21 research outputs found
Isolasi Bakteri Asam Laktat Pada Perendaman Biji Gude (Cajanus cajan (L) Millsp.)
Bakteri asam laktat merupakan mikroorganisme yang berperan sangat penting dalam proses fermentasi tempe, terutama pada proses perendaman substrat untuk fermentasi, dan bakteri asam laktat berperan dalam penurunan pH dan menjadi inhibitor bagi mikroorganisme yang menyebabkan kontaminan. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi bakteri asam laktat yang terdapat dalam air rendaman biji gude (Cajanus cajan (L) Millsp.) yang digunakan sebagai substrat fermentasi tempe. Bakteri asam laktat diisolasi dengan metoda pengenceran secara pour plate, dan diinokulasikan ke dalam medium deMann Rogosa Sharpe Agar (MRSA). Kemudian karakter morfologi koloni dianalisis secara kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa didapatkan dua isolate bakteri yaitu bakteri dengan kode BAR1 dan BAR2, BAR1 yang diisolasi adalah berbentuk bulat, memiliki elevasi cembung, tepian licin, berwarna putih susu, bentuk sel basil pendek, gram positif, spora negatif, katalase negatif, non motil, menghasilkan gas, reduksi nitrat negatif, mirip dengan Lactobacillus sp. Sedangkan isolat BAR2 berbentuk bulat, memiliki elevasi cembung, tepian licin, berwarna putih susu, bentuk sel coccus, gram positif, spora negatif, katalase negatif, non motil, tidak menghasilkan gas, reduksi nitrat negatif, mirip dengan Pediococcus sp. 
Isolasi dan Uji Biokimia Bakteri Selulolitik Asal Saluran Pencernaan Rayap Pekerja (Macrotermes spp.)
Di alam, rayap sangat berguna mengubah kayu mati dan bahan organik lainnya yang mengandung selulosa untuk dijadikan humus. Rayap mampu mendegradasi selulosa karena pada saluran pencernaannya terdapat mikroorganisme simbion seperti bakteri dan protozoa. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi bakteri yang bersimbiosis dengan rayap, kemudian dilakukan karakterisasi morfologi, fisiologi dan biokimia. Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif. Rayap yang digunakan dalam penelitian ini merupakan rayap pekerja (Macrotermes spp.) yang diambil dari tanah. Isolasi dilakukan melalui dua cara yaitu tusuk dan gerus. Isolat tunggal yang diperoleh kemudian diinokulasikan pada media agar miring TSA untuk dilakukan uji fisiologis berupa uji indol, MR-VP, simmon sitrat, urease, fermentasi. Hasil isolasi diperoleh satu isolat dengan ciri koloni berwarna putih dengan bintik hitam di tengah, berbentuk sirkular dengan tepi periferal, tepi luar koloni undulate bergelombang dengan elevasi cembung . Hasil uji bioki
PENERAPAN LUBANG RESAPAN BIOPORI DI MASYARAKAT DESA NAIOLA BIKOMI SELATAN KABUPATEN TTU
Program kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dibiayai oleh LP2M Universitas Timor ini bertujuan untuk Memberikan informasi dan mengajarkan cara pembuatan dan manfaat dari biopori. Target yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah agar kelompok sasaran dapat memperoleh keterampilan pembuatan biopori secara mandiri dan memiliki alat pembuat biopori, sehingga teknologi biopori dapat terus dilakukan dan dikembangkan oleh masyarakat. Beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari pembuatan lubang resapan biopori adalah sebagai salah satu cara penangulangan banjir karena merupakan lubang resapan air, menghasilkan pupuk kompos, dan meningkatkan unsur hara tanah. Kegiatan ini melibatkan masyarakat dan juga mahasiswa. Materi yang diberikan tentang mnfaat lubang resapan biopori dan cara pembuatan lubang resapan biopori
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Ketapang (Terminalia catappa L.) dan Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) terhadap Pertumbuhan Bakteri Aeromonas hydrophila
Tumbuhan obat semakin banyak digunakan karena relatif lebih aman dibandingkan dengan obat-obatan sintetik. Tumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ketapang (Terminalia catappa L.) dan jambu biji (Psidium guajava L.). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak daun ketapang (Terminalia catappa L.) dan daun jambu biji (Psidium guajava L.) terhadap pertumbuhan bakteri Aeromonas hydrophila. Bakteri A.hydrophila merupakan penyebab penyakit motil aeromonas septicemia (MAS) pada ikan air tawar. Pengukuran aktivitas antibakteri dilakukan selama 48 jam dan setiap 24 jam dilakukan pengukuran. Dari pengujian aktivitas antibakteri diketahui konsentrasi 100% merupakan konsentrasi terbaik dalam menghambat pertumbuhan bakteri A.hydrophila. Daun ketapang pada setiap konsentrasi yaitu 25%, 50%, 75%, dan 100% memiliki zona hambat yang lebih luas dari pada daun jambu bij
Isolasi dan identifikasi kapang Rhizopus pada tempe gude (Cajanus cajan L.)
