35 research outputs found
KAJIAN TENTANG KANDUNGAN LOGAM-LOGAM BERHARGA DALAM LIMBAH ELEKTRONIK(E-WASTE) DAN TEKNIK RECOVERYNYA MALALUI PROSES DAUR ULANG
Limbah elektronik (E-Waste) merupakan suatu barang-barang yang terdiri dari
peralatan elektronik yang telah rusak atau tidak dikehendaki lagi. Komposisi bahanbahan
yang terkandung dalam limbah elektronik adalah bahan plastik, bahan oksida,
logam-logam seperti Cu, Pd, Fe, Ni, Sn, Pb, Al, Zn, Ag dan Au. Keberadaan limbah
elektronik semakin lama akan semakin menumpuk sehingga diperlukan penanganan
dan pengolahan yang ramah lingkungan.
Tujuan penulisan artikel kajian ini adalah untuk memberikan informasi tentang
kandungan logam-logam berharga dan teknik recoverynya melalui proses daur ulang.
Manfaat yang diharapkan adalah memberikan informasi tentang kandungan logamlogam
berharga dan proses recoverynya sehingga dapat digunakan sebagai tinjauan
untuk penanganan dan pengolahan limbah elektronik yang efektif dan ramah
lingkungan.
Berdasarkan hasil kajian ini menunjukkan bahwa dalam limbah elektronik
mengandung logam-logam yang relatif tinggi khususnya logam Cu dan mengandung
logam berharga yaitu Au dan Ag serta komponen berbahan plastik yang dapat didaur
ulang. Kandungan logam-logam yang relatif tinggi memberikan prospek untuk
pemakaian kembali (reuse) dengan cara pengambilan kembali (recovery). Teknik
recovery logam-logam dalam limbah elektronik dapat dilakukan melalui proses daur
ulang secara pemisahan mekanik, pirometalurgi, hidrometalurgi dan elektrokimia
MENUMBUHKAN JIWA WIRAUSAHA MAHASISWAMELALUI PRAKTEK KERJA KELOMPOKBUDIDAYA SANSEVIERA
Prospek ekspor Sanseviera, tanaman penyerap polutan saat ini cukup cerah. Oleh karena itu, tim pengabdi UNY dengan CV Jerami Indah, selaku suplier eksportir tanaman bekerja sama saling menguntungkan untuk menyelenggarakan kegiatan KKU. Tujuan KKU ini adalah menumbuhkan jiwa wirausaha mahasiswa melalui praktek kerja kelompok budidaya Sanseviera. Kegiatan ini diselenggarakan melalui tahap persiapan (pendaftaran, seleksi, orientasi), pelatihan (ceramah dan diskusi), praktek penanaman (dibimbing instruktur mitra), workshop penyusunan rencana dan analisa usaha, magang kerja, evaluasi (pemanenan, penjualan, pengemasan siap ekspor, pelaporan). Terdapat 27 peserta terbagi dalam 5 kelompok yang mendapat 60 bibit. Seluruh peserta (100%) dapat mengikuti kegiatan sampai selesai, rata-rata 20% peserta aktif bertanya dalam setiap kegiatan. Selama perawatan, sekitar 15 % tanaman mengalami kerusakan. Setelah 3 bulan, pemanenan menghasilkan 800 tunas anakan yang laku jual seharga total Rp 800.000. Hanya terdapat 40 % peserta yang belum mampu menyusun RAB. . Kegiatan KKU ini berhasil membentuk plasma, kelompok kerja budidaya Saseviera yang keanggotaannya berlaku seumur hidup. Hasil panen program telah mampu memenuhi target yang diharapkan walaupun belum mampu sepenuhnya memenuhi tuntutan mitra untuk sekali ekspor. Kata kunci : Sanseviera, kelompok kerja, ekspo
Analisis Pengaruh Program Customer Relationship Management (CRM) Terhadap Kepuasan Pasien di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
uilding customer relationships is one of the keys to business success. The quality of a good relationship between customers and the company will contribute to increasing customer satisfaction. The purpose of this study was to examine the effect of the application of customer relationship management on patient satisfaction at PKU Muhammadiah Hospital Yogyakarta. This research was analitic observational by cross sectional approach. Data collection was carried out by distributing questionnaires to 120 service users of PKU Muhammadiah Hospital Yogyakarta. The