69 research outputs found

    Bentuk – Bentuk Partisipasi Warga Negara Dalam Pelestarian Lingkungan Hidup Berdasarkan Konsep Green Moral Di Kabupaten Blitar

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisa bagaimana bentuk bentuk partisipasi dalam pelestarian lingkungan di Kabupaten Blitar. Metodologi menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan Bentuk-bentuk partisipasi Warga Negara dalam pelestarian lingkungan hidup dilakukan melalui kegiatan-kegiatan masyarakat dan dunia pendidikan (monolitik dan integratif). Kompetensi kewarganegaraan diperlukan agar warga Negara dapat berpartisipasi dalam lingkungan hidup dengan pembekalan dimensi/domain knowledge, skill dan disposition tentang lingkungan hidup melalui berbagai kegiatan di masyarakat dan pendidikan. Bentuk penguatan partisipasi warga Negara dalam Pelestarian Lingkungan Hidup dilakukan melalui kegiatan pelatihan bagi masyarakat, sekolah, sosialisasi tentang lingkungan hidup, penguatan peran organisasi-organisasi relawan lingkungan hidup, serta KMDM di SD dan sekolah SMP.Penguatan partisipasi warga negara tentang pelestarian lingkungan hidup berdasar konsep green moral dalam pembangunan berkelanjutan mengacu pada nilai-nilai Pancasila untuk sopan santun, bersih, mencintai lingkungan, dan menjaga lingkungan hidup untuk tercapai kepekaan terhadap lingkungan hidup melalui adaptasi dari hidup modern dengan mempertahankan dan melindungi lingkungan hidup, tujuan yang jelas dari pelestarian lingkungan hidup, integrasi dari nilai-nilai Pancasila dan lingkungan dalam integrasi berbagai macam kegiatan, serta adanya latency dalam sistem yang dibuat masyarakat dan pemerintah

    PERAN DAN WEWENANG MAJELIS TUHA PEUT DALAM MEMBUAT KEBIJAKAN PARTAI ACEH (STUDI KASUS DEWAN PIMPINAN PARTAI ACEH)

    Get PDF
    Dewan Majelis Tuha Peut (dewan tertinggi dalam susuna struktur Partai Aceh) ini memiliki peran yang sangat penting di PA (Partai Aceh) menurut AD/ART (Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga) PA. Dalam perjalanannya sampai saat ini Tuha Peut cuma menyisahkan satu orang Ketua Tuha Peut yaitu Malek Mahmud Al Haytar, dimana dua anggota lainnya memilih keluar dari PA dan Ketua Partai mengatakan bahwah fungsi Tuha Peut hanya untuk pesijeuk (acara ceremonial atau ritual agama)saja, ini bertolak belakang dengan fungsi Tuha Peut yang tercantum dalam AD/ART PA. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui peran dan wewenang Tuha Peut yang ada saat ini di PA dan juga mengetahui bagaimana implementasi kebijakan yang telah di buat oleh majelis Tuha Peut yang di jalankan oleh pengurus atau anggota seketariat PA saat ini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif yang mana akan menghasilkan data berupa ucapan, tulisan dari beberapa narasumber yang berhasil peneliti temui untuk di wawancarai. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Tuha Peut Partai Aceh saat ini tidak lagi berjalan sesuai Anggaran Dasar Rumah Tangga Partai Aceh, dan juga disini adanya sifat egois diantara Pimpinan Partai Aceh sendiri, dimana dua orang Tuha Peut PA memilih keluar dari Partai untuk mencalonkan diri menjadi Gubernur aceh lewat jalur independen. Sehingga saat ini PA hanya dijalankan oleh Ketua Partai seorang, dan apa yang dikatakan oleh Tuha Peut tidak lagi di implementasikan oleh para eksekutif yang ada di Partai saat ini.Kesimpulan dari penelitian ini adalah Tuha Peut di PA tidak lagi berjalan sesuai dengan Anggaran Dasar Rumah Tangga Partai Aceh, dimana dua orang Tuha Peut Keluar dari Partai. Dan semua hal yang strategis untuk partai langsung di putuskan oleh Ketua Partai tampa mendengar apa yang dikatakan atau Peunutoh Tuha Peut terlebih dahulu.Kata Kunci:Tuha Peut, Peunutoh, Kebijakan dan Partai Aceh

