20 research outputs found

    The Effects of Back Massage to Prevent Decubitus in Patients with Bedrest in Meuraxa Hospital Banda Aceh and Elderly Nursing Home

    Get PDF
    Decubitus is a serious problem, which experienced by patients during hospitalization with the weaknesses and limitation of movement resulted by illness . Back massage is the one of forms in nursing actions which considered very effective to prevent decubitus. The purpose of this research is to identify back massage to prevent decubitus. The research was conducted at Meuraxa hospital and Elderly Nursing Home, Banda Aceh 2012. This research is begun from 13th September to 20th October 2012 at Meuraxa general hospital and Werda Institution Banda Aceh. The research design is a quantitative research by quasi-experimental design and pretest-protest group. Group intervention plan and group control bivariate analysis with t-test independent and t-test dependent. The samples were 30 patients which taken by sampling non probability with puposive sampling type. The patient is received back massage action during 5 days. The research evaluation is doing after 5 days by accessing the degree of decubitus incidence.The result of research is show the average value of decubitus degree before the intervention is 4,73, deviation standard 0,45. The measure mean after intervention obtained an average 5,93, deviation standard 0,25. Here is visible the mean value which difference between the first and second measurement 1,20, deviation standard 0,41 and the result of statistic test is (p=0.000) and it can be concluded there was significant effect decubitus degree before and after back massage action on the bed rest patient. The recommendation of result research is back massage exercise for bed rest patientsis applied for bed rest patient to prevent the decubitus and complication.

    Kebijakan Politik Umar Bin Abdul Aziz Dalam Perspektif Siyasah Syar’iyah

    Get PDF
    Umar bin Abdul Aziz memegang tampuk Khilafah selama tidak lebih dari 3 tahun, Kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz sangat berbeda dengan kepemimpinan Khalifah sebelumnya. Pada masa Bani Umaiyah Banyak konflik yang terjadi, dan beberapa kelompok masyarakat merasa kecewa dalam kepemimpinan Bani Umaiyah. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bagaimana kondisi sosial politik pada masa sebelum Umar bin Abdul Aziz diangkat sebagai Khalifah Umaiyah, bagaimana kebijakan Umar setelah menjadi Khalifah, bagaimana relevansi kebijakan Umar bin Abdul Aziz dalam perspektif siyasah syar’iyah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, instrumen pengumpulan data yang dipergunakan untuk memperoleh data dalam penulisan ini adalah metode penelitian kepustakaan. Dengan cara menuliskan, mengedit, mengklarifikasikan, mereduksi dan menyajikan data yang diperoleh dari berbagai sumber yang tertulis sumber data. Temuan penelitian ini sebagai berikut: terdapat ketidak adilan terhadap masyarakat sebelum Umar bin Abdul Aziz diangkat sebagai Khalifah terbukti pemerintahan Umaiyah yang Arab sentris memunculkan kekecewaan dari beberapa kelompok masyarakat yang merasa dianak tirikan oleh penguasa, orang Islam non Arab pada umumnya. Dengan demikian banyak pengaruh positif setelah Umar bin Abdul Aziz mengubah sistem yang dilakukan Bani Umaiyah sebelumnya, dia dikenal bukan saja pandai menciptakan peraturan-peraturan baru, dia juga memperbaiki dan mengkaji ulang kebijakan-kebijakan yang telah ada. Kebijakan yang dilakukan Umar bin Abdul Aziz bidang politik yaitu memecat pejabat yang zhalim, kebijakan pajak, bersikap tegas terhadap pejabat Negara dan menghilangkan diskriminasi dalam masyarakat. Kemudian relevansi kebijakan Umar bin Abdul Aziz perspektif siyasah syar’iyah yaitu Al-Musawah (persamaan), Adam Al-Haraj (tidak memberatkan), Tahqiq Al-Adalah (menjadikan keadilan) dan tidak bertentangan dengan Syariat Islam

