12 research outputs found

    EDUKASI MASYARAKAT TERKAIT KOSMETIKA AMAN DI DESA CIDATAR KABUPATEN GARUT JAWA BARAT

    Get PDF
    Kosmetika merupakan bagian penting dalam kehidupan wanita. Penggunaan kosmetika adalah untuk menyamarkan ketidaksempurnaan pada kulit. Tetapi sayangnya masyarakat belum bisa membedakan terkait kosmetika yang aman. Tujun dari perngabdian ini adalah untuk mengedukasi masyarakat terkait ciri-ciri kosmetika yang aman serta efek merugikan dari kosmetika yang tidak aman. Metode pengabdian kali ini yaitu dengan sosialisasi berupa pemaparan materi dilanjutkan dengan simulasi untuk melakukan cek nomor registrasi secara online di website BPOM serta dilakukan diskusi. Hasil pengabdian kali ini memberikan informasi kepada masyarakat bagaimana cara mengetahui kosmetika yang aman dan teregistrasi di BPOM. Kesimpulan dalam pengabdian kali ini masyarakat bisa melakukan cek registrasi melalui laman BPOM secara online

    Uji Aktivitas Ekstrak Daun Jeruk Manis (Citrus x aurantium L.) sebagai Antiinflamasi

    Get PDF
    Sejak dahulu, nenek moyang bangsa Indonesia banyak memanfaatkan tanaman sebagai obat-obatan, salah satunya sebagai obat antiinflamasi. Obat antiinflamasi bisa bersumber dari bahan sintetik maupun bahan alam. Salah satu bahan alam yang memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi adalah jeruk manis (Citrus x aurantium L.). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas ekstrak daun jeruk manis sebagai antiinflamasi. Daun jeruk manis diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan etanol 96% selama 3 hari. Ekstrak yang telah dihasilkan kemudian diuji aktivitas antiinflamasi dengan variasi dosis masing-masing sebesar 100, 150, dan 200 mg/kg BB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis efektif ekstrak daun jeruk manis sebagai antiinflamasi yaitu 100 mg/kg BB dengan rata-rata persen inhibisi sebesar 61,54%. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak daun jeruk manis memiliki efek antiinflamasi.

    Antibacterial Activity Of Tangerine Powder (Citrus reticulata Blanco.) Against Caries-Causing Bacteria (Streptococcus mutans)

    Get PDF
    Dental caries is caused by Streptococcus mutans, which lives in the oral cavity and causes plaque on the teeth. Dental caries treatment involves restoration or filling of tooth tissue that has been perforated due to dental caries. The purpose of this study was analyze the effectivity of  tangerine juice powder in preventing the emergence of dental caries caused by Streptococcus mutans. The experimental method was used in this study started by making a powder from tangerine jiuce using freeze drying method, followed by testing the antibacterial activity using the disc diffusion method. In addition, the minimum inhibitory concentration (MIC) was also sought by measuring the diameter of the clear zone. The results showed that tangerine powder has antibacterial activity, with a minimum inhibitory concentration of 10%. The highest activity of tangerine powder to inhibit the growth of Streptococcus mutans bacteria was observed at   concentration of 25% with an inhibition zone diameter of 15.8 mm, and is classified as having moderate inhibitory power. According to the result of this study is that tangerine juice powder has a good antibacterial activity against Streptococcus mutans and can be developed into a pharmaceutical ingredients to prevent dental caries