    Inhibisi Korosi Baja Karbon di dalam Larutan Karbonat-bikarbonat

    Get PDF
    Sari. Sistem absorpsi CO2 yang menggunakan absorben K2CO3 merupakan salah satu satuan operasi yang rawan korosi, terutama di bagian yang berhubungan dengan larutan "kaya" yang mengandung KHCO3. Baja karbon, yang biasa digunakan sebagai bahan konstruksi pada sistem absorpsi CO2 terkorosi oleh larutan K2CO3 + KHCO3 tetapi juga bersifat mampu pasif dalam larutan tersebut. Oleh sebab itu, korosi pada sistem absorpsi CO2 dapat dikendalikan dengan menggunakan inhibitor pasivator seperti KVO3. Dari hasil pengujian yang telah dilakukan, ternyata KVO3 dengan dosis 20 g/dm3 efektif menurunkan laju korosi baja karbon dalam larutan K2CO3 + KHCO3 pada suhu 100 °C, dan turbulensi yang tinggi. Lapisan pasif yang terbentuk dengan penambahan inhibitor vanadate terutama terdiri dari n-Fe2O3 dan FeVO4 Na-benzoat, yang juga inhibitor pasivator, dapat menurunkan laju korosi baja karbon dalam lingkungan yang sama dengan efektifitas yang tidak jauh berbeda, tetapi dengan dosis lebih rendah (14 g/dm3). Lapisan pasif yang dihasilkan dengan penambahan inhibitor Na-benzoat terdiri dari n-Fe2O3 dan Fe2(OH)2CO3. Corrosion Inhibition of Carbon-Steel in Carbonate-Bicarbonate SolutionAbstract. Carbondioxide (CO2) absorption system, using K2CO3 as absorbent, is one of the absorption unit which is susceptible to corrosion attack, especially the parts contacting the KHCO3 rich solution. Carbon steel which used to be the construction material of CO2 absorption system, is susceptible to corrosion in K2CO3 + KHCO3 solution with a passivation tendency. The use of passivating inhibitor, especially KVO3, is one of the most popular corrosion prevention method. Experimental results show that 20 g/dm3 KVO3 is effective to inhibit corrosion of carbon steel in K2CO3 + KHCO3 solution at temperature up to 100°C and high turbulence. This passivation is due to the formation of protective layer which consists of η-Fe2O3 and FeVO4. Another passivating inhibitor, Na-benzoate, is found to be similarly effective to KVO3 in the same testing conditions. The passive film, formed by the addition Na-benzoate, consists of η-Fe2O3 and Fe2(OH)2CO3

    The Activity of Occupational Health Effort on Five Occupational Health Posts (Pos UKK) in Medan

    Get PDF
    The act of occupational health effort is performed in Occupational Health Post (Pos UKK) to improve the safety of workers, especially in the informal sector. This study aimed to determine the activities of occupational health efforts undertaken in Pos UKK. This type of research was qualitative, extracting collected information and data through in-depth interviews with the five informant officers of health centers. The results showed that theactivities carried out were blood sugar checks, height, and weight, health education about diabetes, clean and healthy behavior, and simple treatment. Activities were related to the identification of hazards in the workplace and health education about the potential and risk of hazards in the workplace, how to work safely and securely,occupational nutrition, accident prevention, and personal protective equipment have not implemented. There were also no recording and reporting of activities related to occupational health efforts in Pos UKK. It was recommended to empower cadres and workplace hazard identification training so that the implementation of occupational health efforts could be more developed. Keywords: Activities of occupational health efforts; Pos UKK; informal secto

    PENGARUH PEMBERIAN PUPUK ORGANIK GRANULE DAN BIO-URINE TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS BUDIDAYA BAWANG MERAH DI KABUPATEN BENGKAYANG

    Get PDF
    Kalimantan barat mengalami defisit komoditas bawang merah, defisit ini dilihat dari masih banyaknya kebutuhan dan kurangnya produksi bawang merah. Oleh karena itu, perlu dilakukan usaha untuk menutupi defisit itu yaitu dengan menggalakkan program pengembangan kawasan bawang merah di Kalimantan Barat. Budidaya bawang merah di Kalimantan Barat terbilang baru, karena memang secara agroekologi memiliki tantangan tinggi. Sehingga perlu dilakukan kegiatan demplot budidaya bawang merah sebagai prototipe usahatani bawang merah sekaligus dilakukan penelitian untuk mendapatkan rekomendasi paket teknologi budidaya bawang merah. Metode penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok faktorial (RAKF) yang terdiri dari  4 x 3 = 12 perlakuan percobaan. Setiap satuan  percobaan terdiri atas  10 m2  (1 bedeng) sehingga lahan yang digunakan sebagai percobaan seluas 120 m2, selanjutnya dilakukan pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun dan hasil ubinan tiap perlakuan. Diharapkan dengan kegiatan penelitian ini menjadi bagian usaha untuk mendiseminasikan budidaya bawang merah di Kalimantan Barat. Dari hasil demplot penelitian diketahui takaran granule dan biourine yang baik adalah 2 ton/ha pupuk granule dan 200 liter/ha biourine

