21 research outputs found

    Analisis Lay Out USAha Handycraft Berbahan Besi

    Full text link
    Program Ipteks bagi Produk Ekspor (IbPE) di UD. Marsha Bayu Kresna berada di Banjar Taman, Desa Gubug, Kecamatan Tabanan Selatan, Kabupaten Tabanan, dan UD. Adhi Yasa berada di Desa Abiansemal Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali. Produk kerajinan (handy craft) yang menghasilkan produk berupa souvenir. Adapun hasil luaran kegiatan adalah Perencanaan tata letak fasilitas sangat penting karena peletakan fasilitas seperti mesin-mesin dan peralatan kerja serta ruangan bersifat permanen. Tata letak yang baik akan memberikan keluaran yang lebih besar dengan ongkos yang sama atau lebih sedikit, man hours yang lebih kecil, dan atau mengurangi jam kerja mesin. Tata letak fasilitas memiliki total jarak perpindahan material yang lebih dekat dibandingkan tata letak faslitas sebelumnya, urutan mesin dan peralatan pada tata letak fasilitas yang baru memiliki tipe aliran zig-zag. Pola aliran Zig-zag dapat mengatasi keterbatasan luas area serta bentuk dan ukuran bangunan UKM yang ada. Perbaikan tata letak fasilitas diharapkan mampu meningkatkan produksi dan produktivitas pengrajin/pekerja karena pekerja dapat bekerja dengan aman dan nyaman sehingga beban kerja menjadi lebih ringan

    Pengaruh Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan terhadap Ketepatwaktuan Penyampaian Laporan Keuangan dan Implikasinya pada Earning Response Coefficient

    Full text link
    This study aims to examine the effect of profitability and size of the company and the timeliness of financial reporting implications on earnings response coefficient Indonesian companies, especially manufacturing companies. The data used is secondary data in the external form of financial statements and annual reports of companies listed on the Indonesia Stock Exchange in 2012-2014. Selection of the sample with purposive sampling method and acquired 76 companies with the number of observations for 3 years. Data analysis technique used is path analysis (path analysis). The test results showed that the profitability and size of the company positive impact on the timeliness of financial reporting. Profitability negative effect on earnings response coefficient and size of the company\u27s positive effect on earnings response coefficient. Further timeliness of submission of financial statements to mediate the effect of profitability and the size of the company on earnings response coefficient

    Pemberdayaan Masyarakat Desa dengan Usaha Kuliner Tradisional pada Kelompok Boga Ganesha Kabupaten Buleleng

    Full text link
    The Village Community Empowerment With Traditional Culinary Business in the Group of Boga Ganesha Buleleng The development of fast food must be balanced with the consumption of traditional foods because fast food is allegedly to be a risk factor for the emergence of various diseases. This study aimed to analyze the behavior of IbIKK group of Boga Ganesha. The choice of location of the research was determined purposively with the consideration that the Boga Ganesha is one of the groups to empower the people with the traditional culinary efforts. The method used in collecting the data in this study was interviews with questionnaire instruments. Based on the research results, the potential of the IbIKK of Boga Ganesha is a kosher, hygienic and healthy traditional food processing. Behavior that was demonstrated by the members can be classified into an excellent category (4,6). The achievement of the implementation of the empowerment program that is included in the category of successful (4,2). Empowerment of program aimed to improve the quality of human resources. In this regard, members of the group should implement their skills so that they can open up business opportunities in order to improve the economy of the family. To support this, the facilitator should use the appropriate method so that all participants can obtain information equally

    Pendampingan Pengaturan Tata Letak Fasilitas Produksi Usaha Kecil Pembuatan Sanggah Kayu Bali ā€œLabak Sariā€