    FORMULASI DAN UJI POTENSI ANTIOKSIDAN NANOSTRUCTURED LIPID CARRIER (NLC) RETINIL PALMITAT

    Get PDF
    ABSTRAK Retinil palmitat (RP) merupakan golongan retinioid, yaitu ester vitamin A (Retinol) yang memiliki gugus palmitat pada ujung rantainya. Retinil palmitat banyak digunakan sebagai antioksidan dan anti kerut dalam industri kosmetika. Hal yang perlu diperhatikan dalam formulasi RP yaitu menjaga stabilitas dari panas, cahaya dan oksigen, sehingga perlu dicari sistem yang mampu melindungi RP dari degradasi. Salah satunya dibuat dalam sistem Nanostructured lipid carriers (NLC), sebagaimana diketahui bahwa NLC merupakan sistem penghantaran obat yang bisa meminimalisir degradasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan sistem penghantaran NLC untuk meningkatkan stabilitas serta potensi antioksidan dan meningkatkan difusi RP melalui kulit. Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan NLC dengan metode teknik mikroemulsi yaitu 4% PEG-8 beeswax dan 4% Isopropil miristat sebagai lipid padat dan lipid cair, 13% Polisorbat 80 sebagai surfaktan, dan 10% Sukrosa stearat sebagai kosurfaktan. Karakterisasi yang dilakukan yaitu pengukuran ukuran partikel dan polidisperistas indeks, efisiensi penjerapan, uji difusi dengan Franz diffusion cell, karakterisasi morfologi dengan Transmission electron microscopy (TEM) dan uji aktivitas antioksidan dengan DPPH. NLC-RP memiliki ukuran partikel 65,63±1,09 nm, indeks polidispersitas 0,32±0,07, efisiensi penjerapan 94,55±0,76%, hasil uji difusi tertinggi yaitu pada NLC-RP 52,58±4,37%, diikuti krim NLC-RP 36,36±1,46%, krim RP 18,70±2,13% dan emulsi RP 18,22±1,50%. Uji stabilitas fisika dan kimia NLC-RP disimpan selama 60 hari pada suhu 25°C RH 65% dan 40°C RH 75% menunjukan bahwa tidak ada perubahan pada kondisi tersebut. Dari penelitian ini didapat kesimpulan bahwa NLC-RP mampu menjaga stabilitas retinil palmitat. Sedangkan NLC-RP yang dimasukan kedalam krim mengalami penurunan kadar sebanyak 58,15% pada suhu ruang dan 70,05% pada suhu 40°C serta penurunan potensi antioksidan akibat keberadaan basis krim.Kata kunci: antioksidan, DPPH, nanostructured lipid carrier, retinil palmitatRETINYL PALMITATE NANOSTRUCTURED LIPID CARRIER (NLC) FORMULATION AND ANTIOXIDANT POTENTIAL TEST ABSTRACT Retinyl palmitate (RP), member of retinoid family is an ester of retinol with palmitate functional group at the end of the chain. RP is commonly used as antioxidants and anti-wrinkle component in cosmetic industry. RP instability requires a formulation system which makes it stable against heat, light and oxygen, such as Nanostructured Lipid Carriers (NLC). NLC is known as notable drug delivery system to minimize degradation. The aim of this research is to develop NLC delivery system to improve stability and antioxidant activity and increase RP diffusion through the skin. Materials used in NLC formulation were obtained using microemulsion technique are 4% PEG-8 beeswax and 4% isopropyl myristate as lipids in solid and liquid form, respectively; 13% polysorbate 80 as surfactant and 10% sucrose stearate as cosurfactant. Characterization NLC were evaluated using particle size measurement, polydispersity index, entrapment efficiency, in vitro diffusion testing using Franz diffusion cell, morphological characterization using Transmission Electron Microscopy (TEM) and antioxidant activity using DPPH. Particle size of NLC-RP was 65,63±1,09 nm, polydispersity index of 0,32±0,07, entrapment efficiency of 94,55±0,76%. Penetration result showed liquid NLC-RP difusion the highest 52,58±4,37%, followed by NLC-RP in cream 36,36±1,46%, RP in cream 18,70±2,13% and RP in emulsion 18,22±1,50%. Physical and chemical stability testing NLC-RP were stored for 60 days at 25°C RH 65% and 40°C RH 75%, the results shown there are no changed in these condition. Research results showed NLC-RP is able to maintain stability of RP, meanwhile NLC RP in cream formulation shows 58.15% amount decrease in room temperature and 70.05% amount decrease at 400C, and antioxidant activity decrease due to cream formulation.Keywords: antioxidant, DPPH, nanostructured lipid carrier, retinyl palmitat

    PENETAPAN KADAR VITAMIN C DAN FORMULASI SEDIAAN GRANUL INSTAN EKSTRAK KULIT JERUK KEPROK (Citrus reticulate Blanco.)

    Get PDF
    Tangerines (Citrus reticulata Blanco.) is one of the national superior types of oranges that contain lots of vitamin C. Vitamin C is the simplest vitamin and has an important role on the human body. So far the use of arrowroot is only on the fruit, while the peel is only a waste. The purpose of this study is to utilize tangerine peels into preparations that have a use value for the community, in the form of instant granules. The method used in the extraction of tangerine peel is maceration by making granules using the wet granulation method, and determination of vitamin C levels by quantitative methods, UV-Vis spectrophotometry method. After obtaining the vitamin C levels, then formulations are made in the form of instant granules and quality evaluations are carried out. The results showed that vitamin C content was 130 mg / 1250 mg extract and the formula was made with the best formula, Formula 1

    FORMULATION OF LIQUID LIPSTICK FROM TURMERIC (Curcuma longa L.) AND CINNAMON (Cinnamomum burmanni) EXTRACT

