15 research outputs found

    Meningkatkan Hasil Prestasi Belajar Ipa Melalui Pengunaan Metode Pembelajaran Multipt Accut Approach (Pendekatan Pembelajaran Yang Mengembangkan Seluruh Potensi Peserta Didik) Pada Siswa Kelas VII-F Semester Genap Di SMP Negeri 6 Kota Madiun

    Get PDF
    Melalui pemanfaatan Metode Multipt Accut Approach (Pendekatan Pembelajaran yang mengembangkan seluruh potensi peserta didik) peningkatan nilai yang sesuai dengan harapan guru, dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Pada Siklus I Dari data nilai ulangan harian dimana dalam proses pembelajaran menunjukkan nilai rata-rata yang dicapai 64.95 (65%) dari 28 siswa. Sedangkan siswa yang tuntas belajar sebanyak 19 siswa dengan prosentase 49 % dan yang tidak tuntas sebanyak 20 siswa dengan tingkat prosentase 51 % . Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada siklus I menurut kurikulum 2004 ini dalam standart ketuntasan minimum yang ditetapkan sebesar 65 dengan nilai rata-rata 64.95 (65%) tingkat ketuntasan 49 % maka perlu diadakan siklus ke 2. Pada siklus II  Dari data nilai ulangan harian dimana dalam proses pembelajaran menunjukkan nilai rata-rata yang dicapai 7,49 dari 28 siswa. Sedangkan siswa yang tuntas belajar sebanyak 37 siswa dengan prosentase 95 % dan yang tidak tuntas sebanyak 3 siswa dengan tingkat prosentase 5 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada siklus II menurut kurikulum 2004 standart ketuntasan minimum yang ditetapkan sebesar 65 dengan nilai rata-rata 7,49 tingkat ketuntasan 95 % maka perlu diadakan siklus ke 3. Pada Siklus III Dari data nilai ulangan harian dimana dalam proses pembelajaran menunjukkan nilai rata-rata yang dicapai 83.16 (83%) dari 28 siswa. Sedangkan siswa yang tuntas belajar sebanyak 28 siswa dengan tingkat prosentase 100 %. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada siklus 3 ini menurut kurikulum 2004 dalam standart ketuntasan minimum yang ditetapkan 65 dengan nilai rata-rata 83.16 (83%) tingkat ketuntasan 100 % dapat dicapai. Maka dalam Kegiatan Penelitian ini dapat dinyatakan Tuntas atau Berhasil

    INCOME OF ROBUSTA COFFEE FARMING ON THE WESTERN SLOPE OF MOUNT SLAMET OF BANYUMAS REGENCY BASED ON LAND AREA LEVELS

    Get PDF
    Robusta coffee farming business is one of the farmer income resources in Banyumas District with the high economic value, especially on the west slope of Slamet Mountain which has an exclusive taste of the coffee. The main aim of this research is to analyze cost and revenue in every level of broadland strata, and also the contribution of robusta coffee farming business towards farmer’s household income. The method used in this research was descriptive with a survey approach. The sample was determined purposively for farmers who had 11 years old robusta coffee plants. Sixty-nine farmer respondents were determined with the snowball sampling method. The result showed that the average revenue in strata 1 with average broadland up to 0,28 ha was Rp 724.952,00. In the other side the average revenue in strata 2 with the average broadland up to 1,572 ha was Rp 3.605.309. The contribution of Robusta coffee farm income to the income of farmers households on the western slopes of Mount Slamet, Banyumas Regency, strata 1 was 9.24 percent and strata 2 was 80.20 percent. This shows that the robusta strata 1 coffee farming activities make a small contribution, because it is less than 50 percent, so it needs agribusiness-oriented coffee farming.

