81 research outputs found
KONTRIBUSI SUPERVISI KLINIS, PENATARAN, DAN KEAKTIFAN GURU DALAM KKG TERHADAP KEMAMPUAN PROFESIONAL GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada kontribusi supervisi klinis, penataran, dan keaktifan dalam KKG terhadap kemampuan profesional guru Sekolah Dasar di Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang secara simultan dan parsial. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif expo facto. Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru SD Negeri Kecamatan Ngaliyan dengan jumlah 233. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 139 guru yang diperoleh dari tabel yang dikembangkan oleh Isaac dan Michael. Penentuan sampling penelitian ini dengan sampel random sampling. Dalam penelitian ini alat pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan angket atau kuesioner. Teknik
analisis data dilakukan dengan regresi linear berganda dengan uji prasyarat analisis ada yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji heteroskedastisitas. Hasil penelitian menunjukkan: (1) terdapat kontribusi variabel supervisi klinis, penataran, dan keaktifan guru dalam KKG terhadap kemampuan profesional guru Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang secara simultan, hal ini ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Dengan nilai R² sebesar 0,595 berarti variabel supervisi klinis, penataran, dan keaktifan guru dalam KKG secara bersama-sama dapat menjelaskan variabel kemampuan
profesional guru sebesar 59,5%. Sedangkan sisanya sebesar 40,5% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti; (2) terdapat kontribusi variabel supervisi klinis terhadap kemampuan profesional guru Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang, hal ini ditunjukkan dengan signifikansi = 0,000 < 0,05 dengan besarmya sumbangan efektif yang diberikan terhadap kemampuan professional guru sebesar 19,13;
(3) terdapat kontribusi variabel penataran terhadap kemampuan profesional guru Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang, hal ini ditunjukkan dengan signifikansi = 0,032 < 0,05 dengan besarmya sumbangan efektif yang diberikan terhadap kemampuan professional guru sebesar 13,33; dan (4) terdapat kontribusi variabel keaktifan guru dalam KKG terhadap kemampuan profesional guru Kecamatan Ngaliyan Kota Semarang, hal ini ditunjukkan dengan signifikansi = 0,000 < 0,05 dengan besarmya sumbangan efektif yang diberikan terhadap kemampuan professional guru sebesar 27,09. Hasil uji asumsi klasik menunjukkan bahwa model regresi tidak mengalami bias atau masalah asumsi klasik dapat dinyatakan
BLUE (Best, Linier, Unbiased, Estimator)
Pengaruh pembelajaran Ekonomi dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning dan Aktivitas Belajar terhadap prestasi belajar Ekonomi pada siswa kelas X Man Purwodadi Tahun Ajaran 2010/2011
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Pengaruh penggunaan
metode pembelajaran kontektual terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X MAN
Purwodadi; 2) Pengaruh aktivitas belajar terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X
MAN Purwodadi; 3) Pengaruh penggunaan metode pembelajaran kontektual dan aktivitas
belajar siswa terhadap prestasi belajar ekonomi siswa kelas X MAN Purwodadi.
Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan penarikan
kesimpulan melalui analisis statistik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas X MAN Purwodadi angkatan 2010/2011. Sampel diambil sebanyak 80 siswa. Data
yang diperlukan diperoleh melalui angket dan dokumentasi. Angket sebelumnya
diujicobakan dan diuji validitas serta diuji reliabilitas. Teknik analisis data yang
digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji F, uji t, uji R2, dan sumbangan
relatif dan efektif.
