999 which is still based on the firm’s financial performance so that it does not reflect all its activities. Besides, all PDAMs should implement this performance measurement system, but each PDAM has its own visions, missions, and strategies. Howefer, a good performance measurement system must reflect performances of all activities in the related firm. Thus, in order to get the comprehensive performance measurement system, it should be a system which is able to represent the whole firm’s performances, namely Balanced Scorecard. Performance Measurement System using the Balanced Scorecard model is based on the Balanced Scorecard frameworks, that are determination of measurement architecture, determination of strategic objectives of each perspective (financial, customer, internal business process, learning and growing), determination of Key Performance Indicators (KPI), and determination of targets and initiatives (act of planning). Based on the analysis results, the following are performances of PDAM Lumajang in 2003 in terms of each perspective : the Financial Perspektive is 1.967  , the Customer Perspektive is 1.08  , the Internal Business Process Perspektive is 1.331 , and the Learning and Growing Perspektive is 0.64. Thus, in a whole the performances of PDAM Lumajang is good enough with the performance value of  5.02 . Keywords : Performance Measurement System, Balanced Scorecard, Local Owned Business Institutions Intisari . PDAM TK II Lumajang adalah salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang memberikan jasa pelayanan di bidang air minum. Sistem Pengukuran Kinerja (SPK) yang digunakan selama ini adalah sistem pengukuran kinerja yang tertuang dalam Keputusan Menteri Dalam Negeri No.47 Th 1999 yang masih banyak bertumpu pada kinerja keuangan perusahaan sehingga belum memperlihatkan kinerja dari aktivitas-aktivitas perusahaan secara keseluruhan. Dalam menerapkan sistem penilaian kinerja masing-masing PDAM pada dasarnya memiliki visi, misi, dan strategi yang berbeda-beda. Sistem pengukuran kinerja yang baik adalah sistem yang merupakan penjabaran visi, misi, dan strategi perusahaannya dan mampu memperlihatkan kinerja dari aktivitas-aktivitas perusahaan tersebut secara keseluruhan. Proses perancangan SPK dengan model Balanced Scorecard didasarkan pada langkah-langkah (framework) dari Balanced Scorecard, yaitu penetapan arsitektur pengukuran, penentuan tujuan strategis (strategic objectives) dari masing-masing perspektif (finansial, pelanggan, proses bisnis internal, belajar dan tumbuh), penentuan Key Performance Indicators (KPI) dan penentuan target serta inisiatif (rencana aksi). Dari hasil analisa diperoleh kinerja PDAM Lumajang tahun 2003 untuk masing-masing perspektif adalah sebagai berikut : Perspektif Finansial sebesar 1,967 , Perspektif Pelanggan sebesar 1,08 , Perspektif Proses Bisnis Internal sebesar  1,331  , Perspektif Belajar dan Tumbuh sebesar 0,64  Dengan demikian secara keseluruhan, kinerja PDAM Lumajang adalah cukup baik dengan nilai kinerja sebesar 5,02. Kata kunci : Sistem Pengukuran Kinerja, Balanced Scorecard, BUM

    Optimalisasi Pelayanan Toko Online Dalam Menghadapi Persaingan E-Commerce Dengan Menggunakan Metode QFD

    Get PDF
    Tujuan utama penelitian di toko online AB ini adalah melakukan pengembangan untuk meningkatkan kualitas jasa pelayanan dengan mengidentifikasi atribut yang akan dikembangkan dan dijabarkan dengan fasilitas-fasilitas yang dimiliki. Analisis yang dilakukan menggunakan   Quality Function Deployment (QFD). Setelah melakukan survey dan wawancara pendahuluan, selanjutnya dibuat kuisioner dengan responden konsumen toko AB untuk mengetahui Voice of Customer. Data yang diperoleh kemudian diolah dengan QFD. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) Atribut yang mempunyai tingkat kepentingan paling tinggi adalah atribut “Kualitas Produk” dengan nilai tingkat kepentingan sebesar 4,63. 2) Atribut jasa mempunyai prioritas utama untuk ditingkatkan performansinya adalah atribut “Kelengkapan Jenis Produk” dengan nilai bobot 4.6497. 3) Respon teknis yang menjadi prioritas utama untuk dikembangkan adalah “Layanan order tracking yang mudah” dengan nilai prioritas sebesar 6,3223 dan kontribusi ternormalisasi sebesar 33,40%.   Kata Kunci : QFD, Voice of Customer, Respon Tekni

    Optimalisasi Produktivitas Kerja Perusahaan Berbasis Balanced ScorecarD (BSC) Pada Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) X Surabaya