    PERSEPSI DAN PERILAKU IBU TENTANG IMUNISASI DASAR PADA ANAK DI ACEH BESAR

    Get PDF
    Cakupan imunisasi dasar pada anak belum mencapai  target yang telah ditentukan oleh Pemerintah, hal ini terjadi karena orangtua tidak mengimunisasikan anaknya. Persepsi merupakan Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi perilaku ibu dalam pemberian imunisasi dasar pada anak sehingga, ibu yang persepsi positif  dapat mengambil suatu keputusan untuk melakukan imunisasi dasar pada anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan persepsi tentang imunisasi dasar dengan perilaku ibu pada anak usia 10-12 bulan. Jenis penelitian adalah deskriptif korelatif dengan desain cross sectional study. Populasi pada penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak usia 10-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kuta Baro, pada 10 Desa berjumlah 209 orang. Teknik pengambilan sampel untuk penentuan jumlah menggunakan metode proportional sampling dengan jumlah 68 sampel. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara terpimpin dengan menggunakan kuesioner yang dikembangkan peneliti. Hasil uji Chi-Square menunjukkan bahwa ada hubungan persepsi tentang imunisasi dasar (p-value = (0,000) dengan perilaku ibu pada anak usia 10-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Kuta Baro Aceh Besar. Direkomendasi untuk tim pelayanan kesehatan agar dapat meningkatkan persepsi orang tua khususnya ibu yang memiliki bayi tentang pentingnya pemberian imunisasi dasar pada anak agar cangkupan imunisasi dasar pada anak meningkat dan dapat mecegah penyakit berbahaya. Kata Kunci: persepsi dan perilaku, imunisasi, anak ABSTRACTCoverage of basic immunization in children has not reached the target set by the Government, this happens because parents do not immunize their children. Perception is one of the factors that can influence the behavior of mothers in providing basic immunizations to children so that mothers with positive perception can make a decision to carry out basic immunizations to children. The purpose of this study was to determine the relationship of perceptions about basic immunization with maternal behavior in children aged 10-12 months. This type of research is descriptive correlative with cross sectional study design. The population in this study were mothers who had children aged 10-24 months in the working area of Kuta Baro Health Center, in 10 villages totaling 209 people. The sampling technique for determining the amount using the method of proportional sampling with a total of 68 samples. Data collection techniques used were guided interviews using a questionnaire developed by researchers. Chi-Square test results show that there is a correlation between perceptions about basic immunization (p-value = (0,000) with maternal behavior in children aged 10-24 months in the working area of Kuta Baro Aceh Besar Health Center. Recommended for the health care team to improve people's perception parents, especially mothers who have babies about the importance of giving basic immunization to children so that the basic immunization coverage of children increases and can prevent dangerous diseases. Keywords: perception and behaviour, immunization, children

    GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERILAKU PEMBERIAN MAKANAN BAYI OLEH IBU DI KECAMATAN KUTA ALAM BANDA ACEH

    Get PDF
    Pemberian makanan bayi harus diberikan secara bertahap sesuai dengan tahapan tumbuh kembangnya. Pengetahuan ibu merupakan faktor yang paling berperan dalam mempengaruhi perilaku ibu, karena ibu akan melakukan suatu hal yang baik apabila ibu memiliki pengetahuan yang baik pula tentang hal tersebut dan selanjutnya masuk ke tahap mampu untuk melakukannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan perilaku pemberian makanan bayi oleh ibu di Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan desain cross sectional study. Populasi penelitian adalah anak usia 2 sampai 5 tahun dan ibunya. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode nonprobability sampling dengan cara proportional sampling menggunakan teknik snowball sampling dengan jumlah sampel 102 responden. Alat pengumpulan data berupa kuesioner dengan metode wawancara terpimpin melalui telepon. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan ibu berada pada kategori baik (82,4%), perilaku pemberian makanan berada pada secara umum pada kategori kurang baik (56,9%), berbeda dengan hasil subvariabel perilaku yang terdiri dari perilaku pemberian IMD (inisiasi menyusui dini) baik (80,4% ), perilaku pemberian ASI eksklusif (55,9% = baik), perilaku pemberian MP-ASI (54,9%= baik), dan perilaku meneruskan ASI sampai usia 24 bulan (59,8%= baik). Diharapkan petugas kesehatan dapat  meningkatkan pengetahuan dan perilaku ibu dalam pemberian makan pada bayi khususnya ASI eksklusif, MPASI yang benar dan melanjutkan pemberian ASI sapai usia 24 bulan  dengan melakukan penyuluhan dan home visit

