154 research outputs found
Digitalisasi Bahasa Dan Sastra Jawa: Suatu Teknik Penempatan Data Dan Penggarapannya Menuju Budaya Nasional Dan Internasional
Tulisan atau makalah ini menawarkan suatu pemikiran dengan cara memanfaatkan kecanggihan
hasil teknologi dan kemajuan komunikasi, sebagai sarana sekaligus sebagai teknik untuk penempatan data
Bahasa dan Sastra Jawa dan penggarapannya. Adanya sistem komunikasi internasional, seperti internet,
sangat membantu dan memudahkan cara menyampaikan dan menerima informasi. Pentingnya, selain
sistem komunikasi, teknologi baru ini membawa metode dan fasilitas yang lebih canggih dan fleksibel
untuk mengatur dan menyimpan data. Teknologi seperti ini kami gunakan untuk penempatan dan
penggarapan Bahasa dan Sastra Jawa dan hasilnya diharapkan akan bermanfaat bagi ilmu pengetahuan.
Agar peningkatan pemahaman dan penelitian Bahasa dan Sastra Jawa dengan kemajuan bidang
teknologi informasi dapat berjalan secara bersamaan, maka diperlukan suatu metode struktural, supaya data
dan informasi yang berkaitan dengan Bahasa dan Sastra Jawa dapat disimpan di dalam komputer
(digitalisasi). Dalam hal ini perlu juga mengembangkan perangkat lunak (software) agar dapat mengatur,
menampilkan dan menyebarkan data dan informasi tersebut.
Pengalaman penelitian menunjukkan bahwa data dan informasi Bahasa dan Sastra Jawa dapat
diterapkan secara struktural, termasuk jenis tembang, gancaran, leksikon, dan lain-lainnya, sehingga dapat
dikelompokkan dan dipilah-pilah sesuai dengan struktur komputer. Hal ini dikarenakan, fasilitas-fasilitas
yang disediakan melalui komputer meliputi: pencarian teks, linking antara subjek, perbandingan antara
bahasa dan teks masing-masing, dan fasilitas lengkap untuk membaca teks secara keseluruhan atau
sebagian yang dipilih, secara cepat, tepat, dan mudah.
Hasil-hasil daripada proyek digitalisasi Bahasa dan Sastra Jawa menunjukkan beberapa
kemungkinan, karena perangkat lunak yang digunakan untuk mengatur dan menampilkan data serta
informasi itu ternyata dapat juga ditempatkan pada sesuatu situs internet. Tempat internet itu dapat
digunakan sebagai media penyediaan data dan hasil penelitian lainnya, sehingga dapat menjadi suatu
tempat terpadu (a central point of contact) untuk Sastra dan Budaya Jawa, yang dapat diakses dari seluruh
dunia.
Dengan teknik penempatan dan penggarapan informasi Bahasa dan Sastra Jawa seperti ini,
diharapkan merupakan langkah awal dari terbentuknya suatu sistem konsentrisitas budaya Jawa. Sistem
digitalisasi ini diharapkan juga menjadi suatu contoh bagi Bahasa dan Sastra Daerah yang lain di Indonesia,
untuk dapat diterapkan, digabung di tempat yang sama, dan berkembang bersama-sama untuk ketahanan
budaya bangsa Indonesia
Pengelolaan Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus Di Sekolah Dasar Penyelenggara Pendidikan Inklusif Sekolah Dasar Negeri Iii Giriwono Wonogiri
This study aimed to describe: 1) the learning plan for children with special needs in inclusive primary school education providers, 2) the implementation of learning for children with special needs in inclusive primary school education providers, 3) evaluation of learning for children with special needs in inclusive primary school education providers.
This research is qualitative descriptive type. Implementation of research on SDN III Giriwono Wonogiri. The technique of collecting data using interviews, observation, and documentation. Respondents of this research are principals, classroom teachers, special counselor teacher, visit teacher and teacher assistant, and head, of the committee.
