166 research outputs found
OPTIMALISASI PENGGUNAAN METODE LSQ (LEARNING START WITH A QUESTION) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA HIMPUNAN (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII di MTs Muhammadiyah Blimbing)
Tujuan penelitian ini adalah untuk 1) meningkatkan minat belajar siswa pada
bidang studi matematika melalui penerapan metode LSQ (Learning Start With a
Question),dan 2) meningkatkan prestasi belajar matematika siswa melalui
penerapan metode LSQ (Learning Start With a Question). Penelitian ini
merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subyek penelitian ini adalah guru
matematika kelas VII E MTs Muhammadiyah Blimbing sebagai subyek pemberi
tindakan, sedangkan subyek yang dikenai tindakan adalah siswa kelas VII E yang
berjumlah 30 siswa. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui metode
observasi, metode tes, dokumentasi dan catatan lapangan. Analisis data yang
dilakukan dalam penelitian ini secara deskriptif kualitatif dengan metode alur.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan: 1) pembelajaran matematika
dengan penerapan metode LSQ (Learning Start With a Question) dapat
meningkatkan minat belajar siswa, yang meliputi a) Kesiapan siswa dalam
mempersiapan sumber buku pelajaran matematika sebelum dilakukan tindakan
sebesar 26,67% dan di akhir pelaksanaan tindakan mencapai 76,67%, b) siswa
berani mengungkapkan ide/gagasan sebelum dilakukan tindakan sebesar 23,33%
dan di akhir pelaksanaan tindakan mencapai 70%, c) siswa aktif dalam proses
Tanya jawab dalam pelajaran sebelum dilakukan tindakan sebesar 26,67 % dan di
akhir pelaksanaan tindakan mencapai 73,33%, d) siswa mengerjakan PR dengan
baik sebelum dilakukan tindakan sebesar 46,67% dan di akhir pelaksanaan
tindakan mencapai 83,33%, e) siswa mampu menyimpulkan hasil dari
pembelajaran sebelum dilakukan tindakan sebesar 26,67% dan di akhir
pelaksanaan tindakan mencapai 80%, serta 2) pembelajaran matematika dengan
penerapan metode LSQ (Learning Start With a Question) dapat meningkatkan
prestasi belajar matematika siswa, hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang
mencapai standart nilai KKM yaitu ≥ 60 sebelum dilakukan tindakan adalah
16,67% dan diakhir pelaksanaan tindakan mencapai 80%. Berdasarkan hasil
penelitian tersebut metode LSQ (Learning Start With a Question) dapat digunakan
guru sebagai dasar pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam peningkatan minat
belajar siswa yang berakibat pada peningkatan prestasi belajar matematika siswa
Gambaran Penggunaan Kontrasepsi Masyarakat Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal
Pertumbuhan penduduk Indonesia yang semakin meningkat mendorong pemerintah untuk mengembangkan upaya pengendalian kelahiran, salah satunya melalui program Keluarga Berencana (KB) dengan metode kontrasepsi.
Kontrasepsi merupakan cara untuk menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma.
Kontrasepsi dapat digunakan untuk menunda kelahiran, menjarangkan kehamilan dan menghentikan kesuburan. Penggunaan kontrasepsi sangat beragam, baik kontrasepsi modern maupun kontrasepsi sederhana. Adapun penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan dan minat masyarakat terhadap kontrasepsi tersebut serta untuk mengetahui sumber informasi yang berperan dalam memberikan informasi yang tepat tentang metode kontrasepsi di
Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) yang bersifat descriptive study. Pengambilan sampel secara accidental sampling dengan cara
mengumpulkan data dari responden (akseptor) yang memenuhi syarat atau kriteria yang telah ditentukan yaitu Pasangan Usia Subur (PUS) berusia 15–45 tahun dan aktif dalam kegiatan pertemuan minimal 3 kali pertemuan yang diadakan di
posyandu masing-masing desa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan kontrasepsi di
Kecamatan Bumijawa Kabupaten Tegal adalah metode kontrasepsi modern.
