14 research outputs found

    MENGENAL 12 MURID YESUS DALAM KEPRIBADIAN DAN PELAYANANNYA

    Get PDF
    Tidak mudah untuk memilih murid yang akan dijadikan Yesus sebagai penerus dan pembawa pesan Injil untuk keselamatan Manusia, namun dalam pilihan ini Yesus memiliki cara dan kriteria sendiri. Dalam misi-Nya di bumi, Yesus memulai dengan memuridkan 12 orang dan kemudian berkembang hingga saat ini. Kedua belas murid itu adalah Simon yang disebut Petrus dan Andreas saudaranya, dan Yakobus  anak  Zebedeus  dan Yohanes saudaranya,  Filipus dan Bartolomeus, Tomas  dan  Matius  pemungut  cukai,  Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus, Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot. Yesus tidak hanya memanggil para murid untuk menjadi pendengar, mereka juga dipanggil untuk menjadi murid. Setiap murid dipanggil untuk mengikuti dan hidup bersama-Nya. Yesus memilih para murid yang tidak berpendidikan karena mereka tidak dididik dalam tradisi dan kebiasaan palsu pada zaman mereka. Mereka adalah orang-orang yang memiliki karakter yang cakap, dan mereka adalah orang-orang yang rendah hati dan mudah diajar yang dapat dia latih untuk pekerjaan-Nya. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriftif melalui Analisa data dan mengolahnya sehingga mendapatkan hasil sesuai dengan maksud penelitian. Tujuan penelitian ini adalah menyatakan bahwa panggilan dan kehidupan ke 12 murid Yesus menjadi pelajaran zaman ini, dimana ketika Yesus memanggil siapa saja menjadi murid-Nya kiranya mereka bersedia seperti ke 12 murid tanpa ragu-ragu, karena Yesus dapat menggunakan siapa saja walaupun pandangan dunia dia bukanlah orang yang cakap ataupun tidak terpandang

    Pemahaman Konsep Keterlibatan Anggota Jemaat Dalam Pelayanan Dan Penginjilan Terhadap Pertumbuhan Gereja Berdasarkan Ayat Kisah Para Rasul 2:46-47

    Get PDF
    Tujuan Penelitian ini adalah untuk memahami konsep yang benar mengenai keterlibatan pelayanan ibadah, untuk memahami konsep yang benar mengenai keterlibatan dalam penginjilan dan untuk pemahaman pengaruh keterlibatan dalam pelayanan ibadah serta penginjilan terhadap pertumbuhan gereja, maka penulis ingin melakukan sebuah penelitian untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan di atas. Untuk mendapatkan penjelasan yang lengkap maka penulis menggunakan metode penilitan kualitatif dan menggunakan studi literatur dari berbagai daftar Pustaka baik buku-buku maupun jurnal serta di dukung dengan ayat-ayat alkitab sehingga mendapat pemahaman yang lengkap. Berdasarkan penelitian tersebut disimpulkan masih banyak anggota jemaat di sebuah gereja belum memahami keberadaan sebagai seorang Kristen yang harus terlibat dalam pelayanan ibadah maupun penginjilan sehingga iman kekristenan dan keanggotaan gereja dapat bertumbuh seperti yang terjadi kepada jemaat mula-mula dalam kitab Kisah Para Rasul. Untuk itu dengan pemahaman yang lebih baik maka akan lebih banya yang terlibat dalam pelayanan ibadah dan penginjilan di Gereja

    SILSILAH YESUS KRISTUS, ANAK DAUD, ANAK ABRAHAM BERDASARKAN MATIUS 1:1 DARI SUDUT PANDANG BIBLICAL DAN HISTORICAL

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah agar setiap orang Kristen memahami keberadaan Yesus Kristus sebagai Mesias atau Juruselamat, denga napa yang dituliskan pada Kitab Matius. Melalui kitab Matius 1:1 dipaparkan mengenai silsilah Yesus Kristus sebagai anak Daud dan Anak Abraham. Sepintas seakan-akan itu hanya sebuah informasi bagi setiap pembaca, namun di dalamnya ada makna teologis dan historical mengenai silsilah tersebut. Kitab Matius pada zamannya ditujukan kepada orang Yahudi. Pemaparan mengenai silsilah Yesus kristus dalam Kitab Matius sangat penting bagi orang Yahudi, untuk mengetahui keakuratan asal usul Yesus dan Apakah Yesus layak untuk dihormati atau mendapat tempat bagi orang Yahudi. Pada zaman Kristen modern dan Yahudi hal ini penting untuk mengetahui apakah benar Yesus adalah Mesias yang dijanjikan dalam perjanjian Daud dan Abraham, sehingga menolak keraguan kemesiasan Yesus sebagai Raja alam semesta dan tempat keimanan kita digantungkan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mendapatkan sumber daftar Pustaka, Alkitab, buku-buku dan jurnal, yang dipaparkan secara deskriptif untuk mendapatkan informasi dan pemahaman yang tempat mengenai Yesus Kristus sebagai Anak Daud dan Anak Abraham