data analysis method used is multiple linear regression analysis. Customer relationship management (CRM) which consists of people has an influence on patient satisfaction at PKU Muhammadiyah Yogyakarta Hospital with a probability value (p) 0.000 <0.05, process has an influence on patient satisfaction at PKU Muhammadiyah Yogyakarta Hospital with a probability value (p) 0.000 <0.05 and technology had an influence on patient satisfaction at PKU Muhammadiyah Hospital with a probability value (p) 0.009 <0.05, an increase in patient satisfaction RS PKU Muhammadiah Yogyakarta. To increase patient satisfaction, one way that can be done is to improve the quality of customer relationship program. To increase patient satisfaction, one way that can be done is to improve the quality program of customer relationship
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) DALAM UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII MTsN SELATBARU BENGKALIS
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas belajar
matematika siswa kelas VIII1 MTs Negeri Selatbaru Bengkalis setelah penerapan
model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) pada pokok
bahasan Lingkaran. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah
peningkatan aktivitas belajar matematika siswa kelas VIII1 MTs Negeri Selatbaru
dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based
Learning) pada pokok bahasan lingkaran?
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yaitu pendidik berperan
langsung dalam proses pembelajaran. Peneliti berkolaborasi dengan pendidik
dalam mempersiapkan hal-hal yang berhubungan dengan proses pembelajaran
mulai dari RPP, LKS, dan tahap refleksi proses pembelajaran. Subjek dalam
penelitian ini adalah siswa kelas VIII1 MTs Negeri Selatbaru Tahun Ajaran
2011/2012 yang berjumlah 25 orang dan objek penelitian ini adalah peningkatan
aktivitas belajar matematika melalui penerapan model pembelajaran berbasis
masalah (Problem Based Learning).
Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan lembar observasi
aktivitas belajar. Dalam penelitian ini, pertemuan ada 4 kali yaitu satu kali
pertemuan tanpa tindakan dan 3 pertemuan dengan tindakan. Data yang diperoleh
melalui observasi merupakan data ordinal. Untuk mengetahui apakah ada
peningkatan aktivitas belajar matematika siswa, maka data tersebut dianalisis
dengan memperhatikan indikator aktivitas belajar siswa sebelum tindakan dan
sesudah tindakan dengan menggunakan Teknik Persentase. Dari hasil tersebut,
dapat diketahui apakah terjadi peningkatan aktivitas atau tidak dari setiap siklus
yang dilaksanakan.
Berdasarkan hasil analisis data observasi, pada pratindakan, siklus I, siklus II
dan siklus III berturut-turut diperoleh (36% ; 63% ; 73%; 80.42%) siswa yang
mencapai ≥80%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa peningkatan aktivitas belajar
matematika siswa kelas VIII1 MTs Negeri Selatbaru terjadi pada proses
pembelajaran siklus I, siklus II dan siklus III yaitu setelah penerapan model
pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) pada pokok bahasan
Lingkaran
PEMANFAATAN ION LOGAM BERAT TEMBAGA(II), KROMIUM(III), TIMBAL(II), DAN SENG(II) DALAM LIMBAH CAIR INDUSTRI ELECTROPLATING UNTUK PELAPISAN LOGAM BESI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) beda potensial yang dapat
menurunkan kadar ion logam berat Cu(II), Cr(III), Pb(II), dan Zn(II) dalam limbah
cair electroplating secara maksimal, 2) efisiensi penurunan kadar ion logam berat
Cu(II), Cr(III), Pb(II), dan Zn(II) dalam limbah cair electroplating pada beda
potensial optimal dan 3) beda potensial yang menghasilkan kualitas lapisan yang
paling bagus penampilan fisiknya.