    Pola USAhatani Lahan Kering Dengan Upaya Konservasi Di Daerah Aliran Sungai (DAS) Serayu Wilayah Kabupaten Banyumas Upland Farming Pattern with Conservation Effort on Serayu Watersheds Located in Banyumas Regency

    Full text link
    This research aimed to calculate cost and revenue farming on Serayu watersheds located in Banyumas Regency on 2003/2004 year, to estimate upland farming index with ruminant husbandry activity; and to estimate factors affecting land conservation by farmer. Sampling method used was two stages cluster random sampling, obtained 13 villages, with 39 respondent of farmer with animal husbandry and 21 one without the husbandry. Result of the research showed that there were seven types of cropping pattern using 3-10 kinds of plant. The lowest cost and revenue were on three kinds of plant and the highest one were on 4 kinds of plant. Farm without the husbandry consisted of seven types of cropping pattern with 29 kinds of plant. The lowest cost and revenue were on 2 kinds of plant and the highest one were on 9 kinds of plant. The amount of cost available and laborpositively affected cropping index significantly for both farming. Cropping value had positive value but had no significant impact to cropping pattern index for both farming. Farm income, number of families on farm, and value of animal ruminant production positively affected conservation activity index but were not affected by amount of family on the farm, land space, formal education, and land owner status

    ANALISIS KEBUTUHAN AIR DOMESTIK DAN NON DOMESTIK DALAM MENDUKUNG PENGUATAN KETAHANAN PANGAN DAN SOSIAL PROGRAM SMART FISHERIES VILLAGE

    Get PDF
    Isu ketahanan pangan hingga saat ini masih menjadi pembahasan utama dalam rapat-rapat pembangunan di seluruh dunia sebab pangan berkaitan erat dengan stabilitas ekonomi, politik, dan keamanan. Karenanya, ketersediaannya harus terpenuhi guna menghindari terjadinya kerugian yang tidak diharapkan. Salah satu program pembangunan bidang perikanan yang diinisiasi untuk mendukung terwujudnya ketahanan pangan Indonesia sekaligus memperkuat kampung-kampung perikanan di Indonesia ialah Smart Fisheries Village (SFV) sejak tahun 2021 dengan nilai investasi total sebesar Rp 8,654 miliar. Meskipun telah mampu menunjukkan kinerja ekonomi yang baik, desa ini masih perlu dikelola lebih lanjut agar tetap terjaga keberlanjutannya di masa mendatang. Dalam konsep geopolitik, hal ini ditegaskan dalam PP Nomor 21 Tahun 2021 Pasal 11 ayat 1 yang menyatakan bahwa Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional harus mempertimbangkan beberapa aspek, dua diantaranya ialah daya dukung dan daya tampung lingkungan (salah satunya kualitas dan air) serta kondisi dan potensi sosial masyarakat. Oleh sebab itu, tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengidentifikasi kebutuhan air di Desa Panembangan pasca berlangsungnya program SFV. Penelitian dilakukan di Desa Panembangan, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas pada bulan Juli-Agustus 2023. Data yang digunakan dalam penelitian merupakan data sekunder yang diolah dengan menggunakan bantuan perangkat lunak Microsoft Excel dan dianalisis menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan perhitungan matematis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah kebutuhan air domestik masyarakat Desa Panembangan pada tahun proyeksi 2028 ialah 142.525.200-213.787.800 liter/tahun. Sementara itu, jumlah kebutuhan air non domestik masyarakat Desa Panembangan (ceteris paribus) ialah 953.258.493 liter/tahun. Sumbangan kebutuhan air non domestik tertinggi bersumber dari kebutuhan industri dan peternakan

    BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN KERJA PERAWAT DI RSUD KUTOARJO KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2002

