10 research outputs found

    STRATEGI PENINGKATAN EFISIENSI PRODUKSI DAN DISTRIBUSI KOPI ARABIKA DI KABUPATEN GARUT

    Get PDF
    Areal pertanaman kopi arabika di Kabupaten Garut Jawa Barat sangat terbatas dan produksinya masih relatif rendah, sementara permintaan terus meningkat dari tahun ke tahun, hal ini dikarenakan kopi arabika Garut memiliki rasa yang nikmat serta aroma yang khas. Peningkatan permintaan mendorong para produsen dan distributor untuk terus meningkatkan efisiensi produksi dan distribusi sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar yang semakin besar. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis strategi peningkatan efisiensi produksi dan distribusi melalui peningkatan produktivitas, kualitas dan dayasaing serta mengurangi biaya produksi sehingga tercapai keberlanjutannya baik aspek ekonomi, sosial maupun aspek lingkungan serta efisiensi rantai pasok disepanjang jalur distribusinya. Untuk menganalisis dan menemukan strategi yang sesuai dalam mengidentifikasi dan mencari hubungan antar variabel yang berbeda serta melihat dampaknya terhadap variabel lainnya, maka dilakukan simulasi dinamik dengan Vensim yang dinyatakan dalam diagram kausatik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efiensiesi ditingkat produksi sangat dipengaruhi oleh sistem kelembagaan ditingkat produsen dan pengembangan sumberdaya manusia baik budidaya, panen, pasca panen, manajemen dan pemasaran. Hal tersebut menjadi titik kunci dalam peningkatan efisiensi produksi dan distribusi. Oleh karena itu, diperlukan model kelembagaan yang dapat berperan sebagai distributor dan dapat mengakses sistem pembiayaan serta permodalan sekaligus berperan sebagai off-taker. Koperasi, dapat menjadi model kelembagaan yang sesuai serta dapat dikembangkan menjadi Korporasi Petani sesuai dengan Permentan No. 18 Tahun 2018

    KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA MADRASAH, KEMAMPUAN KERJA GURU DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MTs NEGERI JAKARTA SELATAN

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi kepemimpinan kepala madrasah, kemampuan kerja guru dan iklim organisasi, terhadap prestasi belajar siswa di madrasah. Penelitian dilakukan pada Madrasah Tsanawiyah Negeri di Jakarta Selatan. Teori yang melandasi penelitian adalah: teori kepemimpinan kharismatik, teori belajar, teori kinerja madrasah, dan teori prestasi siswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional, dengan responden sebanyak 160 orang yang dipilih menggunakan teknik random sampling atau acak sederhana. Instrumen untuk menjaring data prestasi belajar siswa, kepemimpinan kepala madrasah, Kemampuan kerja guru dan iklim organisasi menggunakan kuesioner. Instrumen penelitian berbentuk kuesioner divalidasi dengan menggunakan analisis butir Korelasi Pearson dan reliabilitas total butir menggunakan koefisien alpha (Alpha Cronbach). Analisis data menggunakan korelasi sederhana, korelasi parsial, korelasi jamak, teknik regresi parsial dan regresi jamak. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan: (1) Terdapat kontribusi positif dan signifikan kepemimpinan kepala madrasah terhadap prestasi belajar siswa, dan peningkatan kepemimpinan kepala madrasah diikuti dengan peningkatan prestasi belajar siswa. (2) Terdapat kontribusi positif dan signifikan kemampuan kerja guru terhadap prestasi belajar siswa, peningkatan kemampuan kerja guru diikuti dengan peningkatan prestasi belajar siswa. (3) Terdapat kontribusi positif dan signifikan Iklim organisasi terhadap prestasi belajar siswa, peningkatan iklim organisasi diikuti dengan peningkatan prestasi belajar siswa. (4) terdapat kontribusi positif dan signifikan kepemimpinan kepala sekolah, kemampuan kerja guru dan iklim organisasi secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa, peningkatan kepemimpinan kepala madrasah, kemampuan kerja dan iklim organisasi diikuti dengan peningkatan prestasi belajar siswa. Kepemimpinan kepala madrasah, kemampuan kerja guru dan iklim organisasi mempunyai kontribusi positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa. Karena itu untuk meningkatkan prestasi belajar siswa di madrasah dapat dilakukan dengan meningkatkan ketiga variabel tersebut, yaitu kepemimpinan kepala madrasah, kemampuan kerja guru, dan iklim organisasi sehingga pencapaian prestasi belajar siswa akan tercapai dengan baik pul

    IMPLEMENTASI TEKNIK DATA MINING ASSOCIATION RULE PADA DATA TRANSAKSI PEMINJAMAN BUKU DI PERPUSTAKAAN STMIK AKAKOM YOGYAKARTA

