18 research outputs found

    Efektifitas Pendidikan Kesehatan Melalui Group Whasapp Reminder Berkala Dengan Metode Ceramah Terhadap Pemberian Asi Eksklusif Pada Ibu Pasca Seksio Sesarea

    Get PDF
    Persalinan seksio sesarea merupakan kondisi yang mempengaruhi ibu dalam pemberian ASI eksklusif bagi bayinya. Ibu perlu menemukan posisi yang nyaman untuk dapat menyusui. Perut daerah insisi perlu dijaga dengan menggunakan bantal. Pasca operasi caesar,  bayi tetap perlu mendapatklan kolostrum, dan ibu belajar menyusui. Pemberian ASI pada periode awal bermanfaat untuk mencegah payudara bengkak dan pasokan ASI selalu terjaga. Tingkat pemahaman ibu terkait pentingnya ASI eksklusif bagi bayinya berpengaruh terhadap perilaku ibu untuk tidak menyusui bayinya. Pemahaman kurang dapat didipengaruhi oleh pendidikan yang kurang, rendahnya pengetahuan, sikap dan informasi yang diterima.  Berbagai faktor baik predisposisi, faktor pendukung dan pendoroong sangat diperlukan bagi ibu. Pendidikan kesehatan dapat dilakukan menggunakan berbagai media seperti media audio (verbal), media visual (leaflet, dll), media audio visual (video, televisi), serta media internet. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas pendidikan kesehatan melalui group whasapp reminder berkala dengan metode ceramah terhadap ASI eksklusif pada ibu pasca seksio sesarea. Rancangan penelitian yang akan digunakan quasi experiment. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan sebelum dan sesudah penerapan metode ceramah pada ibu menyusui dengan Asi Eksklusif atau Asi Tidak Eksklusif dan disimpulkan bahwa terdapat perbedaan sebelum dan sesudah penerapan metode Group Whasapp pada ibu menyusui dengan Asi Eksklusif atau Asi Tidak Eksklusif

    PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG USAHA PREVENTIF PENCEGAHAN VIRUS CORONA DI SMP NEGERI 31 TANJUNG JABUNG TIMUR

    Get PDF
    ABSTRAK Latar Belakang :  Booming corona virus saat ini secara langsung maupun tidak langsung cukup berpengaruh terhadap aspek psikologis individu, terutama bagi remaja. Informasi media massa beberapa hari terakhir dinyatakan corona virus sebagai masalah yang sangat memprihatinkan. Corona virus yang diberitakan dalam berbagai forum dan media dianggap semakin membahayakan Tujuan : Meningkatkan Pemahaman Siswa Sekolah Dasar tentang Pencegahan virus corona. Metode Pengabdian ini: Kegiatan dilakukan dengan metode penyuluhan dengan sistem ceramah, simulasi. Hasil Pengabdian           : Kegiatan Pendidikan kesehatan tentang Pencegahan Virus Corona terhadap  Siswa  sekolah dasar berlangsung selama 100 menit, di awali dengan mengevaluasi gambaran awal pengetahuan siswa SD mengenai Virus Corona. Berdasarkan evaluasi dilaksanakan sebelumnya didapatkan hasil sebagian besar peserta belum memahami tentang Pencegahan Virus Corona dan dampak nya bagi yang tertular. Kemudian dilakukan pendidikan kesehatan tentang Corona Virus terhadap anak sekolah selama 100 menit yang dilanjutkan  dengan sesi tanya jawab. Siswa sebagian besar memahami apa yang di jelaskan oleh pemateri tentang pencegahan Virus  Corona.   Kata Kunci : Virus Corona, Anak Sekolah

    PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN IPS : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII-5 SMPN 1 Bandung

