4 research outputs found

    Analisa Ketelitian Planimetris Citra Quickbird Guna Menunjang Kegiatan Administrasi Pertanahan (Studi Kasus : Kabupaten Gresik, 7 Desa Prona)

    Get PDF
    Pembuatan peta dasar dalam menunjang kegiatan administrasi pertanahan yang selama ini menggunakan cara terrestrial dan fotogrametri belum mampu memenuhi dan mencakup seluruh wilayah Indonesia. Saat ini Kabupaten Gresik sedang mengadakan program kadaster lengkap. Dibutuhkan peta dasar dalam memenuhi program tersebut, dimana peta dasar diperoleh secara cepat dan akurat menggunakan data berupa citra satelit resolusi tinggi. Pada penelitian ini diteliti hasil dari kemungkinan data citra satelit resolusi tinggi yang dimiliki oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Gresik dapat memenuhi ketentuan dalam peraturan yang telah ditetapkan. Digunakan data berupa citra satelit resolusi tinggi (Quickbird 2007), 9 buah titik kontrol, 13 titik uji dan 17 percobaan jarak yang dilakukan pengukuran dilapangan. Data dasar berupa citra satelit tersebut dilakukan proses pan-sharpening dan pemotongan sesuai lokasi studi kasus. Kemudian dilakukan koreksi geometrik menggunakan 9 buah titik kontrol. Serta dilakukan  proses uji akurasi horizontal CE90 menggunakan 13 buah titik kontrol. Dilakukan pula proses Pengukuran jarak di lapangan sebanyak 17 percobaan kemudian dibandingkan dengan intrepretasi objek di citra. Terdapat pula proses uji statistik dari masing-masing pengukuran jarak. Kemudian setelah proses uji statistik dilakukan proses uji planimetris jarak di lapangan . Dari hasil penelitian didapat nilai hasil besaran koreksi geometrik menggunakan metode polynomial orde-1 (Metode Affine)sebesar 0,515. Dilakukan pula proses uji statistik metode t-test dimana terdapat satu data yang ditolak. Dari hasil data yang diterima didapatkan nilai RMSe dari pengukuran jarak dilapangan yang menunjukkan besar ketelitian planimetris yaitu sebesar 0,245 meter. Terakhir, diperoleh hasil perhitungan ketelitian geometrik untuk penentuan nilai akurasi horizontal sebesar 0.711 meter. Nilai tersebut penggunaan skala 1:2500 untuk di daerah pertanian dan skala 1:10000 untuk daerah perkebunan besar

    Analisa Ketelitian Planimetris Citra Resolusi Tinggi Guna Menunjang Kegiatan Administrasi Pertanahan (Studi Kasus : Kabupaten Gresik, 7 Desa Prona)

    Get PDF
    Pembuatan peta dasar dalam menunjang kegiatan administrasi pertanahan yang selama ini menggunakan cara terrestrial dan fotogrametri belum mampu memenuhi dan mencakup seluruh wilayah Indonesia. Saat ini Kantor Pertanahan Kabupaten Gresik sedang mengadakan program kadaster lengkap. Dibutuhkan peta dasar dalam memenuhi program tersebut, dimana peta dasar diperoleh secara cepat dan akurat menggunakan data berupa citra satelit resolusi tinggi. Pada penelitian ini dianalisa hasil dari pengolahan data citra satelit resolusi tinggi yang dimiliki oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Gresik dapat memenuhi ketentuan dalam peraturan yang telah ditetapkan. Digunakan data berupa citra satelit resolusi tinggi (Quickbird 2007), 9 buah titik kontrol, 13 titik uji dan 17 percobaan jarak yang didapatkan melalui pengukuran di lapangan. Proses pan-sharpening dilakukan terhadap data dasar berupa citra satelit dan kemudian dipotong sesuai lokasi studi kasus. Dilakukan koreksi geometrik menggunakan 9 buah titik control setelah proses pemotongan. Setelah itu dilakukan proses uji akurasi horizontal CE90 menggunakan 13 buah titik kontrol. Dilakukan pula proses Pengukuran jarak di lapangan sebanyak 17 percobaan kemudian dibandingkan dengan intrepretasi objek di citra. Terdapat pula proses uji statistik dari masing-masin pengukuran jarak. Kemudian setelah proses uji statistik, dilakukan proses uji planimetris jarak di lapangan . Dari hasil penelitian didapat nilai hasil besaran koreksi geometrik menggunakan metode polynomial orde-1 (Metode Affine)sebesar 0,515. Hasil dari proses uji statistik metode t-test menyatakan bahwa terdapat satu data yang ditolak. Dari hasil data yang diterima didapatkan nilai RMSe dari pengukuran jarak dilapangan menunjukkan besar ketelitian planimetris yaitu sebesar 0,245 meter. Terakhir, diperoleh hasil perhitungan ketelitian geometrik untuk penentuan nilai akurasi horizontal sebesar 0.711 meter. Nilai tersebut digunakan untuk membuat peta dasar dengan skala 1:2500 di daerah pertanian dan skala 1:10000 di daerah perkebunan besa

