6 research outputs found

    PERAN KEGIATAN TARI UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK KELOMPOK B DI TK MUSLIMAT MAZRAATUL ULUM II PACIRAN LAMONGAN

    Get PDF
    TK Muslimat Mazraatul Ulum II Paciran Lamongan dalam yayasan guru lebih memprioritaskan bahwa anak lebih fokus pada pembelajaran agamanya daripada seni, sehingga dalam kegiatan seni khususnya kegiatan tari anak kurang berkembang secara optimal, tidak menutup kemungkinan bahwa kegiatan tari juga berpengaruh penting bagi anak usia dini dalam mengembangkan fisik motorik kasarnya. Seni tari perlu diberikan kepada anak sejak dini, karena dengan kegiatan menari banyak manfaat yang bisa ditemukan, seperti: melatih motorik dan bakat, rasa estetis, apresiatif, kegembiraan, keberanian, minat, percaya diri, kerjasama, nasionalis, toleransi. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif melalui pengumpulan data observasi, wawancara dan dokumentasi. Dari hasil penelitian yang diperoleh, kemampuan motorik kasar anak dapat dikembangkan melalui faktor lingkungan, adapun jenis-jenis tari juga dapat berpengaruh pada kemampuan motorik kasarnya dengan jenis tari jaranan, dan tari boneka india. Kegiatan tari lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi anak, untuk melaksanakan kegiatan tari memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih gerak yang benar-benar bisa diterapkan dalam proses pengembangan motorik kasar anak sehingga diperoleh hasil yang optimal.Kata kunci : Motorik kasar dan kegiatan tariAbstractThe teachers at Muslimat Mazraatul Ulum II kindergarten Paciran Lamongan pay more attention to the religion lesson rather art. It causes the children’s development in the art field cannot run well, especially in the dance. It cannot be deniable that the use of dance can give an important effect for the young learner to develop their gross motoric skill. Dance art is needed to be given to the children in the early age. It is because there are many advantages of dance, such as training gross motoric skill, talent, appreciation, esthetical feeling, happiness, courage, interest, confidence, collaboration, nationalism, and tolerance. This research is a descriptive qualitative research. The data collecting techniques used are observation, interview, and documentation. Based on the data, the children’s gross motoric skill can be developed through environment, many kinds of dance, especially horse dance and india puppet dance. Dance can be more effective and can give maximal result for the children. Dance needs a well preparation. It makes the teacher must be able to decide the movement which can be applied in the gross motoric skill development process so that the optimal result can be achieved.Keywords : gross motoric, danc

    METODE BERCERITA DENGAN MEDIA BONEKA TANGAN UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK KELOMPOK B DI TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL II BABAT LAMONGAN