Hasil analisis regresi memperoleh persamaan garis regresi: Y = 59,080+ 0,313X1
+ 0,254X2. Persamaan menunjukkan bahwa hasil prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh
metode belajar dan aktivitas belajar. Kesimpulan yang diambil adalah: 1) Ada pengaruh
yang signifikan metode belajar terhadap prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas X
MAN Purwodadi tahun ajaran 2010/2011. Hal ini berdasarkan analisis regresi linier
ganda (uji t) diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 4,123 > 1,991 dan nilai signifikansi <
0,05, yaitu 0,000 dengan sumbangan efektif sebesar 20,22%; 2) Ada pengaruh yang
signifikan aktivitas belajar terhadap prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas X MAN
Purwodadi tahun ajaran 2010/2011. Hal ini berdasarkan analisis regresi linier ganda (uji t)
diketahui bahwa thitung > ttabel, yaitu 3,278 > 1,991 dan nilai signifikansi < 0,05, yaitu
0,002, dengan sumbangan efektif sebesar 14,28%; 3) Ada pengaruh yang signifikan
metode belajar dan aktivitas belajar terhadap prestasi belajar ekonomi pada siswa kelas X
MAN Purwodadi tahun ajaran 2010/2011. Hal ini berdasarkan analisis variansi regresi
linier ganda (uji F) diketahui bahwa Fhitung > Ftabel, yaitu 20,259 > 3,115 dan nilai
signifikansi < 0,05, yaitu 0,000. Dengan koefisien determinasi yang diperoleh sebesar
0,636. 4) Hasil uji koefisien determinasi (R2) sebesar 0,345 menunjukkan bahwa besarnya
pengaruh antara metode belajar dan aktivitas belajar terhadap prestasi belajar siswa
adalah sebesar 34,5%, sedangkan 65,5% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
diteliti
Efektivitas Metode Fonetik Dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Pada Anak Usia Dini
Penelitian ini menekankan pada perlakuan (treatment) berupa metode fonetik untuk mengajarkan membaca permulaan kepada anak dengan memperdengarkan bunyi huruf kemudian memperlihatkan bunyi huruf, mengasosiasikan huruf dengan kata bermakna disertai gambarnya dan disampaikan dengan bercerita. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa TKIT Insan Kamil Karanganyar yang duduk di kelas A dengan usia 4-6 tahun yang dipilih setelah melewati proses screening. Penelitian eksperimen ini dilakukan dengan menggunakan desain Solomon tiga kelompok (Three Group Solomon Design). Berdasarkan hasil analisis uji t berpasangan (paired t-test), skor pretes dan skor postes pada kelompok eksperimen diperoleh nilai t = -4.798 dengan taraf signifikansi 0.000 (p0.05). Skor postes kelompok kontrol 1 dan skor postes kelompok kontrol 2 diperoleh nilai t=-2.689 dengan taraf signifikansi 0.018 (p<0.05). Dari hasil analisis tersebut diketahui bahwa ada perbedaan yang sangat signifikan antar kelompok yang diberikan perlakuan berupa pengajaran membaca dengan menggunakan metode fonetik. Dengan adanya kelompok kontrol 2 pada penelitian ini menegaskan bahwa adanya perbedaan yang signifikan itu benar-benar karena pengaruh perlakuan (treatment) dan bukan disebabkan oleh faktor yang lain, sehingga metode fonetik mampu meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada anak usia dini
Analisis Faktor Penyebab Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja di Desa Wedomartani Sleman Yogyakarta
The results of a preliminary study that was conducted on October 3, 2014 in the working area through community leaders that the data obtained in the region find teenagers who use modern mobile phone is already making it easier for adolescents to access information related to sexual behavior. In 2014 there was one case of students expelled because of unwanted pregnancies. The purpose of study was to determine the factors that causing the premarital sexual behavior in adolescents in Wedomartani village, Sleman. Study methods used was quantitative with analytical research using chi-square test, with a sample of 80 adolescents. The results showed that characteristics of teens in the village of Sleman Wedomartani ever be free of sexual behavior lifespan of 12 years to 26 years, with the majority age of 20 years (25%). Characteristics of free sex through exposure on TV media majority are at no risk category (55%), whereas the risk of exposure to teenage promiscuity through TV media as much as 45%. Characteristics of adolescents ever accessing pornography through the Internet as much as 45 teenagers or 56.3%. In conclusions, there was signifi cant relationship between TV exposure and accessing pornography on the Internet toward adolescents premarital sexual behavior in the Wedomartani village of Sleman.</p
INDONESIAN NURSES PROFESSORS ASSESSMENT TOOLS