    Get PDF
    Usaha kecil kerajinan sanggah kayu dan bangunan stil Bali ā€œLabak Sariā€ merupakan usaha kecil ini menggunakan kayu sebagai bahan baku utama. Proses produksi atau pembuatan sanggah kayu dan bangunan stil bali menggunakan perkakas kayu bertenaga manual maupun dengan mesin penggerak. Produk yang dihasilkan berupa sanggah kayu (tempat pemujaan bagu umat Hindu di Bali) jenis sangah kayu yang dibuat yaitu: sanggah taksu, sanggah gedong, sanggah kemulan, dan piyasan. Sanggah kayu ini merupakan hasil rakitan dari berbagai jenis bagian yang berbahan baku dari kayu. Kayu yang biasa digunakan yaitu: kayu Nangka, kayu Cempaka, kayu Majegau. Tataletak perkakas produksi merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi uatu perusahaan yang berpengaruh pada efektivitas dan efisiensi produksi. Kondisi eksisiting tataletak fasilitas produksi ditempatkan hanya berdasarkan area kosong yang tersedia serta tidak berdasarkan urutan dalam proses produksi. Metode yang digunakan pada perancangan tataletak adalah Activity Relationship Chart (ARC). Penempatan fasilitas-fasilitas produksi pada UMKM Labak Sari yang belum ditata sesuai urutan proses pembuatan sanggah kayu maupun bangunan stil Bali yang dikerjakan, sehingga memungkinkan terjadinya aliran orang atau material yang tidak diperlukan. Berdasarkan atas permasalahan ini, tim pelaksana memberikan pendampingan dalam pengaturan tataletak mesin perkakas/fasilitas produksi. Kegiatan ini diharapkan mampu menghasilkan tataletak mesin perkakas yang sesuai dengan urutan proses dengan tetap mengedepankan faktor K3 (keselamatan dan kesehatan kerja)

    The Effect of Inquiry Learning Strategy versus Expository and Achievement Motivation ON THE Studentsā€™ Outcomes in Reading Fiction of Critical Literacy Approach

    Get PDF
    the aims of this research are to know (1) the difference of studentsā€™ outcomes in reading fiction of critical literacy approach between the students taught by inquiry learning strategy and expository learning strategy; (2) the difference of studentsā€™ outcomes in reading fiction of critical literacy approach between the students who have high achievement motivation and low achievement motivation; and (3) the interaction between the learning strategy and achievement motivation and the students ā€˜outcomes in reading fiction of critical literacy approach. The type of this research is factorial approach experiment 2 x 2. The subjects of this research are the students of education of language and Indonesian literary study program, Teachers Training Faculty UNDANA Kupang, consisting of two parallel classes, namely 32 students of experiment group (inquiry) and 31 students of control group (expository) with moderator variable achievement motivation (high and low). The data of research result is processed by ANOVA statistical analysis. The result of research indicates that (1) the use of inquiry learning strategy is more excellent (mean 76,35) comparing to expository learning strategy (mean 71,38) to the studentsā€™ outcomes in reading fiction of critical literacy approach; (2) there is a difference of significant students ā€˜outcomes between the students with high achievement motivation (mean 76,82) and the students with low achievement motivation (mean 70,53); and (3) there is no significant interaction between the learning strategy and achievement motivati

    Identifikasi dan Telaah Pemanfaatan Sumber Daya Genetik Buah-buahan Lokal untuk Meningkatkan Integrasi Pertanian dan Pariwisata di Bali