    Implementasi Amanat Agung dalam Penginjilan dan Pemuridan terhadap Pertumbuhan Gereja Berdasarkan Matius 28:18-20

    Get PDF
    The purpose of this study is that everyone is involved in implementing the Great Commission of Jesus Christ so that church growth occurs. The harvest is a lot but the workers are few, this is the Word of our Lord Jesus Christ. To produce a harvest of souls that are won for Christ, the Great Commission in Matthew 28:18-20 must be carried out namely “Go” (Preach) and Make disciples (Discipleship). Evangelism is the first step as a disciple. And being a disciple is an activity that aims to motivate and train spiritually mature believers to devote themselves wholeheartedly to God in order to become disciples. Evangelism and discipleship are one and cannot be separated. Evangelism is the first step as a disciple. If every church and its members carry out this great commission well, it will bring many people to come to Christ and this has an impact on the growth of the church. The book of Matthew was originally addressed to early Christians but God's Word is still relevant in every age, because the essence of the Word always directs everyone to believe Jesus is the savior of mankind. This study uses a qualitative method, by collecting data and information from various library sources such as the Bible, spiritual books and journals which are concluded and used in this research so as to lead everyone to carry out the Great Commission so that the church can grow well

    Efektivitas Model Pembelajaran Role Playing Dalam Meningkatkan Aktivitas Belajar Siswa Pada Kurikulum Merdeka

    Get PDF
    Based on the results of observations at SMP Negeri 29 Tangerang, it is necessary to have meaningful learning that is able to involve students in all the activities carried out in the learning. The role playing model is an alternative in the successful implementation of the independent curriculum. Besides that, the low student learning outcomes in learning and student learning activities need to be activated, this can be seen from the completeness of student learning which only reaches less than 50% and many student scores are below the KKM. role playing models in learning. This research is a Classroom Action Research (PTK) which consists of Pre-cycle, Cycle I, Cycle II and Cycle III. Each cycle ends with an evaluation. Each cycle consists of planning, implementation, evaluation and reflection. Based on the results of the research that has been carried out then the findings are analyzed in the field so that it can be concluded that the use of the role playing model in increasing student learning activities for the development of an independent curriculum can increase student learning activities at SMP Negeri 29 Tangerang

    Pengaruh Temperatur Kalsinasi Terhadap Struktur Kristal, Morfologi dan Performa Elektrokimia Na0,628Fe0,03Co0,97O2 sebagai Katoda Sodium Ion Battery (SIB)