The results showed that: 1) Planning learning inclusive education at Public Elementary using applicable curriculum at public elementary schools, planning duplication, planning flexibility and planning a modified full or in part and special programs in accordance with the constraints and the ability of children with special needs. 2) Implementation of Inclusive education learning at Public Elementary with a classical system, special classes, class skill and the arts. Implementation of classical learning by classroom teachers using methods, strategies, and how to increase and decrease material that has been set out in the RPP and adapted to learning characteristics of children with special needs. Implementation of learning special classes for children with special needs in primary by Special Counselor Teacher (GPK) with a special program, and individual service in a special room, but not yet implemented every day learning for special counselor teachers was presented from the Special School (SLB ). Implementation of classroom learning skill and art by visit teacher who is also at present from another school. 3) Evaluation of Children with Special Needs Learning in Elementary includes assessing the attitudes, knowledge, and skills. Ratings attitude for children with special needs to follow the general assessment all students. Knowledge assessment carried out at normal child despite adjustments manner, matter or content adjustment means, and the time adjustment. In the assessment of knowledge is not in accordance with their competence level indicators of children with special needs in accordance inclusive education program, which is the same assessment of different abilities, should be different too. While the skills assessment carried out together with normal children with the same standard. Need to be socialized to the community that the school education together with the planning of the same, different implementation, and assessment is certainly different, but what happens when the assessment by default the same, it is necessary to increase knowledge of classroom teachers through education and training in planning, implementation, and assessment of learning exactly match the competency of children with special needs
ANALISIS PENGARUH BENCANA ABRASI TERHADAP AREA PESISIR PANTAI IYOK KECAMATAN NUANGAN KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR
Abrasi adalah suatu proses pengikisan atau penyusutan daratan (garis pantai) akibat aktivitas arus, gelombang dan pasang surut, pantai Iyok sudah mulai terjadi abrasi, terjadinya abrasi dipengaruhi oleh beberapa faktor yang membuat permukiman di wilayah pesisir mulai terganggu dan masyarakatpun ada dalam keadaan terancam salah satunya dengan adanya penggalian pasir secara illegal yang terus terjadi sampai sekarang sehingga sampai sekarang masih ada ancaman terjadinya abrasi di pantai Iyok dari kasus ini perlu dilihat apa saja yang menjadi pengaruh dari bencana abrasi ini, apabila tidak ada upaya konkrit maka kerugian yang ditimbulkan dari bencana abrasi ini akan semakin meningkat. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi kondisi terjadinya abrasi pantai Iyok di Kecamatan Nuangan Bolaang Mongondow Timur dan untuk menganalisis pengaruh bencana abrasi terhadap area pesisir pantai Iyok Kecamatan Nuangan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kuantitatif dengan analisis spasial menggunakan metode time series. Hasil dari penelitian ini menunjukan pengaruh yang cukup besar akibat bencana abrasi yang dipengaruhi oleh penggalian illegal masyarakat yang terus terjadi, kondisi iklim tetapi juga kurangnya hutan mangrove di daerah tersebut yang berpengaruh terhadap garis pantai, permukiman, kondisi jalan dan pekerjaan masyarakat