    Get PDF
    Metode Association Rule yang merupakan salah satu Metode data mining yang akan mencari Association atau hubungan antar item dengan menghitung berapa kali item tersebut muncul dengan item yang berbeda dalam keseluruhan transaksi. Data transaksi peminjaman buku di perpustakaan STMIK Akakom Yogyakarta merupakan data yang digunakan untuk mengimplementasikan Metode Association Rule. Proses pencarian Association Rule dari item di dalam transaksi peminjaman menggunakan kumpulan perintah program yang dieksekusi berdasarkan waktu yang ditentukan. Program yang dibuat menggunakan bahasa pemrograman PHP dan software database menggunakan MySQL. Berdasarkan hasil pencarian Association antar item dari data transaksi peminjaman di perpustakaan STMIK Akakom Yogyakarta dapat dihasilkan Association Rule antar item dan item yang tidak memiliki Association antar item berdasarkan waktu yang ditentukan. Kata Kunci : Association, MySQL, PHP, transaksi peminjama

    Pengaruh kecepatan drum proses terhadap sifat fisik kulit kambing untuk sarung tangan golf

    Get PDF
    Fifteen pieces of wet blue were devided into three groups of equal number of pieces. All of the group were processed into glove leather with drum rotational speed of 15 RPM and 25 RPM resfectively. Analysis of varians showed that the speed effected the tensile strength, tensile stretch, elongation, and tear strength of the leather obtained. The leather processed at 25 RPM gave the highest tensile strength (138,56 kg/cm2) tensile stretch (29,30 mm), elongation (58,60%), and tear strength (30,53 kh/cm).   INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecepatan drum terhadap sifat fisik kulit sarung tangan. Lima belas lembar kulit wet blue dibagi menjadi tiga kelompok yang sama jumlahnya. Masing-masing kelompok diproses menjadi kulit sarung tangan dengan variasi kecepatan drum 15 RPM, 20 RPM, dan 25 RPM. Analisa variansi menunjukkan terdapat perbedaan nyata diantara perlakuan terhadap kekuatan tarik, pertambahan mulur, persen pertambahan mulur dan ketahanan sobek. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kulit yangdiputar dengan kecepatan 25 RPM memberikan nilai rata-rata tertinggi pada kekuatan tarik, pertambahan mulur, persen pertambahan mulur, dan ketahanan sobek masing-masing sebesar 138,56 kg/cm2, 29,30 mm, 58,60 % dan 30,53 kg/c

    Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Kotoran Ayam dan NPK Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Cabai Rawit Pada Tanah Aluvial

    No full text
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk kandang kotoran ayam dan NPK yang terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman cabai rawit  pada tanah aluvial. Penelitian ini berlangsung selama 84 hari dimulai pada tanggal 12 April 2019 – 04 Juli 2019. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungura Pontianak. Penelitian ini menggunakan metode faktorial dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari dua faktor yaitu pupuk kandang kotoran ayam (K) dan NPK (P)) terdiri dari 3 taraf perlakuan pupuk kandang kotoran ayam dan 3 taraf perlakuan NPK, dikombinasikan menjadi 9 perlakuan, 3 ulangan dan 4 tanaman sampel, sehingga terdapat 108 tanaman. Perlakuan terdiri dari k1 (75 g/polybag), k2 (150 g/polybag), k3 (225 g/polybag), p1 (1 g/polybag), p2 (1,5 g/polybag) dan p3 (2 g/polybag). Variabel pengamatan yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman (cm), volume akar (cm3), berat kering tanaman (g), jumlah buah (buah) dan berat buah (g). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terjadi interaksi antara pengaruh dosis pupuk kandang kotoran ayam dan NPK pada tanah aluvial. Pengaruh dosis pupuk kandang kotoran ayam dengan dosis 150 gram/polybag memberikan hasil yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil cabai rawit pada tanah aluvial. Pengaruh dosis pupuk NPK dengan dosis 1,5 gram/polybag memberikan hasil yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil cabai rawit pada tanah aluvial. Kata Kunci : aluvial, cabai rawit, pupuk kandang kotoran ayam, NPKSupplementary File MetadataTo index this supplementary material, provide the following metadata for the uploaded supplementary file.Title *Creator (or owner) of fileKeywordsTypeResearch Instrument Research Materials Research Results Transcripts Data Analysis Data Set Source Text Other Specify other Brief description                 Publisher Use only with formally published materials.Contributor or sponsoring agencyDate YYYY-MM-DD Date when data was collected or instrument created.Source Name of study or other point of origin.Language English=en; French=fr; Spanish=es. Additional codes. Supplementary FileFile Name36338-75676611343-1-SP.docxOriginal file namePengaruh Dosis Pupuk Kandang Kotoran Ayam dan NPK Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Cabai Rawit Pada Tanah Aluvial.docxFile Size58KBDate uploaded2019-10-03 12:54 PM  Present file to reviewers (without metadata), as it will not compromise blind review. Replace file  Use Save to upload file