The research has been done to isolate Rhizopus mold in Pigeon pea tempeh, as it is known that Rhizopus is a very important mold in tempeh fermentation process. This study begins with the manufacture of tempeh using pigeon pea as a substrate, and then inoculated with molds of traditional inoculum (usar), incubated at room temperature for 48-72 hours. Mold that grows on pigeon pea isolated and identified by dilution methods and spread plates. The result showed that pigeon pea as growth substrate for Rhizopus sp. Pigeon pea tempeh’s molds was dominated by white-greyish molds and white grey brownish that identified similar to Rhizopus oligosporus.Penelitian yang telah dilakukan ini bertujuan untuk mengisolasi kapang Rhizopus pada tempe gude, seperti diketahui bahwa Rhizopus adalah kapang yang sangat penting dalam proses fermentasi tempe. Penelitian ini diawali dengan pembuatan tempe menggunakan biji gude sebagai substrat, yang diinokulasi dengan inokulum tradisional (usar), diinkubasi pada temperatur kamar sampai menjadi tempe (48-72 jam). Kapang tempe gude diisolasi dan diidentifikasi dengan menggunakan metode pengenceran berseri dan spread plate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biji gude sebagai substrat pertumbuhan Rhizopus sp. Kapang tempe gude didominasi oleh kapang berwarna putih keabu-abuan dan putih abu-abu kecoklatan yang diidentifikasi mirip dengan Rhizopus oligosporus
Perubahan Kadar Vitamin Dan Mineral Pada Fermentasi Tempe Gude (Cajanus cajan L.)
Tempeh is an Indonesian traditional food rich in vitamins and minerals easily digested by the body. Materials commonly used as tempe fermentation substrate are soybean (Glicyne max), but not all areas in Indonesia can be overgrown by soybeans, therefore it is needed alternative substrates for tempeh fermentation. Pigeon pea (Cajanus cajan L.) can be used as substrate of tempeh fermentation alternative by soybean, therefore it is needed alternative substrate for tempeh fermentation. this is because pigeon pea has a fairly good nutritional content and has the content of vitamins and minerals needed by the body. However, some of these minerals are bound to phytic acid compounds which are trypsin inhibitors, so the process of processing such as fermentation is one way to decompose phytic acid compounds. In this research has been done in the form of determination testing of ash, nitrogen, vitamin and mineral content by standard method, done before and after fermentation. Ash content decreased after fermentation, nitrogen content, iron content, calcium content and phosphorus content also decreased, while vitamin B12 has increased although not significant.Tempe merupakan makanan tradisional Indonesia yang kaya akan vitamin dan mineral mudah dicerna oleh tubuh. Bahan yang lazimnya digunakan sebagai substrat fermentasi tempe adalah kacang kedelai (Glicyne max), akan tetapi tidak semua daerah di Indonesia dapat ditumbuhi oleh kacang kedelai, oleh karena itu dibutuhkan substrat alternative untuk fermentasi tempe. Kacang gude (Cajanus cajan L.) dapat dijadikan sebagai substrat alternatif fermentasi tempe, hal ini dikarenakan kacang gude mempunyai kandungan gizi yang cukup baik dan memiliki kandungan vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Namun demikian sebagian mineral tersebut terikat dengan senyawa asam fitat yang merupakan tripsin inhibitor, sehingga proses pengolahan seperti fermentasi merupakan salah satu cara untuk menguraikan senyawa asam fitat. Pada penelitian ini telah dilakukan pengujian berupa penentuan kadar abu, nitrogen, vitamin dan mineral dengan metode standar, dilakukan sebelum dan setelah fermentasi. Kadar abu mengalami penurunan setelah fermentasi, kadar nitrogen, kadar besi, kadar kalsium dan kadar fosfor juga mengalami penurunan, sedangkan vitamin B12 mengalami peningkatan meskipun tidak signifikan
Produksi Bioetanol dari Ampas Sorgum Lahan Kering dengan Perlakuan Awal Microwave Irradiasi
