32 research outputs found

    DEVELOPMENT OF MORAL VALUES AND CONSTRUCTIVISM THROUGH THE BILINGUAL LEARNING MODEL WITH A BCCT APPROACH (BEYOND CENTER AND CIRCLE TIME) IN EARLYCHILDHOOD EDUCATION IN SEMARANG 1

    Get PDF
    This research aims to develop moral values and constructivism through a bilingual learning model with a BCCT approach. The theory of an English learning model through a BCCT approach can be used byteachers of early childhood education not only to improve the communication skills of students but also tounleash all the potentials of children by promoting freedom of choice, stimulation of creativity and charactergrowth. The study begins with a preliminary study to map out the implementation of bilingual learningwith a BCCT approach based on moral values and constructivism in early childhood education whichconsists of two phases, namely, the study of literature and field studies. It is followed by the stage ofplanning based on the analysis of needs so as to make the design of bilingual learning model with a BCCTapproach based on moral values and constructivism. The analysis and interpretation of data as a result of reflection and evaluation of the developmenof the learning model are used as a reference guide to produce a bilingual learning model with a BCCTapproach based on constructivism and moral values that can be used by early childhood education teachersin their respective schools

    Revitalizing the Importance of Community Leaders' Role in Preventing Conflicts During the COVID-19 Pandemic

    Get PDF
    The world is currently experiencing a downturn due to the COVID-19 pandemic that has significantly triggered a variety of problems in our society today. These problems have the potential to create conflict and lead to conflicts of interest among people of different groups. Various vulnerabilities arise with issues of virus spread, information dissemination, and the sensitivity of people who are experiencing changes in the new life order in terms of lifestyle, communication, social interactions, civic commitment, and responsiveness to the environment. Changes in the value order of social humanists will shift to a more structural and individualist opposition. The situation is getting complicated and the problem of conflict is getting widespread, it must be suppressed so that it will subside. The participation of the entire community is important. One of its strengths is the presence of community leaders who contribute as motivators and problem solvers in society. This research uses a qualitative design that focuses on revitalizing the role of community leaders in preventing conflict. The results show that strengthening the role of community leaders is very urgent in preventing conflict during the COVID-19 pandemic through a social resilience approach, as a mediator of ”Jogo Tonggo,” as well as a facilitator in conflict resolution. Keywords: community leaders, conflict, COVID-19 pandemi

    PENDIDIKAN MULTIKULTURAL DALAM MENGANTISIPASI PROBLEMATIKA SOSIAL DI INDONESIA

    Get PDF
    Fenomena keberagaman masyarakat Indosesia di tengah gelombang globalisasi dan demokrasi semakin terbuka dan membuka cakrawala, yang harus di respon secara bijak, karena keberagaman memiliki dampak positif bagi kehidupan masyarakat dan bangsa tetapi bisa berdampak memicu potensi kerawanan terjadimya konflik, problematika maupun benturan antar peradaban. Menghadapi arus globalisasi diperlukan paradigma baru pola internalisasi untuk merekonstruksi dalam menjawab problematika kemajemukan. Pendidikan multikultural sebagai perspektif yang mengakui realitas social,politik,ekonomi dan beragam secara kultur dan merefleksikan, etnisitas, agama, dan status.yang memiliki tujuan untuk menciptakan persamaan peluang bagi semua masyarakat demokratik-pluralistik. Untuk itu diperlukan proses berinteraksi, negosiasi, dan komunikasi dengan warga masyarakat agar tercipta sebuah tatanan masyarakat beradab. Melalui Pendidikan multikultural memberikan kontribusi dalam mengantisipasi permasalahan masyarakat dengan cara mentransformasi penanaman nilainilai cara hidup yang saling menghargai dan bermuara terwujudnya kompetensi cultural masyarakat yang saling menghargai, apresiatif dan toleran. Kata kunci : pendidikan multikultural, problematika sosia

    Pengaruh Aktivitas Belajar Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Siswa Kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 1 Semarang