    Get PDF
    ABSTRACTThe rapid growth of tourism in Bali raises new issues i.e. the decline of the agricultural sector. A model of development of integration of agriculture and tourism is required to avoid further imbalance in the development of tourism and agriculture. The objective of this study was to identify and study utilization of genetic resources of local fruits in order to improve agricultural and tourism integration. The research was conducted from March to December 2015 throughout regencies in Bali, using survey method to identify the species and sub-species of local fruits, its utilization, harvest time, and superior fruits of each regency. Definition of local fruit in this study is all species and sub-species of fruit plant found in Bali, either cultivated or wild. The results showed that there were 41 species with 149 sub-species of local fruits identified. Availability of local fruits was generally still seasonal. The harvest season was dominant from December to March. Fruits were used for local consumption, exports, inter island trade, and material for rituals and culture and for tourism market. Utilization of local fruit for tourism was still limited, i.e for fresh fruit consumption (snake fruit, wani, banana, mango, orange, papaya, water melon, melon and mangosteen), for juice (passion fruit, manggo, melon, water melon, guava, strawberry, wani); raw material for wine (snake fruit, grape), raw material for massage/Spa (lemon, pineapple, avocado, papaya, strawberry, star fruit), and for agrotourism object (strawberry, snake fruit, orange and mangosteen). We suggested that effort was required to increase the utilization of local fruits for tourism activities so that it increased the welfare of the farming community in Bali.Keyword: genetic resources, local fruit, integration, agriculture, tourismABSTRAKPesatnya perkembangan pariwisata di Bali memunculkan masalah baru yaitu semakin terdesaknya sektor pertanian. Untuk menghindari semakin tidak seimbangnya antara sektorpariwisata dan pertanian dikembangkanlah model pembangunan pertanian terintegrasi dengan pariwisata. Penelitian ini bertujuan melakukan identifikasi dan telaah pemanfaatan sumber daya genetik buah-buahan lokal untuk meningkatkan integrasi pertanian dan pariwisata. Penelitian dilakukan dari Maret sampai Desember 2015 di seluruh kabupaten di Bali, menggunakan metode survei untuk mengidentifikasi spesies dan sub-spesies sumber daya genetik buah-buahan lokal, pemanfaatannya, musim panen, dan buah unggulan kabupaten. Batasan buah lokal dalam penelitian ini adalah semua spesies dan sub-spesies buah-buahan yang ada di Bali, baik dibudidayakan atau liar. Hasil penelitian menunjukkan teridentifikasi sebanyak 41 spesies dan 149 sub-spesies buahbuahan lokal. Lokasi tumbuhnya sebagian besar tersebar hampir di seluruh kabupaten/kota di Bali seperti jeruk Bali, salak, pisang, wani, mangga, manggis, durian, jambu biji, dan nangka, tetapi adayang hanya dibudidayakan atau tumbuh pada lokasi spesifik tertentu seperti stroberi, kawista, anggur, leci, dan mundu. Ketersediaan buah umumnya masih bersifat musiman, dengan musim panen dominan dari Desember sampai Maret. Produksi buah-buahan lokal Bali dimanfaatkan untuk konsumsi lokal, komoditas ekspor, perdagangan antar pulau, keperluan ritual adat dan budaya, dan pasar pariwisata. Pemanfaatan untuk pariwisata masih relatif terbatas, meliputi: (1) hasil buah untukkonsumsi segar (fresh fruit) seperti salak, wani, pisang, mangga, jeruk, pepaya, semangka, melon dan manggis; (2) hasil buah untuk bahan juice (markisa, mangga, melon, semangka, stroberi, wani); (3) hasil buah untuk bahan wine (salak, anggur), (4) bagian buah, daun, atau bagian lainnya untuk massage/spa (jeruk lemon, nenas, avokad, pepaya, stroberi, belimbing wuluh); dan (5) kebun buah untuk agrowisata (stroberi, salak, jeruk, dan manggis). Berdasarkan hasil penelitian ini perlu ada upaya nyata meningkatkan pemanfaatan buah-buahan lokal untuk pariwisata agar kesejahteraan petani buah-buahan semakin meningkat.Kata kunci: buah lokal, integrasi, pariwisata, pertanian, sumber daya geneti

    Pemeriksaan Serologik di Jawa Timur dan Bali terhadap Penyakit Akabane

    Full text link
    Penyakit Akabane dapat menyebabkan abortus pada sapi dan biri-biri yang disertai dengan arthrogryposis dan atau hydranencephaly, Neutralizing antibody juga ditemukan pada kera, onta, kambing dan kuda. Agen penyebabnya termasuk famili Bunyaviridae di dalam sub grup arbovirus teratogenik. Secara serologik virus Akabane terdapat di Jawa Timur dan Bali tetapi laporan-laporan mengenai bentuk-bentuk cacat pada foetus yang berasal dari abortus tidak ditemukan. Neutralizing antibody terhadap virus Akabane di temukan pada 83.3 persen dari 30 sera sapi yang berasal dari Jawa Timur dan 78.3 persen dari 60 sapi yang berasal dari Bali.Untuk menyingkap pengaruh penyakit terhadap perkembangan peternakan di Indonesia perlu di adakan penelitian lebih lanjut
    corecore