One potential ingredient that has a high starch content is sorghum (Sorghum bicolor L.). Sorghum (Sorghum bicolor L.) has broad agroecological adaptability, is resistant to drought, is resistant to pests and diseases compared to other plants. The high carbohydrate content (amylose and amylopectin) of around 73 g / 100 g material from sorghum is very possible to be converted into ethanol. This study aims to determine the optimum reducing sugar concentration before and after the initial treatment by microwave and to get bioethanol with the highest levels and percent yield. A total of 10 grams of sorghum powder were suspended with an aqueous solution of H2SO4 1%, 2% and 3% as much as 250 mL and then heated using microwave irradiation at temperatures of 100, 150, 200 and 250 oC for 20, 30, and 40 minutes. The liquid fraction of hydrolysis results was analyzed by reducing sugar content by the DNS method using a UV-Vis spectrophotometer. The results of the DNS (Dinitrosalisilat) analysis showed that reducing sugar levels increased with increasing hydrolysis temperatures at 100 0C to 150 0C (2.8 - 4.4 mg / L) and decreased levels at temperatures 200 and 250 0C. The results of hydrolysis optimization with variations in concentration over 30 and 40 minutes obtained reducing sugar levels increase with increasing acid concentration at the time of hydrolysis 30 minutes ie 2.0-8.5 mg / L and experienced a significant increase when extending the hydrolysis time 40 minutes ie 19, 1-42.7 mg / L. Reducing sugar concentration for ethanol production using a temperature of 150 0C with an acid concentration of 2% at the time of hydrolysis 40 minutes which is equal to 34.3 mg / L. Bioethanol Production from Dry Soil Sorghum Waste with Initial Treatment of Microwave Irradiation.Salah satu potensi bahan yang memiliki kandungan pati tinggi yaitu sorgum (Sorgum bicolor L.). Sorgum (Sorgum bicolor L.) memiliki daya adaptasi agroekologi yang luas, tahan terhadap kekeringan, tahan terhadap hama dan penyakit dibanding tanaman lain. Kandungan karbohidrat (amilosa dan amilopektin) yang tinggi sekitar 73 g/100 g bahan dari sorgum sangat memungkinkan untuk dikonversi menjadi etanol. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi gula pereduksi optimum sebelum dan sesudah perlakuan awal dengan microwave serta mendapatkan bioetanol dengan kadar dan persen rendemen tertinggi. Sebanyak 10 gram serbuk sorgum disuspensi dengan larutan H2SO4 encer 1%, 2% dan 3% sebanyak 250 mL lalu dipanaskan menggunakan iradiasi microwave pada temperatur 100, 150, 200 dan 250 oC selama 20, 30, dan 40 menit. Fraksi cair hasil hidrolisis dianalisis kandungan gula pereduksi dengan metode DNS menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil analisis DNS (Dinitrosalisilat) menunjukkan bahwa Kadar gula pereduksi meningkat seiring meningkatnya suhu hidrolisis pada suhu 100 0C ke 150 0C (2,8 – 4,4 mg/L) dan mengalami penurunan kadar pada suhu 200 dan 250 0C. Hasil optimasi hidrolisis dengan variasi konsentrasi terhadap waktu 30 dan 40 menit didapatkan kadar gula pereduksi meningkat seiring meningkatnya konsentrasi asam pada waktu hidrolisis 30 menit yakni 2,0-8,5 mg/L dan mengalami peningkatan signifikan ketika memperpanjang waktu hidrolisis 40 menit yakni 19,1-42,7 mg/L. Konsentrasi gula pereduksi untuk produksi etanol menggunakan suhu 150 0C dengan konsentrasi asam 2% pada waktu hidrolisis 40 menit yakni sebesar 34,3 mg/L
Eksplorasi Bakteri Endofit Dari Jahe Merah (Zingiber officinalevar. Rubrum) Asal Pulau Timor
Ginger (Zingiber officinale) is one of the plants of the zingiberaceae family that grows evenly on the island of Timor. The condition of the island of Timor with a long dry season (± 8 months) resulted in the condition of the plants being in a state of drought stress. The purpose of this study was to obtain endophytic bacteria from ginger plants and to identify macroscopically, and test the endophytic bacterial antagonists as producing antibiotics. Samples were obtained from North Central Timor District (TTU), especially from Naibenu District, Kefamenanu City District, and West Miomaffo District. Bacterial isolation method used is the method of spreading and planting on petri dishes using Nutrient Agar (NA) media. While the test of antibiotic-producing activity is seen from the formation of