Measuring Economic Growth Through National Income Elasticity

In the Industrial Revolution Era 4.0 all countries must face increasingly fierce competition from the flow of goods/services, labor, and capital. Exports and investments are the keys to national economic growth. All of this will affect the amount of national income, which will determines the size of economic growth. The amount of national income can be influenced by several factors, including exports and investments made. Through the concept of elasticity, people can clearly see the magnitude of the influence of the variable Foreign Investment (FDI) and Export (X) on National Income, in this case, GDP. The results of the calculation with the concept of elasticity show that when the Export and FDI variables increase, the GDP variable rises but not as much as the increase in Exports and FDI. The GDP response is a small or low response (inelastic). However, when the export and FDI variables go down, the GDP variable actually rises higher than changes in exports and FDI

Analisis Hubungan Promosi Penjualan, Citra Merek, Pengetahuan Merek Untuk Menciptakan Kepuasan Pelanggan, Loyalitas Wisatawan

Sektor pariwisata adalah merupakan salah satu sektor usaha yang umumnya sangat menjanjikan dalam meraih devisa negara sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus sebagai peluang bisnis dalam perekonomian Indonesia.Maka dari itu pemasaran pariwisata akan menjadi konsep penting yang harus dipegang dan dilaksanakan dalam membina, mempertahankan serta memupuk pertumbuhan yang diharapkan dalam bidang pariwisata sebagai meningkatkan promosi baik didalam negeri maupun diluar negeri, mengembangkan obyek dan daya tarik wisata, penyediaan dan penyempurnaan fasilitas serta pelayanan yang diperlukan wisatawan, yang semuanya itu tentu saja diharapkan dapat memberikan brand image (citra/kesan merek) positif dari tempat tujuan/destinasi. Adanya citra yang baik ditambah promosi penjualan, serta pengetahuan terhadap merek tempat tujuan (brand btowledge), akan mempengaruhi kepuasan konsumen serta dapat menciptakan loyalitas konsumen, yang dalam hal ini adalah wisatawan nusantara dan mancanegara. Konsumen/pelanggan yang merasa puas karena apa yffig diharapkan melebihi apa yang dirasakan, akan melakukan kunjungan lebih lanjut dan menciptakan loyalitas terhadap produk wisata tersebut, untuk selanjutnya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan mengembangkan industri pariwisata yang ada. Adapun alat pengukuran untuk kepuasan dan loyalitas ini dapat digunakan indeks kepuasan konsumen/pelanggan (Customer Satisfaction Index/CSI) dan Net Promoter Score (NPS

Analisis Kepekaan Pendapatan Nasional (GDP) terhadap Perubahan Investasi Asing (FDI) dan Nilai Tukar (ER) Di Era Teknologi Informasi (IT)

Perekonomian Indonesia saat ini telah mengalami keterbukaan dalam arti tiada hambatan dalam perdagangan Internasional. Perdagangan bebas akan dapat mempengaruhi pendapatan nasional( GDP) Indonesia. Persaingan ini tidak hanya disebabkan semakin banyaknya barang dan jasa yang masuk ke Indonesia, tetapi juga aliran modal masuk (capital inflow) berupa Foreign Direct Investment juga semakin meningkat, apalagi diiringi teknologi Informasi yang demikian pesatnya memberikan kemudahan bagi investor, dalam menggali informasi. Tidak itu saja adanya perdagangan bebas juga menimbulkan nilai kurs valuta asing berfluktuasi, dan akan mempengaruhi besarnya pendapatan nasional. Guna mengetahui sejauhmana kepekaan Pendapatan Nasional(GDP) terhadap perubahan Investasi Asing(FDI), dan Nilai Tukar (ER) di erat teknologi informasi ini, maka penelitian ini menggunakan alat analisis Elastisitas. Elastisitas(Elasticity) adalah suatu konsep umum yg digunakan untuk melihat respon dari suatu variabel jika variabel lain berubah. Hasil dari perhitungan menunjukkan, elastisitan GDP terhadap FDI rata rata inelastic(kurang peka), hanya pada 2011 saja yang menunjukan adanya kepekaan. Nilai tukar tidak berpengaruh terhadap GDP terbukti nilai koefisien elastisitasnya menunjukkan <l (inelastic), Respon dari GDP terhadap FDI tahun 2015 lebih tinggi tahun tahun sebelumnya dan lebih tinggi dari respon terhadap Nilai Tukar

