476 research outputs found

    Peralatan produksi tradisional dan perkembangannya di Daerah Istimewa Yogyakarta

    Get PDF
    Di pedesaan yang daerahnya termasuk agraris seperti halnya di Daerah Istimewa Yogyakarta, mata pencaharian yang paling dominan adalah di sektor pertanian. Untuk itu peralatan produksi dan distribusi disesuaikan dengan kebutuhan daerah tersebut. Peralatan tradisional masih dipergunakan oleh sebagian besar para petani. Peralatan tradisional yang dimaksud adalah seperangkat alat yang masih sederhana sifatnya, yang digunakan oleh sekelompok masyarakat secara turun-temurun dan merupakan bagian dari sistem teknologi yang mereka miliki menurut konsepsi kebudayaannya. Dalam penggunaan peralatan tersebut manusia memegang peranan yang penting dalam menggerakkan atau sebagai tenaga utama

    Teknik Servis Bulutangkis dengan Metode Latihan Terus Menerus dan Interval

    Get PDF
    Zaman dulu hingga sekarang, bulu tangkis merupakan salah satu olahraga paling populer di Indonesia. Hal ini dapat kita lihat dari banyaknya prestasi para pebulu tangkis kita, sehingga tidak jarang bulu tangkis disebut sebagai aktris unggulan Indonesia yang kerap disandingkan secara internasional dengan mengharumkan nama negara. Penelitian ini memuat masalah  tentang peningkatan teknik servis bulutangkis jika dilakukan dengan metode latihan terus menerus, peningkatan teknik servis bulutangkis jika dilakukan dengan metode latihan interval.  Sebelumnya penulis telah melakukan penelitian di Club PB Taruna, Bletuk, Sidorejo, Godean, Sleman Yogyakarta. Penelitian yang dilakukan dengan metode eksperimen pada seluruh populasi yang ada di PB Taruna dengan jumlah atlet 32 dan semuanya dijadikan sampel, maka penelitian ini menggunakan penelitian populasi. Kemudian dilakukan analisis data dengan menggunakan ANAVA, sebelum menguji dengan ANAVA dilakukan Uji Normalitas (Uji Lilliefors derajat kesahihannya Ī± = 0,05) dan uji keragamannya atau Homogenitas (Uji Barlet dengan derajat kesahihannya Ī± = 0,05). Penelitian yang di dapatkan adalah bahwa metode latihan terus menerus dan metode interval  bisa memberi pengaruh pada peningkatan teknik servis bulutangkis, adapun hasil perhitungan yang didapat adalah lebih besar dari  F tabel = 4,20 dengan hasil 6,468122271 maka dapat dinyatakan signifikan pada taraf signifikansi 5 %. Teknik servis bulutangkis dengan metode latihan terus menerus rata- rata nilai yang didapat 26,125 dan teknik servis bulutangkis dengan metode latihan interval rata-rata nilai yang didapat 23,25 jadi ada selisih rata-rata 2,875. Maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pengaruh latihan terus menerus dan latihan interval

    Kearifan tradisional masyarakat pedesaan dalam pemeliharaan lingkungan alam Kabupaten Gunung Kidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

    Get PDF
    Masalah-masalah yang berkaitan dengan lingkungan hidup dewasa ini semakin mendapatkan perhatian besar dari pemerintah. lembaga-lembaga Swadaya masyarakat yang bergerak di bidang lingkungan maupun para pemerhati kelestarian lingkungan. hal tersebut muncul karena manusia semakin menyadari pentingnya memelihara lingkungan hidup demi kelangsungan hidupnya dan terpeliharanya lingkungan itu sendiri . Manusia juga semakin menyadari bahwa kerusakan lingkungan telah membawa kerugian yang sangat bcsar bagi manusia

    Dinamika kampung kota prawirotaman dalam perspektif sejarah dan budaya

    Get PDF
    Wajah sebuah kota tentu sangat ditentukan oleh karakter kampung-kampung yang mengelilinginya. Dinamika kampung di perkotaan pun juga tidak terlepas dari aktivitas dan karakter warga kampung, sehingga akan melahirkan ciri dan karakter seperti apa kampung itu. Kampung Prawirotaman di Kota Yogyakarta merupakan salah satu kampung kota yang menunjukkan adanya dinamika tersebut. Perkembangan kampung Prawirotaman bisa dirunut berdasarkan tahap-tahap fase perkembangannya, berdasarkan kepada sejarah kampung serta aktivitas para warganya