    Get PDF
    Latar belakang dari penelitian ini yaitu siswa yang kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran, sebagian besar kesulitan mengajukan pertanyaan ataupunmenjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru. Renspon siswa juga belum menunjukkan sikap kritis yang berkaitan dengan pembelajaran sehingga kemapuan berpikir kritis mereka mengalami penurunan. Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah ada pengaruh aktivitas belajar terhadap kemampuan berpikir kritis pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan kelas XI Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 1 Semarang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan pengumpulan data mempergunakan metode observasi dan angket. Teknik pengambilan data mempergunakan sampel populasi yaitu teknik pengambilan sampel apabila semua anggota populasi menjadi sampel. Sampel penelitian ini berjumlah 55 siswa. Analisis data dalam penelitian ini mempergunakan analisis regresi linier sederhana. Penelitian menghasilkan bahwasanya siswa kelas XI telah melakukan aktivitas belajar di kelas dengan baik terbukti dengan frekuensi aktivitas belajar siswa terdapat dalam kategori sedang dan tinggi. Kemampuan berpikir kritis siswa juga bisa dikatakan baik karena dari perolehan angket berada pada kategori sedang dan tinggi. Terdapat pengaruh aktivitas belajar terhadap kemampuan berpikir kritis. Hal ini dapat dilihat melalui persamaan Y = 5,809 + 0,920X dengan koefisien regresi X 0,920 sehingga menghasilkan bahwasanya tiap penambahan satu satuan nilai aktivitas belajar maka akan meningkatkan kemampuan berpikir kritis sebesar 0,920 satuan

    DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP EKSISTENSI BUDAYA DAERAH

    Get PDF
    Globalisasi sebagai pintu untuk melangkah ke dunia luar. Saling berinteraksi dengan dunia luar, namun masuknya globalisasi tidak semata mata berdampak positif tapi ada pula dampak negatif. Globalisasi menggeser nilai nilai nasionalisme dan kebudayaan yang telah ada di Indonesia. Globalisasi menimbulkan berbagai masalah dalam bidang kebudayaan,misalnya : hilangnya budaya asli suatu daerah atau suatu negara, terjadinya erosi nilai-nilai budaya, menurunnya rasa nasionalisme dan patriotisme, hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royong, kehilangan kepercayaan diri, gaya hidup yang tidak sesuai dengan adat kita. Oleh sebab itu perlulah bagi kita untuk membatasi lingkup globalisasi yang mana yang harus diterapkan dan yang mana yang harus di tolak. Diperlukan peran pemerintah melalui kebijakan-kebijakan yang lebih mengarah kepada pertimbangan-pertimbangan kultural atau budaya dari pada semata-mata hannya ekonomi yang merugikan suatu perkembangan kebudayaan dalam kebijakan yang dirumuskan . Maka pemerintah perlu mengembalikan fungsi nya sebagai pelindung dan pengayom kesenian-kesenian tradisional tanpa harus turut campur dalam proses estetikanya. Kata kunci: globalisasi, budaya daerah

    PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER 3 PROGDI PPKN UNIERSITAS PGRI SEMARANG MELALUI PENERAPAN MODEL GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

    Get PDF
    Pendidikan Kewarganegaraan sebernarnya dilakukan dan dikembangkan di seluruh dunia, meskipun dengan berbagai macam istilah atau nama. Mata kuliah tersebut sering disebut sebagai civic education, citizenship education, dan bahkan ada yang menyebut sebagai democracy education. Mata kuliah ini memiliki peran yang strategis dalam mempersiapkan warga Negara yang cerdas, bertanggung jawab, dan berkeadaban (Kaelan, 2007 : 1). Pada pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan idealnya mahasiswa memiliki motivasi. Namun motivasi itu kurang terlihat pada mahasiswa semester 3 Program Studi PPKn IKIP PGRI Semarang. Beberapa indikator tersebut terlihat dari sebagian mahasiswa yang terlambat hadir mengikuti kuliah, kurang serius selama proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar mahasiswa semester 3 progdi PPKn IKIP PGRI Semarang melalui penerapan model Group Investigation dalam pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Penelitian ini dilakukan terhadap 40 Mahasiswa angkatan tahun pelajaran 2011/2012. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan iniadalah observasi dan pengisian lembar observasi (angket). Sebagai indikator peningkatan motivasi belajar mahasiswa teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan model Group Investigation dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa. Hal ini ditunjukan oleh adanya peningkatan motivasi belajar antara sebelum menerapkan model Group Investigation dengan sesudah menerapkan. Kata kunci : Motivasi belajar, Group Investigation, Pendidikan Kewarganegaraan

