Tidak mudah untuk memilih murid yang akan dijadikan Yesus sebagai penerus dan pembawa pesan Injil untuk keselamatan Manusia, namun dalam pilihan ini Yesus memiliki cara dan kriteria sendiri. Dalam misi-Nya di bumi, Yesus memulai dengan memuridkan 12 orang dan kemudian berkembang hingga saat ini. Kedua belas murid itu adalah Simon yang disebut Petrus dan Andreas saudaranya, dan Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius pemungut cukai, Yakobus anak Alfeus, dan Tadeus, Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot. Yesus tidak hanya memanggil para murid untuk menjadi pendengar, mereka juga dipanggil untuk menjadi murid. Setiap murid dipanggil untuk mengikuti dan hidup bersama-Nya. Yesus memilih para murid yang tidak berpendidikan karena mereka tidak dididik dalam tradisi dan kebiasaan palsu pada zaman mereka. Mereka adalah orang-orang yang memiliki karakter yang cakap, dan mereka adalah orang-orang yang rendah hati dan mudah diajar yang dapat dia latih untuk pekerjaan-Nya. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriftif melalui Analisa data dan mengolahnya sehingga mendapatkan hasil sesuai dengan maksud penelitian. Tujuan penelitian ini adalah menyatakan bahwa panggilan dan kehidupan ke 12 murid Yesus menjadi pelajaran zaman ini, dimana ketika Yesus memanggil siapa saja menjadi murid-Nya kiranya mereka bersedia seperti ke 12 murid tanpa ragu-ragu, karena Yesus dapat menggunakan siapa saja walaupun pandangan dunia dia bukanlah orang yang cakap ataupun tidak terpandang