26 research outputs found

    PENINGKATAN AKTIVITAS MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS IV SD N I NGANDONG TAHUN AJARAN 2011/2012

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dalam mengajukan pendapat, aktivitas dalam mengajukan pertanyaan, aktivitas dalam menulis, inisiatif keberanian dalam menjawab pertanyaan dan aktivitas dalam mengurutkan gambar. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas IV SD N I Ngandong tahun 2011/2012 Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri I Ngandong, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten. Objek penelitiannya adalah proses belajar mengajar siswa tentang aktivitas siswa dalam menulis karangan deskripsi menggunakan gambar berseri. Desain penelitiannya dengan menggunakan model spiral yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Taggart. Penelitian dilakukan melalui dua siklus. Pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi dan tes. Metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data aktivitas guru, siswa serta media sedangkan metode tes untuk mengetahui kemampuan siswa. Teknik analisis data dengan menggunakan analisis kuantitatif dengan persentase dan teknik analisis data dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media gambar berseri dapat : (1) meningkatkan aktivitas dalam menyusun karangan deskripsi siswa menjadi 27,6%; (2). meningkatkan aktivitas dalam mengajukan pendapat yaitu 45%; (3). meningkatan aktivitas dalam mengajukan pertanyaan yaitu 11%; (4). meningkatkan aktivitas dalam menulis menjadi 49%; 5). meningkatkan aktivitas dalam menjawab menjadi 25%; 6). meningkatkan aktivitas dalam mengurutkan gambar menjadi 13%. Peningkatan aktivitas pra tindakan secara umum sebanyak 5 orang siswa dari 22,5% siswa aktif menjadi 27,6%. Peningkatan prestasi siswa pada siklus I dengan nilai baik 4 orang atau 18%, dan untuk siswa yang prestasinya sangat baik 1 orang atau 5%. Pada siklus II siswa yang nilainya baik 5 orang atau 27,6% dan siswa yang nilainya sangat baik 2 orang atau 9%. Kata Kunci: Aktivitas siswa, Media gambar berser

    Menilik Keilmuan Bimbingan dan Konseling Islam dengan Perspektif Filsafat Sistem Jasser Auda

    Get PDF
    Bimbingan Konseling Islam (BKI), oleh banyak orang masih dianggap sebagai bentuk Islamisasi Bimbingan Konseling. BKI dianggap sama saja dengan keilmuan berlabel Islam lainnya yang sekedar gagap dan latah menghadapi masifnya keilmuan Barat. Bahkan kemudian secara administratif BKI menjadi disiplin yang berpotensi konfliktual karena dianggap mampu berdiri di persimpangan beberapa fakultas. Hal ini kemudian memunculkan harapan untuk adanya pengkajian lebih dalam agar menilik kembali BKI secara lebih fundamental. Tulisan ini hanyalah langkah kecil untuk sekedar peduli dengan wacana tersebut. Dengan menerapkan pendekatan Filsafat Sistem yang digagas Jasser Auda, tulisan ini berupaya menemukan kembali BKI pada aspek mendasarnya. Filsafat Sistem sebenarnya digunakan untuk kajian hukum/syariah. Filsafat sistem yang digagas Auda merupakan bentuk filsafat kontemporer sebagai respon terhadap tumpulnya dua filsafat sebelumnya yaitu filsafat modern dan postmodern. Pendekatan filsafat sistem ini coba penulis terapkan untuk melihat seberapa kontributif pendekatan filsafat tersebut untuk menganalisa BKI. Filsafat sistem Islam yang digagas Auda dicirikan dengan enam fitur yang diyakini efesien untuk menganalisis sistem dalam Islam, termasuk BKI yang juga berangkat dari semangat keislaman. Keenam fitur tersebut yang meliputi: Sifat kognitif, Keutuhan (wholeness), Keterbukaan, Hirarki yang saling terkait, Multi-dimensional, Selalu Bertujuan (purposefulness), menjadi kerangka acuan dalam tulisan ini.Kata Kunci: Bimbingan Konseling Islam, Filsafat Siste

    Menilik Keilmuan Bimbingan Dan Konseling Islam Dengan Perspektif Filsafat Sistem Jasser Auda