    PENGGUNAAN METODE INVERSE DISTANCE WEIGHTED (IDW) UNTUK PEMETAAN ZONA NILAI TANAH (STUDI KASUS: KELURAHAN GEDONG MENENG, BANDAR LAMPUNG)

    Get PDF
    Pertumbuhan jumlah penduduk mendorong kenaikan permintaan pada tanah yang berakibat pada penawaran harga tanah yang semakin tinggi dari tahun ke tahun. Pembuatan Zona Nilai Tanah (ZNT) dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak Nomor Kep- 16/PJ.6/1998 terdiri dari enam tahapan, yakni tahap persiapan, pengumpulan data harga jual, kompilasi data, rekapitulasi data dan memplot data transaksi pada peta kerja ZNT, analisis data, dan pembuatan peta ZNT akhir. Pembuatan ZNT kecenderungan dengan melakukan pendekatan individu (survei lapangan) dan mengintegrasikan setiap variabel dalam penentuan nilai tanah sehingga membutuhkan waktu dan tahapan yang cukup lama. Oleh karena itu, diperlukan suatu metode lain untuk membuat peta ZNT untuk mempersingkat proses pembuatan peta ZNT. Salah satu alternatif untuk mebuat peta ZNT adalah dengan melakukan proses interpolasi data harga tanah. Pada penelitian ini dikaji kelayakan metode interpolasi Inverse Distance Weighted (IDW) untuk pembuatan peta ZNT. Metode ini dipengaruhi oleh inverse jarak yang diperoleh dari persamaan matematika dan kita dapat menyesuaikan pengaruh relatif dari titik – titik sampel. Pembuatan ZNT dibuat dengan memanfaatkan data survei lapangan terhadap harga penawaran dengan 31 sampel harga tanah. Pembentukan ZNT yang bertujuan untuk mengelompokkan bidang-bidang tanah sesuai dengan Nilai Indikasi Rata-rata (NIR). Data yang digunakan adalah sampel data harga tanah di Kelurahan Gedong Meneng, Kota Bandarlampung. Berdasarkan perhitungan standar deviasi dan nilai Mean Square Error, yang memiliki ketelitian data yang paling baik dan semakin mirip data hasil prediksi dari suatu pemodelan dengan data sebenarnya adalah hasil interpolasi IDW dengan power 5, input 12, dan radius 2000 meter. Dengan demikian, metode interpolasi IDW layak digunakan untuk pembuatan peta ZNT.Kata kunci : IDW, Nilai Tanah, SIG, ZN

    Pembuatan Peta Desa Karang Anyar Untuk Pembangunan Desa Yang Berkelanjutan

    No full text
    Kebutuhan akan informasi geospasial dalam bentuk peta desa yang bisa diakses secara langsung di kantor desa maupun secara daring sangatlah diperlukan untuk dapat menyelesaikan masalah-masalah perencanaan di Desa, khususnya Desa Karang Anyar. Penyediaan informasi geospasial ini dapat dicapai menggunakan teknologi rendah biaya dan tepat guna, seperti menggunakan teknologi UAV untuk mendapatkan peta foto Desa Karang Anyar yang nantinya akan ditambah dengan pemetaan menggunakan teknologi pemosisian GPS teliti untuk mendapatkan batas desa secara definitif, lokasi-lokasi penting dari desa Karang Anyar dan potensi serta sejarah dari Desa Karang Anyar dari proses survey dan wawancara langsung kepada masyarakat sekitar. Selain itu, peta tersebut akan juga dilengkapi dengan utilitas desa seperti tiang listrik, irigasi dan drainase yang mana kesemuanya akan dibentuk dalam peta kertas maupun digital yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat desa secara mudah yang dapat juga diakses oleh seluruh  pihak  secara  gratis  dan  cepat.  ketersediaan  informasi  geospasial  dari  Desa  Karang Anyar  dapat menjadi solusi dalam rangka perencanaan yang lebih merata dan berkelanjuta
    corecore