Penelitian ini diawali dengan persiapan: 1) sampel limbah cair, 2) elektroda
platina, dan 3) logam besi yang akan dilapisi. Alat electroplating yang dipakai berupa
potensiometer Merk Shimadzu Tipe NES_5F. Proses electroplating dilakukan pada
variasi beda potensial yaitu 2,0; 2,5; 3,0; 3,5; 4,0; 4,5; dan 5,0 volt. Analisis kadar ion
logam dalam limbah cair electroplating sebelum dan sesudah proses electroplating
secara Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Pengamatan hasil pelapisan dilakukan
secara visual oleh peneliti.
Kesimpulan penelitian ini adalah 1) beda potensial yang dapat menurunkan
kadar ion logam berat Cu(II), Cr(III), Pb(II), dan Zn(II) dalam limbah cair
electroplating secara maksimal adalah 4 volt, 2) efisiensi penurunan kadar ion logam
berat Cu(II), Cr(III), Pb(II), dan Zn(II) dalam limbah cair electroplating pada beda
potensial optimal berturut-turut adalah 21,30; 72,37; 51,00; dan 58,60 %. Beda
potensial yang menghasilkan kualitas lapisan yang paling bagus penampilan fisiknya
adalah 4 volt
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Program Director Mx pada Pembelajaran Topik Kimia Inti dan Radiokimia
Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Program Director MX pada Pembelajaran Topik Kimia Inti dan Radiokimia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan cara pembuatan media pembelajaran menggunakan director MX dan efektifitas penggunaan media tersebut untuk mengajarkan topik Produk akhir penelitian pengembangan ini adalah media pembelajaran dalam bentuk CD. Proses pengembangan media pembelajaran berbasis program Director MX terdiri atas kegiatan pengumpulan referensi, penginstalan program, penciptaan media, evaluasi reviewer, revisi, aplikasi, dan evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas media termasuk bagus. Di samping itu, penerapan media efektif untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar mereka
Nosocomial Infection Prevention Through Universal Precaution in YOGYAKARTA Muhammadiyah Hospital
Prevention of nosocomial infections in hospitals can be done through the implementation of universal precaution program or action asepsis and antisepsis tapping. These actions undertaken by health workers, both nurses and physicians, universal precaution measures include: hand washing, use of gloves, use aseptic liquid, processing of used equipment and waste disposal. The purpose of this study to determine the prevention of nosocomial infections in hospitals through universal precautions in hospitals Muhammadiyah Yogyakarta area. Design of this research is descriptive qualitative case study approach. Collecting data used techniques focus group discussions. Data analyzed using content analysis. The application of universal precautions in hospitals throughout Yogyakarta PKU show that health workers have attempted to implement universal precautions including hand washing action on the water flow, perform hand hygiene, and always tries to wear personal protective equipment. Nurses knowledge about nosocomial infections has been well and for prevention need to implement universal precautions. The attitude of nurses in implementing universal precautions have been good, to the extent responsible. Most hospitals have had the availability of facilities and support the implementation of universal precaution well, and partly still exist limitations in the availability of facilities and support the implementation of universal precaution
MODEL PENGOLAHAN LIMBAH CAIR ELEKTROPLATING SECARA ELEKTROKOAGULASI
Kegiatan elektroplating, selain menghasilkan produk yang berguna juga
menghasilkan limbah padat, cair dan emisi gas. Limbah cair elektroplating
mengandung anion dan kation yang berbahaya bagi lingkungan khususnya ion
logam Cd, Cr, Cu dan Pb. Beberapa metode pengolahan limbah cair telah
dilakukan tetapi masih terdapat beberapa kekurangan. Oleh karena itu diperlukan
metode pengolahan limbah cair yang lebih efisien daripada metode sebelumnya.
