99 research outputs found

    MEMBUMIKAN JUMPA BERSEHATI DI SMP NEGERI 4 KOTA PROBOLINGGO UNTUK IMPLENTASIKAN PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER (PPK)

    Get PDF
    Tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui pentingnya penerapan pendidikan karakter dan implementasi nilai-nilai karakter di SMP Negeri 4 Kota Probolinggo. Hasil kajian menunjukkan bahwa pentingnya penerapan pendidikan karakter di sekolah dengan menerapkan nilai-nilai utama karakter diantaranya religius, nasionalis, mandiri, gotong royong dan integritas melalui pembiasaaan dan keteladanan guru dengan harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir dan olahraga diharapkan menjadi program yang harus diterapkan pada kegiatan-kegiatan  sekolah dalam menumbuhkan nilai-nilai kebaikan bagi siwa dan hasil kajian juga menunjukkan tentang implemementasi nilai-nilai karakter dengan mengintegrasikan nilai-nilai karakter dalam kegiatan Jum’at bersehati. Sehingga mampu menghasilkan siswa yang tidak hanya cerdas akademik namun menciptakan insan yang berkarakter sebagai hasil dari penerapan karakter berbasiskelas. 

    PENGARUH INFLASI, BI RATE, SUKU BUNGA KREDIT UMKM TERHADAP NON PERFORMING LOAN KREDIT UMKM PADA BANK UMUM

    Get PDF
    This study aims to obtain empirical evidence on the influence of inflation, rate of Bank Indonesia, and credit interest rate on non - performing SMEs credit loan at Commercial Banks. This study uses secondary data obtained from quarterly OJK reports and Bank Indonesia monthly reports for the period of 2014 - 2018. Multiple linear regression models are used to test the hypotheses of this study. It was found that the inflation rate and the rate of Bank Indonesia individually doesn't have a siignificant influence on non - performing SMEs credit loans. On the other hand, it was found that credit interest rate has a signifinicant influence on non - performing SMEs credit loans

    Pandangan Hukum Islam Terhadap Adat Pembacaan Do'a Tojolota' di Kecamatan Curio Kabupaten Enrekang

    Get PDF
    Pokok masalah penelitian ini adalah Bagaimana Pandangan hukum Islam terhadap adat Pembacaan do’a Tojolota di Kecamatan Curio Kabupaten Enrekang? Pokok masalah tersebut selanjutnya di-breakdown kedalam sub masalah atau pertanyaan Penelitian, yaitu : 1) Bagaimana pelaksanaan masyarakat Kecamatan Curio terhadap adat pembacaan do’a Tojolota’? 2) Bagaimana pandangan masyarakat Kecamatan Curio terhadap adat pembacaan do’a Tojolota’? 3) Apakah tujuan masyarakat Kecamatan Curio Kabupaten Enrekang untuk tetap mempertahankan adat pembacaan do’a Tojolota’? Jenis Penelitian ini tergolong Kualitatif dengan pendekatan penelitian yang digunakan adalah : pendekatan normatif (syar’i) dan yuridis dalam memahami situasi apa adanya. Serta pendekatan sosial-culture yang ada di Kecamatan Curio tempat penelitian berlangsung. Adapun sumber data penelitian ini adalah ketua adat, mantan imam Desa, imam Desa Curio, Penyuluh Agama, dan tokoh masyarakat. Selanjutnya, metode pengumpulan data yang di gunakan adalah Observasi, wawancara, dokumentasi, dan penelusuran referensi. Lalu teknik pengolahan dan analisis data dilakukan dengan melalui tiga tahapan, yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil yang di capai dari penelitian ini adalah 1. Dalam pelaksanaan adat pembacaan do’a Tojolota’ tersebut tidak bersifat memaksa bagi masyarakat Curio, apabila keluarga dari si mayit mampu untuk melaksanakan maka boleh-boleh saja, akan tetapi jika keluarga tersebut tidak mampu maka tidak ada paksaan bagi mereka. 2. Pandangan masyarakat Curio terhadap adat pembacaan do’a Tojolota’ tersebut terbagi atas dua pendapat, ada yang mengatakan bahwa itu haram dan ada juga yang mengatakan hal itu tidak haram. 3. Masyarakat Curio yang masih melaksanakan pembacaan do’a Tojolota’ mempunyai beberapa tujuan, yakni dengan maksud meningkatkan silaturahmi, karena adanya beban sosial dan juga karena takut dosa

