16 research outputs found
Penggunaan Fungsi Produksi Cobb-Douglas pada Analisis Sistem Produksi Citronella di Jawa Barat
Sari. Penggunaan model fungsi produksi Cobb-Douglas pada sistem produksi citronella di Jawa Barat (sebagai tahap awal dari pengembangan model pembandingan ekonomi dari teknologi yang dipakai) menunjukkan bahwa sistem pfoduksi citrolella di Jawa Barat mempunyai hasil balik skala lebih besar dari satu. Abstract. The use of Cobb-Douglas production function on citronella production system in West Java (as preliminary stage of economic comparison model of the technology) showed that the return to scale of the system is larger than unity
Optimal Overhaul-Replacement Policies for Repairable Machine Sold with Warranty
This research deals with an overhaul-replacement policy for a repairable machine sold with Free Replacement Warranty (FRW). The machine will be used for a finite horizon, T (T <ï‚¥), and evaluated at a fixed interval, s (s< T). At each evaluation point, the buyer considers three alternative decisions i.e. Keep the machine, Overhaul it, or Replace it with a new identical one. An overhaul can reduce the machine age virtually, but not to a point that the machine is as good as new. If the machine fails during the warranty period, it is rectified at no cost to the buyer. Any failure occurring before and after the expiry of the warranty is restored by minimal repair. An overhaul-replacement policy is formulated for such machines by using dynamic programming approach to obtain the buyer's optimal policy. The results show that a significant rejuvenation effect due to overhaul may extend the length of machine life cycle and delay the replacement decision. In contrast, the warranty stimulates early machine replacement and by then increases the replacement frequencies for a certain range of replacement cost. This demonstrates that to minimize the total ownership cost over T the buyer needs to consider the minimal repair cost reduction due to rejuvenation effect of overhaul as well as the warranty benefit due to replacement. Numerical examples are presented for both illustrating the optimal policy and describing the behavior of the optimal solution
EFISIENSI PENGGUNAAN MATERIAL PRESERVASI MIKROORGANISME (MPMO) DALAM PENYISIHAN TIMBAL (PB) DAN KROMIUM (CR) PADA LIMBAH CAIR INDUSTRI TEKSTIL MENGGUNAKAN REAKTOR BATCH
AbstrakKegiatan industri tekstil selain menghasilkan produk tentunya menghasilkan limbah cair. Limbah cair ini memiliki kontaminan timbal (Pb) dan kromium (Cr) karena proses pewarnaan memerlukan logam berat dalam mengikat warna pada serat kain agar tidak mudah luntur. Pengolahan biologi yang berpotensi dalam penyisihan parameter tersebut yaitu material preservasi mikroorganisme (MPMO) karena mengandung bentonit dan Bacillus licheniformis. Bentonit memiliki kemampuan untuk mengadsorpsi karena mengandung kation Heksadesil Trimetil Ammonium Bromida (HDTMA+) sedangkan Bacillus licheniformis memiliki enzim Chromate Reductase (ChrR) dan Pbr Operon yang dapat menyisihkan Pb dan Cr dengan cara bioremediasi oleh bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efisiensi penyisihan Pb dan Cr oleh MPMO. Pengolahan air limbah tekstil PT X dilakukan pada skala laboratorium dengan 3 variasi reaktor batch selama 16 hari secara aerob, pH 6-7 dan tepung tapioka sebagai nutrisi utama. Sebelum masuk pada tahap pengolahan dilakukan persiapan bakteri yang terjadi selama 10 hari, Volatile Suspended Solid (VSS) digunakan sebagai indikator kesiapan bakteri dan pH sebagai kontrol pertumbuhan bakteri. Metode yang digunakan untuk pengukuran Pb dan Cr yaitu Spektrofotometri Serapan Atom (SSA) secara nyala. Hasil pengukuran karakteristik limbah cair industri tekstil PT.X konsentrasi Pb 22,2428 mg/L dan Cr 6,8575 mg/L. Penggunaan MPMO dapat menyisihkan konsentrasi Pb 84,21 hingga 86,15% dan Cr 86,48 hingga 88,95% dari limbah cair industri tekstil.Kata kunci: material preservasi mikroogranisme (MPMO), timbal, kromium, industri tekstil.AbstractTextile industry activities in addition to producing products of course produce liquid waste. This liquid waste has lead (Pb) and chromium (Cr) because the coloring process requires heavy metals to bind the color to the fabric fibers and then produce residual dye. Biological treatment is possible in the removal of these parameters of microorganism preservation material (MOPM) because it contains bentonite and Bacillus licheniformis. Bentonite has the ability to adsorb because it contains the cation Hexadesil Trimethyl Ammonium Bromide (HDTMA-Br) while Bacillus licheniformis has the enzyme Chromate Reductase (ChrR) and Pbr Operon which can find Pb and Cr by bioremediation by bacteria. This study aims to determine the efficiency of Pb and Cr by MPMO. PT.X textile wastewater treatment was carried out on a laboratory scale in 3 variations of batch reactors for 16 days by aerobic, pH 6-7 and tapioca flour as the main nutrient. Before entering the processing stage, bacteria were prepared for 10 days, Volatile Suspended Solid (VSS) as an indicator of bacterial readiness and pH as a control of bacterial growth. The methods used to measure Pb and Cr are Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) by flame. The results of the textile industry wastewater characteristics PT.X concentration of Pb 22,2428 mg/L and Cr 6,8575 mg/L. The use of MOPM can concentrate Pb 84.21 to 86.15% and Cr 86,48 up to 88.95% from textile industry wastewater.Keywords: microorganism preservation material (MOPM), lead, chromium, textile industry
INVESTIGATION OF THE PRESSURE BEHAVIOR AND REFLECTOR EFFECTS IN AN ELECTROHYDRAULIC PROCESS
Abstract not availabl
Pengembangan sumber daya manusia dalam bidang kepariwisataan
Pembangunan kepariwisataan dilakukan melalui pengembangan kekayaan alam serta kekayaan budaya bangsa yang beraneka ragam, yang harus mampu mewujudkan cita-cita bangsa dalam keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia, melestarikan dan memperkokoh jati diri dan kemandirian bangsa, serta menjadi sarana untuk ikut menciptakan ketertiban dunia.
Dalam hal ini tidak akan terwujud bila tanpa ada pengembangan sDM yang professional khususnya dalam bidang Pariwisata, dalam hal ini (Pengembangan SDM Pariwisata) kearah pengembangan tenaga perancang dan peneliti
Pembuatan Rencana Perbaikan untuk Menangani Defisit Air di PDAM Kota Denpasar dengan Menggunakan Rencana Pengamanan Air Minum (RPAM)-Operator
ABSTRAKTarget RPJMNadalah 100% akses air bersih pada tahun 2019. Akan tetapi, cakupan pelayanan PDAM Kota Denpasar pada akhir tahun 2014 baru sebesar 45,80%. PDAM Kota Denpasar mengalami kesulitan dalam pengembangan cakupan pelayanan karena adanya defisit air sebesar 391,54 L/det. Sehingga diperlukan penanganan defisit air untuk mendukung tercapainya target RPJMN. RPAM-Operator merupakan cara paling efektif untuk memastikan secara konsisten keamanan air minum melalui pendekatan analisa dan manajemen resiko.Untuk itu tujuan penyusunan jurnal ini adalah menyusun rencana perbaikan untuk menangani defisit air menggunakan RPAM-Operator. Pendekatan analisa dan manajemen resiko pada RPAM-Operator melalui proses identifikasi, penilaian, dan memprioritiskan berbagai resiko. Dari hasil penyusunan didapati PDAM Kota Denpasar memiliki 22 kejadian bahaya yang dapat menyebabkan defisit air,secara umumakibat pengaruh musim, aktifitas di hulu sungai, suplai listrik PLN dan kebocoran pipa distribusi.Untuk menangani kejadian bahaya tersebut diperlukan 38 tindakan pengendalian yang terdiri dari koordinasi, memasang unit baru, memperbaiki kerusakan dan melakukan pembersihan unit SPAM, dan membuat database. Setelah itu, dilakukan proses penilaian dan prioritas agar tindakan pengendalian tersusun menjadi rencana perbaikan.Hasil akhir didapatkan,sebanyak 24tindakan pengendalian dilaksanakan dalam jangka pendek (10 tahun) sebanyak 5 tindakan pengendalian.Kata Kunci: RPAM-Operator, PDAM, SPA