Kata Kunci: Pengaruh Abrasi, Abrasi Pantai, Garis Pantai
 
PENGARUH DENSITAS URANIUM TERHADAP UMUR BAHAN BAKAR NUKLIR DI DALAM REAKTOR RSG-GAS DITINJAU DARI ASPEK NEUTRONIK
Reaktor Serba Guna G.A. Siwabessy (RSG-GAS) Serpong merupakan reaktor nuklir tipe Material Testing Reactor (MTR). Reaktor ini awalnya dioperasikan menggunakan bahan bakar dispersi U3O8/Al pengkayaan uranium 19,75 % 235U dengan densitas uranium 2,96 gU/cm3. Bahan bakar U3Si2/Al densitas 2,96 gU/cm3 telah berhasil diproduksi dan digunakan sebagai bahan bakar RSG-GAS menggantikan bahan bakar U3O8/Al, sedangkan penelitian bahan bakar berbasis UMo/Al dengan densitas 7 gU/cm3 juga telah diperoleh dalam bentuk pelat mini. Penelitian tentang bahan bakar densitas tinggi masih berfokus pada proses pabrikasi, sedangkan perhitungan tentang umur atau masa pakai (lifetime) dan korelasinya dengan burn up bahan bakar belum banyak dilakukan. Berkaitan dengan hal tersebut, pada penelitian ini dilakukan perhitungan umur bahan bakar dan korelasinya terhadap burn up menggunakan pasangan program ORIGEN dan MCNP. Program ORIGEN digunakan untuk mensimulasikan proses waktu iradiasi, sehingga diperoleh data produk fisi dan uranium sisa (235U tidak mengalami reaksi fisi). Sementara itu, program MCNP digunakan untuk menghitung kritikalitas di dalam teras reaktor. Waktu iradiasi digunakan untuk perhitungan umur bahan bakar, sedangkan kritikalitas digunakan untuk mengetahui burn up maksimal untuk bahan bakar U3Si2/Al dan UMo/Al. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa peningkatan densitas uranium berdampak kepada bertambahnya lama iradiasi di dalam reaktor dan burn up bahan bakar. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai burn up 56 % masing masing bahan bakar U3O8/Al; U3Si2/Al, dan U-7Mo/Al selama 188 hari, 292 hari, dan 420 hari. Peningkatan densitas uranium menyebabkan bahan bakar U3O8/Al mampu mencapai burn up 56 %, sedangkan U3Si2/Al dan U-7Mo/Al dapat mencapai nilai burn up sebesar 68,97 % dan 76,76 %. Meningkatnya umur (lifetime) dan burn up bahan bakar berdampak kepada meningkatkan efisiensi bahan bakar di dalam reaktor.
Kata kunci: densitas uranium, umur bahan bakar, burn up, reaktor riset, neutronik
GEOMETRI FRAKTAL DALAM RANCANGAN ARSITEKTUR
Karya tulis ini menelusuri tentang konsep-konsep dasar dari geometri fraktal yang merupakan suatu cabang dari ilmu matematika yang mempelajari bentuk dan perilaku dari fraktal,dan kemudian diaplikasikan dalam lingkup wilayah arsitektur. Fraktal adalah bentuk apa saja yang jikalau bagian-bagian dari bentuk itu diperbesar akan terlihat rincian yang sebanyak-banyaknya seperti bagian fraktal keseluruhannya. Adanya geometri fraktal menunjukkan bahwa matematika tidak hanya menjadi subjek yang selalu membahas tentang hitung menghitung, tetapi juga dapat dikaitkan dengan seni untuk  menghasilkan karya-karya arsitektur yang indah dan memiliki nilai intelektual yang tinggi. Kata kunci : Geometri Fraktal, Adaptasi, Perancanga
PENGARUH SERBUK U-Mo HASIL PROSES MEKANIK DAN HYDRIDE â DEHYDRIDE â GRINDING MILL TERHADAP KUALITAS PELAT ELEMEN BAKAR U-Mo/Al