    Get PDF
    Pendidikan anak Taman Kanak-kanak (TK) bertujuan untuk membantu pengembangan seluruh potensi dan kemampuan intelektual dan sosial emosional. Keberhasilan individu dalam hidup ditunjang dengan berbagai kemampuan terutama kemampuan sosial emosional yang baik, maka keberhasilan hidup seseorang lebih ditentukan oleh kemampuan sosial emosionalnya dibandingkan dengan kemampuan intelektual. Metode bercerita dengan media boneka tangan untuk perkembangan kemampuan sosial emosional anak kelompok B di Tk Aisyiyah Bustanul Athfal II Babat-Lamongan.maka dilakukan melalui pendekatan penelitian kualitatif. Dalam pendekatan penelitian ini, peneliti melakukan observasi langsung kepada guru untuk diwawancarai tentang bagaimana keadaan anak didiknya untuk perkembangan kemampuan sosial emosionalnya dalam kegiatan bercerita dengan media boneka tangan di TK Aisyiyah Bustanul Athfal II Babat-Lamongan, dan juga untuk mengetahui apa saja manfaat bercerita yang di perolehanak. Dari hasil penelitian yang diperoleh, ada beberapa perkembangan sosial-emosional anak ada 3 salah satunya yaitu anak dapat mengaplikasikan perkembangan sosial-emosionalnya dengan bergaul dan berbagi dengan teman, danmanfaat yang diperoleh anak dalam mengikuti kegiatan bercerita salah satunya sebagai sarana pendidikan imajinasi/fantasi anak.Kegiatan berceritalebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi anak,diharapkan guru-guru mau mencoba dan menjadikan kegiatan bercerita sebagai salah satu kegiatan pembelajaran disekolah.Kata kunci :berceritadengan media boneka tangan dan kemampuan sosial emosionalAbstractChildren's education of Kindergarten (TK) aim to help the development of all potential and intellectual ability and social life emotional. Individuals succeed in life are supported by various abilities, especially good social-emotional ability, then the success of one's life is determined by more social-emotional abilities compared with intellectual ability. Story-Telling method with hand doll media for children’s emotional social skills development at group B in TK Aisyiyah Bustanul Athfal II Babat Lamongan, then conducted throughqualitativeresearchapproach. Inthisresearch approach, the researcherdirectlyobservedthe teachertobe interviewedabouthow their studentstothe develop ofsocialemotionalskillsinstorytellingactivitieswithmediapuppetsin TK AisyiyahBustanul Athfal II Babat-Lamongan, andalso how to knowwhat werethe benefits ofstorytellinggot by children’s. From theresultsobtained, there were 3 severalsocial-emotionals development ofchildren’s,one of them wasto apply thesocial-emotional developmenttohang out andsharewith friendsandbenefitsin followingchildren’stoldone of them asa means of educationimagination/fantasychildren’s. Storytelling activity was more effective andprovide optimal resultsfor children’s,teachers were expected wanted to tryand make theactivities ofstorytellingas alearning activityin school.Keywords: storytelling method with hand doll and emotional social skil

    TARI KREASI CANGAK CONGAK

    Get PDF
    Tari Kreasi Cangak Congak adalah tari yang mengandung nilai Pendidikan yang mengambil ide dari nilai-nilai moral yang terdapat pada cerita Tantri. Cerita Tantri berisikan tentang tingkah laku para binatang yang didongengkan oleh Ni Diah Tantri pada Raja Patali Nagantun, Prabu Eswaryadala. Cerita Tantri merupakan cerita berbingkai yang berjalin sebagai dongeng dan juga kaya akan ajaran moral. Melalui Tantri mengajarkan manusia dengan perumpamaan langsung tentang hubungan sebab akibat sifat- sifat para binatang dan tokoh dalam cerita. Seperti cerita Pedanda Baka atau burung cangak yang tamak yang merupakan sumber ide dari penciptaan ini. Penciptaan Tari Kreasi Cangak Congak menggunakan metode penciptaan seni yang diungkapkan oleh Alma M. Hawkins pada bukunya “Creating Through Dance”, yang telah diterjemahkan oleh Y. Sumandiyo Hadi (2003) dalam buku Mencipta Lewat Tari. Menurut Alma M. Hawkins, tahapan-tahapan penciptaan seni terdiri atas eksplorasi (exploration), improvisasi (improvisation), dan pembentukan (forming). Tahapan-tahapan penciptaan seni tersebut (khususnya seni tari), digunakan untuk membantu menjabarkan secara detail tentang proses kreatif pada penciptaan Tari Kreasi Cangak Congak. Terkait dengan hal tersebut, eksporasi dilakukan melalui perolehan rangsangan kinestetik, audio, visual, raba, dan lain sebagainya. Eksplorasi juga merupakan proses berpikir, merasakan, berimajinasi dan merespon segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai sumber ide dalam menciptakan karya tari. Dalam tahap eksplorasi ini penulis beserta dengan anak didik melihat secara langsung bagaimana wujud nyata serta aktifitas yang dilakukan oleh burung bangau atau cangak tersebut. Menonton berbagai refrensi seni tari yang bertemakan fauna dan yang kemudian dijadikan sebuah pola berpikir baru untuk menciptakan karya Tari Kreasi Cangak Congak. Setelah melakukan eksplorasi, maka dilanjutkan dengan proses improvisasi untuk melakukan gerakan-gerakan spontan yang merespon hasil dari eksplorasi terhadap karakter dan pesan moral yang terkandung dalam cerita pedanda baka tersebut. Terakhir adalah proses pembentukan, yakni dengan menggabungkan apa yang telah diperoleh dari eksplorasi dan improvisasi. Proses pembentukan ini bisa dikatakan sebagai bagian akhir dari suatu metode penciptaan sebuah karya seni tari

