437 research outputs found

    Headmaster Management to Improve Teacher Performance in Singkawang Senior High Schools

    Get PDF
    The progress of education of a school as an educational institution is influenced by the role of the principal as an education manager. It is very much determined by the principal's ability to manage human resources from the planning to evaluation aspects. This study aims to reveal the management of school principals to improve the performance of teachers in Singkawang State High School 3 with a focus on 1) The description of the planning of quality improvement programs for teacher performance by the headmaster of State High School 3 Singkawang, 2) The implementation of programs to improve the quality of teacher performance by principals in State High Schools 3 Singkawang, 3) Program evaluation activities to improve the quality of teacher performance carried out by school principals in SMA 3 Singkawang. The research method used is descriptive research with a qualitative approach. Data collected by in-depth interviews, participant observation, documentation, and analyzed through data reduction, data presentation, conclusions or verification. Data reliability testing is done by extending the period of observation, and triangulation and member checking. The results of the study conclude 1) planning of quality improvement programs for teacher performance is carried out with reference to the vision and mission and school work plans. 2) implementation of improving the quality of teacher performance is carried out by holding a program of continuous professional development in the form of technical guidance (BIMTEK) learning development activities, In House Training (IHT) and workshops aimed at improving teacher competence and quality of learning, 3) Evaluation of teacher performance is carried out by carrying out activities academic supervision of teachers and managerial supervision of administration. Based on the results of the study suggested the following things: 1) planning for improving the quality of teacher performance, especially in school work plans need to be improved in a continuous professional improvement program. 2) The form of carrying out continuous professional improvement activities should be adjusted to what is required by the teacher. 3) Evaluation activities should be carried out consistently to improve teacher quality

    Gagasan Konseptual Supervisor Pendidikan Tentang Pembelajaran Inovatif Model Lingkungan Sekitar Sebagai Sumber Belajar Guna Meningkatkan Mutu Guru Mengajar

    Get PDF
    Guru menjadi kunci hadirnya kualitas yg baik di bidang pendidikan. Pada tangan para pengajar yang mumpuni, siswa-siswi mampu berbagi diri secara optimal. Untuk itu, selain redistribusi guru-pengajar unggul untuk pemerataan mutu sekolah di semua wilayah, yg tidak kalah krusial artinya mempertinggi mutu seluruh pengajar yang ada. Alat satu cara buat mempertinggi mutu guru mengajar di sekolah adalah dengan mengadakan supervisi pendidikan tentang pembelajaran inovatif. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan sekolah. Dengan adanya yang akan terjadi observasi serta penilaian pada aktivitas siklusi maka peneliti melakukan refleksi. Asal refleksi terhadap seluruh aktivitas pada daur i, maka ditemukan beberapa kendala yg mengakibatkan belum optimalnya kemampuan guru memanfaatkan lingkungan sekolah menjadi sumber belajar. Adapun kendala-hambatan tersebut, antara lain pengajar belum sepenuhnya memahami manfaat lingkungan sekolah menjadi sumber belajar, serta guru pada menentukan sumber belajar serta menentukan seni manajemen pembelajaran dengan memanfaatkan lingkungan sekolah belum sinkron dengan yang dibutuhkan

    KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI 10.000 M3/BULAN CV LITHOSINDO JAYA DESA PENIRAMAN KECAMATAN SUNGAI PINYUH KABUPATEN MEMPAWAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