    Faktor Risiko Kegagalan Pengobatan Ulang Pasien Tuberkulosis di YOGYAKARTA

    Full text link
    Risk factors of unsuccess retreatment among tuberculosis patients in YogyakartaPurposeThe purpose of this study was to identify risk factors related to unsuccessful retreatment of tuberculosis cases in Yogyakarta. MethodsA case-control study was conducted at the health offices of five districts from the tuberculosis registry (TB 03 and TB 01) since 2008-2014. Case group criterion was defined as unsuccessful retreatment of tuberculosis patients, whereas the control group consisted of successful retreatment of tuberculosis patients (cure or complete treatment). A total of 142 cases and 142 controls were analysed with univariate, bivariate, and multivariate analyses. Chi-square tests were conducted with p<0.05 and odds ratio (OR) at confidence interval 95%. Results Bivariate analysis showed that regular taking of a drug, conversion of acid-fast bacilli, and type of health services were statistically related to unsuccessful retreatment tuberculosis. Logistic regression showed that regular taking of a drug (p=0.000; OR=29.52; 95%CI=10.97-79.4) was the strongest risk factor related to unsuccessful retreatment of tuberculosis. ConclusionThe strongest risk factor was regularly taking of a drug. District health offices need to conduct a tracking system of patients who do not take medication on schedule, ensuring regular tuberculosis medication, correct medication, and sputum examination of late-stage intensive tuberculosis patients

    Tinjauan Hukum Islam (MaṢlaḥah Mursalah) terhadap Istri PNS Pencari Nafkah Utama di Kecamatan Enrekang Kabupaten Enrekang

    Get PDF
    Hasil penelitan ini menujukkan bahwa: 1)Peran istri yang ada di Kecamatan Enrekang adalah sebagai ibu rumah tangga, dengan profesinya sebagai PNS sang istri sebagai pencari nafkah dalam keluarga dia dapat memenuhi kebutuhan keluarganya. 2) Faktor yang menyebabkan sang istri mencari nafkah pertama karena faktor ekonomi, yang dimana suami betul-betul tidak bekerja sehingga istrilah yang kemudian menjadi tulang punggung dalam keluarganya, ada juga yang karena suaminya telah meninggal dunia jadi istri yang menjadi satu-satunya yang mencari nafkah, kedua karena tanggung jawab, mencari nafkah juga merupakan tanggung jawab istri, bukan cuma tanggung jawab suami karena suami dan istri sama-sama memiliki tanggung jawab untuk keluarga. 3) Hukum Islam tidak melarang jika jalan yang ditempuh sang istri dalam hal mencari nafkah itu tidak keluar dari syariat Islam. Hukum Islam malah membolehkan jika sang istri dapat mencari nafkah untuk keluarganya namun harus dengan izin suami, apalagi jika suami sudah tidak sanggup lagi mencari nafkah maka istrilah yang bertanggung jawab. Implikasi penelitian ini adalah 1) Dalam kehidupan berkeluarga, istri sangat menginginkan suatu kebahagiaan dalam rumah tangganya baik itu dalam keadaan suka maupun duka, 2) Dengan adanya penelitian ini, sangat diharapkan agar mempunyai dampak positif bagi kehidupan keluarga sehingga bisa menjadi lebih baik khususnya dalam hal pemenuhan nafkah keluarga agar senantiasa terbinanya keluarga yang Sakinah Mawaddah wa Rahmah, 3) Terkait dengan hukum Islam memandang kehidupan keluarga, dapat disimpulkan bahwa kebahagiaan dalam keluarga itu sangat dibutuhkan peran suami sebagai kepala keluarga dan istri sebagai kepala rumah tangga

