129 research outputs found
Studi Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Pada PDAM Way Sekampung Kabupaten Pringsewu
Electrical energy has become a part of our lives. Even, for some people has become the primary requirement that can\u27t be eliminated. This can affect the sources of energy used in the process of power generation. Therefore, the presence sources of renewable energy is needed to increase the energy supply for the community. In this case, authors tried to do some research to harness the flow of water in the PDAM Way Sekampung pipe as micro hydro power plant (MHP) The advantage of making the MHP\u27s pipeline PDAM isn\u27t need for the manufacture of civilian buildings by making MHP is only by utilizing the existing water flow in a pipeline, so the production cost can be reduced. Moreover, can give an idea on the PDAM and the public that the pipeline PDAM that had been used only as a water distribution, can be used as power plant. The purpose of this study was to determine the discharge and head PDAM pipelines and then dimensional turbine design based on the potential obtained. The survey was conducted to obtain primary data and secondary data. The primary data is data acquired directly, while secondary data is the data obtained from documents stored on PDAM Way Sekampung. From the research, discharge obtained an average of 46.287 L/s in normal conditions, and have the water level (head) of 5,998 m from the location of the turbine. The potential of the PDAM Way Sekampung, can generate power of 2,057 Kw. Results dimensional turbine design based on primary data or the direct retrieval, turbine shaft diameter 20 mm, 239 mm runner diameter, blade length 212 mm, a thickness of blade 1 mm and blade number 20
Studi Kelayakan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Pada Sungai Arter Desa Hurun Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran Lampung
Electricity is very important in human life. In Indonesia,electricity is a basic necessity for society and industry. Electrical energy supply in Indonesia is targeted to use the 5% comes from renewable energy, it has been included in the government regulation No. 3 of 2005. One of the power plants that are potentially is Micro Hydro Power (MHP), which is an implementation of the green energy initiative to encourage renewable energy step. If the MHP potential can be developed, then at least 12,000 MWh or 14% of Indonesia\u27s total energy needs in 2005 are contributed by the MHP.The purpose of this final project: " Feasibility Study of micro hydro power plant (MHP) on arter river at hurun village Padang Cermin district Pesawaran region Lampung " is to plan a hydroelectric small scale power plant that can be used and applied as a fulfillment of electrical energy in Indonesia, especially for people who can not enjoy electricity.The Procedures to obtaining data for Head cleaner using a plastic hose method and calculation method, so the net head of 11.15 m obtained. To determine the amount of water flow, the method used is the method of floating objects, as well as doing some calculations and obtained intake capacity of 66.7 l / s. And the resulting power of 5.10 Kw. From data result, turbine suitable types is crossflowtubine
Proses Islamisasi dan Percaturan Politik Umat Islam di Indonesia
Proses Islamisasi dan Percaturan Politik Umat Islam di Indonesi
Kajian Eksternalitas Industri Pengasapan Ikan di Kelurahan Bandarharjo Kecamatan Semarang Utara
Keberadaan kegiatan industri ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Namun pada Kenyataanya sering ditemukan kegiatan industri ini menjadi sumber masalah yang merugikan masyarakat. Keberadaan industri selain menjadi penggerak ekonomi juga menjadi sumber masalah terkait pencemaran lingkungan di sekitar lokasi industri. Kota Semarang memiliki masakan atau makanan khas yaitu masakan Ikan Mangut. Masakan ini berbahan dasar ikan asap yang berasal dari industri pengasapan ikan di Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara. Seperti yang sudah diketahui, industri ini menggunakan asap untuk memasak ikan yang mengganggu kehidupan masyarakat di sekitar lokasi industri pengasapan ikan. Masyarakat akan mengeluarkan biaya eksternal untuk memenuhi kebutuhan sebagai dampak negatif (negative externality) industri pengasapan ikan. Pendekatan penelitian ini menggunakan mix method yaitu menggunakan metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah besar kerugian yang ditanggung masyarakat sebagai dampak negatif (negative externality) dari industri pengasapan ikan. Penelitian ini akan menunjukkan bagaimana biaya eksternal sangat penting untuk diperhatikan sebagai salah satu pertimbangan dalam melakukan kegiatan industri disamping masalah pencemaran lingkungan