    PENGARUH DOSIS PUPUK KCl DAN PUPUK KANDANG AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascolanicum, L) DI TANAH PODSOLIK MERAH KUNING KALIMANTAN BARAT

    Get PDF
    Bawang merah merupakan salah satu komoditas hortikultura strategis yang penyebarannya hampir di seluruh wilayah Indonesia. Permasalahan pengembangan komoditas ini adalah masih rendahnya produktivitas sebagai akibat adaptasi dan kecukupan asupan hara tanaman. Penelitian yang bertujuan adalah untuk melihat pertumbuhan vegetatif dan generatif tanaman bawang merah dengan aplikasi pupuk KCl dan pupuk kandang ayam pada tanah Podsolik Merah Kuning (PMK). Penelitian ini dilaksanakan di Kota Pontianak, Kalimantan dimulai dari bulan Januari 2021 sampai April 2021. Dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 faktor perlakuan. Faktor I: Dosis Pemupukan KCl : K0 = 0 kg/ha, K1= 200 kg/ha, K3 = 300 kg/ha, Faktor II: Dosis Pupuk Kandang Ayam : D1= 5 ton/ha, D2= 10 ton/ha, D3=15 ton/ha.Variabel Pengamatan meliputi tinggi tanaman per rumpun, jumlah daun per rumpun, , jumlah umbi, berat segar  umbi, dan berat kering angin umbi

    Faktor-faktor Penghambat Revitalisasi Pasar Tradisional Desa Teratak Buluh Kecamatan Siak Hulu Kabupaten Kampar

    Full text link
    There is a potency that should be viewed good enough to increase the Village Own Source Revenue (PADesa) of Teratak Buluh Village in Siak Hulu subregency of Kampar Regency that is a traditrional market. The establishment of the traditional market began from 2007, nevertheless it stopped in 2012 because of the proposals program of revitalization Teratak Buluh Village Market there is no establishment that accepted from 2012 until 2016 so that the development process of the market does not carried out well. The method that used in this research is descriptive method with qualitative kind analysis. The kind of research data are primary data and secondary data. Analysis data technique used is qualitative descriptive data analysis.The result of this research indicates that the effort of local government to revitalize Teratak Buluh Traditional Market get a decrease. Afterward, to re-increase the development of Teratak Buluh Traditional Market activity, the government of Kampar Regency re-established the traditional market. Began in 2007 until 2011 and in the next year 2012 until 2016 there is no sustainability development of the market. The inhibiting factors of establishment of the Teratak Buluh Traditional Market are the obstacle in Musrenbang Desa Teratak Buluh (The Conference of Development Planning of Teratak Buluh Village) and the second one is the limitation of budget obstacle

    DAMPAK INVESTASI TERHADAP PDRB DAN PASAR TENAGA KERJA DI SEKTOR PERTANIAN PROVINSI ACEH

    Get PDF
    Investasi merupakan salah satu upaya untuk menciptakan kondisi perekonomian yang stabil. Namun realisasi investasi sektor pertanian di Provinsi Aceh mulai mengalami penurunan. Di sisi lain sektor pertanian mampu berkontribusi baik terhadap total PDRB dan penyerapan tenaga kerja di Provinsi Aceh serta menjadi salah satu sektor andalan di Provinsi Aceh. Adapun tujuan penelitian ini untuk menganalisis dampak investasi terhadap PDRB dan pasar tenaga kerja di sektor pertanian Provinsi Aceh. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari tahun 1999-2018. Peneliti menggunakan analisis deskriptif dan kuantitatif dengan model persamaan simultan menggunakan metode 2SLS. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa investasi sektor pertanian memberi dampak positif dan berpengaruh signifikan terhadap PDRB sektor pertanian. permintaan tenaga kerja sektor pertanian memiliki hubungan positif terhadap investasi sektor pertanian dan penawaran tenaga kerja sektor pertanian memiliki hubungan negatif terhadap investasi sektor pertanian. secara statistik, investasi sektor pertanian tidak berpengaruh signifikan baik pada sisi permintaan maupun penawaran tenaga kerja sektor pertanian yang artinya investasi sektor pertanian tidak memberi dampak yang signifikan pada pasar tenaga kerja sektor pertanian
    • …
    corecore