    Full text link
    Bimbingan Konseling Islam (BKI), oleh banyak orang masih dianggap sebagai bentuk Islamisasi Bimbingan Konseling. BKI dianggap sama saja dengan keilmuan berlabel Islam lainnya yang sekedar gagap dan latah menghadapi masifnya keilmuan Barat. Bahkan kemudian secara administratif BKI menjadi disiplin yang berpotensi konfliktual karena dianggap mampu berdiri di persimpangan beberapa fakultas. Hal ini kemudian memunculkan harapan untuk adanya pengkajian lebih dalam agar menilik kembali BKI secara lebih fundamental. Tulisan ini hanyalah langkah kecil untuk sekedar peduli dengan wacana tersebut. Dengan menerapkan pendekatan Filsafat Sistem yang digagas Jasser Auda, tulisan ini berupaya menemukan kembali BKI pada aspek mendasarnya. Filsafat Sistem sebenarnya digunakan untuk kajian hukum/syariah. Filsafat sistem yang digagas Auda merupakan bentuk filsafat kontemporer sebagai respon terhadap tumpulnya dua filsafat sebelumnya yaitu filsafat modern dan postmodern. Pendekatan filsafat sistem ini coba penulis terapkan untuk melihat seberapa kontributif pendekatan filsafat tersebut untuk menganalisa BKI. Filsafat sistem Islam yang digagas Auda dicirikan dengan enam fitur yang diyakini efesien untuk menganalisis sistem dalam Islam, termasuk BKI yang juga berangkat dari semangat keislaman. Keenam fitur tersebut yang meliputi: Sifat kognitif, Keutuhan (wholeness), Keterbukaan, Hirarki yang saling terkait, Multi-dimensional, Selalu Bertujuan (purposefulness), menjadi kerangka acuan dalam tulisan ini

    Pendidikan Karakter dan Pembangunan Sumber Daya Manusia Keberlanjutan

    Full text link
    Character education is a system of inculcating the character of knowledge, awareness or willingness, and actions to implement those values. Character education is believed to be an important aspect in the improvement of human resources (HR), as it contributes to the development of a community. The character of a qualified society needs to be established and nurtured from an early age, because early age is a "golden" but critical for the formation of one's character. Implementation of character education is felt very urgent implemented in order to nurture the younger generation of the nation. National education aims to develop the Almighty, have a noble character, healthy, knowledgeable, capable, creative, independent, and become citizens of a democratic and responsible. In relation to character education, the Indonesian nation is in great need of human resources (human resources) large and qualified to support the implementation of development programs properly. Quality education, which can support the achievement of the nation's ideals in having quality resources. Strongly characterized HR is characterized by different mental capacities with others such as trustworthiness, sincerity, honesty, courage, firmness, firmness, strength in principle, and other unique qualities inherent in itself. The character of a nation will be closely linked to the achievements of the nation itself in various life. Character formation is developed through the stage of knowledge (knowing), implementation (acting), and habits (habit)

    Multicultural and multidisciplinary Islamic religious education and its significance for nurturing religious moderatism

    Get PDF
    In the last decade, Islamic Religious Education (IRE) has received a negative image because it is associated with the growth of religious radicalism, so the demands for applying religious moderation in IRE are getting stronger. This study aimed to find epistemological models that can direct IRE to align with religious moderation. Efforts to find answers were carried out by studying the thoughts of several figures of Islamic philosophy and contemporary Islamic studies, pursued by qualitative studies, supported by case studies, and enriched by surveys. The results showed that Musa Asy'arie's Multidimensional Concept, Amin Abdullah's Multidisciplinary-Interdisciplinary-Transdisciplinary Concept, and Siswanto Masruri's Science Collaboration Concept could serve as epistemological footholds in building a multicultural IRE that lead to religious moderation

    Pendidikan Karakter dan Pembangunan Sumber Daya Manusia Keberlanjutan

    Get PDF
    Abstract: Character education is a system of inculcating the character of knowledge, awareness or willingness, and actions to implement those values. Character education is believed to be an important aspect in the improvement of human resources (HR), as it contributes to the development of a community. The character of a qualified society needs to be established and nurtured from an early age, because early age is a "golden" but critical for the formation of one's character. Implementation of character education is felt very urgent implemented in order to nurture the younger generation of the nation. National education aims to develop the Almighty, have a noble character, healthy, knowledgeable, capable, creative, independent, and become citizens of a democratic and responsible. In relation to character education, the Indonesian nation is in great need of human resources (human resources) large and qualified to support the implementation of development programs properly. Quality education, which can support the achievement of the nation's ideals in having quality resources. Strongly characterized HR is characterized by different mental capacities with others such as trustworthiness, sincerity, honesty, courage, firmness, firmness, strength in principle, and other unique qualities inherent in itself. The character of a nation will be closely linked to the achievements of the nation itself in various life. Character formation is developed through the stage of knowledge (knowing), implementation (acting), and habits (habit)

    Konseling Multikultural Sebagai Pendekatan Studi Terorisme

    Get PDF
    The purpose of this research is to describe the scientific stance of multicultural counseling and its contribution to Terrorism Studies. Attempts are made by performing a literature study on three topics: multiculturalism, multicultural counseling, and terrorism studies. This study found that Multicultural Counseling can be an appropriate approach in Terrorism Studies because Terrorism Studies currently lack the perspective of terror perpetrators' subjectivity. This need can be filled by Multicultural Counseling with its scientific qualities and distinctive capabilities.Studi ini bertujuan menjelaskan kedudukan keilmuan Konseling Multikultural serta kontribusinya dalam Studi Terorisme. Upaya menjelaskan hal tersebut ditempuh dengan cara melakukan review literatur seputar tiga isu, yaitu multikulturalisme, konseling multikultural, dan studi terorisme. Studi ini menemukan bahwa Konseling Multikultural dapat menjadi pendekatan yang baik dalam Studi Terorisme, sebab studi terorisme saat ini masih kekurangan perspektif subyektifitas pelaku teror. Konseling Multikultural dengan karakteristik keilmuan dan kemampuan khususnya mampu mengisi celah tersebut.

