339 research outputs found

    Dar Sentido às Transformações Sociais

    Get PDF
    Actualmente, em todo o mundo ocidental, a educação de adultos parece estar numa posição paradoxal: a elevação universal do seu status social e o seu impacto na vida social estão profundamente dependentes dos imprevisíveis e permanentes processos de transformação social. Contudo, e ao mesmo tempo, os educadores profissionais raramente se descrevem, a si próprios, como "agentes de mudança, nem tão pouco recordam o tempo em que a educação de adultos se dizia efectivamente "para a mudança (cf. Thompson, 1980). Hoje em dia, na comunidade de educadores de adultos, já não se procura intervir propositadamente nos processos que continuamente transformam as condições da vida social. Bem pelo contrário, agem como especialistas que facilitam o desenvolvimento das consequ§ncías multifacetadas das mudanças sociais nas vidas dos seus clientes

    ANALISIS TEBAL PERKERASAN LENTUR JALAN BARU MENGGUNAKAN MANUAL DESAIN PERKERASAN JALAN (MDP) 2013

    Get PDF
    Pada Bina Marga 2013 dijelaskan bahwa empat tantangan terkait isu kinerja aset jalan di Indonesia sudah diakomodir. Keempat tantangan tersebut berupa beban berlebih, temperatur perkerasan tinggi, curah hujan tinggi, dan tanah lunak. Empat tantangan diuraikan sebagai parameter yang harus diuji pada pedoman sebelumnya. Pedoman desain perkerasan yang ada diantaranya Pt T-01-2002-B dan Pd T-05-2005 tetap valid namun solusi desain harus memenuhi persyaratan dalam manual ini terutama dengan umur rencana, faktor kerusakan (VDF), desain pondasi jalan, dan beban berlebih. Untuk mempersingkat proses perhitungan tebal perkerasan menggunakan metode Bina Marga 2002, pada penelitian ini dibuat dalam bentuk grafik/nomogram desain hubungan antara kumulatif beban sumbu standar, W18 dan tebal perkerasan untuk lapis pondasi berbutir dan lapis pondasi CTB. Kisaran W18 adalah 300.000 ESAL ~ 30.000.000 ESAL serta nilai CBR tanah dasar berkisar 2% ~ 10% dengan kenaikan 1%. Dari hasil perhitungan, dengan data LHR sebesar 11.880 kend/hari dimana proporsi LV= 95% dan HV = 5% pada ruas jalan Mapanget – Kairagi tahun 2016,  perhitungan W18 menurut Bina Marga 2002 adalah sebesar 7.535.757 ESAL, perhitungan CESA menurut Bina Marga 2005 adalah sebesar 9.165.713 ESAL, dan perhitungan CESA4 menurut Bina Marga 2013 adalah sebesar 10.413.211 ESAL. Berdasarkan Bina Marga 2013, dengan penajaman desain terhadap umur rencana dan faktor kerusakan (VDF), maka perkerasan harus didesain dengan menggunakan desain 3 yaitu menggunakan struktur perkerasan AC-WC  dan CTB. Sedangkan penajaman untuk tanah lunak (CBR ≤ 6%), penanganan berupa penggunaan lapis penopang (capping layer) setebal 300 mm. Setelah dilakukan koreksi terhadap temperatur maka total tebal lapis beraspal dikali dengan faktor sebesar 0,91. Penajaman desain memperlihatkan bahwa desain tebal perkerasan berubah dari 655 mm menjadi 1110 mm, suatu indikasi tebal perkerasan semakin kuat. Namun dengan menggunakan CTB maka tebal perkerasan beraspal berkurang dari 195 mm menjadi 60 mm, suatu pengurangan yang sangat berarti yaitu sebesar 135 mm, merupakan indikasi perkerasan yang semakin ekonomis. Jika kontraktor kurang berkompeten serta sumber daya tidak memadai untuk mengerjakan konstruksi CTB, maka solusi menggunakan lapis pondasi Agregat Kelas A dapat digunakan. Kata kunci : CESA, CBR, tebal lapis perkerasan, grafik/nomogram desain, penajaman desai

