23 research outputs found

    Analisis Unsur Radioaktivitas Udara Buang Pada Cerobong Irm Menggunakan Spektrometer Gamma

    Full text link
    ANALISIS UNSUR RADIOAKTIVITAS UDARA BUANG PADA CEROBONG IRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA. Telah dilakukan analisis unsur radioaktif pada cerobong IRM menggunakan Spektrometer Gamma dengan tujuan agar lepasan udara yang mengandung zat radioaktif yang dapat membahayakan manusia dan lingkungan dapat dipantau. Pemantauan lepasan radioaktif ke udara dilakukan dengan menganalisis unsur radioaktivitas udara buang cerobong IRM menggunakan alat spektrometer gamma. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada sampling cuplikan udara ini tidak ada zat radioaktif yang terlepas ke lingkungan, karena hasil cacah sampling yang diperoleh dibandingkan dengan hasil cacahan latar tidak begitu jauh berbeda, sehingga dapat diabaikan. Analisis radioaktivitas dari pengukuran cuplikan udara buang pada cerobong IRM menggunakan spektrometer gamma ini dapat diterima dengan nilai akurasi pengukuran isotop Cs-137 sebesar 99.393%

    Pemantauan Penerimaan Dosis Eksterna Dan Interna Di Instalasi Radiometalurgi Tahun 2012

    Get PDF
    PEMANTAUAN PENERIMAAN DOSIS EKSTERNA DAN INTERNA DI INSTALASI RADIOMETALURGI TAHUN 2012. Pemantauan penerimaan dosis eksterna dan interna di Instalasi Radiometalurgi tahun 2012 telah dilakukan. Tujuan dari kegiatan ini untuk mengetahui besarnya dosis eksterna dan interna yang diterima pekerja radiasi dihubungkan dengan kegiatan yang pekerja radiasi lakukan selama bekerja di laboratorium. Metoda yang dilakukan untuk mengevaluasi DEST yang diterima pekerja radiasi ini dengan cara menganalisis dosis eksterna yang berasal dari paparan radiasi dan dosis interna dengan cara in-vitro (pemeriksaan urine) dan in-vivo (Whole Body Counter). Ada beberapa personil yang menerima dosis eksterna triwulan 1 sebesar 0,06 mSv/thn, triwulan 3 antara 0,03 sampai dengan 0,10 mSv/thn sedangkan triwulan 2 dan 4 untuk penerimaan dosis eksterna hasil pemantauan ttd (tak terdeteksi). Hasil pemantauan dosis interna untuk triwulan 1 terpantau sebesar 0,01 mSv/thn, triwulan 4 antara 0,02 sampai dengan 0,09 mSv/thn. Untuk pemantauan triwulan 2 dan 3 hasilnya ttd (tak terdeteksi). Selama tahun 2012 penerimaan dosis eksterna dan interna untuk pekerja radiasi tersebut masih dalam kategori aman karena dosis yang diterima oleh pekerja radiasi masih jauh di bawah batas dosis yang diizinkan. Sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir No. 4 Tahun 2013 Tentang Proteksi dan Keselamatan Radiasi Dalam Pemanfaatan Tenaga Nuklir dan berdasarkan Laporan Analisis Keselamatan Instalasi Radiometalurgi (LAK IRM), Nilai Batas Dosis yang diijinkan yakni sebesar 50 mSv/thn dan rata-rata 20 mSv dalam 5 tahun

    Pengaruh Waktu Pengambilan Sampling Pada Analisis Unsur Radioaktif Di Udara Dengan Menggunakan Spektrometer Gamma

    Get PDF
    PENGARUH WAKTU PENGAMBILAN SAMPLING PADA ANALISIS UNSUR RADIOAKTIF DI UDARA DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA. Telah dilakukan analisis unsur radioaktif di udara buang pada cerobong IRM dengan menggunakan Spektrometer Gamma. Waktu pengambilan sampling dilakukan dengan variasi waktu dari 15 menit, 30 menit,45 menit dan 60 menit, dengan tujuan untuk menentukan pengaruh waktu sampling terhadap hasil pemantauan lepasan udara di cerobong IRM yang mengandung zat radioaktif. Pemantauan dilakukan dengan menganalisis unsur radioaktivitas udara menggunakan alat spektrometer gamma. Hasil analisis menunjukkan bahwa lamanya waktu sampling udara tidak mempengaruhi hasil analisis zat radioaktif yang terlepas ke lingkungan walaupun waktu pengambilan sampling di perpanjang hingga 60 menit, karena hasil cacah sampling yang diperoleh dibandingkan dengan hasil cacah latar tidak begitu jauh berbeda. Hal ini dibuktikan juga dengan uji beda (uji-F) yang menujukkan bahwa tidak ada perbedaan dari hasil analisis tersebut karena nilai uji beda hasil analisis sampling untuk isotop Cs-137 adalah 0.2244 dan 7.277 untuk isotop U-235, sedangkan nilai uji beda pada tabel lebih tinggi yaitu 9.28 pada tingkat kepercayaan 95%

    Penggunaan Video Interaktif sebagai Upaya Optimalisasi Edukasi Persiapan Operasi oleh Perawat Setting Rawat Jalan