    Get PDF
    CV.Lithosindo Jaya adalah perusahaan tambang batu granit yang berlokasi di Desa Peniraman, Kecamatan Sungai Pinyuh, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat dengan izin usaha pertambangan seluas 4,4 Ha. CV. Lithosindo Jaya menargetkan produksi sebesar 10.000 m3/bulan batu granit dengan total waktu kerja 7,42 jam, namun produksi aktual hanya mencapai 4.715,82 m3/bulan batu granit. Tujuan  penelitian ini yaitu menganalisis tingkat  produktivitas dan mengetahui tingkat  efisiensi  kerja dari  alat gali-muat dan alat angkut berdasarkan parameter waktu edar, waktu kerja efektif, serta jumlah pass. Metode penelitian dilakukan dengan cara mengambil data variabel secara random sampling serta menganalisis data menggunakan metode statistik dalam penyelesaian rumusan masalah mengenai perhitungan produktivitas alat mekanis, dengan memperhitungkan variabel yang ada, seperti : cycle time, match factor, jumlah passing, waktu kerja efektif untuk meningkatkan pengoptimalan produksi sesuai dengan target yang telah ditetapkan perusahaan. Setelah dilakukan perbaikan terhadap waktu kerja efektif maka efisiensi kerja juga meningkat, yang awalnya 53% dan 70% menjadi 95% dan 96%. Adapun produksi alat muat dan alat angkut setelah dilakukan perbaikan efisiensi kerja meningkat menjadi 10.856,44 m3/bulan. Maka dengan menggunakan alternatif ini pihak perusahaan dapat mencapai target produksi sebesar 10.000 m3/bulan.Kata kunci: Alat, Dump truck, Efisiensi, Excavator, Produksi

    MINAT BERWIRAUSAHA BERBASIS TEKNOLOGI PADA SISWA SMK (Studi di SMK N 2 Pengasih, SMK N 2 Depok, dan SMK N 2 Yogyakarta)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1). Pengaruh prestasi belajar mata pelajaran produktif terhadap minat berwirausaha berbasis teknologi pada siswa SMK 2). Pengaruh prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha berbasis teknologi pada siswa SMK 3). Pengaruh lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha berbasis teknologi pada siswa SMK 4). Pengaruh prestasi belajar mata pelajaran produktif, prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan dan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha berbasis teknologi (minat technopreneurship) pada siswa SMK. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan expost facto. Populasi berjumlah 180 siswa, terdiri atas siswa kelas VII SMK Negeri 2 Pengasih Kulonprogo, SMK Negeri 2 Yogyakarta, dan SMK Negeri 2 Depok. Sampel berjumlah 119 ditentukan berdasarkan teknik proporsional random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner (angket) dan mencermati dokumen raport. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif dan analisis inferensial. Hasil analisis data menunjukkan bahwa: 1). Terdapat pengaruh negatif dan tidak signifikan prestasi belajar mata pelajaran produktif terhadap minat berwirausaha berbasis teknologi pada siswa SMK sebesar 2,2%; 2). Terdapat pengaruh positif dan signifikan prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha berbasis teknologi pada siswa SMK sebesar 3,76%; 3). Terdapat pengaruh positif dan signifikan lingkungan keluarga terhadap minat berwirausaha berbasis teknologi pada siswa SMK sebesar 44%; dan 4). Terdapat pengaruh positif dan signifikan prestasi belajar mata pelajaran produktif prestasi belajar mata pelajaran kewirausahaan dan lingkungan keluarga secara bersama-sama terhadap minat berwirausaha berbasis teknologi pada siswa SMK sebesar 47%

    KAJIAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) PROSES HAULING MENGGUNAKAN METODE HIRARC DI PT. GILGAL BATU ALAM LESTARI DI KECAMATAN SUNGAI KUNYIT KABUPATEN MEMPAWAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