Dimana metode suntik KB (37,50 %) lebih dipilih oleh sebagian besar masyarakat Kecamatan Bumijawa karena mudah didapatkan dan dapat digunakan dalam jangka waktu lama. Metode kontrasepsi lain yang dipilih adalah Pil KB (21,67%),
Implant/Susuk KB (17,50%), Steril/Tubektomi (12,50%), dan Spiral/IUD (10,00%). Sumber informasi yang menonjol berperan memberikan informasi adalah bidan dan PLKB (Petugas Lapangan Keluarga Berencana)
Penggunaan Media Grafis dalam Meningkatkan Prestasi Belajar IPA SISWA KELAS I SD Islam Al Azhaar Tulungagung
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: Apakah penggunaan media grafis dapat meningkatkan prestasi belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Siswa Kelas I SD Islam Al Azhaar Tulungagung.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tidakan, pengamatan, dan refleksi. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes, dan dokumentasi.
Hasil penelitian yaitu: Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas IA SD Islam Al Azhaar Tulungagung dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Penggunaan media grafis dalam meningkatkan prestasi belajar siswa merupakan suatu media yang sangat efektif dalam proses belajar mengajar karena media grafis ini dapat dipergunakan untuk meyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri siswa. Hal ini dapat dilihat dari data hasil penelitian siklus I yang dapat diketahui bahwa siswa yang tidak tuntas yaitu 8 siswa dengan presentase 36,37% dan siswa yang tuntas 14 siswa dengan persentase 63,63%, sehingga nilai rata-rata kelas masih mencapai 78,40. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus I secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 hanya sebesar 63,63% lebih kecil dari persentase yang dikehendaki yaitu sebesar 85 % sehingga perlu perbaikan pada siklus II. Pada siklus II dapat dilihat dan dijelaskan bahwa dengan penggunaan media grafis pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 85,77 dan ketuntasan belajar mencapai 90,90% atau 20 siswa suda tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus II secara klasikal siswa sudah tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 sebesar 90,90% lebih besar dari ketuntasan yang ditentukan yaitu sebesar 85%, sehingga penelitian sudah tuntas pada siklus II. Dari hasil pengamatan pada siklus II siswa sudah dapat dikatakan bahwa dengan menggunakan media grafis dalam meningkatkan prestasi belajar IPA siswa kelas 1 di SD Islam Al Azhar Tulungagung.
Kata kunci : media grafis, prestasi belajar IPA.
 
KONSEP BELAJAR MELALUI BERMAIN PADA ANAK SEJAK USIA DINI
Abstrak:
Bermain merupakan suatu kegiatan yang anak-anak lakukan sepanjang hari, sebab bagi anak bermain merupakan hidup mereka dan hidup adalah bermain. Anak sejak usia dini tidak membedakan antara bermain, belajar, dan bekerja. Pada umumnya anak-anak akan sangat menikmati permainan dan permainan tersebut akan terus dilakukan di manapun mereka mempunyai kesempatan.
Anak usia dini merupakan anak yang yang sedang dalam proses perkembangan dan pertumbuhan dan mempunyai potensi untuk dikembangan. Agar dapat mengembangkan potensi yang dimiliki maka diperlukan adanya suatu kegiatan agar dapat mengembangkan dan mengoptimalkan setiap tahapan perkembangan anak. Bermain merupakan suatu aktifitas yang menyenangkan yang dilakukan anak atas dasar kesenangan dan tidak mempertimbangkan hasil akhir dan dilakukan secara suka rela dengan karakteristik bermain yang meliputi menyenangkan, tidak serius, bermakna, aktif, adanya aturan, disiplin anak
Dengan bermain aspek perkembangan motorik, kognitif, afektif, bahasa, dan sosial anak akan berkembang jika dalam kegiatan bermain anak sejak usia dini di dukung oleh tiga jenis main yaitu: main sensorimotor, bermain peran, bermain konstruktif.