Metode elektrokoagulasi merupakan gabungan antara metode elektrokimia dan
flokulasi-koagulasi. Metode ini mempunyai kelebihan dalam penggunaan bahan
kimia yang minimum dan ramah lingkungan.
Tujuan penelitian ini adalah optimasi kondisi elektrokoagulasi untuk
mengendapkan logam-logam Cr, Cd dan Pb. Kondisi yang dioptimasi meliputi
kombinasi elektroda, waktu dan pH dan rapat arus. Optimasi kondisi tersebut
dilakukan dengan volume limbah sebanyak 500 mL, ukuran elektroda Fe adalah
7,5 cm x 4,0 cm x 0,1 cm dan ukuran elektroda Al adalah 7,5 cm x 4,0 cm x 0,05
cm, jarak antar elektroda 1 cm, kecepatan pengadukan 7 rpm dan dilakukan pada
suhu kamar. Kondisi optimum ditunjukkan oleh efisiensi pengurangan logamlogam
tersebut
yang diukur dengan Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS).
Kondisi-kondisi optimum ini akan diperoleh model elektrokoagulasi pada skala
laboratorium untuk menghilangkan logam-logam berbahaya dalam limbah cair
elektroplating.
Hasil sementara yang diperoleh dalam penelitian ini adalah berdasarkan
hasil analisis parameter limbah cair elektroplating dengan mengacu pada Baku
Mutu Lingkungan Air Bersih No. 416/MENKES/PER/IX/1990 maka dapat
dikatakan bahwa terdapat beberapa parameter limbah cair yang melebihi baku
mutu air bersih yaitu TDS(Total Dissolve Suspended), kadar ion sulfat (SO
),
kadar kadmium (Cd), kadar timbal (Pb), kadar tembaga (Cu). Hasil optimasi
beberapa parameter elektrokoagulasi diperoleh bahwa untuk mengurangi logam
Cd efisien dilakukan proses elektrokoagulasi dengan menggunakan kombinasi
elektroda Al-Al, selama 30 menit pada pH 8. Untuk mengurangi logam Cr efisien
dilakukan proses elektrokoagulasi dengan menggunakan kombinasi elektroda AlFe,
selama 60 menit pada pH 4. Untuk mengurangi logam Cu efisien dilakukan
proses elektrokoagulasi dengan menggunakan kombinasi elektroda Al-Fe, selama
120 menit pada pH 8. Untuk mengurangi logam Pb efisien dilakukan proses
elektrokoagulasi dengan menggunakan kombinasi elektroda Al-Fe, selama 60
menit pada pH 8. Berdasarkan hasil analisis parameter limbah cair elektroplating
dengan mengacu pada Baku Mutu Lingkungan Air Bersih No.
416/MENKES/PER/IX/1990 maka dapat dikatakan bahwa proses
elektrokoagulasi cukup efektif untuk memperbaiki kualitas air limbah dan hanya
ada 2 parameter yang melebihi baku mutu yaitu kadar SO
4
2-
dan daya hantar
listrik
PANDEMIC EFFECT ON MULTIMODAL MOBILITY CHANGE
Abstract
The Covid-19 pandemic has had an impact on various sectors of life, including education, the economy, and transportation. There has been a change in the mobility pattern of transportation users, including users of public transportation. One group of users of multimodal transportation, namely employees who work from the office or WFO, experienced changes in mobility due to concerns about the risk of being exposed to the Covid-19 virus when using public transportation. This study aims to examine changes in the mobility of multimodal users before and during the Covid-19 pandemic, which was carried out using a phenomenological qualitative approach through interviews. Respondents in this study were several WFO employees, who used multimodal transportation to and from work. This study shows that there is a change in the mobility of WFO employees when using multimodal transportation before and during the Covid-19 pandemic. These changes are the impact and strategies of respondents to overcome worries and feelings of insecurity when using public transportation facilities. To overcome these concerns and insecurities, respondents tried to minimize the risk of being exposed to the Covid-19 virus when using public transportation facilities.
