836 research outputs found
UNIVERSAL NASAL ASSIMILATIONS IN MONOMORPHEMIC AND POLYMORPHEMIC WORDS ACROSS LANGUAGES
There are universal aspects in language. Phonology, as the most universal languagecomponent, has many universal aspects including nasal assimilation. Nasal assimilation isthe systematic appearance of certain nasals instead of other nasals based on the context in
monomorphemic or polymorphemic words. The nasal /n/ occurs successively with alveolarconsonants, the nasal /m/ with labials, the nasal /ɳ/ with velars, and the nasal /ɲ/ withpalatals. Nasal assimilation mostly occurs regressively. Regressively, nasal assimilationtends to occur in monomorphemic and polymorphemic words. In progressive assimilation, ittends to occur in a specific phrase structure. This phenomenon can happen acrosslanguages
PENGEMBANGAN PAKET LATIHAN DAN PENILAIAN BERBANTUAN KOMPUTER STANDAR KOMPETENSI MENGUKUR DENGAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI(PLPBK-SKMAUMP)
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) merumuskan langkah-langkah pengembangan PLPBK-SKMAUMP yang sesuai, (2) mendapatkan hasil PLPBK-SKMAUMP yang layak digunakan dalam pembelajaran, (3) mengetahui efektivitas PLPBK-SKMAUMP dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau research and development (R&D) yang dilakukan melalui beberapa tahap. Tahap pertama adalah studi pendahuluan yang meliputi studi pustaka, survei lapangan, identifikasi permasalahan pembelajaran, identifikasi tujuan pembuatan media, analisis kebutuhan, dan perencanaan (perumusan) desain produk. Tahap kedua adalah produksi, yaitu membuat flowchart view, storyboard, mengumpulkan bahan, perakitan (assembly), dan tes secara modular, sehingga didapatkan produk awal. Produk tersebut kemudian masuk dalam tahap ketiga yaitu evaluasi yang meliputi alpha test, beta test, dan evaluasi sumatif dengan pendekatan pretest dan posttest. Setelah dilakukan analisis dan revisi, maka produk akhir tersebut masuk pada tahap keempat yaitu diseminasi. Hasil dari penelitian ini yaitu: (1) Langkah-langkah pengembangan PLPBK-SKMAUMP dilakukan melalui empat tahap, yaitu studi pendahuluan, produksi, evaluasi produk, dan diseminasi; (2) PLPBK-SKMAUMP yang dikembangkan layak digunakan dalam pembelajaran berdasarkan validasi ahli dan tanggapan siswa. Validasi oleh ahli materi memperoleh rerata skor 4,46 dengan kategori sangat baik/A; validasi oleh ahli evaluasi memperoleh rerata skor 4,41 dengan kategori sangat baik/A; dan validasi oleh ahli media memperoleh rerata skor 4,55 dengan kategori sangat baik/A. Rerata skor tanggapan siswa pada beta test adalah 4,06 dengan kategori baik/B. Sedangkan rerata skor tanggapan siswa pada evaluasi sumatif adalah 4,00 dengan kategori baik/B; (3) PLPBK-SKMAUMP efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terbukti dengan peningkatan rerata nilai kelas XMA (kelas eksperimen) dari rerata nilai pretest 59,84 naik menjadi 82,73 dalam posttest. Ketuntasan siswa kelas XMA pun meningkat dari 4 siswa (12,5%) menjadi 30 siswa (93,75%). Sedangkan kelas XMB (kelas kontrol) dari rerata nilai pretest 57,58 naik menjadi 73,28 dalam posttest. Ketuntasan siswa kelas XMB meningkat dari 5 siswa (15,625%) menjadi 21 siswa (65,625%). Hasil pengujian secara statistik menunjukkan bahwa rerata nilai pretest antara siswa kelas XMA dan XMB tidak berbeda secara signifikan, sedangkan rerata nilai posttest-nya berbeda secara signifikan
SOLIDARITAS (VOUS)DALAM BAHASA JAWA SEBAGAI WUJUD KEARIFAN LOKAL
Bahasa merupakan cerminan masyarakat. Bahasa dapat menunjukkan kepribadian
dan perilaku penuturnya yang dapat terbentuk secara komunal yang kemudian menjadi norma
masyarakat. Norma itu bisa dibentuk melalui konsep solidaritas (itu-kowe) dan kesopanan (vous-panjengan).Bahasa Jawa memiliki banyak wujud kearifan lokal yang salah satunya
terkait solidaritas dan kesopanan. Namun, perkembangan jaman bisa mempengaruhi
pergeseran norma tersebut. Pemakaian bentuk bahasa dengan pola hubungan resiprokal tu,
resiprokal vous, atau nonresiprokal T – V dapat digunakan untuk melihat pergeseran norma
itu. Saat ini di masyarakat Jawa telah terjadi pergeseran penggunaan bentuk bahasa yang
terkait dengan pola hubungan antarindividu (dyads). Hal ini menunjukkan adanya
pergeseran nilai kesopanan dalam berinteraksi di masyarakat. Fenomena ini dipengaruhi