    Performane and Competitiveness of Indonesian Nutmeg in Export Market

    No full text
    Export is one source of foreign exchange earnings for the country. This study analyzes the competitiveness of Indonesian nutmeg in the world market. Measurement of competitiveness was conducted by looking at the comparative and competitive advantages nutmeg products in each of the main markets for export and comparison with competitors. The analytical method uses Revealed Comparative Advance (RCA) and Export Product Dynamic (EPD) in the period 2014-2018. The competitiveness analysis results show that nutmeg and nutmeg powder products have competitiveness in all export destination markets. Competitor countries, namely India, do not have competitiveness in the Dutch and Japanese markets. The nutmeg commodity has a competitive advantage with the trend and the share of exports that are still growing (fast-growing). However, nutmeg powder is no longer competitive in the export destination market. Active efforts to find new markets through market diversification while maintaining existing markets can be an option to increase Indonesian nutmeg exports

    Desain Ulang Implementasi Jaringan Fiber To The Home (FTTH) Berbasis GPON Untuk Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

    Get PDF
    Industri Telekomunikasi GPON di Indonesia berkembang sangat pesat, ditandai oleh persaingan yang ketat antara penyedia layanan paket internet, yang membuat setiap pelaku bisnis di industri telekomunikasi GPON berusaha mempertahankan pelanggannya dan menjangkau pelanggan baru untuk memastikan kelangsungan hidup perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan, harga paket, kualitas produk terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan, yang kemudian mengetahui pengaruh kepuasan pelanggan terhadap loyalitas pelanggan terhadap paket internet tricara. Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan 100 (seratus) kuesioner di wilayah Kota Baru Parahyangan Bandung. Data yang diperoleh diproses melalui pemodelan Structural Equation Modeling (SEM) dengan aplikasi SmartPLS  dengan hasil bahwa yang berpengaruh  positif dan tidak singnifikan adalah variabel Kualitas pelayanan teradap  teradap kepuasan pelanggan, kualitas pelayanan teradap loyalitas pelanggan,  variabel kualitas produk teradap kepuasan pelanggan,   harga paket teradap loyalitas pelanggan sedangkan  variabel yang perpengaruh positif dan signifikan adalah harga paket teradap kepuasan pelanggan, kualitas pelanggan teradap loyalitas pelanggan, kualitas produk teradap loyalitas pelanggan. Sedangkan hasil smartpls dari outer weight dan besar pengaruh kualitas pelayanan, harga paket dan kualitas produk teradap loyalitas pelanggan sebesar 0,607 atau 60,7% dan besarnya pengaruh kualitas pelayanan, harga paket dan kualitas produk teradap kepuasan pelanggan sebesar 0,557 atau 55,7%. sehingga didapat nilai Q-Square sebesar 0,826 Hal ini menunjukkan besarnya keragaman dari data penelitian yang dapat dijelaskan oleh model penelitian adalah sebesar 82,6%, sedangkan sisanya 17,4% dijelaskan oleh factor lain yang berada diluar model penelitian ini. Dengan demikian, dari hasil tersebut maka model penelitian ini dapat dinyatakan telah memiliki goodness of Fit yang baik. Dan desain ulang implementasi FTTH untuk meningkatkan performance teradap kualitas pelayanan dan kualitas produk berbasis GPO

    Peningkatan Kualitas Proses Pekerjaan untuk Mengurangi Penyebab Cacat Produk pada Produksi Crankcase Sepeda Motor Automatic pada PT. XYZ