    Get PDF
    Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil observasi awal di kelas VII-5 SMPN 1 Bandung. Hasil observasi menunjukkan rendahnya kecerdasan interpersonal peserta didik yang terjadi dalam proses pembelajaran, permasalahan yang muncul diantaranya : 1) peserta didik yang kurang menghargai peserta didik lainnya, 2) kurangnya komunikasi sehat antar peserta didik, 3) kurangnya kepekaan sosial dari peserta didik. Untuk memecahkan masalah penelitian tersebut, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan desain model Kemmis dan McTaggart menggunakan model pembelajaran cooperative learning tipe team games tournament. Penelitian ini dilaksanakan melalui tiga siklus dan setiap siklusnya terdiri dari satu tindakan. Pada tindakan pertama, pembelajaran dilakukan dalam dua tahap menggunakan game cerdas cermat. Tindakan pertama menunjukkan prosentase kecerdasan interpersonal sebesar 55,6%. Pada tindakan kedua, pembelajaran menggunakan game teka-teki silang. Tindakan kedua menunjukkan peningkatan yang signifikan ke prosentase 73,7%. Pada tindakan ketiga, pembelajaran menggunakan game benar-salah-mundur. Tindakan ketiga menunjukkan peningkatan sebesar 86,2%, sebagian besar tiga indikator dari kecerdasan interpersonal menunjukkan nilai “baik” sehingga peneliti tidak melanjutkan tindakan. Adapun simpulan penggunaan model pembelajaran cooperative learning tipe team games tournament dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan kecerdasan interpersonal peserta didik, saran bagi peneliti selanjutnya agar penelitian ini untuk menjadi tolak ukur dalam penelitian kecerdasan interpersonal dan bagi guru agar menggunakan model pembelajaran yang student center, sehingga pembelajaran lebih menyenangkan dan materi tersampaikan.---- The research was distributed by early observations in Class VII-5 Junior High School 1 Bandung. Observation results showed low interpersonal intelligence the student that are happening in the learning process, problems that arise are: 1) the students who are less appreciative of other, 2) lack of healthy communication between students, 3) lack of social sensitivity of the students. The research to solve the problem, researchers conducted a classroom action research with a design model Kemmis and McTaggart uses learning model cooperative learning type team games tournament. This research was carried out through three cycles each cycle consisting of a single action. In the first Act, the study was conducted in two stages using quiz game. The first Act shows the percentage of interpersonal intelligence of 55.6%. In the second action, learning using games crossword puzzles. The second Act shows a significant increase to the percentage of 73.7%. In the third Act, learning to use the right-wrong-backward games. The third Act shows an increase of 86.2%, most of the three indicators of interpersonal intelligence shows the value of "good" so that researchers do not continue the action. As for the use of cooperative learning model summary learning type teams games tournament in social studies learning can enhance interpersonal intelligence of students, suggestions for further research in order for researchers to be a benchmark in the interpersonal intelligence and research for teachers to use the student center learning model, so learning more fun and the material delivered

    Hubungan Efikasi Diri terhadap Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Penyakit Tuberkulosis di Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi

    Get PDF
    Efikasi diri merupakan bentuk keyakinan individu terhadap dirinya sendiri dalam melakukan suatu tindakan. Keyakinan individu diperlukan oleh pasien yang menjalanin pengobatan Tuberkulosis untuk mencapai keberhasilan perawatan diri. Kepatuhan minum obat Tuberkulosis sangat diperlukan dalam menyelesaikan pengobatan selama 6 bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan efikasi diri terhadap kepatuhan minum obat pada pasien Penyakit Tuberkulosis di Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dan pendekatan sectional dengan menggunakan total sampling sebanyak 48 orang. Hasil penelitian ini didapatkan npasien Tuberkulosis memiliki efikasi diri yang tinggi 22 orang (45,8%) dan orang yang memiliki efikasi yang rendah sebanyak 26 orang  (54,2%). Sedangkan tingkat kepatuhan minum obat tinggi 18 orang (37,5%), 18 orang  (37,5%) yang kepatuhan sedang dan kepatuhan rendah terdapat 12 orang (25%). Hasil uji statistic spearman rho didapatkan nilai p-value =0,005 (p<0,05) dan r= 0,396, artinya terdapat hubungan positif cukup antara efikasi diri dengan kepatuhan minum obat pada pasien Tuberkulosis di Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi. Efikasi diri dan kepatuhan minum obat pada pasien Tuberkulosis masih tergolong tinggi. Efikasi diri mempunyai hubungan yang rendah dan mempengaruhi tingkat kepatuhan minum obat pasien Tuberkulosis, diharapkkan penelitian ini dapat menjadi evaluasi dan suumber informasi bagi Puskesmas Putri Ayu , Pendidikan dan Profesi Keperawatan serta penelitian selanjutnya.

