12 research outputs found

    Keanekaragaman Kepiting Biola (Uca spp.) di Desa Tungkal I Tanjung Jabung Barat

    Get PDF
    Telah dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi keanekaragaman jenis kepiting biola(Uca spp.) di Desa Tungkal I Tanjung Jabung Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Maretsampai Juni 2012, di Desa Tungkal I pada tiga stasiun. Sampel diambil dengan cara transecsampling. Data lingkungan yang diambil meliputi suhu, pH, jenis substrat, dan salinitas. Datadianalisis secara deskriptif analitik. Identifikasi dilakukan di Laboratorium CrustaceaWidyasatwaloka LIPI Cibinong Bogor. Dari 3 stasiun di Desa Tungkal I, diperoleh 172 individudari 3 jenis kepiting biola yang termasuk Sub Genus Tubuca yaitu jenis Uca forcipata (Adams &White, 1848), U. rosea (Tweedie, 1937), dan U. dussumieri (H. Milne Edwards, 1852). Indekskeanekaragaman jenis kepiting biola pada ketiga stasiun di Desa Tungkal I Tanjung JabungBarat tergolong rendah karena berkisar antara 0-1,5. Kondisi habitat Kepiting Biola pada ketigastasiun yaitu tersusun atas tanah agak asam (pH 6,38-6,41), suhu antara 23-29oC, salinitas air16,33-20,0 ppt, tekstur tanah pada stasiun 1 adalah liat, stasiun 2 adalah lempung berpasir, danstasiun 3 adalah liat berdebu

    Studi Pendahuluan: Kepiting Air Tawar (Parathelphusa maindroni) di Kawasan Geopark Merangin Provinsi Jambi

    Get PDF
    Geopark Merangin is one of the World’s Natural Heritages (Geological Heritage Site) in Jambi Province which under the auspices of UNESCO. The area has the potential to be developed into an eco-geotourism area. To support this development, monitoring is needed for geological diversity, biodiversity, and cultural diversity. One potential study that can be explored is the existence of freshwater crabs. To date, the existence of freshwater crab species in the waters of Geopark Merangin has not been reported. This study aims to collect freshwater crabs that can be found in the Geopark Merangin area as a preliminary study of freshwater crab diversity in that area. The result indicates that one of the freshwater crab can be found is Parathelphusa maidroni. The presence of P. maidroni in Geopark Merangin area can serve as bioindicator of good water quality and open up potential for the discovery of other species. Futhermore, the discovery of P. maidroni in the aquatic region of Geopark Merangin can be considered as an initial step towards the identification of various freshwater crab species in that area.  AbstrakKawasan perairan Geopark Merangin Provinsi Jambi merupakan salah satu warisan alam dunia (Geological Heritage Site) dibawah naungan UNESCO. Kawasan tersebut berpotensi untuk dikembangakan menjadi kawasan Eco-geowisata. Untuk mendukung pengembangan tersebut, perlu dilakukan monitoring baik dari keanekaragaman geologi, keanekaragaman hayati maupun keanekaragaman budaya. Salah satu kajian yang dapat digali potensinya yaitu keberadaan kepiting air tawar. Sampai saat ini belum dilaporkan keberadaan jenis-jenis kepiting air tawar yang ada di perairan Geopark Merangin. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji jenis kepiting air tawar yang dapat ditemukan di kawasan Geopark Merangin sebagai studi pendahuluan terkait keragaman kepiting air tawar yang ada di kawasan tersebut. Hasil penelitian menunjukkan salah satu jenis kepiting air tawar yang dapat ditemukan yaitu Parathelphusa maidroni. Keberadaan P. maidroni di kawasan perairan Geopark Merangin dapat menjadi bioindikator perairan yang masih baik, dan membuka potensi ditemukan jenis kepiting air tawar lainnya. Selain itu dengan ditemukannya P. maidroni di kawasan perairan Geopark Merangin dapat dijadikan sebagai langkah awal untuk dilakukannya pendataan dan eksplorasi jenis-jenis kepiting air tawar di kawasan tersebut.

    ANALISIS PRODUK ECO ENZYME DARI KULIT BUAH NANAS (Ananas comosus L.) DAN JERUK BERASTAGI (Citrus X sinensis L.)