PENGARUH SERBUK U-Mo HASIL PROSES MEKANIK DAN HYDRIDE â DEHYDRIDE â GRINDING MILL TERHADAP KUALITAS PELAT ELEMEN BAKAR U-Mo/Al. Penelitian bahan bakar U-7Mo/Al tipe pelat dilakukan dalam rangka pengembangan bahan bakar U3Si2/Al untuk mendapatkan bahan bakar baru yang memiliki densitas uranium lebih tinggi, stabil selama digunakan sebagai bahan bakar di dalam reaktor dan mudah dilakukan proses olah ulangnya. Lingkup penelitian meliputi pembuatan: paduan U-7Mo dengan teknik peleburan, pembuatan serbuk U-7Mo dengan dikikir dan hydride - dehydride - grinding mill, IEB U-7Mo/Al dengan teknik kompaksi pada tekanan 20 bar, dan PEB U-7Mo/Al dengan teknik pengerolan panas pada temperatur 425oC. Paduan U-7Mo hasil proses peleburan cukup homogen, berat jenis 16,34 g/cm3 dan bersifat ulet, kemudian dibuat menjadi serbuk dengan cara dikikir dan hydride - dehydride - grinding mill. Serbuk U-7Mo hasil proses kikir berbentuk pipih, kontaminan Fe cukup tinggi, sedangkan serbuk hasil proses hydride - dehydride - grinding mill, cenderung equiaxial dengan kontaminan yang rendah. Kedua jenis serbuk U-7Mo tersebut digunakan sebagai bahan baku pembuatan IEB U-7Mo/Al dan PEB U-7Mo/Al dengan densitas uranium 7 gU/cm3 dan diperoleh produk dengan kualitas yang hampir sama. Hasil uji IEB U-7Mo/Al berukuran 25 x 15 x 3,15±0,05 mm, tidak terdapat cacat/retak, distribusi U-7Mo di dalam matriks cukup homogen dan tidak terdapat pengelompokan/aglomerasi U-7Mo yang berdimensi >1 mm. PEB U-7Mo/Al hasil pengerolan dengan tebal akhir 1,45 mm, memiliki ketebalan meat rerata 0,60 mm dan tebal kelongsong 0,4 mm dan terdapat 1 titik pengukuran kelongsong dengan ketebalan 0,15 mm. Dengan membandingkan penggunaan kedua jenis serbuk U-7Mo tersebut, IEB U-7Mo/Al dan PEB U-7Mo/Al yang dihasilkan memiliki kualitas hampir sama. Namun demikian penggunaan serbuk U- 7Mo hasil proses hydride - dehydride - grinding mill lebih baik karena proses pengerjaannya lebih cepat dan impuritas dalam serbuk dapat diperkecil.  INFLUENCE OF U-Mo POWDER BY MECHANICAL AND HYDRIDE - DEHYDRIDE - GRINDING MILL PROCESS RESULT OF U-Mo / Al FUEL PLATE QUALITY. Research of U-7Mo/Al fuel type plate is done in order to develop U3Si2/Al fuel to get a new fuel that has a higher uranium density, stable for use as fuel in the reactor and is easily done if the reprocessed. The scope of the research includes manufacture: U-7Mo alloy with smelting techniques, pulverizing U-7Mo to be filed and hydrideâdehydrideâgrinding mill, U-7Mo/Al fuel core with the technique of compacting at a pressure of 20 bar, and U-7Mo/Al fuel plate with technique of hot rolling at a temperature of 425oC. The U-7Mo alloy results smelting process quite homogeneous, the density of 16.34 g/cm3 and is tenacious, then made powder by means of filed and hydrideâdehydrideâgrinding mill. The U-7Mo powder shaped flat results miserly process, contaminants Fe is high enough, whereas powder process results hydride- dehydride-grinding mill, tend equiaxial with low contaminants. The second type of U-7Mo powder is used as a raw material for making U-7Mo/Al fuel core and U-7Mo/Al fuel plate with 7 gU/cm3 uranium density and obtained product with almost the same quality. The U-7Mo/Al fuel core test results measuring 25 x 15 x 3.15 ± 0.05 mm, there is no defect/crack, U-7Mo distribution in the matrix is quite homogeneous and there is no grouping/agglomeration U-7Mo dimension >1 mm. The U-7Mo/Al fuel plate outcome rolling with a final thickness of 1.45 mm, has a thickness of 0.60 mm and a mean meat cladding thickness of 0.4 mm, and there is one point of measurement of cladding with a thickness of 0.15 mm. By comparing the use of both types of U-7Mo powders the U-7Mo/Al fuel core and U-7Mo/Al fuel plate produced has almost the same quality. However, the use of U-7Mo powder results hydrideâ dehydrideâgrinding mill process is better because the workmanship is faster and impurities in the powders can be minimized
PENGARUH FABRIKASI PELAT ELEMEN BAKAR U-7Mo/Al DENGAN VARIASI DENSITAS URANIUM TERHADAP PEMBENTUKAN PORI DI DALAM MEAT DAN TEBAL KELONGSONG