    Faktor risiko kegagalan pengobatan ulang pasien tuberkulosis di Yogyakarta

    Get PDF
    Latar Belakang: Prevalensi HIV pada pasien TB di Indonesia sebesar 2,8%, TB MDR diantara kasus TB baru sebesar 2%, dan TB MDR diantara kasus TB ulang sebesar 12%. Prevalensi TB di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) rendah dan keberhasilan pengobatan terus meningkat setiap tahun. Namun jumlah kasus TB ulang cenderung naik dengan angka keberhasilan pengobatan yang rendah sehingga berpotensi meningkatkan jumlah kasus TB MDR. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko kegagalan pengobatan ulang pasien TB di DIY.Metode: Studi kasus kontrol berdasarkan pada register pasien TB (TB 03) di 5 Kabupaten/Kota se-DIY dan kartu pengobatan (TB 01) di fasilitas pelayanan kesehatan tahun 2008-2014. Kasus adalah pasien TB pengobatan ulang yang mengalami kegagalan pengobatan, sedangkan kontrol adalah pasien TB pengobatan ulang yang sembuh atau pengobatan lengkap. Sampel berjumlah 142 kasus dan 142 kontrol. Data dianalisis menggunakan uji chi square dan uji regresi logistik berganda pada tingkat signifikansi p<0,05 dan tingkat kepercayaan 95%.Hasil: Hasil analisa bivariat menunjukkan bahwa keteraturan minum obat (p=0,000; OR=34,36; 95%CI=13,26-89),status konversi BTA (p=0,000; OR=11,79; 95%CI=5,73-24,28), dan jenis fasilitas pelayanan kesehatan (p=0,016; OR=2,71; 95%CI=1,2-6,1) berhubungan secara statistik dan merupakan faktor risiko kegagalan pengobatan ulang pasien TB. Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa keteraturan minum obat (p=0,000; OR=29,52;  95%CI=10,97-79,4) merupakan faktor risiko terkuat yang berhubungan dengan kegagalan pengobatan ulang pasien TB.Kesimpulan: Keteraturan minum obat,status konversi BTA, dan jenis fasilitas pelayanan kesehatanberhubungan secara statistik dengan kegagalan pengobatan ulang pasien TB. Keteraturan minum obat merupakan faktor risiko terkuat yang berhubungan dengan kegagalan pengobatan ulang pasien TB.Risk factors of unsuccess retreatment among tuberculosis patients in YogyakartaPurposeThe purpose of this study was to identify risk factors related to unsuccessful retreatment of tuberculosis cases in Yogyakarta. MethodsA case-control study was conducted at the health offices of five districts from the tuberculosis registry (TB 03 and TB 01) since 2008-2014. Case group criterion was defined as unsuccessful retreatment of tuberculosis patients, whereas the control group consisted of successful retreatment of tuberculosis patients (cure or complete treatment). A total of 142 cases and 142 controls were analysed with univariate, bivariate, and multivariate analyses. Chi-square tests were conducted with p<0.05 and odds ratio (OR) at confidence interval 95%. Results Bivariate analysis showed that regular taking of a drug, conversion of acid-fast bacilli, and type of health services were statistically related to unsuccessful retreatment tuberculosis. Logistic regression showed that regular taking of a drug (p=0.000; OR=29.52; 95%CI=10.97-79.4) was the strongest risk factor related to unsuccessful retreatment of tuberculosis. ConclusionThe strongest risk factor was regularly taking of a drug. District health offices need to conduct a tracking system of patients who do not take medication on schedule, ensuring regular tuberculosis medication, correct medication, and sputum examination of late-stage intensive tuberculosis patients

    Studi In Silico Senyawa Turunan Flavonoid Terhadap Penghambatan Enzim Tirosinase

    Get PDF
    Studi in silico senyawa turunan flavonoid dengan enzim tirosinase di lakukan dengan bantuan komputer menggunakan aplikasi docking moleculer (program Autodock Vina dan MGL Tools 1.5.4), dimana 25 senyawa flavonoid yang di peroleh dari penelitian sebelumnya di gambar struktur 2D menggunakan Hyperchame 8.0, kemudian di optimasi geometri dengan metode semiempirik PM3 yang akan di dockingkan dengan enzim tirosinase dengan kode pdb “1WX4” untuk mengetahui model interaksinya dengan menggunakan parameter fungsi scoring energi bebas ikatan (∆G), yang menunjukkan semakin kecil nilai ∆G dalam kkal/mol maka semakin besar kecenderungan suatu ligan-reseptor untuk berinteraksi secara spontan, dan ikatan hidrogen dengan asam-asam amino di pada binding site (sisi pengikatan) reseptor seperti (Metionin201, Serin206, Glutamine acid182, Asparagine191, Asparagin188, Alanine202, Threoinine203, Arginine55) dan asam amino Histidin194 yang merupakan residu penting yang berikatan langung dengan Cu B. Hasil ∆G yang di peroleh di korelasikan dengan Log IC50 hasil eksperimen menghasilkan nilai korelasi sebesar 0,805, dan persamaan yang di peroleh Log IC50=3. 305∆Gbind +22.859 digunakan untuk mendesain/memodifikasi senyawa baru yang memiliki aktivitas penghambatan tirosinase yang lebih baik dari senyawa-senyawa sebelumnya, dan di peroleh modifikasi (-Br) pada atom C nomor 7 cincin A dan (-OH) pada atom C nomor 3’, dan 4’ cincin B dengan energi ikatan – 7,4 kkal/mol dan IC50 prediksi sebesar 0.02 µM