    Get PDF
    This study aims to provide an overview of the obstacles to education on preparation for surgery for outpatients and alternative solutions to increase the effectiveness of offering education on preparation for surgery. The method is a survey with interviews, questionnaires, fishbone analysis, problem prioritization, implementation, and evaluation. The results showed that 60.7% of outpatient nurses involved in the study conducted surgery preparation education without specific media and guidance based only on general educational SOPs. Data shows that 46% of nurses need more time to provide education, and its implementation will not be optimal during busy hours. 28% of cases of surgical failure are caused by ineffective education on preparation for surgery. In conclusion, interactive video educational media makes it easier for nurses to implement instruction quickly. This impacts patients' ability to understand educational material more efficiently so that the surgical failure rate can be reduced.   Keywords: Operation Preparation Education. Fishbone. Educational Media. Interactive Video

    The Effect of Professionalism, ESQ and Locus of Control on Acceptance Dysfunctional Behavior with Performance of Internal Auditor as an Intervening Variable

    Get PDF
    The purpose of this study is to determine the influences of professionalism, Emotional Spiritual Quotient (ESQ), and Locus of Control on Dysfunctional Behavior with the Performance of Internal auditor as an intervening variable. The study is conducted in State Development Audit Agency, South Sumatra Province. This study has employed associative research methods to determine the relationship of correlation or causal relationship between variables. The sampling technique used is saturated sample or census for 110 internal auditors with varying degrees, but with just 52 eligible respondents processed and tested further. The analysis of data used a structural equation model with a Partial Least Square approach coupled with Smart PLS Software 3.0. The results showed that the professionalism, ESQ, and locus of control are directly related to dysfunctional behavior, and to the performance of internal auditor as a variable support for dysfunctional behaviors’ internal auditor in South Sumatra. In effect, high professionalism, ESQ, and Locus of Control could lead to effective performance for internal auditors and, hence, deter fraud.     Keywords: professionalism, ESQ (Emotional Spiritual Quotient), locus of control, performance, reception dysfunctional behavio

    Pengaruh Asupan Protein terhadap Kejadian Hipertensi pada Wanita Usia Subur dengan Obesitas di Puskesmas Patumbak Tahun 2017

    Get PDF
    Hipertensi dapat diakibatkan karena kondisi tubuh orang yang gemuk, Obesitas dan hipertensi adalah masalah kesehatan yang ada di masyarakat Indonesia bahkan dikalangan wanita usia subur. Tujuan penelitian: untuk mengetahui asupan protein dan asupan garam terhadap kejadian Hipertensi pada WUS obesitas di Patumbak. Metode penelitian case control. Sampel dalam penelitian ini adalah 104 WUS (52 kasus dan 52 kontrol). Pengambilan data menggunakan penimbangan berat badan, tinggi badan, tekanan darah dan wawancara recall konsumsi. Analisis bivariate (regresi logistik sederhana) asupan protein (0,003), ada pengaruh signifikan antara asupan protein. Saran: WUS agar mengontrol berat badan dan memeriksakan tekanan darah secara teratur dan mengikuti edukasi tentang pola makan

    STUDI KEAMANAN PANGAN PADA PRODUK SOSIS DAGING SAPI YANG BEREDAR DI KOTA SURABAYA PUSAT (Food Safety of Beef Sausage Product at Surabaya)

    Get PDF
    ABSTRACTSausage is an emulsion food of oil in water which is elastic Sausage whichis circulated in market there are many deviation of product quality and theaddition food additif and pollution of bacteria exceeding the fixed standard.Related to the facts, it needs a survey of nonprobability sampling in the centre ofSurabaya. The aim of the research is to give information to society about nitritecontent, synthetic dyes, and the number of stapyloccus aureus bacteri in sausageproducts. The result of the survey and the analysis was 17,62 ppm nitrite contentto 27,65 ppm, Content of synthetic dyes was 15 mg / kg ponceane 4 R, 22 mg/kgcarmoisin content, 19 mg / kg sunset yellow content, total bacteria of 0,6.10 3coloni/gr to 6,33.103 coloni/gr, and staphylococcus aureus 0,36.102 coloni/gr to1,05.102 coloni/gr.Keyword : sausage, synthetic dyes, staphylococcus aureus ABSTRAKSosis merupakan bahan makanan emulsi minyak dalam air (o/w) yangbersifat elastis. Sosis yang beredar di pasaran banyak terjadi penyimpanganmutu dan kualitas produk, serta bahan tambahan makanan dan pencemaranbakteri melebihi standar yang ditetapkan. Kenyataan ini, perlu diadakan surveicara nonprobability sampling di Surabaya Pusat. Tujuan penelitian memberikaninformasi kepada masyarakat tentang kadar nitrit, jenis pewarna sintetis, jumlahbakteri dan Stapylococcus aureus pada produk sosis. Hasil survei dan analisadidapatkan data kadar nitrit terendah 17,62 ppm dan tertinggi 27,65 ppm, kadardi bawah standart, aman dikonsumsi penggunaan nitrit Permenkes/XI/1988sebesar 125 ppm. Jenis pewarna sintetik ponceau 4R jumlah 15 mg/kg, sunsetyellow 19 mg/kg dan carmoisin 22 mg/kg, tidak melebihi batas maksimalpenggunaan 70 mg/l. Jumlah maksimal cemaran total bakteri 105 koloni/gr, masihdibawah standart aman dikonsumsi. Jumlah Staphylococcus aureus tertinggi1,05 x 102 koloni /gr dan terendah 0,35 x 102 koloni/gr, standart cemaranmaksimal 102 indoni gr, 7 produk aman dikonsumsi dan 1 produk tidak aman,melebihi batas standar 1,05 x 102 total bakteri terendah 0,6.103 koloni / gr.Kata kunci : Sosis, pewarna sintetik, staphylococcus aureus
    corecore