ABSTRAK PENGARUH FABRIKASI PELAT ELEMEN BAKAR U-7Mo/Al DENGAN VARIASI DENSITAS URANIUM TERHADAP PEMBENTUKAN PORI DI DALAM MEAT DAN TEBAL KELONGSONG. Penelitian ini bertujuan untuk mencari parameter proses fabrikasi bahan bakar dispersi U-7Mo/Al tipe pelat yang tepat dalam rangka pengembangan bahan bakar menggunakan uranium pengayaan rendah (0,25 mm, namun untuk PEB U-7Mo/Al densitas 6,0 dan 7,0 gU/cm3 terdapat tebal kelongsong minimum 0,243 mm dan 0,152 mm sehingga tidak memenuhi persyaratan. Volume pori di dalam PEB U-7Mo/Al dengan densitas uranium 3,6; 6,0 dan 7,0 gU/cm3 adalah 16,87%, 17,59% dan 18,63%. Kata kunci: Pelat elemen bakar U-7Mo/Al, tebal kelongsong, volume pori. ABSTRACT EFFECT OF U-7Mo/Al FUEL PLATE FABRICATION WITH VARIATION OF URANIUM DENSITY TO THE PORE FORMING IN MEAT AND CLADDING THICKNESS. This study is aimed to explore the U-7Mo/Al dispersion fuel plates type fabrication process parameters appropriate for the development of fuel using low-enriched uranium (0.25 mm, but for the U-7Mo/Al fuel plate with uranium density of 6.0 and 7.0 gU/cm3 there is a minimum cladding thickness 0.243 mm and 0.152 mm so it does not meet the requirements. The pore volume in the U-7Mo/Al fuel plate with uranium density of 3.6; 6.0 and 7.0 gU/cm3 is 16.87 %, 17.59% and 18.63%. Keywords: U-7Mo/Al fuel plate, cladding thickness, pore volume
Analisis Tipologi Wilayah Peri-Urban Di Kecamatan Mandolang
Kecamatan Mandolang merupakan salah satu wilayah peri-urban Kota Manado yang mengalami banyak perubahan fisik oleh karena pengaruh perkotaan yang sangat kuat. Penelitian tentang tipologi wilayah peri-urban bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik fisik, sosial dan ekonomi dari Kecamatan Mandolang. Untuk menentukan klasifikasi tipologi wilayah peri-urban dilakukan dengan analisis skoring yang dilanjutkan dengan overlay peta untuk mendapatkan sebaran tipologi kedesaan â kekotaan pada Kecamata Mandolang. Hasil penelitian menunjukan bahwa Kecamatan Mandolang memiliki karakteristik peri-urban sekunder dan rural peri-urban. Terdapat 11 desa di Kecamatan Mandolang yang termasuk dalam klasifikasi peri-urban sekunder yaitu Kalasey Satu, Kalasey Dua, Tateli Satu, Tateli Dua, Tateli Tiga, Tateli, Tateli Weru, Koha, Koha Barat, Koha Selatan, Agotey. Sementara karakteristik rural periurban hanya ditemukan pada desa Koha Timur. Kata kunci: Tipologi; peri urban;karakteristik;Kecamatan Mandolang
Evaluasi Ketersediaan Infrastruktur Kawasan Agropolitan di Kecamatan Kauditan
According to RTRW of North Minahasa in 2013-2033, Kauditan subdistrict is designated as one of the subdistricts included in the Klabat Agropolitan Area. Besides having to have superior commodities, Agropolitan Areas must also be supported by adequate agricultural sector infrastructure. Lack of supporting infrastructure has overwhelmed farmers to increase their agricultural production. This study aims to identify the development of the agropolitan areaâs infrastructure, as well as evaluate the availability of infrastructure in the agropolitan area in the Kauditan subdistrict. The analysis method used is Time Series analysis method, and qualitative descriptive analysis that will use a Likert Scale as a rating scale, with indicators such as infrastructure conditions, comparison with standards, and fulfillment of needs. The result of the analysis show that the infrastructure of the agropolitan area that has developed in the Kauditan subdistrict is farm road and irrigation, meanwhile the jetty and collecting sub-terminal are not experiencing any development, and the result of the evaluation of the agropolitan areaâs infrastructure in Kauditan subdistrict show a value of 35,53% or in the âbadâ category. This value occurs because even though the farm road already âvery goodâ, the evaluation results for irrigation are still âbadâ, the the unavailability of collecting sub-terminals are also affects the overall results. The jetty is not available inKauditan subdistrict, also actually not needed because the Kauditan subdistrict not near the lake or the sea. Keyword: Evaluation; Infrastructure; Agropolitan Area
