14 research outputs found

    IKLAN LAYANAN MASYARAKARAT MENYIKAPI FENOMENA PENGABAIAN PADA ANAK

    Get PDF
    Ide penciptaan karya ini berupa perancangan Iklan Layanan Masyarakat (ILM) yang mengungkapkan tentang ‘kebiasaan’ orangtua yang tak sadar membuat jarak dengan anaknya. Media yang digunakan adalah poster yang disesuaikan dengan target audience, yakni ibu muda yang berada di kota-kota besar/metropolitan, dari kalangan menegah ke atas dan memiliki waktu luang namun kurang peka terhadap anaknya. Dengan menggunakan teknik fotografi ‘good eye’ yang memiliki kesan realis dan konsep black white agar lebih dapat menonjolkan ajakan bagi ibu untuk tetap sadar akan ikatan emosional langsung dengan anak. Dengan model komunikasi AIDCA: (Attention) (Interest) (Desire) (Conviction (Action) maka perancangan ini diharapkan mampu menyasar audience dengan cara yang tepat. Penggunaan Teori Hegemoni Gramsci diambil guna menyadarkan otoritas orang tua sebagai sarana kultural maupun ideologis dalam berkomunikasi dengan anak, karena munculnya fenomena pengabaian terhadap anak, sehingga aspek komunikasi tidak berfungsi secara maksimal atas perilakunya terhadap anak yang berakibat ikatan emosional dengan anak berkurang. Pada perancangan ini menggunakan perbandingan yang digunakan untuk mengkritik perasaan orangtua, agar nantinya tersadarkan akan peran sesungguhnya yaitu ibu yang paling berhak mendidik anaknya sebagai generasi penerus

    Perancangan Buku Panduan Tata Rias, Kostum, dan Gerakan Tari Golek Ayun-Ayun

    Get PDF
    Yogyakarta telah dikenal dengan kota budaya dan kesenian terutama tarian klasik, salah satunya Tari Golek Ayun-Ayun yang ditarikan oleh remaja putri yang beranjak dewasa. Estetika tari tradisional jawa tidak sekedar menyangkut keindahan, akan tetapi selalu dikaitkan dengan masalah etika, estetika dan religius. Unsur tari tradisional meliputi sawiji, greget, sengguh, dan ora mingkuh, merupakan suatu ketentuan yang harus ditaati untuk dapat disebut sebagai penari yang bagus. Selama ini buku yang memberikan panduan detail tentang tata rias, kostum dan gerakan Tari Golek Ayun-Ayun belum ditemukan. Pembuatan buku ini menggunakan teknik fotografi yakni depth of field, dan stop action serta menggunakan frame per frame di perjelas juga dengan caption sehingga komunikasi dapat disampaikan secara faktual dan realistis. Ditambah dengan cara penyajian layouts buku, grid, dan margin yang menarik. Pada isi buku panduan tari ini dapat mengembangkan kemampuan pembelajaran, seperti kemampuan afektif, kognitif, dan psikomotorik. Target audience yang di tuju pada buku panduan adalah guru tari, murid SMA, mahasiswi, serta orang tua murid. Buku panduan tata rias, kostum dan gerakan Tari Golek Ayun-Ayun ini diupayakan untuk memperjelas konteks verbal. Namun, fotografi memberikan gambaran sebagai pendukung verbalisasi juga memuat suatu pesan tertentu sehingga dapat menarik perhatian audiensnya. Diharapkan agar masyarakat luas mengerti, mudah dipelajari dan membudidayakan tentang kebudayaan Yogyakarta, terutama Tari Golek Ayun-Ayun

    Representasi Visual dan Memori Kolektif dalam Foto Karya Hasan Sakri Ghozali

    Get PDF
    Materi visual dalam fotografi tidak hanya berperan dalam menyampaikan pesan, namun materi visual dalam foto mampu membangun daya sosial. Selain itu, kuasa visual dalam fotografi tidak sekadar membekukan realitas, namun juga mampu menghidupkan realitas, baik secara sinkronik maupun diakronik. Visualitas dalam fotografi menjadi sangat kompleks, terutama jika dikaitkan dengan fakta peristiwa dan aspek sosial. Karya Foto Jogja Dulu dan Sekarang dalam Satu Frame karya Hasan Sakri Ghozali, yang dipublikasikan melalui tribunjogja.com memuat materi visual ruang kota, Ia menyandingkan foto pada masa lampau dan dikomparasikan dengan kondisi saat ini. Foto-foto tersebut dikomposisikan dalam satu frame. Hal demikian dapat dikatakan sebagai bentuk “kolase komunikasi visual”. Tiga aspek yang ditawarkan oleh Gillian Rose pada Site of Image itself memberikan gambaran bagaimana modal teknologi membangun efek visual yang mampu membangun daya pukau dan merepresentasikan suasana ruang dalam fotografi, sedang dalam tataran komposisi dua buah foto dari masa yang jauh berbeda dihadirkan dalam satu frame membangun interpretasi terkait waktu fotografis.  Pada sisi makna, secara sosial kota bukan sekadar ruang interaksi, namun kota menjadi ruang memori sekaligus ruang dimana sisi historis menjadi salah satu faktor bagi keberdayaan sebuah foto

