141 research outputs found

    Mixed-Use Building di Kota Pontianak

    Get PDF
    Manusia memiliki berbagai kebutuhan hidup, contohnya tempat tinggal, tempat kerja, dan tempat berbelanja. Keanekaragaman kebutuhan tersebut berpengaruh pada kebutuhan ruang untuk beraktivitas. Demi meningkatkan efisiensi kebutuhan-kebutuhan tersebut, dibutuhkan ruang yang mampu mewadahi beberapa fungsi sekaligus. Perancangan mixed-use building menjadi upaya dalam menyatukan beberapa fungsi sekaligus dalam satu bangunan. Tema perancangan mixed-use building ini adalah TOWN (Tower of Woods and Necessity). Perancangan mixed-use building mempertimbangkan kebutuhan ruang yang dirancang, lingkungan sekitar, serta pengguna bangunan. Perancangan mixed-use building bertujuan untuk menyediakan ruang yang mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan manusia serta memberi kenyamanan bagi pengguna. Mixed-use building dirancang dalam bentuk bangunan vertikal yang menyatukan bangunan, kebutuhan manusia, serta ruang hijau sebagai upaya mendukung perkembangan suatu kota. Perancangan mixed-use building ini menggunakan bentuk bangunan berbentuk podium dengan fungsi pusat perbelanjaan dan dua tower dengan fungsi hunian vertikal dan kantor sewa. Fasade podium bangunan memanfaatkan secondary skin untuk meningkatkan luas permukaan bidang dinding, sedangkan pada tower menggunakan kantilever-kantilever yang berfungsi sebagai ruang hijau sekaligus pelindung radiasi panas. Fungsi hunian dan komersial pada bangunan menjadi alasan perancangan bangunan dengan luas bersih yang dirancang secara maksimal, demi meningkatkan prospek ekonomi bangunan. Bangunan dirancang dengan ketersediaan infrastruktur utilitas sebagai pendukung kebutuhan manusia dengan desain yang mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitar.   Kata kunci: Mixed-Use Building, Penyatuan Fungsi, Bangunan Vertika

    Towards a Morphology of Critique: An Attempt to Classify Approaches to Literary Criticism

    Get PDF
    This study examines the possibility of classifying approaches to literary criticism so that each critical position can be mapped to other critical positions. This article is not an application of a literary criticism approach to reading a particular literary work but an attempt to map the relationships between approaches to literary criticism so that the issues raised here are theoretical and methodological rather than practical. This research offers another alternative: a comprehensive and valuable classification can be obtained by classifying the formal elements of reading practice rather than the theme. The method used here is a morphological study in the spirit of Vladimir Propp (2009) applied to the modality of reading to overcome the limitations of thematic classification offered by M.H. Abrams (1971), Northrop Frye (2007), Yoseph Yapi Taum (2017), and Vincent B. Leitch (Veeser, 2021). Through a formal study of reading modalities (coverage, access relation, and semantic modality), a classification of critical approaches is obtained, modelled in the axis of reading: the axis of depth, width, and distance by which the critics approach the literary phenomena. Based on that model, the entire approach to literary criticism can be classified into eight octants of the cube of reading: narrow–close–surface reading, narrow–close–deep reading, narrow–distant–deep reading, narrow–distant–surface reading, wide–close–surface reading, wide–close–deep reading, wide–distant–deep reading, and wide–distant–surface reading. Each approach is positioned relationally with other approaches in the cube of reading, so the space for dialogue and comparison is always wide open. By demonstrating the morphological relationships between critical approaches, this research opens new possibilities for interpreting each critical position as a liminal one so that each position is always related to and transformed into another

    Sistem Pendidikan dan Pemikiran Filsafat Prancis Kontemporer

    Get PDF
    Prancis dikenal sebagai negeri yang memberikan sumbangsih besar terhadap perkembangan filsafat kontemporer. Melalui tulisan ini penulis akan menganalisis prakondisi institusional dari sumbangsih tersebut. Penulis akan menunjukkan bahwa kekayaan wacana filsafat Prancis kontemporer mensyaratkan institusionalisasi filsafat baik secara formal (dalam wujud kurikulum dan institusi pendidikan) maupun informal (dalam ranah kebudayaan). Pada gilirannya, institusionalisasi ini dimungkinkan karena ada keperluan dari masyarakat itu sendiri, sebagaimana tercermin dalam kebijakan negara Prancis modern, akan filsafat sebagai basis universal bagi seluruh pendidikan. Dalam artikel ini, kita akan juga akan melihat bagaimana institusionalisasi tersebut berperan besar dalam mewujudkan kekayaan khazanah pemikiran Prancis pasca-Perang Dunia kedua.Kata kunci: institusi formal filsafat, institusi informal filsafat, paradigma pendidikan filsafat, konsep, eksistens