    Get PDF
    Suatu perusahaan pasti memiliki visi dan misi dalam menjalankan perusahaannya. Perusahaan perlu menetapkan strategi yang bagus untuk menjalankan visi dan misi tersebut untuk mendorong pencapaian tujuan perusahaan agar  maju dan bertahan dimasa yang akan datang. Hal ini adalah gambaran kinerja perusahaan. Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) X Surabaya adalah salah satu perusahaan jasa yang bergerak dibidang pelayanan jasa penilaian properti dan bisnis yang berada di bawah Kementrian Keuangan. Dalam mengevaluasi performa perusahaan KJPP X telah melakukan pengukuran kinerja. Namun pengukuran kerja perusahaan selama ini dilakukan hanya berdasarkan aspek finansial. Sedangkan sistem pengukuran kinerja yang baik adalah sistem yang merupakan penjabaran visi, misi dan strategi perusahaan itu sendiri baik kinerja finansial maupun nonfinansial. Oleh karena itu metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Balanced Scorecard untuk mempresentasikan keseluruhan kinerja perusahaan. Pengukuran kinerja dalam penelitian ini menetapkan sistem pengukuran mengunakan metode AHP dalam penentuan bobot, penentuan tujuan strategis dari masing masing perspektif (financial, pelanggan, proses bisnis internal, pertumbuhan dan pembelajaran), penentuan Key Performance Indikator (KPI) dan penentuan target.   Dari hasil penelitian diperoleh kinerja KJPP X Surabaya secara keseluruhan adalah cukup baik dengan nilai kinerja sebesar 42 %. Dari hasil metode AHP diperoleh bobot dari keempat kriteria perspektif  yang paling dominan adalah perspektif keuangan dengan nilai bobot prioritas 0,582 Tercatat terdapat 5 sasaran strategis yang tercapai dari 12 sasaran strategis. Perbaikan inisiatif strategis yang tidak tercapai 7 inisiatif strategis diantaranya : 1. peningkatan profit dengan nilai bobot 0,80, 2. efisiensi biaya operasional dengan niali bobot 0,20, 3. peningkatan kepuasan pelanggan dengan nilai bobot 0,539,  4. loyalitas pelanggan dengan nilai bobot 0,297, 5. jumlah pelanggan baru dengan nilai bobot 0,164, kompetensi SDM dengan nilai bobot 0,557,  teknologi dan informasi dengan nilai bobot 0,123.   Kata Kunci : Balanced Scorecard, Produktivitas, Pengukuran Kinerj

    THE USAGE OF EIGEN VALUE AND VECTOR TO DETERMINE THE PRIORITY OF FACTORS IN INDONESIAN BATIK PURCHASE

    Get PDF
    Modern batik is one of the fashion trends that are always in demand by the market. When choosing batik, many factors are considered including the type of batik (writing or stamp), fabric material, motif, quality, color, price, and design (model). Of all these factors, the most influencing people in buying batik are prices, motifs, colors, and designs (models). This study used Eigen Values and Vectors to determine the priority of factors that influence batik purchases. To find out the factors that are most in demand by the market among the four factors (price, motif, color, and design), the study was conducted by providing a questionnaire containing a comparison between one factor and another. Respondents write down which factors to choose and give weight to each choice. The next step is to calculate the eigen values and make a decision based on the normalized eigen vector

    Manufacture of Solar Panel with 300W Inverter for Household Electricity Needs

    Get PDF
    Solar panels are semiconductor elements that can convert solar energy into electrical energy. This Research on Solar Power Plants (PLTS) assemble with materials such as solar panels, 3000 W inverters, batteries, relays and control chargers, after that the load calculations are carried out, then implementation and testing is carried out. This research also aims as a renewable electric power in the future. From the results of the PLTS load test carried out at the researcher's house, the highest load was 405.32 watts, while the highest load test results used PLN electricity, which was 267.06 watts. So it can be said that this research is successful in meeting the electricity needs of household scale

    Pembuatan Biodiesel Dari Biji Nyamplung Menggunakan Metode Tranesterifikasi Dengan Penambahan Toluena

    Get PDF
    The purpose of this study was to determine the effect of the addition of toluene on the quality of biodiesel from nyamplung seeds, including: viscosity, density, flash point. The method used is esterification using H2SO4 and then transesterification using NaOH. Biodiesel is then added to toluene. The ratio of the addition of toluene to the volume of biodiesel is 2%, 3%, 4% and 5% (%v/v). The final step is to analyze biodiesel which includes analysis of density, viscosity, and flash point. From this research, which gave the best results by adding 3% toluene, the density, viscosity and flash point values ​​met the standards of the Indonesian Biodiesel Forum. Namely a density value of 0,8415gr/ml, a viscosity of 4,7cSt, and a flash point of 62 °C.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan toluena  terhadap kualitas biodiesel dari biji nyamplung, antara lain: nilai viskositas, densitas, titik nyala. Metode yang digunakan adalah esterifikasi menggunakan H2SO4 kemudian dilanjutkan transesterifikasi  menggunakan  NaOH. Biodiesel kemudian ditambah dengan toluena. Rasio penambahan toluena terhadap volume biodiesel 2%, 3%,4% dan 5% (%v/v). Langkah terakhir melakukan analisis biodiesel yang meliputi analisis densitas, viskositas, dan titik nyala. Dari penelitian ini  yang memberikan hasil terbaik penambahan toluena sebesar 3%, nilai densitas, viskositas dan titik nyala telah memenuhi standar Forum Biodiesel Indonesia. Yaitu nilai densitas 0,8415gr/ml, viskositas 4,7cSt, dan titik nyala  sebesar 59 °C

    Pembuatan Biodiesel Dari Biji Nyamplung Menggunakan Metode Tranesterifikasi Dengan Penambahan Toluena

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan toluena terhadap kualitas biodiesel dari biji nyamplung, antara lain: nilai viskositas, densitas, titik nyala. Metode yang digunakan adalah esterifikasi menggunakan H2SO4 kemudian dilanjutkan transesterifikasi menggunakan NaOH. Biodiesel kemudian ditambah dengan toluena. Rasio penambahan toluena terhadap volume biodiesel 2%, 3%,4% dan 5% (%v/v). Langkah terakhir melakukan analisis biodiesel yang meliputi analisis densitas, viskositas, dan titik nyala. Dari penelitian ini yang memberikan hasil terbaik penambahan toluena sebesar 3%, nilai densitas, viskositas dan titik nyala telah memenuhi standar Forum Biodiesel Indonesia. Yaitu nilai densitas 0,8415gr/ml, viskositas 4,7cSt, dan titik nyala sebesar 59 °C. Kata kunci: Biji Nyamplung, Biodiesel, Toluen
    corecore