    Analisis Return on Equity dan Debt to Equity Ratio

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Rasio profitabilitas menggunakan Return on Equity dimana membandingkan antara laba setelah pajak dan Ekuitas dan Rasio Solvabilitas menggunakan Debt To Equty Ratio dimana membandingkan total hutang dengan ekuitas pada PT Adaro Energy Tbk dimana semakin tinggi nilai Return on Equity maka semakin tidak baik perusahaan dalam mengelola modal sendiri untuk menghasilakn Laba begitu juga sebaliknya apabila nilai Return on Equity rendah semakin baik. Sedangkan Debt to Equity Ratio tinggi maka pengelolaan ekuitas tidak baik apabila Debt to Equity Ratio rendah maka penggunaan modal sendiri sangat baik karna tidak mengandalkan pendaanaan dari luar.  Penelitian ini adalah penelitian Deskriptif dimana hanya menbandingkan 1 satu variabel saja. Populasi dalam penelitian ini adalah 11 tahun dan sampel dalam penelitian ini selama 9 tahun mulai 2010 sampai tahun 2018 dengan sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Uji statistik mengunakan SPSS v 21 dengan teknik analisis data menggunakan metode one sample t-test. hasil penelitian menunjukan bahwa Return on Equity dikatakan baik dan Debt to Equity Ratio dikatakan baik.. Ini menunjukan bahwa pengelolaan modal sendiri sudah sangat baik karena tidak mengandalkan modal dari pihak luar dan sudah dapat meningkatkan Laba &nbsp

    FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BULLYING PADA ANAK USIA SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR KECAMATAN SYIAH KUALA BANDA ACEH

    Get PDF
    ABSTRAKKasus bullying  di Indonesia yang terjadi di sekolah dari tahun 2011 sampai 2014 tercatat sebanyak 1.480 kasus. Faktor penyebab tindakan  bullying perlu diidentifikasi untuk mencegah tingginya angka bullying di sekolah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor-faktor yang mempengaruhi tindakan bullying pada anak usia sekolah di Sekolah Dasar Kecamatan Syiah Kuala Banda Aceh. Desain penelitian menggunakan deskriptif korelatif melalui pendekatan cross sectional study. Populasi penelitian adalah seluruh anak usia sekolah dasar di Kecamatan Syiah Kuala. Teknik sampling purposive sampling dengan jumlah sampel 94 responden. Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 22 Mei - 6 Juni 2015. Alat pengumpulan data berupa kuesioner dalam bentuk skala likert dengan metode wawancara. Analisa data menggunakan uji Chi Square (2x2) dengan Confidence Interval  95% (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara faktor individu (P-value = 0,000), faktor keluarga (P-value = 0,000), faktor teman sebaya (P-value = 0,003), faktor sekolah (P-value = 0,048), faktor media (P-value = 0,042) dengan tindakan bullying pada anak usia sekolah. Diharapkan pihak sekolah dapat meningkatkan kedisiplinan di sekolah dan memberikan bimbingan konseling pada anak pelaku bullying, bagi orangtua agar menghindari memberi hukuman dengan kekerasan.Kata kunci: Bullying, anak usia sekolah, factor. ABSTRACTThe bullying cases in Indonesia existing at schools since 2011 to 2014 were recorded for 1.480 cases. The causing factors of bullying actions need to be identified in order to prevent the high incident of bullying at schools. The objective of this research was to identification the relation of factors which influence bullying actions at school-age children in Elementary Schools of Syiah  Kuala Subdistrict in Banda Aceh. The design of research used was descriptive correlation through a cross sectional study approach. The population was school-age children on Elemantary Schools in Syiah  Kuala  Subdistrict. The technique sampling was  purposive sampling    with  the  total sample of 94 respondents. The collection of data was conducted on May 22 until June 6, 2015. The instrument of data collections was questionnaires in likert scale with method is interview.  Data analysis was used  Chi Square test (2x2) with Confidence Interval of 95% (α = 0,05). The results of  the research shows that there is a correlation between individual factor (P-value = 0,000), familial factor (P-value = 0,000), a peer factor (P-value = 0,003), a school factor (P-value = 0,048), media factor (P-value = 0,042) by bullying action in school children. It is expected that the school can improve discipline and provide counseling guidance to children bullying, for parents to avoid punish by violence.Keywords: Bullying, school-aged children, factors