The Influence of Safety, Promotion and Trust towards Image, Satisfaction and Loyalty (The Study on Domestic Tourist at Samosir Regency in North Sumatra Province)

This research aims to analyze and explain variables that affect the destination image, tourist satisfaction and tourist loyalty by using the approach of consumer behavior theory in tourism services. The survey method uses a questionnaire to obtain data from 204 tourists who visit Samosir Regency include Lake Toba that surrounds it. Data analyzed by using descriptive statistics and Structural Equation Modeling (SEM). This research hos six findings; four new relationships among the variables which show the significant direct influence and two findings show the influence which is not significant and different from the previous researches. The findings are: 1) safety traveled has the significant direct influence towards tourists satisfaction, 2) safety traveled has significant direct influence towards tourists' loyalty, 3) tourism promotion has significant direct influence towards the image of destination and 4) tourism promotion hos significant direct influence towards tourists' loyalty, also 1) the image of destination has insignificant influence towards tourists' satisfaction and 2) the image of destination has insignificant influence towards tourists' loyalty. Practical contribution for tourism organizers tries to increase the tourists' image, satisfaction and loyalty. The further research can extend this research by adding the relationship between safety traveled and trust tn destination with destination image, also the relationship between tourism promotion and tourists' satisfaction

Peran Perusahaan Logistik Dalam Menunjang Aktivitas Pengiriman Barang

Adanya kendala yaitu keterbatasan waktu maupun keterbatasan pengetahuan tentang lika liku logistik dalam proses pengiriman barang antar negara, baik ekspor maupun impor, mengharuskan para eksportir maupun importir mencari perusahaan berpengalaman yang dapat mengambil alih tugas berkenaan dengan logistik. Perusahaan logistik ini biasa dikenal sebagai freight forwarder atau forwarding yaitu seseorang atau suatu perusahaan yang mengorganisir pengiriman untuk perorangan atau perusahaan untuk memperoleh barang dari produsen ke pasar, ke pelanggan maupun sampai titik akhir distribusi. Adapun pertimbangan eksportir maupun importir menentukan forwarding adalah adanya peran positif yang diberikan forwarding dalan memecahkan permasalahan yang dihadapi perusahaan, sehingga akhirnya mempercayakan proses pengiriman produk dengan menggunakan jasa freight forwarder. Peranan dari jasa forwarding sangat membantu mempermudah proses pengiriman barang lintas batas negara. Keberadaan teknologi informasi dan kemudahan hubungan melalui internet menjadi pendukung semakin besamya peran perusahaan logistik ini, sehingga memberikan nilai tambah bagi kualitas yang diberikan perusahaan logistik kepada pelanggan

PERAN PERUSAHAAN LOGISTIK DALAM MENUNJANG AKTIVITAS PENGIRIMAN BARANG

Adanya kendala yaitu keterbatasan waktu maupun keterbatasan pengetahuan tentang lika liku logistik dalam proses pengiriman barang antar negara, baik ekspor maupun impor, mengharuskan para eksportir maupun importir mencari perusahaan berpengalaman yang dapat mengambil alih tugas berkenaan dengan logistik. Perusahaan logistik ini biasa dikenal sebagai freight forwarder atau forwarding yaitu seseorang atau suatu perusahaan yang mengorganisir pengiriman untuk perorangan atau perusahaan untuk memperoleh barang dari produsen ke pasar, ke pelanggan maupun sampai titik akhir distribusi. Adapun pertimbangan eksportir maupun importir menentukan forwarding adalah adanya peran positif yang diberikan forwarding dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi perusahaan, sehingga akhirnya mempercayakan proses pengiriman produk dengan menggunakan jasa freight forwarder. Peranan dari jasa forwarding sangat membantu mempermudah proses pengiriman barang lintas batas negara. Keberadaan teknologi informasi dan kemudahan hubungan melalui internet menjadi pendukung semakin besarnya peran perusahaan logistik ini, sehingga memberikan nilai tambah bagi kualitas yang diberikan perusahaan logistik kepada pelanggan.