    Upaya Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Dalam Mengembangkan Kecerdasan Moral Siswa SMPN 2 Bumiayu

    Get PDF
    Penelitian ini dilatar belakangi lemahnya karakter peserta didik seperti tidak sopan, kuranynya menghargai siswa terhadap guru, kurangnya sikap disiplin pada siswa dan perilaku siswa yang kurang baik. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui bagaimana upaya guru PPKn dalam mengembangkan kecerdasan moral siswa SMP N 2 Bumiayu.Jenis penelitian ini ialah penelitian kualitatif. Penggunaan uji validitas data, yaitu. perbandingan hasil wawancara, observasi dan dokumen yang diperoleh di lapangan. Analisis data dilakukan dengan langkah-langkah pengumpulan data, penyajian data, reduksi data, penarikan dan kesimpulan/review. Hasil penelitian ini dalam upaya guru pendidikan pancasila dan kewarganegaraan dalam mengembangkan kecerdasan moral yaitu : 1) Upaya guru dalam mengembangkan kecerdasan moral yaitu membimbing dan memberi contoh peserta didik moral yang baik untuk diteladani sebagai suatu moral yang baik juga. 2) Cara guru PPKn dalam mengembangkan kecerdasan moral yaitu berdoa sebelum memulai pembelajaran, memberikan contoh yang baik seperti berkata jujur, menanamkan kedisiplinan dan saling menghargai, mengajarkan kepada siswa hal-hal baik dan menghormati orang lain, tidak membeda-bedakan siswa. 3) Macam kegiatan yang di lakukan Guru PPKn yaitu dengan mengajarkan sebelum memulai pelajaran berdo’a terlebih dahulu, menyayikan lagu Indonesia raya,mengajarkan saling menghargai perbedaan. kegiatan yang dilakukan adalah selalu masuk kelas dengan tepat waktu mengajarkan kejujuran, sikap berani dan sportif. 4) Kendala guru PPKn yaitu kurangnya kedisiplinan, kurangnya menghargai, tidak sopan, dan tidak mendengarkan guru, kurangnya kerjasama yang produktif anatara guru PPKn dan orang tua. 5) Faktor pendukung guru PPKn yaitu mengajarkan sopan satun, kedisiplinan, kejujuran, menghargai dan menyayangi sesama, 6) Faktor penghambat yaitu siswa yang keluar masuk kelas, mengobrol di dalam kelas, bertengkar, membolos karena tidak semua peserta didik berperilaku baik di dalam maupun di luar kelas.Kesimpulan penelitian ini, membimbim dan memberi contoh siswa moral yang baik untuk diteladani sebagai suatu moral yang baik, berdoa sebelum memulai pelajaran, mengajarkan sopan santun dan kedisiplinan. Saran yang peneliti sampaikan kepada guru yaitu mengoptimalkan dalam meningkatkan kecerdasan moral siswa, supaya siswa dapat membedakan dari hal baik dan hal buruk

    Peran Program Sekolah Penggerak dalam Mewujudkan Profil Pelajar Pancasila (Studi Kasus SMA N 2 Ungaran)