    PENGARUH DUKUNGAN INFORMASI TERHADAP KECEMASAN DAN PERAN IBU SELAMA PEMASANGAN INFUS BALITA DI RSUDZA BANDA ACEH

    Get PDF
    Ibu melambangkan perlindungan, keamanan dan kenyamanan bagi balita. Kehadiran ibu  saat anak mendapat tindakan invasif, dapat memberi pengaruh negatif atau positif tergantung pada peran ibu. Memberikan informasi merupakan bagian dari persiapan psikologis dalam managemen nyeri, bagi orangtua dan anak sebelum dilakukan tindakan pemasangan infus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pengaruh dukungan informasi terhadap kecemasan dan peran ibu selama tindakan pemasangan infus pada anak. Desain penelitian adalah kuasi-eksperimen dengan rancangan penelitian nonequivalent post test-only control group design. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non-probability sampling. Hasil analisis dengan menggunakan Uji Chi-Square didapatkan bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat cemas pada kelompok intervensi dengan kelompok kontrol, terdapat perbedaan peran ibu pada kelompok intervensi dengan kelompok kontrol. Kesimpulan: tidak ada pengaruh dukungan informasi dengan tingkat kecemasan ibu (p value = 0,069), namun ada pengaruh dukungan informasi dengan peran ibu selama tindakan pemasangan infus pada balita (p value = 0,038).  Diharapkan dukungan informasi pada ibu sebelum tindakan pemasangan infus pada anak dapat diterapkan pada pelayanan keperawatan anak untuk meningkatkan partisipasi ibu dalam penanganan nyeri anak selama tindakan.

    HUBUNGAN KELENGKAPAN DAN KETEPATAN JADWAL IMUNISASI DENGAN KEJADIAN PENYAKIT ISPA PADA ANAK USIA TODDLER DI DESA LAMPASEH KOTA BANDA

    Get PDF
    ISPA atau Infeksi Saluran Pernafasan Akut yang terjadi pada saluran pernafasan atas maupun bawahmerupakan penyakit yang seringkali menduduki posisi teratas di pusat pelayanan kesehatan. Salah satu caramenghindari penyakit pada anak yang efektif adalah meningkatkan sistem kekebalan tubuh denganmemberikan imunisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian imunisasi pada anakusiatoddler di desa Lampaseh Kota Banda Aceh tahun 2012. Desain penelitian bersifat deskriptif korelatifdan menggunakan metode purposive sampling yaitu suatu cara pengambilan sampel yang didasarkan padapertimbangan yang dibuat oleh peneliti sendiri dengan jumlah sampel adalah 42 anak. Alat pengumpulandata berupa kuesioner, KMS dan buku registrasi kunjungan pasien. Teknik pengumpulan data denganmenggunakan wawancara terpimpin dan data sekunder dari KMS dan buku registrasi dari Puskesmas. Hasilpenelitian menunjukkan ada hubungan antara kelengkapan imunisasi dengan kejadian ISPA (p-value= 0,030)dan ada hubungan antara ketepatan jadwal imunisasi dengan kejadian ISPA (p-value= 0,003). Penelitimenyarankan kepada petugas kesehatan agar dapat memberikan informasi kesehatan kepada seluruhmasyarakat terutama ibu agar mengimunisasikan anaknya secara lengkap dan tepat sehingga dapatmengoptimalkan pencegahan ISPA.Kata Kunci: Imunisasi, ISPA, dan anak usia toddler