    No full text
    Baterai sebagai perangkat penyimpanan energi semakin banyak dikembangkan pada saat ini. Sodium Ion Battery (SIB) adalah salah satu kandidat yang dapat menggantikan baterai ion litium yang merupakan baterai isi ulang yang paling populer untuk peralatan elektronik portabel. Beberapa keunggulan baterai ion natrium dibanding baterai ion litium adalah harganya lebih murah, ketersediaan yang luas serta memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhan penyimpanan energi jaringan skala besar. Pada penelitian ini Co(NO3)2, Fe(NO3)2 dan NaNO3 digunakan sebagai prekursor dalam proses sintesis Na0,628Fe0,03Co0,97O2 dengan menggunakan metode sol-gel serta variasi temperatur kalsinasi untuk mengetahui pengaruhnya terhadap struktur kristal, morfologi dan performa elektrokimia dari baterai. Variasi temperatur yang digunakan pada penelitian ini adalah 700, 750 dan 800oC. Berdasarkan hasil uji karakterisasi didapatkan bahwa pengaruh temperatur kalsinasi pada ketiga variasi telah membentuk struktur hexagonal dengan semakin meningkatnya temperatur kalsinasi ukuran kristal yang dihasilkan semakin besar. Berdasarkan hasil uji performa elektrokimia didapatkan hasil bahwa baterai ion natrium dengan katoda Na0,628Fe0,03Co0,97O2 dengan variasi temperatur 700oC memiliki performa paling baik diantara yang lainnya yaitu kapasitas spesifik 0,5219 mAh/g, coulumbic efficiency yang lebih baik sebesar 35,96% dan nilai charge transfer resistance (Rct) terkecil dengan nilai 1,676x108 Ohm. ==================================================================================================================== Batteries as energy storage devices are increasingly being developed at this time. Sodium Ion Battery (SIB) is one candidate that can replace lithium ion battery which is the most popular rechargeable battery for portable electronic equipment. Some of the advantages of sodium ion batteries over lithium ion batteries are their lower cost, wide availability and potential to meet the energy storage needs of large-scale grids. In this study, Co(NO3)2, Fe(NO3)2 and NaNO3 were used as precursors in the Na0,628Fe0,03Co0,97O2 synthesis process using the sol-gel method and variations in calcination temperature to determine their effect on the crystal structure, morphology and electrochemical performance of the battery. The temperature variations used in this study were 700, 750 and 800oC. Based on the results of the characterization test, it was found that the influence of the calcination temperature on the three variations had formed a hexagonal structure with increasing calcination temperature the resulting larger crystal size. Based on the results of the electrochemical performance test, it was found that the sodium ion battery with a Na0.628Fe0.03Co0.97O2 cathode with a temperature variation of 700oC had the best performance among the others, namely a specific capacity of 0.5219 mAh/g, a better coulumbic efficiency of 35.96 % and the smallest charge transfer resistance (Rct) value of 1.676x108 Ohm

    Penginjilan Dan Pertumbuhan Gereja Di Provinsi Yogyakarta

    No full text
    Diidentifikasi masalah mengapa pertumbuhan gereja lambat yaitu karena kurangnya keterlibatan anggota. Hal ini terjadi karena kurangnya dorongan dan pelatihan jemaat untuk melayani. Kemudian kurangnya strategi dan inovasi dalam penginjilan. Adapun maksud dan tujuan penulis melakukan makalah ini adalah sebagai berikut: Agar anggota GMAHK boleh memiliki tingkat pemahamanakan pentingnya pertumbuhan gereja secara kuantitas dan kualitas. Agar anggota memiliki pemahaman yang benar tentang pentingnya peranan anggota dalam pertumbuhan gereja. Agar para anggota terlibat aktif dalam penginjilan supaya banyak jiwa yang diselamatkan. Metode Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif, dengan menganalisa data-data yang diperoleh dari daftar Pustaka sehingga mengasilkan penelitian kepada pertumbuhan gereja. Gereja yang sehat adalah gereja yang bertumbuh. Gereja yang bertumbuh adalah gereja yang mengalami pertumbuhan atau peningkatan, baik secara kualitas ataupun secara kuantitas. Secara kualitas, pertumbuhan gereja dapat dilihat dari peningkatan kerohanian anggota jemaat gereja. Sedangkan secara kuantitas, pertumbuhan gereja dapat dilihat dari pertambahan jumlah keanggotaan gereja. Gereja yang sehat itu diawali dari pertumbuhan secara kualitas yang menuju kepada pertumbuhan secara kuantitas. Pertumbuhan Gereja dan Penginjilan secara khusus di Daerah Istimewa Yogyakarta perlu dihadirkan satu strategi. Dimana dimulai dari kebangunan rohani, doa yang sungguh-sungguh. Melatih anggota jemaat untuk menginjil dan mengutus mereka. Gereja harus memberitakan Injil supaya bertumbuh dan bertambah, kalau tidak gereja akan hilang