    Pengaruh Latihan Fartlek dan Plyometric terhadap Peningkatan Imunitas Tubuh untuk pencegahan Covid 19 Melalui VO2 Max pada Klub Bola Voli SPIRITS, Sleman, Yogyakarta

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) perbedaan pengaruh  latihan Fartlek dan Plyometric terhadap peningkatan imunitas tubuh, 2) perbedaan peningkatan imunitas tubuh antara Body Mass Index tinggi dan rendah, 3) perbedaan peningkatan imunitas tubuh antara latihan Fartlek Body Mass Index tinggi dan latihan  Plyometric Body Mass Index  tinggi, 4) perbedaan peningkatan imunitas tubuh antara latihan Fartlek Body Mass Index rendah dan  latihan Plyometric  Body Mass Index rendah, 5) pengaruh interaksi antara Body Mass Index   dengan latihan Fartlek dan Plyometric  terhadap peningkatan imunitas tubuh melalui VO2 Max. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan faktorial 2x2. Populasi dalam penelitian ini adalah klub bola voli SPIRITS  Sleman di GOR KONI Pangukan, Jl Dr Rajimin Paten Tridadi Sleman. Besarnya sampel berjumlah 24 Atlet. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan ANAVA. Uji prasyarat analisis data dengan menggunakan uji normalitas (uji Lilliefors dengan ? = 0.05) dan uji homogenitas varians (uji Bartlett dengan ? = 0.05). Hasil penelitian sebagai berikut : 1) Ada perbedaan pengaruh antara latihan Fartlek dengan rerata 3,914166667 dan latihan Plyometric dengan rerata 2,809166667, terhadap peningkatan kemampuan VO2 Max selisih rerata 1,105. 2) Ada perbedaan pengaruh antara BMI rendah dengan rerata 4,243333333 dan BMI tinggi dengan rerata 2,48 terhadap peningkatan kemampuan VO2 Max  dengan selisih rerata 1,763333333. 3) Ada perbedaan pengaruh antara latihan fartlek BMI rendah dengan rerata 4,996666667 dan latihan Plyometric BMI rendah dengan rerata 3,49 terhadap peningkatan kemampuan VO2 Max selisih rerata 1,506666667. 4) ada perbedaan pengaruh antara latihan fartlek BMI tinggi dengan rerata 2,831666667 dan latihan Plyometric BMI tinggi dengan rerata 2,128333333 terhadap peningkatan kemampuan VO2 Max selisih rerata 0,703333334. 5) Interaksi antara latihan fartlek, latihan Plyometric dan BMI  0,50389

    MAINTAINING JAVANESE LANGUAGE AND CULTURE TO SUPPORT CHARACTER EDUCATION IN GLOBALIZATION ERA33

    Get PDF
    In their daily life, Javanese society uses Javanese as a means of communication. However, because of the rapid development of communication and information technology and social needs to communicate in globalization era, Javanese societies tend to use Indonesian instead of Javanese. The result of the research by Eko Kuntarto (1999) shows that the number of Javanese speakers reduces 3.36% and that of Indonesian speakers increases 3.26%. It shows that the number of Javanese speakers decreases. The young Javanese societies (under 25 years) start to leave Javanese. The tendency to use Indonesian instead of Javanese appears in the communication among Javanese living in the cities and then those living in villages, especially the young generations. The phenomena happen because of the increasing number of bilingual Javanese-Indonesian speakers and the decrease of their consciousness and understanding of the values, cooperation, and politeness in Javanese language and culture. Many values of character education are covered in Javanese language and culture. Sindu Galba and Sumintarsih (1991: 35) mention the Javanese levels including: very polite, polite, and friendship. Sunarjo (2009: 10) states ā€... the Javanese guided by Javanese culture really pay attention to the cooperative and politeness principles. The Javanese is also used to express the aesthetic feeling and as a means to transfer cultural values. The Javanese usually think of the other needs before thinking of theirs. Cooperative attitude, respecting each others, and helping each others appear in their daily life. It is line with policy maxim (Leech, 1993: 206-207) to sacrifice personal benefit for someone elseā€™s benefits. The result of a research conducted by Eko Kuntarto (1999) reveals that politeness in Javanese society is motivated by two norms to separate humansā€™ right and responsibility. The two norms are cooperative and respective principles. The cooperative principle requires the Javanese not to make conclict and respective priciple requires the Javanese to show respective attitude in talking to the others. Considering the important role of Javanese language and culture in character education and building, the Javanese language and culture should be maintained by using the following ways: (1) Javanese is included in the school curriculum becasue most of the students cannot use Javanese appropriately and even think that Javanese is more difficult than English; (2) using Javanese as the only vehicle in teaching Javanese subject as English is used in teaching English subject; (3) giving homeworks to the students to create Javanese dialogues or write essays in Javanese; (4) using Javanese in their daily life in the Javanese family and society; and (5) maintaining Javanese culture as what is done by the civil servants in Solo who wear Javanese uniform on Thursdays and those in Karanganyar who speak Javanese on Wednesdays