Kajian Pembangunan Kawasan Tertinggal di Kabupaten Grobogan
Kawasan tertingggal adalah suatu kawasan permukiman penduduk dengan segala kegiatan sosial, budaya dan ekonominya yang terletak baik dikawasan buddidaya maupun dikawasan lindung dengan tingkat pertumbuhan atau perkembangan suatu aspek kehidupannya lebih rendah atau tertinggal dibandingkan kawasan permukiman lainnya. Kabupaten Grobogan merupakan Kabupaten Dati II Jawa Tengah yang secara konstelatif berdekatan dengan jalur regional dimana hal itu didukung dengan potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Grobogan. Permasalahan yang dimiliki yaitu kondisi aksesbilitas, ketersediaan sarana prasarana, serta perluasan kesempatan kerja. Sedangkan tujuan dari penelitian ini untuk memberikan rekomendasi arahan pembangunan yang ada di Kabupaten Grobogan dan sasaran yang ingin dicapai adalah teridentifikasinya aksesbilitas, ketersediaan sarana dan prasarana, kesempatan perluasan kerja serta Perumusan arahan pengembangan yang ada di Kabupaten Grobogan dengan cara mereview kebijakan-kebijakan yang sudah ada. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut maka dalam penelitian ini digunakan metode kuantitatif dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif yang meliputi analisis aksesilitas, analisis sarana prasarana, analisis kesempatan kerja serta analisis kebijakan. Hasil dari penelitian ini adalah arahan rekomendasi untuk pemerintah, masyarakat, dan swasta untuk mengetaskan kawasan tertinggal yang ada di Kabupaten Grobogan. Dengan rekomendasi ini diharapkan Kabupaten Grobogan tidak lagi menjadi kawasan tertingga
Kesenjangan Spasial Dan Kegagalan Keadilan Pada Fungsi Produksi Di Wilayah Blitar
Kesenjangan spasial Utara-Selatan menjadi isu penting di Wilayah Blitar (Kota dan Kabupaten Blitar). Ini bisa disebabkan oleh kegagalan keadilan yang berujung pada ketidakseimbangan interaksi spasial. Selanjutnya, dapat timbul masalah seperti perkembangan ekonomi yang tidak optimal, kesenjangan kesejahteraan, dan bahkan ketidakberkelanjutan. Penelitian terdahulu tentang kesenjangan spasial di Wilayah Blitar dapat menjelaskan bahwa aturan bentuk-U terbalik tidak berlaku di sini karena masih terjadi kegagalan keadilan pada delapan aspek kebijakan. Penelitian tersebut mengaplikasikan konsep pembangunan (wilayah) berbasis keadilan untuk mengkaji ketimpangan spasial dalam fungsi distribusi manfaat. Penelitian ini mengkaji fungsi produksi dengan fokus pada USAha mikro dan kecil yang sangat terkait dengan pengentasan kemiskinan namun sering kurang difasilitasi. Pendekatan kuantitatif telah digunakan dengan dilengkapi informasi kualitatif pendahuluan. Studi ini telah memanfaatkan metode sampling acak proporsional untuk distribusi kuesioner kepada para responden (pelaku USAha mikro dan kecil), serta wawancara dengan informan kunci dari pembuat kebijakan terkait. Hasilnya menunjukkan bahwa sejauh menyangkut empat aspek kebijakan fungsi produksi, yaitu aspek modal, lahan, kemudahan memulai USAha, dan anti perburuan rente, ternyata tidak terlihat kesenjangan Utara-Selatan seperti yang selama ini diyakini. Yang terbukti adalah masih terjadi kegagalan keadilan, baik di Utara maupun Selatan, pada tingkat sedang hingga rendah dengan kecenderungan yang membaik pada aspek modal dan lahan serta memburuk pada kemudahan memulai USAha dan pemburu rente. Dengan memahami kegagalan keadilan yang ada, kebijakan terkait dapat direformulasi menuju pembangunan wilayah yang lebih baik
Kajian Partisipasi Komunitas Marginal dalam Penataan Kawasan Kota Lama Semarang