    BERPIKIR REFLEKTIF (REFLECTIVE THINKING ) SISWA SD BERKEMAMPUAN MATEMATIKA TINGGI DALAM PEMAHAMAN MASALAH PECAHAN

    Get PDF
    Abstrak Belajar matematika melibatkan proses berpikir dalam diri setiap manusia. Proses berpikir bertujuan untuk mencapai berbagai macam kompetensi, keterampilan dan sikap. Berpikir selalu dilakukan oleh setiap orang atau individu, dengan demikian berpikir bersifat internal, muncul dalam diri individu. Melalui berpikir, manusia dapat belajar meningkatkan kualitas hidupnya di masyarakat. berpikir reflektif merupakan kesadaran tentang apa yang diketahui dan apa yang dibutuhkan, hal ini sangat penting untuk menjembatani kesenjangan situasi belajar. Mendefinisikan berpikir reflektif sebagai proses kegiatan terarah dan tepat dimana individu menyadari untuk diikuti, menganalisis, mengevaluasi, memotivasi, mendapatkan makna yang mendalam, dan menggunakan strategi pembelajaran yang tepat. Peran penting dari berpikir reflektif adalah sebagai sarana untuk mendorong pemikiran selama situasi pemecahan masalah, karena memberikan (peran penting pemikiran reflektif) kesempatan untuk belajar dan memikirkan strategi terbaik untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pada penelitian-penelitian sebelumnya hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa memiliki kesulitan belajar pecahan dalam matematika. Selanjutnya, bahwa anak- anak tampaknya tidak memiliki pemahaman pecahan. Materi pecahan sebagai salah satu materi pada matematika yang harus dikuasai siswa. Siswa yang mempunyai latar belakang dan kemampuan matematika berbeda-beda, juga mempunyai kemampuan menyelesaikan masalah matematika yang berbeda. Kemampuan siswa khususnya yang berkaitan dengan kemampuan matematika, biasanya dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana berpikir reflektif siswa yang berkemampuan matematika tinggi dalam pemecahan masalah pecahan. Untuk menggali infomasi berpikir reflektif tersebut, maka metode yang digunakan adalah pemberian Tugas Pemecahan Masalah (TPM), yang terdiri dari TPM 1 dan TPM 2. Selanjutnya dilakukan wawancara untuk menggali informasi tentang berpikir reflektif (reflective thinking) bagi subjek yang berkemampuan matematika tinggi. Hasil penelitian menunjukan bahwa berpikir reflektif siswa yang berkategori kemampuan matematika tinggi yaitu: (1) Informasi atau data yang digunakan untuk merespon, berasal dari dalam diri (internal), (2) Menjelaskan apa yang telah dilakukan, (3) Menyadari kesalahan dan memperbaikinya, dan (4) Mengkomunikasikan ide dengan simbol atau gambar. Kata kunci: Berpikir reflektif, siswa SD, pemecahan masalah, dan kemampuan matematika tinggi

    Rhizosphere Fungi of Gunung Halimun National Park

    Full text link
    An ecological study was conducted to assess the occurrences of rhizosphere fungi in three dominating trees (Altingia excelsa, Schima wallichii and Castanopsis javanica) within Gunung Halimun National Park.Rhizosphere trees in Gunung Halimun National Park was mainly dominated by Trichoderma (47%), followed by Penicillium (16%), Cunninghamella (10%),Mortierella (15%),Acremonium (7%), and Humicola (6%).Similar composition of rhizosphere fungi was shown by the three trees and mainly consisted of Trichoderma and Penicillium.There was negative correlation of rhizosphere to fungal composition which was shown by C.javanicus and the positive correlation was shown by A. excelsa and S. wallichii.Based on total of fungi encountered, Trichoderma was found to be the most common and dominant fungus in rhizosphere of those trees.Other fungi were also considered common were Penicillium, Mortierella, Cunninghamella, Acremonium and Humicola. Based on the number of samples, the frequency of the occurrence of Trichoderma was the highest (100%), followed by Penicillium (88%),Cunninghamella (59%), Humicola (47%), Acremonium (41%), Mortierella (35%), Verticillium (18%), Cylindrocladium (12%), Aspergillus (6%), and Gliocephalotrichum (6%)

    Komunikasi Pendek*studi Awal Keberadaan Jamur Tanah Perakaran Tumbuhan Di Kawasan Stasiun Penelitian Ketambe, Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh Tenggara Preliminary Study on the Occurrence of Plant Root Soil Fungi in Ketambe Research Station, Mount Leuse

    Full text link
    Suatu studi awal telah dilakukan untuk mengetahui keberadaan jamur pada tanah perakaran hutan di sebuah lokasi penelitian di sekitar Stasiun Penelitian Ketambe, Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh Tenggara. Jamur memiliki fungsi dalam dekomposisi, mineralisasi dan mutualisme tumbuhan-jamur yang mengatur dalam perpindahan elemen-elemen dalam tanah ke akar- akar tumbuhan (Christensen M. 1989. A View of Fungal Ecology. Mycologia, 81(1), 1-18).Dengan fungsi yang demikian, maka keberadaan jamur pada tanah perakaran dapat memiliki perananan yang penting dalam dinamika ekosistem suatu hutan, termasuk kawasan hutan Gunung Leuser ini
    corecore