    Dakwah dan Objektifitas Keilmuan: Manfaat Religious Studies dan Islamic Studies dalam Dakwah Islam

    Get PDF
    Dakwah Islam saat ini belum mampu membawa umat Islam pada kemajuan peradaban sebagaimana pernah dicapai era Keemasan Islam. Sebaliknya, kemajuan Peradaban Barat juga terus dicurigai sebagai perusak keislaman sehingga tidak pantas menjadi sumber inspirasi. Sikap tersebut membuat peradaban Islam jalan di tempat dan lambat mencapai kemajuan Peradaban. Juru Dakwah Islam dituntut mampu mengambil sikap untuk dapat membawa umat menuju peradaban yang lebih tinggi. Dakwah yang lebih ilmiah dan terbuka menjadi tuntutan untuk zaman ini. Oleh karena itu Dakwah harus dikoneksikan dengan keilmuan yang dekat dengan ilmu dakwah, di antaranya adalah Religious Studies dan Islamic Studies. Meksipuan dua keilmuan tersebut secara historis lahir dari rahim sekular Barat, bahkan dipandang tidak ramah dengan Islam, namun jika dikaji secara serius kedua keilmuan tersebut besar manfaatnya bagi dakwah Islam. Tulisan ini menjelaskan sejarah dan pengertian Religious Studies dan Islamic Studies, kemudian menemukan manfaat dari kedua keilmuan tersebut bagi dakwah Islam.

    TEORI KEPRIBADIAN SOCIAL COGNITIVE: KAJIAN PEMIKIRAN ALBERT BANDURA PERSONALITY THEORY SOCIAL COGNITIVE: ALBERT BANDURA

    Get PDF
    The various viewpoints of personality experts apparently caused Albert Bandura to develop his investigation focus in psychology. Through Bandura’s theory developed, the social learning theory or social cognitive more refers to Skinner view about conditioning theory. Bandura looked at the existence of personality theories such as; psychoanalysis, emphasized on the strength of unconsciousness and the influence of childhood. The characteristic theory is too focused on consistency of behavior in various situations.  Evolution theory believed that the biological factor would not change. As well as the basic principle of behaviorism theory which regards organism as a controlled side by the rewards and punishments from the environment, he still lacks detail compared by the approach theory he developed more subtle, even significant. It was not because the basic assumption that is owned by this theory that humans have flexibility to learn about different types of behavior in different situation, and humans also have the capacity to control their life. Because according to Bandura, human was the producer and as product of social system. That basic assumption then he developed with the view that the development of human personality by the social-cognitive theory of learning acquired through observation and the existence of self-efficac

    PENGEMBANGAN BUKU AJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BERORIENTASI PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS NILAI-NILAI BUDI PEKERTI DI PROGRAM STUDI S1 PGSD UNWIDHA KLATEN

    Get PDF
    Abstract: Textbooks become the most important element in the learning process of activities. The result of the study shows  textbook in Civic Education in  Primary School Teacher Education Study Program still lacks character education content especially the virtuous values, where the characters become the current heated debate in the world of education. This study attempts to develop a Civic Education textbook with character content based on moral values, by measuring student activities, achievements and student responses. This research was conducted by classroom evaluation research. Method by applying 4-D model. The subjects of the study were 20th students of 3rd semester and 26th semester 1 students of PGSD Unwidha Klaten. The results showed that: good learning activities with 77.6% of active students, 95% of students achieve mastery with an average of 80.75; teaching materials are worthy of use with an average of 83.2% and students respond favorably to textbooks.   Keywords : Textbook, character education, Pendidikan Kewarganegaraan Abstrak : Buku ajar menjadi unsur  terpenting dalam proses belajar kegiatan belajar mengajar. Hasil studi  menunjukkan bahwa buku ajar Pendidikan Kewarganegaraan  di Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar masih minim muatan pendidikan  karakternya apalagi nilai-nilai budi pekertinya., dimana karakter menjadi perdebatan hangat saat ini di dunia pendidikan.  Penelitian ini mencoba untuk mengembangkan buku ajar Pendidikan Kewarganegaraan  dengan konten karakter  yang berbasis nilai-nilai budi pekerti , dengan mengukur aktivitas siswa, prestasi dan respon mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan adalah evaluasi kelas dengan menerapkan model 4-D. Subyek penelitian adalah 20 mahasiswa semester 3 dan 26  mahasiswa  semester 1 Program Studi PGSD Unwidha Klaten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: aktivitas pembelajaran baik dengan 77,6% siswa aktif, 95% siswa mencapai ketuntasan dengan rata-rata 80,75; bahan ajar layak digunakan dengan rata-rata 83,2% dan mahasiswa memberi respon positif terhadap buku ajar.   Kata Kunci : Buku Ajar, Pendidikan Karakter, Pendidikan Kewarganegaraan
    corecore