    Gusjigang: etos kerja dan perilaku ekonomi pedagang Kudus

    Get PDF
    Penelitian tentang GUSJIGANG : ETOS KERJA DAN PERILAKU EKONOMI PEDAGANG KUDUS yang ditulis oleh Sumintarsih, dkk, mengupas tentang etos kerja pedagang Kudus yang tercermin dalam perilaku citra diri mereka dalam kehidupan kesehariannya, yaitu mereka memiliki karakter bagus dalam berperilaku, mempunyai kehidupan yang religius, dan pandai berdagang. Ketiga elemen ini sebagai satu kesatuan yang menunjukkan bahwa antara kehidupan religius dengan pekerjaan bertemali, yang akan memberikan warna kehidupan yang ā€˜bagusā€™ secara lahiriah-batiniah

    Tata kelakuan di lingkungan pergaulan keluarga dan masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta

    Get PDF
    Buku ini berisis tentang berbagai tata kelakuan di lingkungan pergaulan keluarga dan masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta

    Komunitas adat using desa Aliyan Rogojampi Banyuwangi Jawa Timur: kajian ritual keboan

    Get PDF
    Buku tentang ā€œKomunitas Adat Using Desa Aliyan Rogojampi Banyuwangi Jawa Timur: Kajian Ritual Keboanā€, tulisan Salamun,dkk menguraikan tentang bagaimana pelaksanaan ritual Kebo-keboan yang dilakukan oleh warga Desa Aliyan. Sebagian besar prosesi ini bersifat sakral. Sebelum ritual ini digelar, didahului dengan ritual gelar sanga dan ritual yang dilakukan di makam pundhen desa. Seiring perjalanan waktu, ritual kebo-keboan sempat vakum tidak dilakukan oleh warga desa. Terjadinya kevakuman ini tentu ada alasan tertentu. Banyak nilai budaya yang bisa dipetik dari ritual masyarakat ini

    Pembinaan disiplin di lingkungan masyarakat kota yogyakarta

    Get PDF
    Permasalahan yang timbul di dalam masyarakat diakibatkan antara lain kepadatan penduduk, heterogenitas masyarakat, gaya hidup, tidak memadainya sarana dan prasarana yang diperlukan, dan disamping itu hal yang sangat berpengaruh adalah tingkat kedisiplinan warga masyarakat dalam menaati segala peraturan dan kaidah-kaidah sosial yang berlaku. Perilaku disiplin merupakan kebutuhan penting dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, oleh karena itu perlu dibina dan dimantapkan sejalan dengan perkembangan peradaban bangsa agar tercipta suatu masyarakat yang bertanggung jawab, tertib, berwawasan kedepan dan mandiri. Kota Yogyakarta sebagai pusat berbagai kegiatan sosial, ekonomi maupun budaya dan juga menyandang predikat sebagai kota budaya, pendidikan dan wisata dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi akan timbul berbagai dampak yang rawan apabila tidak diiringi dengan kesadaran berdisiplin tinggi masyarakat untuk mematuhi aturan dan norma sosial yang berlaku
    • ā€¦
    corecore