    Get PDF
    Sepeda Motor Automatic pada PT XYZ, dengan menggunakan metode seven tools dan six sigma.Seven tools dan six sigma sebagai salah satu alternatif dalam prinsip-prinsip pengendalian kualitas, dengan metode six sigma memungkinkan perusahaan melakukan peningkatan luar biasa dengan terobosan yang aktual. Berdasarkan diagram pareto, ditemukan penyebab kecatatan ada 5, yaitu gompal, misrun, reta, blister dan flowline. Cacat yang paling besar yaitu gompal  dengan persentase dari total kecacatan adalah 78%. Penyebab lainnya yaitu misrun, blister, retak dan flowline dengan persentase masing-masing 4%, 3%, 2%,5% dan 2%. Penyebab Utama adalah faktor manusia, perbaikan yang dilakukan adalah, supervisor mengawasi secara berkala pekerjaan operator untuk pemotongan sprue dan gate, juga dilakukan penyegaran pelatihan kembali. Setelah dilakukan perbaikan, tingkat cacat pada produk crankcase sebelum dan sesudah perbaikan pada dasarnya berbeda. Jumlah kerugian pada bulan Januari 2020 COPQ   = Rp 94.860.000,- dan Februari  2020 COPQ   = Rp 99.165.000,- setelah diadakan perbaikan dengan menggunakan seven tools  kerugian dapat diturunkan. Jumlah kerugian pada bulan Maret 2020 COPQ   = Rp 37.275.000,-.       Upaya Perbaikan dari penyebab utama faktor manusia adalah dengan menempatkan supervisor mengawasi secara berkala pekerjaan operator untuk pemotongan sprue dan gate, juga dilakukan penyegaran pelatihan kembali. Pada saat terjadi overtime atau lembur, harus dipastikan untuk para pekerja mendapatkan pengawasan yang cukup ketat, mengingat akan terjadi kelelahan dan ini akan mengakibatkan ketidak telitian dalam bekerja. Dan memastikan peralatan yang digunakan masih berfungsi dengan baik, misalnya palu dan pemotong sprue dari hasil cetakan

    Competitiveness of Indonesia's edible-nest swiftlet exports

    No full text
    Competitiveness is one of the essential factors in increasing exports of agricultural commodities to export markets. Indonesia is a significant producer and exporter of swiftlet nest products globally. This research aims to study Indonesian edible-nest swiftlet competitiveness and development potential in the primary export destination market in the RCEP (the Regional Comprehensive Economic Partnership Agreement) area. The study uses secondary export-import data between countries sourced from UN Comtrade from 2009 to 2019. Analyze competitiveness and potential for product development using the RCA, RSCA, EPD, and IIT methods. The study results show that, comparatively, Indonesian swiftlet nests are competitive in China, Malaysia, Vietnam, and Singapore markets and are not competitive in Australia, Japan, South Korea, New Zealand, Cambodia, Laos, and Thailand. The export markets of China and Vietnam are promising because they have reached the ideal position of a rising star. Meanwhile, the Thai market has the potential to be developed because the export market is still growing. The Singapore market also needs to be considered to create high-value processed products because it has relatively strong integration with the Indonesian swallow nest production structure

    Monitoring Of High-Dose Methotrexate (Mtx)-Related Toxicity and Mtx Levels in Children with Acute Lymphoblastic Leukemia: A Pilot-Study in Indonesia

    No full text
    The administration of high-dose methotrexate (HD-MTX) requires an accurate monitoring of blood MTX levels to determine the regimen of leucovorin rescue and urine alkalinization to prevent toxicity. However, it is technically and logistically challenging to screen patients routinely in limited-resource settings. This study aimed to evaluate blood MTX levels at 24- and 48-hours from start of infusion in relation to clinical toxicity in childhood ALL. Methods: A prospective cohort study was conducted on 32 consecutive children with acute lymphoblastic leukemia (ALL) who had received at least one cycle of 1 g/m2 HD-MTX intravenous infusion as a part of consolidation treatment based on the 2013 Indonesian ALL Protocol. In total, 68 cycles were evaluated. Serum MTX concentrations were measured using enzyme immunoassay. MTX toxicity was categorized using common toxicity criteria (CTCAE) 3.0 version. The association between MTX level and clinical toxicity was assessed by non-parametric analysis. Results: The 24-hours MTX level was median 29.8 ng/mL (0.065 µmol/L) (IQR 8.1–390.6) with a modest decrease in 48-hours MTX serum level in all cycles (median 28.3 ng/mL and 0.062 µmol/L; IQR 0.35–28.7; p<0.05). The two most common toxicities were hepatotoxicity (32.2%) and neutropenia (30.9%). Nephrotoxicity and febrile neutropenia occurred in 8.8% and 5.8% of patients, respectively, with low percentage of mucositis (4.3%) and thrombocytopenia (5.6%) recorded. No statistically significant association was found between MTX levels and clinical toxicity, except for liver toxicity. Conclusion: Serum MTX levels at 24-hours and 48-hours are low, followed by only 4.4% grade III/IV hepatotoxicity and 26,4% grade III/IV neutropenia. There is no significant association between the clinical toxicity and MTX levels at the two points of measurement. An attempt to increase the MTX dose and/or to introduce a loading dose should be considered in subsequent ALL protocol as supported by further pharmacokinetic MTX studies in the Indonesian population
    corecore