Kata kunci : belajar, bermain, dan anak sejak usia din
EFEKTIFITAS PERMAINAN TEBAK KATA TERHADAP PENGUASAAN PELAJARAN UNGGAH UNGGUH BAHASA JAWA
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas permainan tebak kata terhadap penguasaan pelajaran unggah ungguh Bahasa Jawa kelas V di MIS Islamiyah Pinggirsari Ngantru Tulungagung dan kontribusi penerapan permainan tebak kata terhadap proses pembelajaran unggah ungguh Bahasa Jawa. Pendekatan penelitian menggunakan mixed method (metode gabungan: kualitatif- kuantitatif) adalah metode dengan menggunakan gabungan pada prosedur penelitian, dimana salah satu metode lebih dominan terhadap metode yang lain. Metode yang kurang dominan hanya diposisikan sebagai metode pelengkap sebagai data tambahan. Adapun metode yang lebih dominan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan sebagai metode pelengkapnya adalah metode kuantitatif. Teknik pengumpulan data kualitatif adalah dengan observasi dan wawancara, sedangkan teknik pengumpulan data kuantitatif adalah dengan angket, yaitu menganalisis data dengan menggunakan rumus Mean (rata-rata) dan terakhir di rumuskan dengan menggunakan kategori efektiftas. Hasil penelitian kuantitatif menunjukkan bahwa permainan tebak kata terhadap penguasaan pelajaran unggah ungguh Bahasa Jawa kelas V di MIS Islamiyah Pinggirsari Ngantru Tulungagung adalah efektif. Hasil penelitian kualitatif menunjukkan bahwa penerapan permainan tebak kata berkontribusi terhadap proses pembelajaran unggah ungguh Bahasa Jawa yaitu dapat meningkatkan motivasi siswa, meningkatkan keterampilan kognitif dan non-kognitif siswa, membantu meningkatkan efisiensi pembelajaran, serta memiliki potensi untuk mengubah paradigma pembelajaran.
Kata Kunci : Efektivitas, Permainan Tebak Kata, Unggah Ungguh Bahasa Jaw
STRATEGI PELAYANAN RUMAH MAKAN UNTUK MENINGKATKAN DAYA SAING
Resilience buying customers is one factor that is essential for a company to be
able to continue to run their business, especially if the company is engaged in the
jasa.Rumah Eat Yellow point in addition to functioning as a restaurant, also received a
caterer. Competition restaurant and catering businesses are becoming increasingly
stringent, this can be seen by the many emerging new restaurant and caterer that offers
the features and uniqueness of each and cause consumers to be more selective in
choosing the restaurant and catering as desired. Home dining and catering that have
long standing should be able to compete, so as not to lose pelanggan.Oleh therefore
required in an enterprise service design proper security so that customers can buy to
increase, which will positively impact the development and progression of MDS results
obtained perusahaan. To increase sales in a restaurant Warung Yellow necessary repairs
on variables cleanliness, ambiance, amenities and flavor
Pengaruh Keteladanan Guru dan Interaksi Sosial Teman Sebaya Terhadap Karakter Siswa Kelas 5 di SD Islam Se-Kecamatan Tulungagung
Penelitian ini bertujuan mengetahui: keteladanan guru, pengaruh keteladanan guru, pengaruh interaksi sosial, pengaruh secara bersama-sama antara keteladanan guru dan interaksi sosial teman sebaya terhadap karakter. Penelitian ini dilakukan di SD Islam se-Kecamatan Tulungagung. Responden penelitian ini adalah siswa kelas 5 di SD Islam se-Kecamatan Tulungagung. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan teknik pengumpulan data menggunakan instrument yang berupa angket. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan teknik analisis regresi ganda.