    BUKTI PENYERTAAN TUHAN MELALUI PERJALANAN BANGSA ISRAEL MENYEBERANGI LAUT TEBERAU BERDASARKAN KELUARAN 13:17 – 14:1-31

    Get PDF
    Bukti penyertaan Tuhan dalam kehidupan bangsa Israel sungguh nyata.  Tuhan bukan saja memperkenalkan diri-Nya sebagai Tuhan, Allah pembebas, namun juga Tuhan, Allah yang menyertai kehidupan mereka.  Sementara itu bagi Firaun, seharusnya peristiwa ini adalah pelajaran penting dalam sejarah kehidupannya dan bangsanya.  Bahwa berperkara dengan Tuhan, Allah Israel adalah sebuah kesia-siaan. Baik bangsa Israel dan Firaun sama-sama diajarkan akan sifat dan karakter Tuhan, Allah yang adil dan penuh kasih. Ini pula yang seharusnya menjadi pelajaran bagi umat-umat Tuhan sepanjang zaman.  Bahwa penting percaya dengan segenap hati kepada tuntunan dan pemeliharaan Tuhan di dalam setiap jalan-jalan kehidupan. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan mengumpulkan data-data dari berbagai sumber Pustaka, sehingga setiap orang percaya akan penyertaan Tuhan melalui pengalaman bangsa Israel keluar dari Mesir dan menyeberangi Laut Teberau. &nbsp

    PEMBINAAN WARGA GEREJA YANG KECANDUAN NARKOBA BERDASARKAN MATIUS 18: 12 – 14 SUATU STUDI FENOMENOLOGI

    No full text
    Kecanduan narkoba sudah menjadi permasalahan besar dihadapi dan mengkawatirkan, di dunia. Pada tahun 2017 sampai 2019 ada sekitar 3,3 sampai 3,6 juta jiwa lebih diantara umur 10 tahun sampai 59 tahun, dan termasuk pelajar. Mereka yang berusia 15 tahun sampai 35 tahun (generasi milenial) lebih cenderung pecandu narkoba. Berdasarkan data ini, penelitian bermaksud agar gereja dan gembala mengadakan pembinaan kepada warga gereja dan kepada mereka yang telah menggunakan narkoba sebagai mana dalam Matius 18:12 – 14, dengan tujuan mencegah menjadi pecandu dan pengguna narkoba. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif yaitu mengungkap makna dan pengalaman subjek serta mengutip literatur-literatur dari internet dan pengalaman penulis selama tinggal di rumah satu keluarga dimana ada anaknya yang kecanduan narkoba yang tidak mendapatkan pembinaan serta pendampingan. Hasilnya agar warga gereja dapat mengetahui efek dan bahayanya narkoba dan kepada mereka yang ketergantungan narkoba menyadari kesalahaan dan dapat sembuh serta dapat diterima menjadi warga gereja

    Kekuatan Aliansi Sebagai Dasar Ekskalasi Pertumbuhan Gereja Berdasarkan Kisah Para Rasul 2:46-47

    No full text
    Church growth is sometimes experienced very slowly in one congregation and this is due to several influencing factors including the reluctance of church members to be involved in worship services. For this reason, the author examines and explains why a Christian must serve and what services can be done in church worship. The purpose of this study is to understand the correct concept of the importance of the involvement of church members in worship services, where such involvement can be the strength of the existence of the church and the growth of the church. To get a complete explanation, the author uses qualitative research methods and uses literature studies from various bibliography lists, both books and journals and is supported by biblical verses so that they get a complete understanding. Through this research produce steps that must be taken by a Christian to be involved in worship services such as prayer services, word ministries, music services and hymns. It is hoped that this will increase the strength of the alliance as a basis for escalating church growth.Pertumbuhan Gereja ada kalanya dialami sangat lambat di satu jemaat dan ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mempengaruhi diantaranya keengganan anggota jemaat terlibat dalam pelayanan ibadah. Untuk itu penulis menelita dan memaparkan mengapa seorang Kristen harus melayani dan pelayanan apa saja yang dapat dilakukan dalam ibadah gereja. Tujuan Penelitian ini adalah untuk memahami konsep yang benar mengenai pentingnya keterlibatan anggota jemaat dalam pelayanan ibadah, dimana keterlibatan tersebut dapat menjadi kekuatan keberadaan gereja dan pertumbuhan gereja tersebut, maka penulis ingin melakukan sebuah penelitian untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan di atas. Untuk mendapatkan penjelasan yang lengkap maka penulis menggunakan metode penilitan kualitatif dan menggunakan studi literatur dari berbagai daftar Pustaka baik buku-buku maupun jurnal serta di dukung dengan ayat-ayat alkitab sehingga mendapat pemahaman yang lengkap. Melalui peneletian ini menghasikan langkah-langkah yang harus dilakukan seorang Kristen untuk terlibat dalam pelayanan ibadah seperti pelayanan doa, pelayanan firman, pelayanan musik dan lagu pujian. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan kekuatan alisiansi sebagai dasar ekskalasi pertumbuhan gereja
    corecore