Keywords: mobility; public transportation users; multimodal; Covid-19 pandemic.
Abstrak
Pandemi Covid-19 berdampak pada berbagai sektor kehidupan, baik pendidikan, ekonomi, maupun transportasi. Terjadi perubahan pola mobilitas pengguna transportasi, termasuk pengguna transportasi umum. Salah satu kelompok pengguna transportasi multimoda, yaitu karyawan yang melakukan work from office atau WFO, mengalami perubahan mobilitas akibat kekhawatiran akan risiko terpapar virus Covid-19 saat menggunakan transportasi umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perubahan mobilitas pengguna multimoda sebelum dan selama pandemi Covid-19, yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologis melalui wawancara. Responden pada studi ini adalah beberapa karyawan WFO, yang menggunakan transportasi multimoda saat berangkat dan pulang kerja. Penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan mobilitas pegawai WFO saat menggunakan transportasi multimoda sebelum dan selama masa pandemi Covid-19. Perubahan tersebut merupakan dampak dan strategi responden untuk mengatasi kekhawatiran dan perasaan tidak aman saat menggunakan fasilitas transportasi umum. Untuk mengatasi kekhawatiran dan rasa tidak aman tersebut, responden berupaya meminimalkan risiko terpapar virus Covid-19 saat menggunakan fasilitas transportasi umum.
Kata-kata kunci: mobilitas; pengguna transportasi umum; multimodal; pandemi Covid-19
PANDEMIC EFFECT ON MULTIMODAL MOBILITY CHANGE
Abstract
The Covid-19 pandemic has had an impact on various sectors of life, including education, the economy, and transportation. There has been a change in the mobility pattern of transportation users, including users of public transportation. One group of users of multimodal transportation, namely employees who work from the office or WFO, experienced changes in mobility due to concerns about the risk of being exposed to the Covid-19 virus when using public transportation. This study aims to examine changes in the mobility of multimodal users before and during the Covid-19 pandemic, which was carried out using a phenomenological qualitative approach through interviews. Respondents in this study were several WFO employees, who used multimodal transportation to and from work. This study shows that there is a change in the mobility of WFO employees when using multimodal transportation before and during the Covid-19 pandemic. These changes are the impact and strategies of respondents to overcome worries and feelings of insecurity when using public transportation facilities. To overcome these concerns and insecurities, respondents tried to minimize the risk of being exposed to the Covid-19 virus when using public transportation facilities.
Keywords: mobility; public transportation users; multimodal; Covid-19 pandemic.
Abstrak
Pandemi Covid-19 berdampak pada berbagai sektor kehidupan, baik pendidikan, ekonomi, maupun transportasi. Terjadi perubahan pola mobilitas pengguna transportasi, termasuk pengguna transportasi umum. Salah satu kelompok pengguna transportasi multimoda, yaitu karyawan yang melakukan work from office atau WFO, mengalami perubahan mobilitas akibat kekhawatiran akan risiko terpapar virus Covid-19 saat menggunakan transportasi umum. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perubahan mobilitas pengguna multimoda sebelum dan selama pandemi Covid-19, yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif fenomenologis melalui wawancara. Responden pada studi ini adalah beberapa karyawan WFO, yang menggunakan transportasi multimoda saat berangkat dan pulang kerja. Penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan mobilitas pegawai WFO saat menggunakan transportasi multimoda sebelum dan selama masa pandemi Covid-19. Perubahan tersebut merupakan dampak dan strategi responden untuk mengatasi kekhawatiran dan perasaan tidak aman saat menggunakan fasilitas transportasi umum. Untuk mengatasi kekhawatiran dan rasa tidak aman tersebut, responden berupaya meminimalkan risiko terpapar virus Covid-19 saat menggunakan fasilitas transportasi umum.
Kata-kata kunci: mobilitas; pengguna transportasi umum; multimodal; pandemi Covid-19