    Exploring Teachers’ Questions in English Teaching and Learning Process : A Case Study at Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pekanbaru

    Get PDF
    ABSTRACT Henny Sufriani, (2021) : Exploring Teachers’ Questions in English Teaching and Learning Process : A Case Study at Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Pekanbaru This research aims to explore teachers’ teacher’s question in English teaching and learning process. By using a qualitative approach, the researcher collects the data use sixteen participants that consist of 12 of students and 4 teachers at Islamic Senior High School (MAN 1 and MAN 3) Pekanbaru and they teach the student with using strategy teacher’s questions in EFL classroom. The result of this research showed that the English teachers at Madrasah Aliyah (MAN 1 and 3 Pekanbaru) was used the questions for teaching English at classroom. The researcher found that the teacher uses various types of questions such as knowledge questions, comprehension questions, application questions, inference questions, synthesis questions, and evaluation questions. The researcher also found that the teachers asking the questions to the students almost in every meeting. According to the teacher, the questions that they asked to the students can help them to teach in the classroom. Furthermore, the researcher recommends potential researchers to study the use of questions, the questioning strategies and the purposes of questions in relation to language teaching. The researcher also investigated the effect of questioning strategies in teaching English in the classroom to the students. As a person who as the object at Islamic Senior High School Pekanbaru, the students should be more actively in asking or giving questions to the teacher. The students should be more active, creative and has high self-confidence in learning English. The students should pay attention to the lesson while the teacher gives explanation about materials. The students must try to ask question that they do not understand about the material

    Manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang, diagnosis dan tatalaksana abses paru pada anak

    Get PDF
    Abses paru merupakan rongga berdinding tebal yang mengandung bahan purulen akibat supurasi dan nekrosis pada parenkim paru yang terlibat. Berdasarkan faktor predsposisi, maka abses paru pada anak dapat dibagi menjadi abses paru primer dan sekunder. Penyebab utama terjadinya abses paru primer adalah Streptococcus pneumoniae atau Staphylococcus aureus. Abses sekunder diperberat oleh penyakit paru, misalnya bronkhiektasis, fibrosis kistik, infark paru. Diagnsosis abses paru pada anak ditegakkan berdasarkan gambaran klinis dan pemeriksaan penunjang. Dicurigai abses paru apabila terdapat keluhan demam dan batuk, dan adanya tanda-tanda konsolidasi paru. Pemeriksaan penunjang diperlukan untuk memperkuat diagnosis abses paru meliputi rontgen dada, ultrasonografi, dan computed tomography (CT Scan). Tatalaksana abses paru meliputi tatalaksana umum dan khusus. Tatalaksana umum meliputi pemberian makanan dan cairan yang cukup dan oksigen. Pemberian oksigen dilakukan jika ada gejala sesak nafas. Selanjutnya, tatalaksana khusus meliputi pemberikan antibiotika, drainase dan tindakan operatif (lobektomi). Antibiotik secara inta vena yang tepat direkomendasikan sebagai terapi awal untuk abses paru. Jika tidak ada perbaikan klinis dan radiologis yang bermakna, maka dipertimbangkan dilakukan drainase. Seterusnya, jika dengan drainase juga tidak ada perbaikan, maka langkah terakhir adalak dilakukan lobektomi
    corecore