oleh beberapa faktor di antaranya perkembangan jaman dan perubahan status dan kelas
sosial masyarakat. Untuk mengatasinya, perlu diupayakan agar hal tersebut tidak lebih
parah. Upaya tersebut dapat dilakukan secara terus-menerus dengan memakai bentuk-bentuk
bahasa yang terkait dengan solidaritas dan kesopanan dengan benar secara kontekstual
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MACROMEDIA FLASH PADA KOMPETENSI MENGELAS DENGAN OKSI ASITILEN DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui media pembelajaran Macromedia Flash yang tepat untuk mendukung pembelajaran Las Gas Oksi Asitilen, dan menghasilkan produk software pembelajaran Macromedia Flash untuk mata pelajaran Pekerjaan Las Dasar yang dikembangkan memiliki kualitas baik sebagai sumber belajar. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian pengembangan (Research and Development). Tempat penelitian adalah SMK Muhammadiyah Prambanan yang berlokasi Gatak, Bokoharjo, Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Prosedur yang digunakan dalam pengembangan produk media adalah menetapkan mata pelajaran yang akan dikembangkan medianya, melakukan analisis kebutuhan pada guru dan siswa, melakukan penelitian pendahuluan yang meliputi (identifikasi tujuan pembelajaran, mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran), pembuatan desain software, mengembangkan bentuk produk, validasi oleh ahli media dan ahli materi, analisis, revisi I/revisi produk awal, evaluasi kelompok kecil, analisis hasil evaluasi kelompok kecil, revisi II, uji coba lapangan, analisis hasl uji coba lapangan, revisi III/mengembangkan produk akhir, mengaplikasikan produk. Subjek Penelitian adalah siswa kelas X Teknik Pemesinan. Terdiri dari data responden ahli materi (1 dosen), ahli media (1 dosen), uji coba kelompok kecil (6 siswa), dan uji coba lapangan (23 siswa). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket (kuesioner). Data dianalisis secara deskriptif kuantitatif dan dikonversikan menjadi data kualitatif untuk mengetahui kriteria penilaian media dan kelayakan media yang sedang dikembangkan. Hasil validasi ahli materi ditinjau dari aspek pembelajaran dan aspek isi materi menyatakan “sangat baik” dengan nilai rata-rata sebesar 4,33, ahli media ditinjau dari aspek tampilan dan aspek pemrograman menyatakan “baik” dengan nilai rata-rata sebesar 3,78. Uji coba kelompok kecil mencakup aspek tampilan nilai rata-rata sebesar 4,06 dengan kriteria “baik”, aspek materi nilai rata-rata sebesar 4,07 dengan kriteria “baik”, dan aspek kemanfaatan nilai rata-rata sebesar 4,50 dengan kriteria “sangat baik”. Uji coba lapangan mencakup aspek tampilan nilai rata-rata sebesar 3,67 dengan kriteria “baik”, aspek materi nilai rata-rata sebesar 3,91 dengan kriteria “baik”, dan aspek kemanfaatan nilai rata-rata sebesar 4,63 dengan kriteria “sangat baik”
APPLICATION GATEWAY DAN STATEFUL INSPECTION METHOD PADA IMPLEMENTASI FIREWALL UNTUK OPTIMASI KEAMANAN JARINGAN KOMPUTER
Firewall atau keamanan sangat di perlukan untuk jaringan internet pada saat ini dengan semakin berkembangnya teknologi internet dan semakin berkembangnya berbagai macam ancaman dari dunia maya entah itu virus maupun yang lainya firewall merupakan alat atau software keamana jaringan seperti pada hadware jaringan pada umumnya dan firewall Application Gateway ini sangat sesui diterapkan pada model jaringan internet dengan sekala menengah maupun sekala besar, suatu kampus dengan jaringan yang sangat luas dan besar sangat memerlukan firewall untuk keamana jaringan localnya.Stateful pada firewall merupakan bagian penting untuk memfilter suatu paket ada yang di minta dan di kirim kepada penguna jaringan internet. Pada bagian ini sangat riskan terhadap serangan keamanan. Keamanan pada data di suatu instansi sangat di perlukan supaya mencegah kebocoran data kepada pihak pihak yang tidak bertanggung jawab serta penyalahgunaan data. Serangan terhadap keamanan sistem informasi (security attack) dewasa ini seringkali terjadi. Kejahatan computer (cyber crime)pada dunia maya seringkali dilakukan oleh sekelompok orang yang ingin menenembus suatu keamanan sebuah sistem. Aktivitas ini bertujuan untuk mencari, mendapatkan, mengubah, dan bahkan menghapus informasi yang ada pada sistem tersebut jika memang benar-benar dibutuhka
- …