    GAMBARAN PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN DALAM KEGIATAN MASYARAKAT DI DESA PULAU PANDAN DAN DESA KARANG PANDAN KABUPATEN KERINCI TAHUN 2022

    Get PDF
    Meningkatnya kasus Covid-19 dari waktu ke waktu selain disebabkan cepatnya penyebaran virus Covid-19 juga dipengaruhi oleh kegiatan masyarakat. Berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti pada masyarakat di desa Pulau Pandan dan desa Karang Pandan, Kabupaten Kerinci ditemukan banyak masyarakat melakukan kegiatan di luar rumah seperti kenduri, rapat warga, sekolah dan kegiatan lainnya, padahal saat itu sedang diterapkan PPKM Level 3 di Provinsi Jambi. Pembatasan tersebut kurang dipatuhi oleh masyarakat desa Pulau Pandan dan desa Karang Pandan. Aktivitas masyarakat yang padat tersebut tidak disediakan fasilitas untuk mencegah penularan Covid- 19, tidak disediakan tempat mencuci tangan, masker, handsanitizer, tidak melakukan pembatasan jarak dan tidak ada pembatasan waktu kegiatan. Jenis penelitan ini menggunakan rancangan obsevational deskriptif dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Desa Pulau Pandan dan Desa Karang Pandan Kabupaten Kerinci. Populasi seluruh masyarakat di Desa Pulau Pandan dan Desa Karang Pandan dengan jumlah sampel 318 responden. Pengambilan sampel menggunakan metode Cluster Random Sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat distribusi frekuensi. Penerapan protokol kesehatan masyarakat di desa Pulau Pandan saat melakukan rapat desa di kategorikan tidak mematuhi yaitu sebanyak 36 orang (55,5%), saat melakukan acara syukuran di di kategorikan tidak mematuhi yaitu sebanyak 43 orang (78,1%) dan saat berada di lingkungan sekolah di kategorikan tidak mematuhi yaitu sebanyak 33 orang (60%). Penerapan protokol kesehatan di desa Karang Pandan saat melakukan rapat desa kategorikan tidak mematuhi yaitu sebanyak 27 orang (53%), saat melakukan acara syukuran di kategorikan tidak mematuhi yaitu sebanyak 38 orang (74,5%) dan saat berada di lingkungan sekolah di kategorikan tidak mematuhi yaitu sebanyak 22 orang (40%). Gambaran penerapan protokol kesehatan dalam kegiatan masyarakat saat pandemi Covid-19 di Desa Pulau Pandan dan Desa Karang Pandan Kabupaten Kerinci dikategorikan tidak mematuhi. Diharapkan masyarakat dapat meningkatkan kesadaran dan dapat menerapkan protokol kesehatan dalam melakukan setiap kegiatan di kerumunan masyarakat.Kata Kunci : Covid-19, Protokol Kesehatan

    Gambaran Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Antisipasi Bencana Banjir Di Kecamatan Danau Kerinci Barat Kabupaten Kerinci