Perencanaan saat ini sebagian besar bersifat top down yang hanya dikendalikan oleh elit pemangku kepentingan. Hal ini memiliki beberapa keuntungan dan kerugian dalam proses pelaksanaannya. Terkadang proses perencanaan secara top down kurang menyentuh permasalahan yang sebenarnya terjadi di masyarakat karena seluruh proses di lakukan oleh elit pemangku kepentingan. Untuk itu perlu adanya pelibatan peran masyarakat dalam berbagai proses perencanaan agar aspirasi mereka dapat tersalurkan sehingga perencanaan yang dibuat tetap relevan dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang terjadi di masyarakat. Kawasan Kota Lama Semarang merupakan kawasan bersejarah yang dikonservasi dimana terdapat komunitas-komunitas marginal didalamnya. Tidak dapat dipungkiri, bahwa komunitas marginal yang ada telah menjadi bagian dari kawasan Kota Lama Semarang. Beberapa komunitas marginal yang dapat ditemukan seperti tukang becak, PKL, penjual ayam bangkok, pemulung, tuna wisma, pengumpul barang rongsok serta bangunan-bangunan liar. Keberadaan komunitas marginal di kawasan Kota Lama sedikit banyak mempengaruhi kondisi lingkungan sekitarnya yang semakin kotor dan kumuh. Dari komunitas-komunitas marginal tersebut, hanya becak dan PKL yang diatur keberadaannya dalam RTBL Kota Lama, dan dapat dikatakan keberadaannya legal. Bentuk partisipasi dan pelibatan komunitas marginal yang dilakukan pemerintah apabila dikaitkan dengan tangga Arnstein, termasuk pada tangga Therapy dan Informing. Dimana pemerintah hanya memberikan informasi satu arah kepada komunitas marginal berupa penggusuran dan berpindah tempat saat kegiatan-kegiatan tertentu. Pada tangga informing, pemerintah hanya meminta pendapat dari komunitas marginal tanpa adanya jaminan bahwa pendapat tersebut akan diikutsertakan dalam proses pembangunan. Belum adanya upaya pemerintah untuk membahas penataan Kota Lama bersama komunitas marginal yang menjadi bagian dari kawasan Kota Lama, membuat komunitas-komunitas marginal yang ada enggan untuk berpartisipasi dan merasa acuh tak acuh. Menurut pemerintah terkait, banyak kendala dalam menertibkan komunitas marginal untuk menata kawasan Kota Lama. Banyaknya komunitas marginal yang merupakan pendatang serta tidak adanya pendataan yang jelas membuat komunitas marginal ini semakin sulit untuk ditertibkan. Walaupun banyak kendala, seharusnya pemerintah bisa lebih tegas dalam menertibkan komunitas marginal, terlebih dalam menerapkan kebijakan-kebijakan terkait penataan Kota Lama seperti RTBL, dan Grand Design kawasan Kota Lama
Ketersediaan Air Bersih dan Perubahan Iklim: Studi Krisis Air di Kedungkarang Kabupaten Demak
Perubahan iklim merupakan fenomena global yang belakangan ini sering dibahas dan memiliki dampak salah satunya adalah peningkatan suhu Selain itu, penelitian sebelumnya mengatakan bahwa Perubahan iklim berpengaruh pada sumber daya air yang ada di seluruh dunia yang terjadi juga di Kedungkarang. Dimana peningkatan suhu dirasakan oleh masyarakat. Kabupaten Demak merupakan Kabupaten yang terletak di pesisir utara pulau Jawa terindikasi mengalami Perubahan iklim. Masih ada desa - desa di Kabupaten Demak yang belum tersalurkan oleh pipa PDAM, termasuk Desa Kedungkarang. Di samping itu, air sungai dan air sumur yang asin juga berdampak pada sulitnya warga untuk mengakses air bersih dalam memenuhi kebutuhan domestiknya. Hal ini menyebabkan seluruh warga di Desa Kedungkarang membeli air bersih dari air yang dijajakan warga Kabupaten Jepara. Ditambah lagi dengan isu Perubahan iklim dan letak geografis yang berada di wilayah pesisir utara Kabupaten Demak diduga kian memperparah krisis air pada di wilayah studi. Metode yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah metode mix, yakni metode kualitatif dan metode kuantitatif. Dengan dampak Perubahan iklim yang menyebabkan kenaikan suhu udara sehingga mengakibatkan semakin cepatnya penguapan air. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah dan instansi terkait penyediaan air bersih. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menyadarkan masyarakat terutama di wilayah studi mengenai dampak dari Perubahan iklim terhadap krisis air yang terjadi
- …