    ANALISIS DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT ADANYA KAWASAN LION HOTEL MANADO TERHADAP KINERJA RUAS JALAN PIERE TENDEAN

    Get PDF
    Lion Hotel Manado terletak dikawasan pusat kota Manado yang memiliki luas ± 26.782 m2. Sesuai dengan amanat dalam Peraturan Menteri Perhubungan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Analisis Dampak Lalu Lintas sehingga diwajibkan bagi pengembang kawasan Lion Hotel and Plaza Manado yaitu PT. Lion International Hotel untuk melakukan Analisis Dampak Lalu Lintas di Lion Hotel Manado, juga sesuai dengan Pedoman Teknis Analisis Dampak Lalulintas Pembangunan Pusat Kegiatan pada Ruas Jalan Nasional di Wilayah Perkotaan (2009) yang menyatakan bahwa pusat kegiatan seperti hotel dan pertokoan dengan luas minimal 500 m2 wajib melakukan andalalin. Analisis dampak lalu lintas (Andalalin) adalah kajian yang menilai dampak yang ditimbulkan akibat pengembangan tata guna lahan terhadap sistem pergerakan lalu lintas pada suatu ruas jalan terhadap jaringan transportasi sekitarnya.Penelitian analisis dampak lalu lintas ini dilakukan di kawasan Lion Hotel Manado, Provinsi Sulawesi Utara. Daerah survey meliputi Jl. Piere Tendean, Jl. Ahmad Yani 24, Jl. Bethesda-Wolter Monginsidi, Jl. Wolter Monginsidi depan Transmart Bahu, simpang tidak bersinyal Jl. Piere Tendean. Analisis dilakukan terhadap kinerja ruas jalan dan kinerja persimpangan, analisis penanganan dampak lalulintas, dan analisis penataan eksternal Lion Hotel Manado. Analisis kinerja ruas jalan dan persimpangan mengikuti Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia 2014 (PKJI 2014) dengan nilai VCR (Volume Capacity Ratio) atau DS (Degree of saturation) sebagai parameter kinerja.Hasil perhitungan menunjukkan bahwa kinerja persimpangan yang ada dikawasan Lion Hotel Manado berada pada keadaan yang baik dengan DS untuk simpang pertama dan simpang kedua berturut-turut adalah 0,26 dan 0,6. Kapasitas (C) untuk simpang pertama adalah 23.906 dan untuk simpang kedua adalah 7.559. Karena arus lalulintas disimpang yang tidak melebihi kapasitas yang dihitung maka kondisi dari simpang yang ada disekitar kawasan Lion Hotel Manado berada dalam kondisi baik dan tidak ada gangguan akibat adanya kawasan Lion Hotel Manado. Kata Kunci: andalalin, volume capacity ratio, kecepatan, kapasitas, kinerja, persimpanga

    Disengaging from evil:Longitudinal associations between the dark triad, moral disengagement, and antisocial behavior in adolescence

    Get PDF
    Previous work has identified important correlational linkages between the dark triad of personality (Machiavellianism, psychopathy, and narcissism) and antisocial behavior in adolescence. However, little is known about the longitudinal associations between these personality characteristics and antisocial behavior, and the processes underlying these linkages. We hypothesized positive bidirectional associations between the dark triad and antisocial behavior, and that increases in moral disengagement would underlie these longitudinal associations. In the current study, we examined these hypotheses in 502 Dutch adolescents (51.8% boys, Mage = 13.57, SD = 1.07) across three annual waves. Path models showed that antisocial behavior was positively associated with relative increases in moral disengagement, a general dark personality factor, and Machiavellianism specifically, but not the other way around. These paths were only observed in boys and more pronounced during the first year of the study. Finally, antisocial behavior was partly indirectly associated to psychopathy across time via antisocial behavior and moral disengagement at a later time point. Together, these findings suggest that dark personality characteristics and moral disengagement development are more likely to be the result of changes in antisocial behavior than the other way around