    Video foreground extraction for mobile camera platforms

    Get PDF
    Foreground object detection is a fundamental task in computer vision with many applications in areas such as object tracking, event identification, and behavior analysis. Most conventional foreground object detection methods work only in a stable illumination environments using fixed cameras. In real-world applications, however, it is often the case that the algorithm needs to operate under the following challenging conditions: drastic lighting changes, object shape complexity, moving cameras, low frame capture rates, and low resolution images. This thesis presents four novel approaches for foreground object detection on real-world datasets using cameras deployed on moving vehicles.The first problem addresses passenger detection and tracking tasks for public transport buses investigating the problem of changing illumination conditions and low frame capture rates. Our approach integrates a stable SIFT (Scale Invariant Feature Transform) background seat modelling method with a human shape model into a weighted Bayesian framework to detect passengers. To deal with the problem of tracking multiple targets, we employ the Reversible Jump Monte Carlo Markov Chain tracking algorithm. Using the SVM classifier, the appearance transformation models capture changes in the appearance of the foreground objects across two consecutives frames under low frame rate conditions. In the second problem, we present a system for pedestrian detection involving scenes captured by a mobile bus surveillance system. It integrates scene localization, foreground-background separation, and pedestrian detection modules into a unified detection framework. The scene localization module performs a two stage clustering of the video data.In the first stage, SIFT Homography is applied to cluster frames in terms of their structural similarity, and the second stage further clusters these aligned frames according to consistency in illumination. This produces clusters of images that are differential in viewpoint and lighting. A kernel density estimation (KDE) technique for colour and gradient is then used to construct background models for each image cluster, which is further used to detect candidate foreground pixels. Finally, using a hierarchical template matching approach, pedestrians can be detected.In addition to the second problem, we present three direct pedestrian detection methods that extend the HOG (Histogram of Oriented Gradient) techniques (Dalal and Triggs, 2005) and provide a comparative evaluation of these approaches. The three approaches include: a) a new histogram feature, that is formed by the weighted sum of both the gradient magnitude and the filter responses from a set of elongated Gaussian filters (Leung and Malik, 2001) corresponding to the quantised orientation, which we refer to as the Histogram of Oriented Gradient Banks (HOGB) approach; b) the codebook based HOG feature with branch-and-bound (efficient subwindow search) algorithm (Lampert et al., 2008) and; c) the codebook based HOGB approach.In the third problem, a unified framework that combines 3D and 2D background modelling is proposed to detect scene changes using a camera mounted on a moving vehicle. The 3D scene is first reconstructed from a set of videos taken at different times. The 3D background modelling identifies inconsistent scene structures as foreground objects. For the 2D approach, foreground objects are detected using the spatio-temporal MRF algorithm. Finally, the 3D and 2D results are combined using morphological operations.The significance of these research is that it provides basic frameworks for automatic large-scale mobile surveillance applications and facilitates many higher-level applications such as object tracking and behaviour analysis

    Asal-Usul Pemikiran tentang Sekularisme di Abad Pertengahan

    Get PDF
    Artikel ini melacak asal-usul wacana sekularisme dalam filsafat politik Abad Pertengahan, khususnya dalam pemikiran Dante Alighieri, Marsilius Padua dan William Ockham. Pertanyaan pokok yang membimbing kajian ini adalah: sejauh mana benih pemikiran mengenai sekularisme sudah muncul pada masa Abad Pertengahan? Metode yang digunakan untuk menjawab pertanyaan tersebut adalah telaah filosofis atas konflik antara kuasa temporal dan spiritual yang menjadi konteks perdebatan mengenai kedudukan penguasa sekuler dalam hubungannya dengan otoritas keagamaan tertinggi. Dengan memeriksa respons terhadap kekuasaan mutlak gereja, terlihat adanya sejumlah alternatif berbeda yang salah satunya adalah sekularisme. Melalui penelusuran itu ditemukan bahwa sekalipun terdapat benih-benih sekularisme dalam pemikiran William Ockham, ia tetap mengandaikan paradigma religius tentang dunia yang mengasalkan sumber pembagian kewenangan temporal dan spiritual pada Tuhan, sedangkan Dante dan Marsilius Padua justru mengklaim otoritas religius dikandung dalam otoritas sekuler. Pemisahan gereja dari negara masih dilakukan dalam pengandaian penyelenggaraan ilahi di dunia. Pengandaian inilah yang membedakannya dari sekularisme modern

    PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN TERPADU (SIPEMAT) DI KELURAHAN “X”