    ARTIK Edisi 2

    Get PDF
    KATA PENGANTAR Puja pangastuti sesanthi angayubagia, kami panjatkan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa atas tersusunnya buku dengan judul “ARTIK” Edisi 2. Buku ini adalah kumpulan artikel yang ditulis tri civitas akademika ISI Denpasar pada page website ISI Denpasar selama kurun waktu tahun 2020. Kegiatan penulisan artikel pada website ISI Denpasar merupakan rencana kegiatan rutin yang diagendakan setiap tahun oleh UPT. Teknologi Informasi dan komunikasi (TIK) ISI Denpasar. Pada tahun 2020 artikel tersebut dikumpulkan dalam pusparagam artikel. Dengan tujuan untuk menyebarkan lebih luas gagasan-gagasan ilmiah maka dilakukan alih media terbit dari website kedalam buku. Artikel yang diterbitkan dalam buku ARTIK berjumlah 56 judul. Dalam pembahasan buku ini, meliputi ruang lingkup fenomena maupun keunikan seni dan budaya pada ranah seni pertunjukkan serta seni rupa dan desain. Hal tersebut sesuai dengan filosofi dari nama buku ARTIK yang mengandung makna ART adalah seni dan TIK adalah media awal publikasi melalui teknologi informasi dan komunikasi (TIK) berupa website. Untuk itu pada terbitan awal buku ini, tim penyusun menyadari bahwa terkait dengan hasil akhirnya masih jauh dari sempurna sehingga tim sangat mengharapkan koreksi dan masukan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini pula, tim penyusun ingin menyampaikan terimakasih kepada Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Rektor ISI Denpasar Prof. Dr. I Gede Arya Sugiartha, S.SKar., M.Si, Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama I Ketut Garwa, S.Sn., M.Sn. Kepala UPT TIK Nyoman Lia Susanthi, S.S., iv ARTIK M.A, Kasubag TIK Ni Luh Kadek Dwi Gunawati, S.E, Staf TIK Ni Made Dwi Oktaviani, S.Kom., Yulia Ardiani, S.Kom., IB. Gede Wahyu Antara Dalem, S.Kom., A.A. Gede Bagus Ariana, S.T., M.T., I Putu Widi Adnyada, S.Kom, Editor artikel website Prof. Dr. Drs. I Gede Mugi Raharja, M.Sn serta seluruh penulis artikel yang telah mempercayakan tulisannya diunggah ke website ISI Denpasar. Oktober 2020 Tim Penyusu

    Satya semaya

    No full text
    Buku cerita Mahabrata : Sebuah perang dahsyat di Medan Kuruksetra, sebagai sumber ide penataan tari ini.Konflik yang dimaksudkan adalah konflik batin antara putri Kasi yaitu Dewi Amba dengan Bisma satria tangguh dari kerajaan Hastinapura. Gerak-gerak dalam karya ini disajikan dalam bentuk simbolis.Karya tari yang berjudul Satya Semaya, gerak-geraknya bersumber dari tari putri tradisi Bali yang dikembangkan dengan menekankan tiga tekukan pada tubuh. Motif gerak yang dikembangkan diantaranya gerakan miles, angsel, ngengsog dan sikap cengked serta kedinamisan secara visual gerak-gerik tari putri tradisi Bali tersebut.Iringan dalam grapan ini, lebih banyak ditekankan sebagai penunjang tari di dalam pencapaian dinamika dan memberikan tekanan-tekanan dalam momen-momen yang diperlukan

    Lakon busur dalam pertunjukan arja di Desa Tegal Darmasaba Bali

    No full text
    corecore