    Get PDF
    Flood disaster is one of the biggest disasters in the world. It is hoped that the readiness and knowledge of the community in dealing with floods is expected to be proactive in being able to take preventive, emergency response and rehabilitation measures in collaboration with the government to maintain the environment that can cause flooding in order to minimize the impact it causes. The magnitude of the potential for flooding in Kerinci prompted the need for community preparedness measures to reduce losses due to these impacts. This study aims to determine the description of community preparedness in anticipation of flood disasters in Danau Kerinci Barat District, Kerinci Regency. This type of research used a quantitative descriptive design. This research was conducted in 5 villages located in the West Lake Kerinci District, namely, the villages of Tanjung Pauh Mudik, Pancuran Tiga, Punai Merindu, Bukit Pulai and Sumur Jauh. The population of all family heads in the 5 villages was 1,580 with a sample size of 110 samples. Technique Sampling used Cluster Random SamplingThe results showed the parameters of knowledge are classified as very ready, the parameters for policies and guidelines are not ready, the parameters for the emergency response plan are classified as less ready, the parameters for disaster warning are classified as less ready, and the parameters for resource mobilization are classified as not ready. It can concluded that the description of community preparedness in anticipation of flood disasters in Danau Kerinci Barat District, Kerinci Regency is classified as almost ready. ABSTRAK Bencana banjir termasuk bencana terbesar di dunia. Kesiapan  dan  pengetahuan masyarakat dalam menghadapi banjir diharapkan bersifat proaktif  untuk dapat  melakukan  langkah-langkah pencegahan,  tanggap  darurat  serta rehabiitasi  yang  bekerjasama  dengan pemerintah  untuk  memelihara lingkungan  yang  dapat  menyebabkan banjir agar  dapat  meminimalisir  dampak yang ditimbulkan. Besarnya potensi kejadian banjir di Kerinci mendorong kebutuhan akan tindakan kesiapsiagaan masyarakat untuk mengurangi kerugian akibat dampak tersebut.Penelitian Ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kesiapsiagaan masyarakat dalam antisipasi bencana banjir di Kecamatan Danau Kerinci Barat Kabupaten Kerinci. Jenis penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di 5 desa yang berada di Kecamatan Danau Kerinci Barat yaitu, desa Tanjung Pauh Mudik, Pancuran Tiga, Punai Merindu, Bukit Pulai dan Sumur Jauh. Populasi seluruh kepala keluarga yang berada di 5 desa tersebut sebanyak 1.580 dengan jumlah sampel 110 sampel. Pengambilan sampel menggunakan metode Cluster Random SamplingHasil penelitian menunjukkan pada parameter pengetahuan tergolong sangat siap, parameter kebijakan dan panduan tergolong belum siap, parameter rencana tanggap darurat tergolong kurang siap, parameter peringatan bencana tergolong kurang siap, dan parameter mobilisasi sumber daya tergolong belum siap. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan gambaran kesiapsiagaan masyarakat dalam antisipasi bencana banjir di Kecamatan Danau Kerinci Barat Kabupatn Kerinci tergolong hampir siap. Kata Kunci : Kesiapsiagaan, Bencana Banji

    Efektifitas Pembuatan Nasi Instan dengan Membandingkan Metode Rendam-Kukus-Keringkan dan Metode Freeze Drying Sebagai Alternatif Pangan Darurat Korban Bencana

    Get PDF
    Indonesia is one of the most disaster-prone countries. Food is one of the mandatory things that become a necessity with any condition, so instant rice is needed with about 5 minutes ready for consumption. The methods that are often used are the Soak-Steam-Dry and Freeze Drying methods. Method: This study used quantitative experimental design. The first is preliminary research, the second compares the two most effective and efficient manufacturing methods to be applied in times of disaster and the third is nutritional analysis on two manufacturing methods. Results: The results of the Soaking Steam-Dry method have faster results for producing instant rice than freeze drying where the Soaking Steaming dry method takes 16 hours 12 minutes to make while Freeze Drying takes 22 hours 40 minutes to make. So the Soak-Steam-Dry method is more effective for producing instant rice. Conclusion: There is a difference in the effectiveness of making instant rice between the Soak-Steam-Dry method and the Freeze Drying method, where the Soak-Steam-Dry method is more effective than the Freeze Drying metho

    Efektifitas Pemberian Edukasi Pengetahuan Penanggulangan Bencana pada Pelajar SMA Negeri 07 Kabupaten Sarolangun