    Get PDF
    Pengurusan dokumen administrasi kependudukan merupakan salah satu layanan pemerintahan yang paling vital. Layanan pengurusan dokumen administrasi kependudukan dapat menghasilkan dokumen yang jumlahnya mencapai 18 jenis. Untuk membantu proses pengurusan yang awalnya masih berjalan secara manual dan berbasis kertas ini, telah dibuat sebuah sistem bernama Sistem Informasi Pelayanan Terpadu (SIPEMAT) karya Eddy Christian Gunawan, mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Universitas Surabaya. Akan tetapi, dinamika prosedur pengurusan dokumen administrasi kependudukan menyebabkan sistem tersebut tidak dapat berjalan dengan baik. Kebutuhan sistem yang bertambah serta munculnya layanan internet di tingkat RW menuntut sistem untuk dapat berbuat lebih. Selain itu, perubahan jenis formulir yang digunakan mengakibatkan formulir yang dihasilkan oleh sistem tidak dapat dipakai. Untuk dapat mengakomodasi hal-hal tersebut, diperlukan sebuah perbaikan terhadap sistem yang lama. Tugas akhir ini bertujuan untuk membuat sistem yang menjadi penyempurnaan terhadap SIPEMAT serta mampu melayani pengurusan dokumen administrasi kependudukan. Sistem ini berbasis web dan dibuat dengan menggunakan Symfony Framework, MySQL, dan Javascript. Dari hasil uji coba yang dilakukan, SIPEMAT yang baru telah mampu menangani perubahanperubahan yang ada. Proses pengurusan Kartu Keluarga dan Surat Pengantar RT/RW pada sistem sudah sesuai. Formulir dan laporan yang dihasilkan oleh sistem juga telah sesuai dengan kebutuhan. Pihak kelurahan dan RT/RW merasa terbantu dengan keberadaan sistem ini

    PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PELAYANAN TERPADU (SIPEMAT) DI KELURAHAN “X”

    Get PDF
    Pengurusan dokumen administrasi kependudukan merupakan salah satu layanan pemerintahan yang paling vital. Layanan pengurusan dokumen administrasi kependudukan dapat menghasilkan dokumen yang jumlahnya mencapai 18 jenis. Untuk membantu proses pengurusan yang awalnya masih berjalan secara manual dan berbasis kertas ini, telah dibuat sebuah sistem bernama Sistem Informasi Pelayanan Terpadu (SIPEMAT) karya Eddy Christian Gunawan, mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Universitas Surabaya. Akan tetapi, dinamika prosedur pengurusan dokumen administrasi kependudukan menyebabkan sistem tersebut tidak dapat berjalan dengan baik. Kebutuhan sistem yang bertambah serta munculnya layanan internet di tingkat RW menuntut sistem untuk dapat berbuat lebih. Selain itu, perubahan jenis formulir yang digunakan mengakibatkan formulir yang dihasilkan oleh sistem tidak dapat dipakai. Untuk dapat mengakomodasi hal-hal tersebut, diperlukan sebuah perbaikan terhadap sistem yang lama. Tugas akhir ini bertujuan untuk membuat sistem yang menjadi penyempurnaan terhadap SIPEMAT serta mampu melayani pengurusan dokumen administrasi kependudukan. Sistem ini berbasis web dan dibuat dengan menggunakan Symfony Framework, MySQL, dan Javascript. Dari hasil uji coba yang dilakukan, SIPEMAT yang baru telah mampu menangani perubahanperubahan yang ada. Proses pengurusan Kartu Keluarga dan Surat Pengantar RT/RW pada sistem sudah sesuai. Formulir dan laporan yang dihasilkan oleh sistem juga telah sesuai dengan kebutuhan. Pihak kelurahan dan RT/RW merasa terbantu dengan keberadaan sistem ini

    Rumah Susun Kali Jagir di Surabaya

    Full text link
    Rumah Susun Kali Jagir di Surabaya ini merupakan fasilitas rumah susun yang terletak di sepanjang stren Kali Jagir. Rumah susun ini didesain dengan tujuan untuk menata kembali kawasan stren Kali Jagir dan menampung warga Kampung Bratang Tangkis. Rumah susun ini didesain dengan menggunakan pendekatan perilaku. Dengan membagi perilaku kedalam dua kategori yaitu perilaku komunitas dan perilaku keluarga diharapkan dapat memperoleh desain rumah susun yang mampu beradaptasi dengan penghuninya. Bangunan ini juga memperhatikan penghawaan dan pencahayaan alami, material local, dan system konstruksi yang murah dan sederhana. Pendalaman yang digunakan adalah pendalaman infill desain
    • …
    corecore