Good points in the role of Professor of Nursing in Indonesia are very muchneeded. Be the potential relevance of research to address the country'sproblems in defining the role of nursing professors needed for a moreappropriate professional direction. The validity of the tool was determinedby assessing the content validity, using the content validity index (CVI) of 6nursing experts. Of the eight valid instruments that can be used asguidelines that must be carried out by nursing professors are about therole of leadership, authority, research and scholarship, teaching, and theacquisition of internal and external resources, which support scientificactivities, the power of communication, and service to the community.Wider University. It is hoped that prospective nursing professors canimprove their quality according to existing and valid indicators on theinstruments that have been built. Keywords: Assessing, Indonesia, Instrument, Professors, Validit
Analisis Faktor Penyebab Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja di Desa Wedomartani Sleman Yogyakarta
The results of a preliminary study that was conducted on October 3, 2014 in the working area through community leaders that the data obtained in the region find teenagers who use modern mobile phone is already making it easier for adolescents to access information related to sexual behavior. In 2014 there was one case of students expelled because of unwanted pregnancies. The purpose of study was to determine the factors that causing the premarital sexual behavior in adolescents in Wedomartani village, Sleman. Study methods used was quantitative with analytical research using chi-square test, with a sample of 80 adolescents. The results showed that characteristics of teens in the village of Sleman Wedomartani ever be free of sexual behavior lifespan of 12 years to 26 years, with the majority age of 20 years (25%). Characteristics of free sex through exposure on TV media majority are at no risk category (55%), whereas the risk of exposure to teenage promiscuity through TV media as much as 45%. Characteristics of adolescents ever accessing pornography through the Internet as much as 45 teenagers or 56.3%. In conclusions, there was signifi cant relationship between TV exposure and accessing pornography on the Internet toward adolescents premarital sexual behavior in the Wedomartani village of Sleman
Overview of Ureum and Creatinine Levels in Hemodialysis Patients with Chronic Kidney Disease
Chronic Kidney Disease is evident if the blood urea level is more than 200 mg/dl. Uremia causes a malfunction in almost all organ systems such as; fluid and electrolyte disorders, metabolic endocrine, neuromuscular, cardiovascular and pulmonary, skin, gastrointestinal, hematological, and immunological. Hemodialysis is an attempt to reduce the symptoms of uremia so that the patient's clinical condition can also improve. The purpose of this study was to determine the description of Ureum and Creatinine in CKD Patients undergoing Hemodialysis. This type of research is observational descriptive. The sample included all CKD patients undergoing hemodialysis at the Ir Sukarno Sukoharjo Regional Hospital in 2019 who met the inclusion criteria, so as many as 83 samples were obtained. The type of data is secondary data obtained from medical records. The results showed that most patients were in the 40-60 years age group of 72% and the majority of the male sex were 51 patients (61%). Urea and creatinine appearance in patients undergoing hemodialysis has increased very high. In 83 patients with CKD increased serum creatinine levels ( 100%) with a mean creatinine level in men of 11.80 mg / dL and women of 9.73 mg / dL and an increase in ureum levels with a mean of 167 men, 09 mg / dL and women of 164.39 mg / dL. This study concludes that all patients with CKD have increased levels of urea and creatinine by more than 100%
Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Beraksara Jawa (Studi Kasus di Kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Blora)