    Representasi Visual dan Memori Kolektif dalam Foto Karya Hasan Sakri Ghozali

    Get PDF
    Materi visual dalam fotografi tidak hanya berperan dalam menyampaikan pesan, namun materi visual dalam foto mampu membangun daya sosial. Selain itu, kuasa visual dalam fotografi tidak sekadar membekukan realitas, namun juga mampu menghidupkan realitas, baik secara sinkronik maupun diakronik. Visualitas dalam fotografi menjadi sangat kompleks, terutama jika dikaitkan dengan fakta peristiwa dan aspek sosial. Karya Foto Jogja Dulu dan Sekarang dalam Satu Frame karya Hasan Sakri Ghozali, yang dipublikasikan melalui tribunjogja.com memuat materi visual ruang kota, Ia menyandingkan foto pada masa lampau dan dikomparasikan dengan kondisi saat ini. Foto-foto tersebut dikomposisikan dalam satu frame. Hal demikian dapat dikatakan sebagai bentuk “kolase komunikasi visual”. Tiga aspek yang ditawarkan oleh Gillian Rose pada Site of Image itself memberikan gambaran bagaimana modal teknologi membangun efek visual yang mampu membangun daya pukau dan merepresentasikan suasana ruang dalam fotografi, sedang dalam tataran komposisi dua buah foto dari masa yang jauh berbeda dihadirkan dalam satu frame membangun interpretasi terkait waktu fotografis.  Pada sisi makna, secara sosial kota bukan sekadar ruang interaksi, namun kota menjadi ruang memori sekaligus ruang dimana sisi historis menjadi salah satu faktor bagi keberdayaan sebuah foto

    Representasi Visual dan Memori Kolektif dalam Foto Karya Hasan Sakri Ghozali

    Get PDF
    Materi visual dalam fotografi tidak hanya berperan dalam menyampaikan pesan, namun materi visual dalam foto mampu membangun daya sosial. Selain itu, kuasa visual dalam fotografi tidak sekadar membekukan realitas, namun juga mampu menghidupkan realitas, baik secara sinkronik maupun diakronik. Visualitas dalam fotografi menjadi sangat kompleks, terutama jika dikaitkan dengan fakta peristiwa dan aspek sosial. Karya Foto Jogja Dulu dan Sekarang dalam Satu Frame karya Hasan Sakri Ghozali, yang dipublikasikan melalui tribunjogja.com memuat materi visual ruang kota, Ia menyandingkan foto pada masa lampau dan dikomparasikan dengan kondisi saat ini. Foto-foto tersebut dikomposisikan dalam satu frame. Hal demikian dapat dikatakan sebagai bentuk “kolase komunikasi visual”. Tiga aspek yang ditawarkan oleh Gillian Rose pada Site of Image itself memberikan gambaran bagaimana modal teknologi membangun efek visual yang mampu membangun daya pukau dan merepresentasikan suasana ruang dalam fotografi, sedang dalam tataran komposisi dua buah foto dari masa yang jauh berbeda dihadirkan dalam satu frame membangun interpretasi terkait waktu fotografis.  Pada sisi makna, secara sosial kota bukan sekadar ruang interaksi, namun kota menjadi ruang memori sekaligus ruang dimana sisi historis menjadi salah satu faktor bagi keberdayaan sebuah foto

    SEJARAH SENI RUPA INDONESIA Bunga Rampai Perjalanan Seni Rupa Indonesia Sejak Masa Purba Hingga Modern

    Get PDF
    Buku ini berisi bunga rampai dan kumpulan tulisan pengetahuan tentang sejarah seni rupa yang diambil dari beberapa sumber: web site, buku referensi, artikel majalah, studi lapangan dan tugas mahasiswa hasil laporan kunjungan objek seni rupa. Buku ini membahas perkembangan hasil kebudayaan khususnya seni rupa dari masa Pra Sejarah hingga Seni Rupa Modern di Nusantara