    Get PDF
    ABSTRAK Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan hal yang perlu dilakukan dan penting bagi perusahaan pertambangan yang dilakukan di PT.Gilgal Batu Alam Lestari. Contohnya seperti jalan yang berdebu akibat musim kemarau dan jalan yang licin akibat cuaca hujan, dimana faktor – faktor tersebut memicu terjadinya bahaya dalam aktivitas khususnya di jalan Hauling. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi faktor dan potensi bahaya dalam proses pengangkutan, penilaian risiko dan upaya rekomendasi pengendalian risiko. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment and Risk Control), dengan parameter Likelihood (Kemungkinan) dan Severity (Keparahan) menggunakan standar Australian Standard/New Zealand Standar (AS/NZS) 4360:1999. Penelitian ini dilakukan dengan tahapan observasi, identifikasi potensi bahaya dan pengambilan data kuesioner responden. Selanjutnya membuat upaya pengendalian risiko berdasarkan standar OHSAS 18001:2007. Hasil penelitian ini diperoleh 26 Potensi Bahaya dan 42 Risiko pada 6 rincian kegiatan pada jalan hauling terdapat 61,00% Medium Risk (M), 22,00% High Risk dan 17,00% Low Risk pada 6 rincian kegiatan jalan hauling. Kemudian rekomedasi upaya pengendalian risiko berdasarkan OHSAS 18001:2007 yang paling banyak direkomendasi bagi perusahaan ialah Adminstratif 42 rekomendasi, Engineering Control 25 rekomendasi, Subsitusi 8 rekomendasi, Eliminasi 0 rekomendasi dan APD 0 rekomendasi.Kata Kunci : Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), HIRARC, OHSAS 18001:200

    Analisis Sistem Perawatan Mesin Menggunakan Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Sebagai Dasar Kebijakan Perawatan yang Optimal di PLTD “X”

    Get PDF
    AbstractGenerating engines in PLTD "X" has been in operation long enough and its operations are often damaged and disorders that result in decreased amounts of electricity production. In addition, it is not known which components categorized as critical, so the treatment becomes less effective with an indication of the damage still occurs. RCM studies using this method aims to determine the critical components, combining qualitative and quantitative factors in the RCM decision worksheet and determine the optimal treatment policy basis. The data collected is qualitative data and quantitative data. Qualitative data identified through the process of developing a functional block diagram, system failure and function failure and failure mode and effect analysis. Quantitative data is the data length of time between failures and repair time distribution is tested. Distribution test results, damage and maintenance cost data used to calculate the optimal maintenance interval. The results are set forth in the RCM Decision Worksheet is used as a source of information maintenance actions to be performed. Based on the calculation happens for increasing the reliability of the critical components. The largest increase in the exhaust valve rocker arm that is: 66.00% and the smallest on the exhaust valve seat as follows: 7.63%. Besides a decline in the total cost of care in these critical components. The largest decrease in thegasket that is: 45.85% and the smallest on the exhaust valve rocker arm by 10.29%, so the maintenance interval or all critical components can be used as the basis of the optimal maintenance policy.Keywords: Maintenance System, RCM Method, Maintenace Policy, PLTDAbstrakMesin-mesin pembangkit di PLTD “X” telah beroperasi cukup lama dan dalam operasionalnya masih sering mengalami kerusakan dan gangguan yang berakibat menurunnya jumlah produksi listrik. Di samping itu belum diketahui komponen-komponen yang masuk kategori kritis, sehingga proses perawatan menjadi kurang efektif dengan indikasi kerusakan yang masih terus terjadi. Penelitian dengan menggunakan metode RCM ini bertujuan untuk mengetahui komponen-komponen kritis, menggabungkan faktor kualitatif dan kuantitatif dalam RCM decision worksheet serta menentukan dasar kebijakan perawatan yang optimal. Data yang dikumpulkan adalah data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif identifikasi melalui proses penyusunan functional block diagram, system failure and function failure dan failure mode and effect analysis. Data kuantitatif yaitu data waktu antar kerusakan dan lama waktu perbaikan diuji distribusinya. Hasil uji distribusi, data biaya kerusakan dan biaya perawatan digunakan untuk menghitung interval perawatan optimal. Hasilnya dituangkan dalam RCM Decision Worksheet yang digunakan sebagai sumber informasi tindakan perawatan yang akan dilakukan. Berdasarkan hasil perhitungan terjadi peningkatkan keandalan pada komponen-komponen kritis. Peningkatan terbesar pada exhaust valve rocker arm yaitu: 66,00% dan terkecil pada exhaust valve seat yaitu: 7.63%. Selain itu terjadi penurunan total biaya perawatan pada komponen-komponen kritis. Penurunan terbesar pada gasket yaitu: 45.85% dan terkecil pada exhaust valve rocker arm yaitu: 10,29%. Dalam hal ini interval perawatan untuk seluruh komponen kritis dapat dijadikan dasar kebijakan perawatan yang optimal.Kata kunci: Sistem Perawatan, Metode RCM, Kebijakan Perawatan, PLT

    Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Proses Hauling di CV Mentari Mandiri Kecamatan Singkawang Timur, Kota Singkawang, Provinsi Kalimantan Barat

    Get PDF
    CV Mentari Mandiri merupakan perusahaan penambangan batu granit dengan kegiatan hauling ore yang dilakukan terdiri dari hauling dump truck dari parkiran ke front penambangan, loading ore ke dump truck, hauling ore dari front penambangan ke crushing plant, dumping ore ke crusher serta hauling dump truck dari crushing plant ke front penambangan. Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) diperlukan sebagai upaya mengurangi angka kecelakaan kerja pada proses hauling, dan pada penelitian ini, penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) menggunakan metode HIRAC (Hazard Identification Risk Assessment and Control) untuk mengidentifikasi potensi bahaya dan risiko, tingkatan risiko, serta pengendalian yang dapat mengurangi dan menghilangkan dampak risiko dari suatu potensi bahaya tersebut. Metode yang dilakukan pada penelitian ini yaitu metode penelitian deskriptif pada proses identifikasi bahaya serta metode penelitian semi kuantitatif yang digunakan pada proses penilaian risiko. Potensi bahaya dan risiko yang teridentifikasi pada proses hauling ore di CV Mentari sebanyak 41 potensi bahaya dan risiko dengan persentase tingkat risiko tinggi (high risk) 21%, tingkat risiko sedang (medium risk) 51% dan tingkat risiko rendah (low risk) 28%. Rekomendasi pengendalian sebagai upaya meminimalisir dampak dari risiko disesuaikan berdasarkan hirarki pengendalian OHSAS 18001:2007 berupa eliminasi, subtitusi, rekayasa teknik/engineering control, pengendalian administratif dan alat pelindung diri (APD)

    IMPLEMENTASI PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI (SMKK) SESUAI PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN NO 10 TAHUN 2021 PADA PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS JEMBATAN SUNGAI PANDAN WAJOK HULU, Kec. JONGKAT, Kab. MEMPAWAH)

    Get PDF
    Meningkatnya tingkat kecelakaan kerja pada sektor pekerjaan konstruksi maka diperlukan Sistem Manajemen Keselamatan Kontruksi (SMKK) yang baik disetiap proyek pekerjaan konstruksi. Peneliti akan meninjau tentang SMKK untuk proyek pekerjaan Jembatan Sungai Pandan. Penelitian dilakukan secara langsung dilapangan. Data diolah menggunakan observasi kondisi lapangan terhadap pengaplikasian SMKK. Setelah itu data hasil pengamatan tersebut dibandingkan dengan data hasil perencanaan yang diperoleh dari pihak pelaksana proyek Jembatan Sungai Pandan. Data yang telah dibandingkan kemudian dievaluasi dengan merujuk pada “Peraturan Menteri PUPR Nomor 10 Tahun 2021”. Berdasarkan hasil analisis dokumen dari PT. Bara Furot Nagata dan PT. Surya Murakabi Abadi terhadap Peraturan Menteri PUPR No. 21 Tahun 2021 menyatakan pihak penyedia jasa (kontraktor) minimal membuat 4 dokumen yang terdiri dari “Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK), Rencana Mutu Pekerjaan Konstruksi (RMPK), Rencana Kerja Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (RKPPL), dan Rencana Manajemen Lalu Lintas Pekerjaan (RMLLP)”
    corecore