    Get PDF
    Buah yang banyak dibudidayakan dan dikonsumsi masyarakat di Indonesia di antaranya adalah nanas (Ananas comosus L.) dan Jeruk Berastagi (Citrus X sinensis L.). Pemanfaatan kedua buah tersebut menghasilkan limbah berupa kulit buah. Limbah kulit buah nanas dan jeruk dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan eco enzyme dengan tambahan air dan molase. Beberapa fungsi dari eco enzyme yaitu sebagai cairan pembersih lantai, pembersih sayur dan buah, penangkal serangga serta penyubur tanaman. Selain itu juga berfungsi sebagai desinfektan karena megandung alkohol dan asam asetat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis produk eco enzyme dengan menggunakan parameter pH, TDS, kadar alkohol, warna, aroma, dan volume akhir. Bahan baku eco enzyme yang digunakan dibagi menjadi tiga kelompok yaitu 1) kulit nanas; 2) kulit jeruk; 3) campuran kulit nanas dan kulit jeruk. Metode yang digunakan yaitu mencampurkan air, kulit buah, dan molase dengan perbandingan 10:3:1 serta difermentasi selama 30, 60, dan 90 hari. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan nilai pH berkisar antara 3,4 sampai 3,7. Nilai TDS mengalami peningkatan pada seluruh bahan baku kecuali pada kelompok bahan baku kulit nanas. Kadar alkohol pada hasil produk eco enzyme tidak mengalami perubahan setelah dilakukan fermentasi. Eco enzyme yang dihasilkan berwarna coklat keruh pada fermentasi hari ke-90. Aroma yang dihasilkan yaitu beraroma khas fermentasi sesuai dengan konsetrasi bahan baku yang digunakan. Volume akhir dari hasil eco enzyme yang paling banyak adalah fermentasi hari ke-90

    Uji Kualitatif Vitamin C pada Berbagai Makanan dan Pengaruhnya terhadap Pemanasan

    Full text link
    Telah dilakukan penelitian tentang uji kualitatif kandungan vitamin C pada berbagai makanan, Dalam penelitian sederhana ini digunakan sampel antara lain jeruk nipis, tomat, wortel, bengkoang mentimun. Sebagai control digunakan tablet vitamin C 500gr diambil sebanyak 20 butir dilarutkan dalam 10 ml air.Sebagai indicator digunakan larutan betadine yang mengandung betadine mengandung povidone iodine 10% yang setara dengan iodine 1%. Iodine ini lah yang sebenarnya menjadi indikator, karena reaksi antara asam askorbat dalam vitamin C dan iodin akan menghilangkan warna dari iodine. Pengamatan yang dilakukan pada penelitian ini adalah Perubahan warna dan jumlah tetesan larutan sampel.Semakin sedikit jumlah tetesan larutan sampel menunjukkan semakin tinggi kandungan vitamin C dalam sampel tersebut. Dari percobaan ini didapatkan kesimpulan bahwa kandungan vitamin C tertinggi berturut-turut adalah pada jeruk nipis, tomat, wortel dan mentimun. Bengkoang menunjukkan uji negative kandungan vit C, karena bengkoang mengandung amilum. Pemanasan akan mengurangi kadar vitamin C dalam makanan karena vitamin C rentan terhadap udara, cahaya, panas, serta mudah rusak selama penyimpanan

    STRUKTUR DAN KOMPOSISI TUMBUHAN INVASIF DI HUTAN LINDUNG GAMBUT SUNGAI BULUH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

    Get PDF
    The Study of structure and compotition of invasive species in protected peat forest area of ​​the Sungai Buluh, Tanjung Jabung Timur was conducted from April to September 2020. This research was conducted in open space area. Data were collected with systematic sampling method in 2 x 2 m plot in tree long transects 500 m. Every transect has 5 plots with the same distance of 100 m, so that the total plots are 25 plots. The data obtained were analyzed to determine the importance value indeks of plant species, diversity indeks and Eveness index of plants in the location. Based on the identification results, were found 31 invasive spesies in Protected Peat Forest Sungai Buluh. Cynodon dactylon was found high Important Value Index 28.60%. Diversity index was found  2,65 and the value of the evenness index 0,77 in research location

    IMPLEMENTATION OF INTERNET OF THINGS (IoT) BASED ON GOOGLE SHEETS FOR WATER QUALITY MONITORING SYSTEM

    Get PDF
    Temperature, pH, and TDS are important indicators of water quality that affect various aspects. This research aims to develop a water quality monitoring system by implementing Internet of Things (IoT) technology based on Google Sheets. Based on the tests for each sensor - temperature, pH, and TDS - the results show that the system has an excellent level of measurement precision, with an average precision value of above 95%. The findings also indicate that Google Sheets can be utilized in IoT technology and can operate on more than one distinct computer device at the same time. The use of Google Sheets in IoT technology is highly effective, flexible, and user-friendly. The measured data can be automatically stored and can be visualized effectively."