PENGARUH RELIGIUSITAS DAN SKALA KECERDASAN BUDAYA TERHADAP ETHNOSENTRISME KONSUMEN BAGI PRODUK ASING 2019

This study seeks to understand the complicated relationship between religiosity and ethnocentrism of consumers by examining the mediating variable of cultural intelligence. The empirical model involves a structural equation model (SEM) with a data collection of 684 internet-user respondents. The results show that there was a positive impact of religiosity on consumer Ethnocentrism. In addition, the results also indicate that cultural intelligence strengthens the relationship between religiosity and ethnocentric consumerism. Overall, this study extends the discussion on cultural identity that incorporate into Ricardian model of international trade

Boosting Indonesia’s Tourism Sector to be Competitive

At present and in the future Indonesia still relies heavily on tourism to cover the current account deficit and the state budget deficit. In fact, every year it is quite difficult to reach the target of tourists to visit Indonesia because of various obstacles that should be overcome by the government and tourism business actors. Therefore, this research aims to boost tourism sector through increasing competitiveness. This research analysis refers to the views of Crouch & Ritchie (OECD, 1999). This qualitative research uses secondary data and primary data that are processed and analyzed comprehensively. The findings of this research prove that the government has done a lot for the development of tourism and set 10 main destinations as tourism icons. On the other hand, there are still disharmony and sectoral ego between the ministry and the local government so as to reduce competitiveness, such as lack of promotional activities, the high price of domestic flight tickets, and limited number of tourism ports

Pengukuran Willingness To Pay: Adakah Pendekatan Terbaik?

Abstract—Commercial decisions, such as pricing or new product launches, require knowledge of consumers' willingness to pay (WTP) for a product. WTP is crucial in marketing practice and serves as the main basis for making decisions in marketing strategy. Various approaches to measuring WTP have emerged. Through a comparative descriptive literature study, this research aims to answer the question: Is there a superior approach to measuring WTP? The results indicate that there is no single best approach, as each method has its own advantages and disadvantages. The study examines various existing WTP measurement approaches, including Direct and Indirect Approaches, Hypothetical and Actual Contexts. Keywords: WTP, direct approach, indirect approach, hypothetical context, actual context, REAL &nbsp; Abstrak—Putusan komersial seperti penetapan harga atau peluncuran produk baru memerlukan pengetahuan yang memadai tentang seberapa konsumen bersedia membayar (WTP) suatu produk. Tidak mengherankan bila WTP dipandang memiliki posisi yang sangat penting dalam praktik pemasaran dan merupakan landasan utama dalam pengambilan putusan di bidang strategi pemasaran. Oleh karena itu tidaklah mengherankan bila muncul berbagai pendekatan dalam pengukuran WTP. Dari berbagai pendekatan pengukuran WTP yang ada pada saat ini, melalui studi literatur deskriptif komparatif, studi ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan: Adakah suatu pendekatan yang bisa disebut sebagai pendekatan terbaik, yaitu unggul dalam segala aspek? Hasil studi menunjukkan bahwa dari berbagai pendekatan pengukuran WTP yang ada pada saat ini belum ada suatu pendekatan yang bias diberi label sebagai pendekatan terbaik karena tiap pendekatan memiliki kelebihan dan kekurangan. Kata Kunci: WTP, pendekatan langsung, pendekatan tidak langsung, konteks hipotetis, konteks aktual, REAL &nbsp

Konsep dan Teori: Pemecahan dari Permasalahan Ekonomi (Problems Economic and Solution)

Tidak ada satupun negara di dunia yang tidak dihadapkan pada berbagai permasalahan ekonomi,yang didasarkan pada adanya kelangkaan (scarcity) dari sumberdaya. Permasalahan ekonomi ini tidak hanya bagaimana manusia memenuhi kebutuhan hidup dengan berkonsumsi saja, tetapi juga terkait bagaimana menyiapkan produk untuk konsumsi tersebut (memproduksi), bagaimana mereka menjual hasil produksi tersebut (memasarkannya) tidak hanya untuk saat ini saja tetapi juga untuk masa yang akan datang, baik dengan menggunakan uang maupun tidak. Artikel ini menjelaskan konsep dan teori yang terkait pertanyaan bagaimana permasalahan ekonomi tersebut dapat dipecahkan oleh masyarakat atau negara melalui sistem ekonomi yang berlaku di negara tersebut. Masalah ekonomi timbul didasarkan adanya kelangkaan sumberdaya mengharuskan manusia melakukan pilihan. Ilmu ekonomi mengeksplorasi bagaimana individu membuat pilihan dengan sumber daya yang langka dan bagaimana pilihan-pilihan individu tersebut bersatu untuk menentukan tiga hal ciri-ciri utama masyarakat mereka: Apa (What) yang diproduksi? Bagaimana (How) cara produksinya?, dan Siapa (For whom) yang mendapatkan apa yang diproduksi