    Get PDF
    Latar belakang dari penelitian ini adalah: Kurangoptimal peran warga sekolah dalam pelaksanaanProgram Sekolah Penggerak yang ada di SMA N 2 ungaran. Rumusan masalah penelitian ini, yaitubagaimana peran Program Sekolah Penggerak dalammewujudkan Profil Pelajar Pancasila di SMA N 2 Ungaran. Sedangkan tujuan penelitian ini, untukmengetahui bagaimana peran Program SekolahPenggerak dalam mewujudkan Profil Pelajar Pancasila di SMA N 2 Ungaran.Jenis penelitian yang digunakandeskriptif kualitatif. Lokasi penelitian dilakukan di SMA N 2 Ungaran. Fokus penelitian ini, adalah “ Peran Program  Sekolah Penggerak dalamMewujudkan Profil Pelajar Pancasila.” denganmenggunakan indikator pertama Program sekolahpenggerak sebagai perwujudan visi Pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian meleluiterciptanya pelajar Pancasila, kedua Peran program sekolah penggerak untuk mengakselerasi sekolahnegri/swasta di seluruh kondisi untuk bergerak 1/2 tahap lebih maju,ketiga Beriman, bertaqwa kepadaTuhan Yang Maha Esa dan berahlak mulia, keempatberkebhinekaan global, kelima mandiri, keenambergotong-royong, ketujuh bernalar kritis, dan kedelapan kreatif. Metode yang digunakan untukmengumpulkan data adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknis analisis data yang digunakanantara lain Pengumpulan data, Reduksi data, Penyajiandata, dan Kesimpulan.Hasil peneliti, yaitu: 1). PeranProgram Sekolah Penggerak sudah terlaksana denganbaik di SMA N 2 Ungaran. Hal ini dapat dilihat dariperan warga sekolah yang saling berkoordinasi denganbaik dalam melaksanakan Program Sekolah Penggeraktersebut, mulai dari Kepala Sekolah, Guru, Waka, StafKaryawan, siswa serta orangtua siswa. 2). Peran ProfilPelajar Pancasila di SMA N 2 Ungaran sudahterlaksana dengan baik. Hal itu dilihat dari kegiatanpembelajaran guru di dalam kelas yang sudahmengaitkan  keenam dimensi Profil Pelajar Pancasila agar dapat membentuk karakter sisrwa denganbaik..Kesimpulan penelitian ini, yaitu Peran Program Sekolah Penggerak dalam mewujudkan Profil PelajarPancasila sudah terlaksana dengan baik. Hal itu dapatdilihat dari berbagai kegiatan yang ada di SMA N 2 Ungaran sudah mencerminkan keenam dimensi ProfilPelajar Pancasila. Kata Kunci : Program Sekolah Penggerak, ProfilPelajar Pancasila, Siswa SM

    PENERAPAN MODEL PBL BERBANTUAN MEDIA KOTAK MISTERI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS II DI SDN PETOMPON 02

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran PBL berbantuan media kotak misteri untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas II. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitian adalah siswa kelas II di SDN Petompon 02 Semarang tahun Peljaran 2023/2024 pada semester 2 yang berjumlah 28 siswa sebagai penerima tindakan, sedangkan yang memberikan Tindakan adalah peneliti dan wali kelas II. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, tes setiap siklus, dan dokumentasi.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pembelajaran tematik muatan Bahasa Indonesia dan PPKn yang diperoleh 28 siswa kelas II SDN Petompon 02 berdasarkan hasil nilai ulangan harian tema 5 subtema 4 pada prasiklus 32,1% (tuntas) dan 67,9% (tidak tuntas). Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media kotak misteri hasil belajar kognitif meningkat siklus 1 memperoleh ketuntasan sebesar 64,3% (tuntas) dan 35,7% (tidak tuntas). Sedangkan pada siklus II dilakukan refleksi sehingga mengalami peningkatan dari siklus I dengan siklus II dengan capaian ketuntasan sebesar 89,3% (tuntas) dan 10,7% (tidak tuntas). Dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berbantuan media kotak misteri dapat meningkatkan hasil belajar kognitif siswa kelas II di SDN Petompon 02

    DEVELOPING KINDERGARTEN STUDENTS’ PARTICIPATION IN BILINGUAL MATHEMATIC LEARNING ACTIVITIES THROUGH CONSTRUCTIVISM APPROACH

    Get PDF
    Children are active learners. The early childhood environment should provide opportunities for children to explore materials and engage in concrete activities and to interact with peers and adults to construct their own understanding about the world around them. Learning materials that are constructed and used in accordance with the students’ characteristics, interest, and learning environment will improve students’ participation and independence during the process of teaching learning. This study was conducted to describe the learning outcomes obtained with the implementation of constructivism approach as integrated English for Math learning materials for kindergarten students. This research belongs to qualitative-explorative research conducted in TK Islam Tunas Melati Semarang. This means that this study describes the event that became the center of attention (the process of bilingual learning characteristics in kindergarten, in this case the evaluation and dissemination of the implementation of English for Math for kindergarten students based on constructivism approach) qualitatively and based on qualitative data. This shows that the implementation of constructivism approach integrated with mathematic bilingual learning for kindergarten students is able to improve students’ ability in developing knowledge and skills related to numbers and number sense, shape and size
    corecore