Hasil penelitian 1) Keteladanan guru di SD Islam se-Kecamatan Tulungagung menunjukkan 376 atau 69 % responden menilai keteladanan guru dengan kriteria “selalu”, berarti selalu membentuk keteladanan yang bagus. Dari hasil penelitian Interaksi sosial teman sebaya di SD Islam se-Kecamatan Tulungagung menunjukkan 305 atau 43 % responden menyatakan selalu, berarti selalu membentuk interaksi sosial yang bagus. Hasil penelitian Karakter siswa kelas 4 di SD Islam se-Kecamatan Tulungagung menunjukkan sebanyak 395 atau 41 % responden menyatakan selalu, berarti selalu membentuk karakter siswa yang bagus. 2) Nilai t hitung > t tabel atau 2,961 > 2,000, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Jadi keteladanan guru berpengaruh positif signifikan terhadap karakter siswa kelas 5. 3) Nilai t hitung < t tabel atau 4,622 < 2,000, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Jadi keteladanan guru interaksi sosial teman sebaya berpengaruh positif signifikan terhadap karakter siswa kelas 5. 4) Dengan nilai probabilitas (sig. F Change) = 0,000. Karena nilai sig. F Change < 0,05, maka keputusannya adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya keteladanan guru dan interaksi sosial teman sebaya secara bersama-sama terdapat pengaruh positif signifikan terhadap karakter siswa kelas 5. Hasil uji ANOVA, pada bagian ini ditampilkan nilai F = 21.686 dengan tingkat probabilitas sig. 0,000. Oleh karena probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi ganda dipakai untuk memprediksi karakter siswa kelas 5
KEAGENAN (SIMSAR) SEBAGAI UPAYA MENCIPTAKAN LAPANGAN KERJA BAGI PEKERJA YANG MENGALAMI PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) DI TENGAH WABAH CORONA VIRUS DISEASE (COVID-19) (PERSPEKTIF HUKUM EKONOMI SYARIAH)
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya pekerja yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat wabah Covid-19, yang mengakibatkan banyak masyarakat kehilangan pekerjaan sehingga tidak dapat mencukupi kebutuhannya sehari-hari, terutama pekerja yang memiliki tanggungan atau cicilan di bank. Terkait demikian, maka tentu diperlukan solusi agar pekerja yang di PHK mendapatkan pekerjaan kembali dan dapat memperbaiki perekonomian masyarakat. Penelitian yang menggunakan metode normatif dengan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan konseptual ini, menghasilkan temuan bahwa keagenan (simsar) atau yang lebih dikenal dengan istilah keagenan merupakan upaya yang bisa dilakukan untuk menciptakan lapangan kerja bagi pekerja yang mengalami PHK di tengah wabah Corona Virus Disease (Covid-19). Pada akhir penelitian ini, penulis juga memberikan saran kepada korban PHK dan masyarakat untuk lebih kreatif dan inovatif dalam memanfaatkan teknologi untuk mendapatkan penghasilan salah satunya melalui keagenan (simsar)
PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DI MI ISLAMIYAH PINGGIRSARI TULUNGAGUNG
Abstrak
Pendidikan karakter merupakan suatu tindakan dan upaya untuk menanamkan dan menumbuhkembangkan nilai-nilai yang baik atau positif pada diri anak sesuai dengan etika moral yang berlaku.
Pendidikan karakter sendiri bersifat terus menerus dan berkelanjutan, yaitu mulai anak usia dini sampai perguruan tinggi, agar terinternalisasi dengan baik dalam diri seorang anak.
Keberhasilan pendidikan karakter itu sendiri tidak hanya bergantung dan ditentukan oleh besarnya peranan guru dalam memberikan pengajaran atau bimbingan tetapi juga ditentukan oleh lingkungan keluarga dalam memberikan situasi yang kondusif dalam pengembangan karakter. Nilai-nilai karakter tersebut tidak cukup hanya disampaikan secara teori saja, akan tetapi diperlukan latihan yang terus menerus dan diterapkan dala kehidupan sehari-hari.
Untuk itu dalam tulisan ini akan dibahas mengenai penerapan pendidikan karakter di MI Islamiyah Penggirsari Tulungagung, dalam pembentukan pendidikan karakter di lingkungan sekolah dan lingkungan keluarga.
Kata Kunci: Pendidikan, Karakte
Model Perlindungan Hukum terhadap Hak-Hak Masyarakat Kurang dan Tidak Mampu (MKTM) dalam Mendapatkan Pelayanan Kesehatan pada Rumah Sakit Umum Daerah (Rsud) Se-Eks Karesidenan Besuki
This study aims to find and analyze and provide an evaluation of the form of legal protection of the rights of the poor and can not afford (MKTM) in getting health care in general hospitals in the District of ex-Besuki, as well as to identify and analyze the general hospital faces and provide related solutions such constraints. The research results using qualitative research methods in particular in the form of case studies and field research (socio-legal) explains that this form of protection of the rights of the poor and can not afford (MKTM) in getting health care in general hospital in the district of ex- Besuki is in the form of services as stipulated in the Act and regulations set by each local government. Constraints in the delivery of health services is also a right of MKTM is the existence of human resources in the health sector (medical personnel) in each of the districts is still limited, in addition to the facilities (equipment) still terbats health so that not all patients are handled in hospital concerned. Related to this, if the hospital is not able to handle the patient, it will be referred to the hospital with more sophisticated tools
- …