    Get PDF
    The number of disaster events cannot be separated from the role of the community. This study aims to determine the value of students' pretest and posttest knowledge in flood and landslide disaster management and analyze the provision of education after and after providing disaster management education. The method used is quasi-experimental with a pretest and posttest with control approach. The research was conducted by giving different treatment to two groups. This research was conducted at SMA Negeri 07, Sarolangun Regency, using class XII IPA II. The sample used in 1 science class was 33 students. Sampling using simple random sampling method. The results show that there is a significant difference between pretest and posttest knowledge of disaster management in floods and landslides in Sarolangun district. The value obtained in the pretest the average level of knowledge is 64.64 and the protest value is the average level of knowledge is 81.32. The results of the t-test in the first stage, namely the pretest, obtained a sing value (2 tailed) of 0.00, namely <0.05, with Thus, it can be concluded that there is a significant (significant) difference in the results of the science class pretest, the results of the t-test value at the posttest stage of the sing value (2 tailed as 0.111 that is > 0.05. Thus it can be concluded that there is no significant difference (significant) between posttest and pretest results. Value pretest 64.64, with the result the percentage of > 70% can be said to be less, ABSTRAK Banyak nya kejadian bencana tidak lepas dari peran masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai pengetahuan pretest dan posttes pelajar dalam penanggulangan bencana banjir dan longsor dan menganalisi pemberian edukasi setelah dan sesudah pemberian edukasi penanggulangan bencana. Metode yang dilakukan Quasi eksperimen dengan pendekatan pretest dan posttest with control disaring. Penelitian di lakukan dengan pemberian perlakuan berbeda terhadap dua kelompok. penelitian ini di lakukan di sekolah SMA Negeri 07 Kabupaten Sarolangun,, dengan menggunakan kelas XII IPA II. Sampel yang di gunakan 1 kelas IPA sebanyak 33 pelajar. Pengambilan sampel menggunakan metode simple Random sampling. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pengetahuan pretest dan posttest terhadap penanggulangan bencana pada banjir dan longsor di kabupaten Sarolangun. Adapun nilai yang di peroleh pada pretest rata – rata tingkat pengetahuan 64,64  dan nilai protest rata – rata tingkat pengetahuan adalah 81.32 .Hasil uji t pada tahap pertama yaitu pretest,di dapatkan nilai sing (2 tailed) sebesar 0.00 yaiu <0.05, dengan demikian dapat di simpulakan bahwa ada perbedaan yang signifikan (nyata) pada hasil pretest kelas IPA,hasil nilai Uji t pada tahap posttest nilai sing (2 tailed sebagai 0.111 yaitu >0.05. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan (nyata) antara hasil posttest dan pretest. Nilai pretes 64.64, dengan hasil persentasi >70% dapat dikatakan kurang, Kata Kunci : Penanggulanagan bencana,edukasi, pengetahuan, pelaja

    Peran Kepemimpinan di Puskesmas terhadap Kinerja Organisasi dan Kualitas Pelayanan Kesehatan

    Get PDF
    This study aims to see the role of leadership in improving performance and the role of services at the Puskesmas. The method used is qualitative and quantitative with a community-based participatory approach involving 20 Heads of Health Centers in Jambi City and 197 Puskesmas staff. The results showed that 58% of respondents strongly agreed that leadership at the Puskesmas has a vital role in improving performance and service quality and 42% consider it quite important. The role of the Puskesmas leadership is not optimal in enhancing organizational performance, including staff training, staff involvement in decision-making, and giving rewards and punishments. Meanwhile, the leadership role is good enough to improve Puskesmas services, including reliability, responsiveness, assurance, empathy, and direct evidence to the community. In conclusion, there are obstacles in enhancing the organizational performance of the Puskesmas, including the lack of training and work guidance to improve competence, the lack of involvement of health workers in decision making, and the application of rewards and punishments that are still not consistently implemented. Keywords: Leadership, Performance, Quality of Service, Puskesma
    corecore