    Get PDF
    Lipstik merupakan salah satu kosmetik dekoratif yang digunakan untuk memperindah bibir dengan warna yang menarik, melindungi bibir agar tidak kering, dan dapat menyamarkan sisi buruk pada bentuk bibir. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat dan melakukan uji stabilitas fisik sediaan lipstik cair yang mengandung ekstrak kunyit dan kayu manis sebagai pewarna. Ekstrak kunyit dan kayu manis dibuat dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol, pemilihan basis lipstik dan formulasi lipstik cair serta uji stabilitas lipstik cair. Pembuatan basis lipstik cair yaitu dengan membandingkan basis dengan perbedaan konsentrasi zinc oxide 8%, 10%, dan 12%. Formulasi lipstik cair dibuat dengan variasi perbandingan ekstrak kunyit dan kayu manis 1 : 3, 1 : 5, dan 1 : 10. Evaluasi fisik sedian meliputi uji organoleptik, homogenitas, daya oles, stabilitas, viskositas, pH, kesukaan dan uji iritasi yang dilakukan terhadap 20 orang sukarelawan. Hasil optimasi basis, digunakan konsentrasi zinc oxide 12%. Hasil dari formula F3 (1:10) uji organoleptik, homogenitas, daya oles, stabilitas, viskositas, pH, kesukaan dan uji irtasi menunjukan bahwa lipstik cair stabil selama penyimpanan, disukai dan tidak menyebabkan irtasi terhadap panelis

    FORMULASI DAN AKTIVITAS ANTIBAKTERI SEDIAAN MOUTHWASH DARI EKSTRAK ETANOL DAUN SUKUN (Artocaprus altilis (Parkinson) Forsbeg)

    Get PDF
    Masalah kesehatan mulut yang sering terjadi salah satunya adalah karies gigi. Karies gigi dapat tejadi pada seseorang akibat adanya antara mineral gigi dengan biofilm oral. Karies gigi dapat dicegah dengan beberapa cara, salah satu diantaranya dengan pengguanaan mouthwash. Mouthwash merupakan larutan yang dapat menyegarkan dan membersihkan saluran udara di mana penggunaannya adalah dengan cara membilas. Telah dilakukan penelitian mengenai formulasi serta uji aktivitas antibakteri Streptococcus mutans dari sediaan mouthwash dari ekstrak etanol daun sukun ( Artocaprus altilis )Parkinson ) Forsbeg.). Tujuan pada penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah formula sediaan mouthwash ekstrak etanol daun sukun dengan konsentrasi yang bervariasi, yaitu F1=5 %; F2=10 %; dan F3=15 % memiliki aktivitas antibakteri dan stabilitas secara fisik yang baik. Pengujian aktivitas antibakteri dilakukan dengan menggunakan metode difusi agar. Evaluasi fisik sedian mouthwash meliputi pengamatan organoleptik, pengukuran pH, penentuan viskositas dan uji kesukaan. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa formula yang stabil, memiliki aktivitas antibakteri dan disukai oleh panelis yaitu formula 1 dengan konsentrasi ekstrak etanol daun sukun sebesar 5%. Dengan zona hambat pada bakteri Streptococcus mutans sebesar 19,1 mm. Kata kunci: karies gigi, mouthwash, daun sukun, antibakter

    FORMULASI SEDIAAN DAN UJI STABILITAS GEL ANTISEPTIK TANGAN EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata L.)

    Get PDF
    Daun sirsak termasuk kedalam famili annonaceae, yang memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Terdapat beberapa penelitian yang sudah membuktikan bahwa ekstrak etanol daun sirsak memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini yaitu untuk membuat sediaan gel antiseptik tangan yang mengandung ekstrak etanol daun sirsak yang aman, efektif, dan stabil. Penelitian ini dilakukan dengan pembuatan basis gel menggunakan berbagai konsentrasi carbopol 940 yang kemudian menjadikan basis terbaik di gunakan dalam pembuatan sediaan gel antiseptik tangan. Lalu pengujian aktivitas antibakteri dengan menggunakan metode difusi agar, menggunakan nutrient agar sebagai media terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan bakteri Escherichia coli lalu dilakukan pengukuran zona bening menggunakan jangka sorong terhadap masing – masing media yang telah diberikan perlakuan. Zona hambat pada sediaan gel terbaik yaitu pada konsentrasi ekstrak etanol daun sirsak sebesar 12% pada bakteri Staphylococcus aureus dengan nilai daya hambat sebesar 26,42 mm dan pada bakteri Escherichia coli sebesar 17,56 mm. Kata kunci: Antibakteri, daun sirsak, antiseptik tangan, Staphylococcus aureus, Escherichia col
    corecore