    PERANCANGAN BUKU FOTO ESAI KERAJINAN WAYANG KULIT DI DUSUN GENDENG BANTUL YOGYAKARTA

    Get PDF
    Wayang kulit adalah salah satu budaya Indonesia yang telah diakui oleh dunia. Salah satu sentra pengrajin wayang kulit terbaik berada di Dusun Gendeng, Kasihan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dusun Gendeng sudah menjadi sentra kerajinan wayang kulit sejak Indonesia belum merdeka dari penjajahan kolonial Belanda, yaitu sekitar tahun 1925. Keahlian membuat wayang kulit di dusun ini diperoleh dari seorang abdi dalem Keraton Yogyakarta. Perancangan ini dibuat dengan tujuan untuk merancang buku foto esai yang dapat menceritakan tentang kerajinan wayang kulit di Dusun Gendeng sebagai upaya pelestarian berupa dokumentasi serta arsip sejarah Dusun Gendeng sebagai salah satu tempat kerajinan wayang kulit. Buku foto esai ini berisi tentang informasi seputar wayang kulit, Dusun Gendeng sebagai sentra kerajinan wayang kulit, hingga proses pembuatan wayang kulit. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, wawancara, serta studi literatur. Hasil dari data yang telah diperoleh kemudian dianalisis dengan metode 5W+1H. Perancangan ini menghasilkan sebuah buku foto esai yang menceritakan tentang kerajinan wayang kulit yang ada di Dusun Gendeng. Perancangan ini diharapkan dapat menceritakan tentang kerajinan wayang kulit di Dusun Gendeng agar lebih dikenal oleh masyarakat luas.Essay Photobook Design of Shadow Puppet Craftsmanship in Gendeng Bantul YogyakartaShadow puppet is an Indonesian national heritage recognized globally. Gendeng Hamlet in Kasihan, Bantul, Special Region of Yogyakarta, stands as one of the prominent centers for shadow puppet craftsmanship. Since the era of Dutch colonialism around 1925, Gendeng Hamlet has become a hub for this traditional art form. The knowledge of creating Shadow puppets in this region was passed down by courtiers from the Keraton. This design project aims to create an essay photobook that documents and archives the story of shadow puppet craftsmanship in Gendeng Hamlet, serving as a means of preservation. This photobook aims to provide information on shadow puppets, highlight Gendeng Hamlet's significance as a center for shadow puppet artisans, and explore the process of crafting shadow puppets. The data for this project was gathered through observation, interviews, and literature review, and analyzed using the 5W+1H method. This design project produces an essay photobook, portraying the narrative of shadow puppet craftsmanship in Gendeng Hamlet. It is expected that this design project will help to shed light on the art of shadow puppets in Gendeng, making it more widely known to the general public

    Kajian Visual Foto Jogja Dulu dan Sekarang dalam Satu Frame karya Hasan Sakri Ghozali

    Get PDF
    Sebagai bagian dari desain komunikasi visual, material fotografi memiliki keleluasaan untuk dimodifikasi dalam ragam bentuk, misalnya iklan, halaman cover surat kabar, novel grafis, motion, dsb. Selain itu, dalam konteks komunikasi visual fotografi bukan sekadar medium dalam menyampaikan pesan, namun materi visual dalam foto mampu membangun daya sosial. Dalam artian, fotografi dapat menjadi instrument dalam kontrol sosial, hiburan, media pembelajaran, dan juga terkait industri. Kuasa visual dalam fotografi tidak sekadar membekukan realitas, namun juga mampu menghidupkan realitas secara sinkronik maupun diakronik. Secara sinkronik dapat diartikan sebagai sesuatu yang bersifat horizontal. (tidak menjelaskan suatu peristiwa dari awal dan hanya pada intinya saja, terstruktur, dan terbatas pada masa waktu tertentu, sedangkan secara diakronik material fotografi dapat dilihat sebagai sebuah susunan kronologis yang selalu terkait dari masa ke masa. Dalam dunia yang segala sesuatunya terkait erat dengan images, posisi fotografi menjadi kian kompleks, karena di dalamnya termuat identitas, ideologi, relasi kekuasaan, maupun menyoal kelas dan gender. Karya Foto Jogja Dulu dan Sekarang dalam Satu Frame karya Hasan Sakri Ghozali, yang termuat dalam tribunjogja.com (2016) memuat materi visual dalam ruang kota, Ia menyandingkan foto pada masa lampau dan dikomparasikan dengan kondisi saat ini. Menarikya foto-foto tersebut dikomposisikan dalam satu frame. Hal demikian dapat dikatakan sebagai bentuk “kolase komunikasi visual”. Ruang kota yang termediakan menjadi bukan sekadar arsip visual, namun mengarah pada bagaimana masyarakat melihat ruang kota dan bagaimana nostalgia menjadi wacana dalam melihat kota pada saat ini. Komparasi antara wacana “yang lampau” berperan sebagai sesuatu yang notalgig dan bagaimana wacana itu dijalankan dalam bentuk karya foto. Tiga aspek yang ditawarkan oleh Gillian Rose pada wilayah Site of Image itself memberikan gambaran bagaimana modal teknologi membangun efek visual yang mampu membangun daya pukau dan merepresentasikan suasana ruang dalam fotografi, sedang dalam tataran komposisi dua buah foto dari masa yang jauh berbeda dihadirkan dalam satu frame membangun interpretasi terkait waktu fotografis. Pada sisi makna, secara sosial kota bukan sekadar ruang interaksi, namun kota menjadi ruang memori sekaligus ruang dimana sisi historis menjadi salah satu faktor bagi keberdaayaan sebuah foto