    PELATIHAN TEKHNIK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR (POC) BERBAHAN DASAR KULIT NENAS DI TANGKIT BARU PROPINSI JAMBI

    Get PDF
    Pemanfaatan Limbah kulit Nenas untuk pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) sebagai Pupuk Alternatif Murah di Desa Tangkit Baru Propinsi Jambi dilakukan dengan tujuan memanfaatan limbah organik hasil produksi nenas serta membantu kelompok UMKM di Desa Tangkit Baru untuk memperoleh pupuk yang murah dan berkualitas. Pelaksanaan dilakukan dalam tiga sesi yaitu sesi pemaparan, tanya jawab dan diskusi serta praktek secara langsung dilapangan. Melalui kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (PPM) oleh Tim Pengabdian Program Studi Biologi FST-UNJA maka target yang ingin dicapai adalah mitra mampu memanfaatkan limbah nenas secara maksimal untuk dijadikan barang yang lebih bermanfaat atau dijadikan sebagai bentuk usaha. Berdasarkan hasil survey kuesioner yang dubagikan, 94,44% masyarakat bersedia ikut Kembali dalam pelatihan serupa, 89,47% masyarakat menilai pelayanan selama pelatihan berlangsung sangat baik, 58,82% masyarakat mengaku bahwa pelatihan ini sangat sesuai dengan harapan selebihnya mengaku sesui dengan harapan. Dalam pengentasan limbah, 55,56% masyarakat berpendapat bahwa kegiatan ini dapat mengurangi limbah

    Keanekaragaman Kepiting Biola (Uca spp.) di Desa Tungkal I Tanjung Jabung Barat

    Get PDF
    Telah dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi keanekaragaman jenis kepiting biola(Uca spp.) di Desa Tungkal I Tanjung Jabung Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Maretsampai Juni 2012, di Desa Tungkal I pada tiga stasiun. Sampel diambil dengan cara transecsampling. Data lingkungan yang diambil meliputi suhu, pH, jenis substrat, dan salinitas. Datadianalisis secara deskriptif analitik. Identifikasi dilakukan di Laboratorium CrustaceaWidyasatwaloka LIPI Cibinong Bogor. Dari 3 stasiun di Desa Tungkal I, diperoleh 172 individudari 3 jenis kepiting biola yang termasuk Sub Genus Tubuca yaitu jenis Uca forcipata (Adams &White, 1848), U. rosea (Tweedie, 1937), dan U. dussumieri (H. Milne Edwards, 1852). Indekskeanekaragaman jenis kepiting biola pada ketiga stasiun di Desa Tungkal I Tanjung JabungBarat tergolong rendah karena berkisar antara 0-1,5. Kondisi habitat Kepiting Biola pada ketigastasiun yaitu tersusun atas tanah agak asam (pH 6,38-6,41), suhu antara 23-29oC, salinitas air16,33-20,0 ppt, tekstur tanah pada stasiun 1 adalah liat, stasiun 2 adalah lempung berpasir, danstasiun 3 adalah liat berdebu

    KEANEKARAGAMAN AMFIBI (ORDO ANURA) DI HUTAN LINDUNG GAMBUT LONDERANG TANJUNG JABUNG TIMUR

    Get PDF
    Hutan gambut merupakan hutan tropis dan menjadi sumber daya alam yang unik yang dapat mendukung keanekaragaman flora dan fauna termasuk amfibi. Hutan gambut sering mengalami kebakaran pada saat musim kemarau. Kebakaran dapat mengancam kelangsungan hidup sejumlah flora dan fauna tak terkecuali amfibi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan komposisi amfibi serta untuk mengetahui indeks keanekaragaman dan kemerataan amfibi di Hutan Lindung Gambut (HLG) Tanjung Jabung Timur. Penelitian ini menggunakan metode Visual Encounter Survey (VES) yang dikombinasikan dengan transek. Transek merupakan transek akuatik yang dibuat sepanjang 500m. Data yang telah diperoleh dianalisis dengan menggunakan Indeks Shannon Wiener dan dengan menghitung kemerataan jenis. Hasil penelitian yaitu jenis amfibi yang didapat ada 4 jenis (Fejervarya limnocharis, Fejervarya cancrivora, Hylarana erythraea dan Pulchrana baramica). Nilai keanekaragaman tergolong sedang dengan nilai H’= 1, 03. Hal ini menunjukkan secara ekologis kondisi habitat di HLG Londerang mampu untuk mendukung keberadaan jenis amfibi. Nilai kemerataan jenis amfibi menunjukkan nilai E= 0,74 yang berarti pensebaran amfibi tergolong cukup merata

    PENDAMPINGAN MASYARAKAT DESA IBRU DALAM MENINGKATKAN KAPASITAS USAHA BUMDES MELALUI STRATEGI PEMBANGUNAN DOME PENGERING DAN PENGENALAN PEMASARAN DIGITAL (DIGITAL MARKETING)

    Get PDF
    PENDAMPINGAN MASYARAKAT DESA IBRU DALAM MENINGKATKAN KAPASITAS USAHA BUMDES MELALUI STRATEGI PEMBANGUNAN DOME PENGERING DAN PENGENALAN PEMASARAN DIGITAL (DIGITAL MARKETING
    corecore