    Get PDF
    Kepuasan kerja merupakan salah satu factor yang perlu diperhatikan dalamupaya pemelihraan sumber daya manusia di rumah sakit. Munculnya konflik antar karyawan, khususnya perawat di RSUD Kutoarjo mendorong diadakannya penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk emperoleh gambaran kepuasankerja perawat tersebut. Jenis penelitian adalah explanatory research dengan pendekatan cross sectional yang dilaksanakan pada bulan Juli 2002. responden adalah semua perawat yang bekerj abaik pagi, sore maupun malam hari. Variabel terikat adalah kepuasan kerja perawat, variabel bebasnya adalah pekerjaan sebagai perawat itu sendiri, penghasilan, supervisi atasan dan kolega kerja perawat di RSUD Kutoarjo Kabupaten Purworejo Jateng. Sampen 18 orang. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah korelasi Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan dari 18 responden sebanyak 22,22% merasa kurang puas, 55,55% responden merasa cukup puas dan 22,22% responden merasa puas dalam pekerjaannya. Dari uji statistik diketahui ada hubungan bermakna antara pekerjaan itu sendiri, gaji/insentif dan supervisi atasan dengan kepuasan kerja, tetapi antara kolega kerja dengan kepuasan kerja tidak ada hubungan. Hasil penelitian menuntut adanya upaya penanganan dari pihak manajemen rumah sakit, yaitu segera melengkapi sarana dan prasarana serta menciptakan suasana yang penuh kebersamaan serta kerja sama yang baik di lingkungan perawat maupun karyawan lain. Kata Kunci: KEPUASAN KERJA, PERAWAT, RSUD, KONFLI

    GRAF GENAP

    Get PDF
    A graph G is called even if for each vertex v∈G there is a unique buddy v ̅∈G, and d(v,v ̅ ) = diam G. In this final assigment will be explained about the properties of even graph and special even graph. For an even graph of order n and diameter d other than an even cycle graph it is shown that n≥3d-1. Some kind of special even graphs are even graph balanced, even graph harmonic, and even graph symmetric. An even graph G is called balanced if deg⁡〖v=deg⁡v ̅ 〗 for each v ∈V(G), harmonic if uv ∈E(G) than u ̅ v ̅ ∈E(G) for all u,v ∈V(G), and symmetric if d(u,v)+d(u,v ̅ )=diam G for all u,v ∈V(G). For an even graph symmetric of order n and diameter d other than an even cycle graph it is shown that n≥3d-1. Union and join from two even graphs are not always even. In the other hand, Cartesian product of two even graphs are always even

    PERTANIAN BIOINDUSTRI : Dari Biomasa Untuk Pertanian Sampai Keperluan Bioavtur/Jet-Fuel Pesawat Udara

    Full text link
    Indonesian agriculture naturally is tropical agriculture with the highest effectiveness in harvesting of solar energy. Agricultural is also a producer and user of biomass, both for fertilizer, feed and bioenergy including bioenergy for mechanization of agricultural systems. Use of biological resources in agriculture increasingly directed to be smart agriculture by utilizing biomass so that the biomass production cycle in agricultural land is continuing. On the other hand, agriculture increasingly required to support other sectors including energy both for agriculture itself and transportation sector such as bioavtur for airplanes. Increasingly the important role of agricultural biomass has prompted researchers to develop research program, besides improving plant productivity, also began to create grand-scenarios so that plants also can produce biomass in large numbers and functional. Rice plants are no longer expected to only produce large numbers of grain, but also enable to produce more straw with low lignin content, as well as producing an easy-fermented hay for animal feeding, easily separating lignin and cellulose, and easily producing bioethanol from rice straw using a second generation biofuel technologies. Ongoing research, testing and utilization of agricultural biomass to produce bioavtur or jet fuel is now to be one of the top priority in the world. The technology already exists and has been tried, and one of them is Hefa-SPK technology (Hydroprocessed Esters and Fatty Acids- Synthesis Paraffin Kerosene). Flight test has also been carried out several times by several airlines, and the results are very satisfactory. Consequently, agriculture is no longer merely produce primary products (food, feed) but must be repositioning to be a source of bioenergy and also a producer of other bio-products. In other words, in the future, agriculture must be developed to be bioindustry agriculture, both to meet the needs of the farm itself and to meet the needs of other industrial sectors
    corecore