inhibitory zones around the colony. The results of isolation of endophytic bacteria in ginger plants obtained 14 isolates that have the potential to produce antibiotics. Antagonist test results showed that endophytic bacterial isolates were able to inhibit the growth of Staphylococus aureus bacteria with the highest inhibitory zone diameter, namely from JMKBD3 isolates of 2.66 mm. Morphological identification of JMKBD3 isolate colonies is known that irregular colony shape, undulate edge, flat elevation, and white colony color.Jahe (Zingiber officinale) merupakan salah satu tanaman dari famili zingiberaceae yang tumbuh tersebar secara merata di Pulau Timor. Kondisi pulau Timor dengan musim kering yang panjang (± 8 bulan) mengakibatkan kondisi tanaman berada dalam keadaan cekaman kekeringan. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan bakteri endofit asal tanaman jahe dan mengidentifikasi secara makroskopis, dan uji antagonis bakteri endofit sebagai penghasil antibiotik. Sampel diperoleh dari Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) kususnya dari Kecamatan Naibenu, Kecamatan Kota Kefamenanu, dan Kecamatan Miomaffo Barat. Metode isolasi bakteri yang digunakan yaitu metode penyebaran dan penanaman pada cawan petri menggunakan media Nutrient Agar (NA). Sedangkan uji aktivitas penghasil antibiotik dilihat dari pembentukan zona hambat disekitar koloni. Hasil isolasi bakteri endofit pada tanaman jahe diperoleh 14 isolat yang berpotensi sebagai penghasil antibiotik. Hasil uji antagonis menunjukkan bahwa isolat bakteri endofit mampu menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococus aureus dengan diameter zona hambat tertinggi yaitu dari isolat JMKBD3 sebesar 2.66 mm. Identifikasi morfologi koloni isolat JMKBD3 diketahui bahwa bentuk koloni irregular, tepi undulate, elevasi flat, dan warna koloni putih
SISTEM INFORMASI GMIT SONAF AMASAT HOINBALA MANUTAPEN BERBASIS WEB
Pengusulan Program Penelitian dan ini merupakan pelengkap penjelasan secara teknis bagipeneliti dan pelaksana dalam pemanfaatan Teknologi Informasi agar system dapat dimanfaatkanseefektif mungkin pada GMIT Sonaf Amasat Hoinbala Manutapen untuk mendukung kegiatanoperasional sehari-hari, baik dalam proses pencarian data jemaat, majelis, rayon, pendeta, pelayanandan keuangan agar tidak membutuhkan waktu yang cukup lama untuk melakukan kegiatan-kegiatantersebut. Selain itu, sistem yang sedang berjalan pada GMIT Sonaf Amasat Hoinbala Manutapenini menggunakan media kertas yang kurang menunjang untuk jangka waktu yang panjang karenajumlah data yang banyak, maka data yang ditampung akan semakin besar, sehingga akanmemperlambat kinerja sistem untuk menyajikan informasi secara cepat dan tepat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah : metode observasi, studi pustaka dan perancangan sistem.Tujuan penelitian ini adalah : dengan menggunakan sistem dan perancangan aplikasi yangterkomputerisasi, maka semua data dapat tersimpan dengan rapi, keamanan terjamin, pengolahandata atau informasi dapat dilakukan secara cepat, tepat dan akura
Pelatihan Pembuatan Kecambah Kacang Hijau (Tauge) Dengan Media Pasir Sungai Untuk Masyarakat Dusun Banopo, Kabupaten Timor Tengah Utara
The people of Dusun Banopo mostly work as farmers who produce a variety of agricultural products. One of the products produced is mung beans. The yield of bean sprouts is very good and plentiful, however the utilization of this product is still very low, especially in supporting family health and increasing family income. Most of the produce is sold immediately and a quarter of the harvested are usually left at home to be cooked with corn. Mung bean seeds can be germinated into bean sprouts which have a higher nutritional content and can be used as marketed products. This service activity was well received by the community, especially the women from the Women Farmers Group. This group gains knowledge and skills in making bean sprouts with media that can be taken from the surrounding environment. Besides being able to be used as a nutritious vegetable in improving family health, it can also marketed to increase family income