    Environmental aspects of tensile membrane enclosed spaces

    Get PDF
    Buildings enclosed by fabric membranes are very sensitive to changes in environmental conditions as a result of their low mass and low thermal insulation values. Development in material technology and the understanding of the structural behaviour of tensile membrane structures along with the vast progress in computer formfinding software, has made it possible for structural design of tensile membrane structures to be approached with almost total confidence. On the contrary, understanding of the environmental behaviour in the spaces enclosed by fabric membrane and their thermal performance is still in its infancy, which to some extent has hindered their wide acceptance by the building industry. The environmental behaviour of tensile membrane structures is outlined and the possible use of the fabric’s topology and geometry particularly to enhance ventilation rates and airflow velocities within the enclosed space is discussed. A need for further research in this area is identified in order to fully realise the potential benefits offered by these structures

    Pemodelan Fasilitas Arus Pejalan Kaki (Trotoar)

    Full text link
    Pada ruas jalan sam ratulangi banyak permasalahan terkait fasilitas pejalan kaki yang dapat menyebabkan konflik antara pejalan kaki dengan arus lalu lintas yang dapat menimbulkan hambatan, kemacetan, dan membahayakan pemakai jalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis karakteristik dan tingkat pelayanan pejalan kaki dan walkability. Hasil analisis karakteristik dan tingkat pelayanan pejalan kaki menunjukkan bahwa untuk trotoar timur arus pejalan kaki terbesar yaitu pada pengamatan malam sebesar 103orang/15menit dengan kecepatan rata-rata ruang sebesar 59,91 m/mnt, kepadatan sebesar 0,0143 org/km. Untuk trotoar barat arus pejalan kaki terbesar yaitu pada pengamatan sore 284 orang/15menit dengan kecepatan rata-rata ruang sebesar 52,41 m/mnt, kepadatan sebesar 0,1305 org/km. Pada masing-masing jam puncak berada pada kategori tingkat pelayanan “A” dan konflik antara pejalan kaki tidak mungkin terjadi. Jenis fasilitas pedestrian, yaitu fasilitas pedestrian tanpa pelindung. Berdasarkan hasil analisis, maka di buat disain tipikal fasilitas pejalan kaki berupa tambahan lebar trotoar dan elemen- elemen pendukung lainnya seperti kanopi-kanopi, tempat duduk, lampu penerangan untuk meningkatkan keamanan dan Kenyamanan bagi pejalan kaki

    METHANOGENIC CONVERSION OF 3-S-METHYLMERCAPTOPROPIONATE TO 3-MERCAPTOPROPIONATE

    Get PDF
    Anaerobic metabolism of dimethylsulfoniopropionate, an osmolyte of marine algae, in anoxic intertidal sediments involves either cleavage to dimethylsulfide or demethylation to 3-S-methylmercaptopropionate (MMPA) and subsequently to 3-mercaptopropionate. The methanogenic archaea Methanosarcina sp. strain MTP4 (DSM 6636), Methanosarcina acetivorans DSM 2834, and Methanosarcina (Methanolobus) siciliae DSM 3028 were found to use MMPA as a growth substrate and to convert it stoichiometrically to 3-mercaptopropionate. Approximately 0.75 mol of methane was formed per mol of MMPA degraded; methanethiol was not detected as an intermediate. Eight other methanogenic strains did not carry out this conversion. We also studied the conversion of MMPA in anoxic marine sediment slurries. Addition of MMPA (500 mu M) resulted in the production of methanethiol which was subsequently converted to methane (417 mu M). In the presence of the antibiotics ampicillin, vancomycin, and kanamycin (20 mu g/ml each), 275 mu M methane was formed from 380 mu M MMPA; no methanethiol was formed during these incubations. Only methanethiol was formed from MMPA when 2-bromoethanesulfonate (25 mM) was added to a sediment suspension. These results indicate that in natural environments MMPA could be directly or indirectly a substrate for methanogenic archaea.</p
    corecore