Dampak Industri Kelapa Sawit Terhadap Lingkungan Perumahan dan Permukiman di Kecamatan Budong-Budong Kabupaten Mamuju Tengah
Lokasi industri kelapa sawit di Kecamatan Budong-Budong berada pada kawasan industri yang berdekatan dengan lingkungan perumahan permukiman, dalam RTRW Kabupaten Mamuju Tengah 2017-2037 peruntukan lahan di Kecamatan Budong-Budong terdiri dari kawasan lindung dan kawasan budidaya termasuk didalamnya kawasan industri dan kawasan permukiman. Kondisi Lingkungan Perumahan dan Permukiman serta Infastruktur khususnya sangat terpengaruh oleh kawasan industri karena berada di sekitar kawasan industri, untuk menjawab rumusan masalah yang ada maka analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Analisis kondisi eksisting menggunakan teknis analisis overlay untuk mengetahui perubahan spasial, skoring pembobotan dengan skala likert guna mengetahui kondisi ketersediaan Prasarana sarana dan utilitas di lingkungan perumahan permukiman serta analisis deskriptif berdasarkan persepsi masyarakat menggunakan pendekatan kualitatif untuk mengetahui dampak industri terhadap kondisi sosial dan ekonomi masyarakat. Dari hasil analisis dampak keberadaan industri kelapa sawit terhadap penggunaan lahan sekitar kawasan industri di Kecamatan Budong-Budong memperlihatkan bahwa terjadi perubahan yang signifikan dalam kurun waktu sepuluh tahun terakhir, hasil analisis terhadap kondisi fisik lingkungan perumahan dan permukiman menunjukkan bahwa indikator jalan dan MCK berdampak positif. Sedangkan pada kondisi limbah, drainase dan persampahan berdampak negatif. Dampak industri pada kondisi sosial-ekonomi membawa dampak sangat positif dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat, status sosial-ekonomi serta berkembangnya sarana penunjang pada lingkungan permukiman.
Kata kunci: dampak industri; analisis spasial; PKP
Abstract
The location of the palm oil industry in Budong-Budong District is in an industrial area adjacent to a residential housing environment, in the 2017-2037 Mamuju Tengah Regency Spatial Plan land allotment in Budong-Budong District consists of protected areas and cultivation areas including industrial areas and residential areas. Housing and Settlement Environmental Conditions and Infrastructure in particular are very much affected by industrial areas because they are located around industrial areas. likert in order to determine the condition of the availability of infrastructure and utilities in residential areas as well as descriptive analysis based on public perceptions using a qualitative approach to determine the impact of industry on the social and economic conditions of the community. From the results of an analysis of the impact of the existence of the palm oil industry on land use around the industrial area in the Budong-Budong District, it shows that there have been significant changes in the last ten years. Meanwhile, the condition of waste, drainage and solid waste has a negative impact. The impact of industry on socio-economic conditions has had a very positive impact by increasing people's living standards, socio-economic status and the development of supporting facilities in residential areas.
Keyword : industri impact; spatial analysis; PK
- âŠ