Suwarsi. S441408010. 2016. Implementasi Kurikulum 2013 dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Beraksara Jawa (Studi Kasus di Kelas XI SMK Muhammadiyah 1 Blora). TESIS. Pembimbing 1. Prof. Dr. Sumarlam, M.S., Pembimbing II Dr. Supana, M. Hum., Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Minat Utama Bahasa Jawa, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan dan menjelaskan (1) persepsi guru bahasa Jawa tentang implementasi kurikulum 2013 dalam pembelajaran menulis paragraf beraksara Jawa, (2) perencanaan pembelajaran menulis paragraf beraksara Jawa, (3) pelaksanaan pembelajaran menulis paragraf beraksara Jawa, (4) pelaksanaan penilaian pembelajaran menulis paragraf beraksara Jawa, (5) kendala-kendala yang dihadapi oleh guru dalam mengimplementasi kurikulum 2013, dan (6) solusi dalam mengatasi kendala-kendala yang dihadapi oleh guru bahasa Jawa dalam mengimplementasim kurikulum 2013. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan bentuk studi kasus. Data utama berupa informasi (kata) dan peristiwa. Sumber data di peroleh dari informan, peristiwa dan dokumen. Informan dari studi ini adalah kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru bahasa Jawa kelas 11 TKR10, siswa kelas XI TKR10 dan petugas perpustakaan. Teknik penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Pengumpulan data dengan analisis dokumen, observasi dan wawancara mendalam. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) Secara umum persepsi guru masih terbatas. Hal ini ditunjukkan dari penguasaan konsep pembelajaran bahasa Jawa, terbatasnya penguasaan bahan ajar, terbatasnya penguasaan administrasi pembelajaran, masih terbatasnya bimbingan individual siswa, dan kurangnya keterampilan dalam menggunakan media pembelajaran;(2) Perangkat perencanaan telah memenuhi tuntutan yang ditetapkan dalam Kurikulum 2013; (3) Pelaksanaan pembelajaran belum sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Hal ini ditunjukkan keterbatasan guru dalam mengembangkan bahan ajar dan ketidaksesuaian pelaksanaan pembelajaran dengan rencana pembelajaran yang digunakan; (4) Kesulitan dalam melakukan penilaian terutama aspek sikap; (5) Kendala yang dihadapi adalah (a) sistem kebijakan pendidikan yang masih berubah dan tidak sinkron, (b) administrasi pembelajaran yang kompleks, baik perencanaan, pelaksanaan dan penilaian. (c) penilaian yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan , dan sikap memberatkan guru, terutama aspek sikap; (6) Solusi yang dilakukan untuk mengatasi kendala yang dihadapi adalah: (a) mengadakan workshop Kurikulum 2013, pembuatan media pembelajaran, model-model penilaian; (b) berpartisipasi aktif mengirimkan guru/kepala sekolah untuk mengikuti berbagai diklat, bintek, workshop, dan seminar; (c) agar implementasi Kurikulum 2013 berjalan lancar sekolah berusaha menambah atau melengkapi sarana dan prasarana. Kata kunci: Kurikulum 2013, pembelajaran menulis paragraf beraksara Jawa. Suwarsi. S441408010. 2016. Implementation of Curriculum 2013 in Learning Writing Paragraph in Javanese Script (Case study in grade XI of SMK Muhammadiyah 1 Blora). TESIS. Pembimbing 1. Prof. Dr. Sumarlam, M.S., Pembimbing II Dr. Supana, M. Hum., Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Minat Utama Bahasa Jawa, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret Surakarta. ABSTRACT This research aims to describe and analyze : (1) the perception of Javanese teacher about curriculum implementation 2013, (2) the planning of learning to write paragraph in Javanese script, (3) realization of learning to write paragraph in Javanese script, (4) assessment in learning writing paragraph in Javanese script, (5) obstacles that come to Javanese teachers in the implementation Curriculum 2013, and (6) solution to solve some obstacles come to Javanese teachers in the implementation Curriculum 2013. This research is using descriptive qualitative method . The main data is information (word) and event. The data source gets from informants, events, and documents. The informants from this study are principal, vice principal, Javanese teachers in grade 11 TKR10, students in grade XI TKR10 and librarians. The technique to determine sample uses interactive analysis model. The results of analysis shows that: (1) Generally, the perception of teachers is limit. It shows from the mastery concept in learning Javanese, limited of material learning, limited of mastery in learning administration, limited of students individual guidance; and lack skill in using learning media; (2) Sets equipment of planning has completed demand that decided in Curriculum 2013. (3) The implementation of learning does not agree with demand that is decided in Curriculum 2013. It shows the limitation of teachers in improving material of learning and implementation learning which is inappropriate with plan of learning that is used; (4) The difficulties to give assessment mainly in the aspect of attitude; (5) The obstacles that come are (a) education policy system that still change and does not synchronous, (b) learning administration that complex, whether planning, implementation and assessment (c) Assessment that includes aspect of knowledge, skill, and attitude strengthen teachers. Particularly on attitude aspects; (b) Solution to solve obstacles that come is: (a) holding Curriculum workshop 2013, make learning media, models of assessment; (b) actively participate to send teachers/principal to join some training and education programs, technical guidance, workshop, seminar; (c) to make Curriculum implementation 2013 works fluently, school tries to add or complete instruments and infrastructure. Keywords: curriculum 2013, learning in writing paragraph of Javanese script
PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA MATERI SISTEM REPRODUKSI MANUSIA DI KELAS IX SMP NEGERI 5 BOGOR
APPLICATION OF THE NUMBERED HEAD TOGETHER COOPERATIVE LEARNING MODEL TO IMPROVE STUDENT LEARNING OUTCOMES IN SCIENCE SUBJECTS HUMAN REPRODUCTIVE SYSTEM MATERIAL IN CLASS IX OF JUNIOR HIGH SCHOOL (SMP N 4 KOTA BOGOR)This study departs from field observations, that the learning outcomes and students' understanding of the concept of the Human Reproductive System in science learning in class IX E SMP Negeri 5 Bogor are still low. The learning model is a major contributor to consider in order to improve student learning outcomes. This study aims to (1) improve student learning outcomes, (2) find out whether the Cooperative Learning type Numbered Head Together is the right learning model for Science Subjects Human reproductive System Material, (3) Knowing the magnitude of the increase in student learning outcomes, which measured as the percentage of the number of students who score ≥ 80 or meet the standard minimum completeness criteria. The Learning Model is applied to students of Class IX E SMP Negeri 5 Bogor Semester I of the 2019/2020 academic year, and is carried out in 2 cycles. The results showed that using the Cooperative Learning type Numbered Head Together model could significantly improve the learning outcomes of students in Class IX E SMP Negeri 5 Bogor. Before using the Numbered Head Together Cooperative Learning model, only 26.32% of students scored ≥ 80 (fulfilling the Minimum Completeness Criteria value standard), this figure increased after using the Numbered Head Together Cooperative Learning model to become 65.79% in the cycle. I and 100% in cycle II. The application of this Learning Model makes the learning material more interesting and the classroom atmosphere more enjoyable for students, and in the end it can increase students' understanding of the material and the value of students in evaluation. Therefore, the researcher recommends the use of the Numbered Head Together Cooperative Learning model in science learning in schools in the Bogor City Education Office
UPAYA MENINGKATKAN KETRAMPILAN BICARA MELALUI KARYA WISATA BAGI ANAK TUNARUNGU KELAS D2 SLB B-C PANCA BAKTI MULIA, CAWAS, KLATEN TAHUN AJARAN 2008/2009
Bicara adalah merupakan suatu aktivitas kehidupan manusia normal yang
sangat penting, karena dengan bicara kita dapat berkomunikasi antar sesama
manusia, menyatakan pendapat, menyampaikan maksud dan pesan, mengungkapkan
perasaan dalam segala kondisi emosional dan lain sebagainya. Untuk itu ketrampilan
bicara pada dasarnya sangat penting dimiliki oleh semua orang. Sebab dengan
ketrampilan bicara segala pesan yang disampaikan akan mudah dicerna, sehingga
komunikasi dapat berjalan dengan lancar.
Akan tetapi bicara menjadi masalah lain apabila kita berhadapan dengan anak
tunarungu. Tunarungu dapat diartikan sebagai suatu keadaan kehilangan
pendengaran yang mengakibatkan seseorang tidak dapat menerima berbagai
rangsangan, terutama melalui indera pendengaran. Hal inilah yang menyebabkan
anak tunarungu tidak dapat menangkap bicara orang lain melalui indera
pendengaran. Sehingga menyebabkan anak tunarungu mengalami hambatan di dalam
berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan.
Masalah utama dari anak tunarungu adalah kemampuan bicara. Walaupun
kemampuan intelegensi potensial yang dimiliki cukup baik, bahkan ada yang diatas
rata-rata, namun mereka kurang mengembangkan fungsi intelegensinya. Hal tersebut
karena keterbatasan fungsi auditori. Karena ketunarunguan perkembangan bicaranya
terganggu sehingga sulit memahami konsep. Maka sering kita jumpai anak tunarungu
dengan pola penguasaan bahasa yang menyimpang dari kaidah-kaidah tata bahasa
Indonesia. Dengan demikian apa yang diucapkan tidak sesuai dengan makna dari
ungkapannya. Semua masalah tersebut dialami anak tunarungu kelas D2 SLB B-C
Panca Bakti Mulia Cawas, Klaten
- …