    Perancangan Buku Esai Fotografi Abdi Dalem Perempuan Di Keraton Yogyakarta

    Get PDF
    Yogyakarta dikenal sebagai kota budaya dan kesenian, terutama tradisi adiluhungnya, salah satunya adalah abdi dalem perempuan yang melestarikan budaya dengan mendarma baktikan diri untuk keraton, ini menjadi sebuah pemandangan yang sangat menarik dan memberi kesan klasik di tengah perkembangan zaman saat ini. Perempuan yang memiliki makna peranan tinggi dalam roda kehidupan tercermin dalam Abdi dalem perempuan yakni sebagai ‘perempuan jawa ayu’ yang masih melestarikan konsep ma lima dalam kehidupannya. Konsep ma lima yaitu: manak (memberi keturunan), masak (memasak), maca (bersolek), mrantasi (dapat mengatasi segala sesuatu), dan manembah (melakukan bakti dan penghormatan pada Tuhan). Konten buku ini menggunakan penelitian kualitatif melalui antropologi visual yang berperan untuk menelaah kehidupan abdi dalem perempuan di dalam keraton, perempuan sebagai ibu untuk keluarga, dan perempuan sebagai masyarakat sosial. Sedangkan gambarnya menggunakan teknik esai foto, yang diperjelas dengan caption sehingga komunikasi dapat disampaikan secara faktual dan realistis, serta dengan cara penyajian layouts ruang kosong yang menarik. Sejauh ini belum ada buku yang memberikan informasi perihal abdi dalem perempuan di Keraton Yogyakarta. Diharapkan dengan adanya Tesis ini masyarakat luas tahu dan mengerti tentang kebudayaan Yogyakarta, terutama konsep ma lima dalam kehidupan ‘perempuan Jawa ayu’

    Perancangan Buku Esai Fotografi Abdi Dalem Perempuan Di Keraton Yogyakarta

    No full text
    Yogyakarta dikenal sebagai kota budaya dan kesenian, terutama tradisi adiluhungnya, salah satunya adalah abdi dalem perempuan yang melestarikan budaya dengan mendarma baktikan diri untuk keraton, ini menjadi sebuah pemandangan yang sangat menarik dan memberi kesan klasik di tengah perkembangan zaman saat ini. Perempuan yang memiliki makna peranan tinggi dalam roda kehidupan tercermin dalam Abdi dalem perempuan yakni sebagai ‘perempuan jawa ayu’ yang masih melestarikan konsep ma lima dalam kehidupannya. Konsep ma lima yaitu: manak (memberi keturunan), masak (memasak), maca (bersolek), mrantasi (dapat mengatasi segala sesuatu), dan manembah (melakukan bakti dan penghormatan pada Tuhan). Konten buku ini menggunakan penelitian kualitatif melalui antropologi visual yang berperan untuk menelaah kehidupan abdi dalem perempuan di dalam keraton, perempuan sebagai ibu untuk keluarga, dan perempuan sebagai masyarakat sosial. Sedangkan gambarnya menggunakan teknik esai foto, yang diperjelas dengan caption sehingga komunikasi dapat disampaikan secara faktual dan realistis, serta dengan cara penyajian layouts ruang kosong yang menarik. Sejauh ini belum ada buku yang memberikan informasi perihal abdi dalem perempuan di Keraton Yogyakarta. Diharapkan dengan adanya Tesis ini masyarakat luas tahu dan mengerti tentang kebudayaan Yogyakarta, terutama konsep ma lima dalam kehidupan ‘perempuan Jawa ayu’
    corecore