7 research outputs found

    Mencari Kelompok Berisiko Tinggi Terinfeksi Virus Corona dengan Discourse Network Analysis

    Get PDF
    Wabah Virus Corona penyebab penyakit COVID-19 yang bermula dari Wuhan, Provinsi Hubei, China terus menyebar ke banyak negara termasuk Indonesia. Jumlah kasus positif COVID-19  terus meningkat secara signifikan dan menyebar secara cepat di seluruh provinsi di Indonesia. Virus Corona memang dapat menginfeksi siapa saja namun beberapa kelompok orang memiliki tingkat risiko yang lebih tinggi untuk terkena Virus Corona hingga bisa membawa kepada kematian. Untuk itu studi ini berupaya mencari kelompok rentan terinfeksi Virus Corona dengan metode Discourse Network Analysis dengan data berbagai artikel kesehatan di media online. Hasil studi menunjukkan kelompok lansia, penderita penyakit kronis, perokok, penghisap vape, kaum pria dan orang bergolongan darah A termasuk kelompok rentan terinfeksi Virus Corona. Temuan ini diharapkan dapat menjadi catatan ilmiah bagi pemerintah, tenaga medis dan masyarakat untuk mempertimbangkan perbedaan kerentanan kelompok ini dalam upaya mitigasi dan perawatan pasien terinfeksi Virus Corona ataupun wabah virus lainnya yang sekerabat dengan Virus Corona

    MENGATASI MASALAH MULTIKOLINEARITAS DAN OUTLIER DENGAN PENDEKATAN ROBPCA (STUDI KASUS ANALISIS REGRESI ANGKA KEMATIAN BAYI DI JAWA TIMUR)

    Get PDF
    Multicollinearity and outliers existence in data can be detected by various techniques. Principal Component Analysis (PCA) is one of the statistical techniques that can be used to handle data reduction and multicollinearity problem. However, PCA is very sensitive to outliers as it based on the mean and the covariance matrix. Hubert et al. (2005) developed ROBPCA, a robust PCA to the outliers existence. The ROBPCA combines PP technique and Minimum Covariant Determinant (MCD) method for solving outliers problem. In the present study, ROBPCA is applied to the study case of the regression analysis of infant mortality rate in East Java Province in 2009. The result shows that ROBPCA is more robust compare to PCA when data contains outlier. ROBPCA can explain 85.6 percent of variation by 2 principal components, whereas, PCA needs 3 principal components to explain 86.6 percent of variation. Moreover, ROBPCA produces higher coefficient determination which means the regression model using ROBPCA is better in explaining response variable. The study findings also revealed that the average of duration of exclusive breastfeeding has the largest contribution in lowering infant mortality rate followed by percentage of delivery assisted by medical provider and percentage of households that have access to safe drinking water. &nbsp

    PENGARUH KEMAMPUAN TEKNOLOGI DIGITAL TERHADAP PRESTASI SISWA SMA DI JABODETABEK

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kemampuan teknologi digital terhadap prestasi siswa SMA di jabodetabek. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Populasi  dalam penelitian ini yaitu siswa SMA di jabodetabek. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik non probability sampling jenis sampling incidental. Selanjutnya dilakukan perhitungan menggunakan Rumus Slovin sehingga diperoleh sampel sebanyak 200 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu kuesioner, dokumentasi dan wawancara. Data penelitian selanjutnya dianalisis menggunakan analisis regresi linear sederhana dengan bantuan SPSS 16.0. Hasil analisis data diperoleh bahwa nilai sig sebesar 0,00, maka tolak Ho sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh kemampuan teknologi digital terhadap prestasi siswa. Besar pengaruh kemampuan teknologi terhadap prestasi siswa yaitu 51,80% dan sisanya 48,20% dipengaruhi oleh variabel lain. &nbsp

    KEBIJAKAN PUBLIK DI BIDANG PENDIDIKAN: PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI SISWA DENGAN KEMAMPUAN TEKNOLOGI DIGITAL SEBAGAI VARIABEL MEDIASI

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung motivasi belajar terhadap prestasi siswa dan kemampuan teknologi digital serta peran kemampuan teknologi digital dalam memediasi pengaruh motivasi terhadap prestasi siswa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode kausalitas. Subjek dari penelitian ini adalah siswa SMA yang ada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) dengan jumlah 200 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pemberian kuesioner, dokumentasi dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis SEM ( Structural Equation Model) dengan menggunakan Program SPSS 16.0. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh langsung motivasi terhadap prestasi siswa adalah positif dan signifikan dengan nilai p value sebesar 0,00. Motivasi mempengaruhi prestasi sebesar 38,50%.  Pengaruh langsung motivasi terhadap kemampuan teknologi digital adalah positif dan signifikan dengan nilai p value sebesar 0,00. Motivasi mempengaruhi kemampuan teknologi digital sebesar 47,40%. Pengaruh langsung kemampuan teknologi digital terhadap prestasi siswa adalah positif dan signifikan dengan nilai p value sebesar 0,00. Kemampuan teknologi digital mempengaruhi prestasi sebesar 51,8%. Pengaruh tidak langsung motivasi terhadap prestasi siswa melalui motivasi belajar adalah positif signifikan dengan nilai p value sebesar 0,00. Motivasi mempengaruhi prestasi dengan dimediasi oleh teknologi digital sebesar 0,1825. Kemampuan teknologi merupakan variabel mediasi pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi siswa. Pengaruh motivasi siswa terhadap kinerja siswa lebih tinggi bila dimediasi oleh kemampuan teknologi digital, dibandingkan motivasi siswa secara langsung terhadap kinerja siswa

    Determinan Status Kemiskinan Rumah Tangga Pertanian di Provinsi Nusa Tenggara Timur Tahun 2021

    No full text
    Abstract The high percentage of poor households working in the agricultural sector in the province of East Nusa Tenggara (NTT) needs serious attention from the government, considering that the majority of NTT's population works in the agricultural sector. Therefore, it is crucial to study the determinants of the poverty status of agricultural households to provide input in overcoming the problem of poverty in NTT Province. By utilizing the March 2021 Socio-Economic Survey data and two analytical methods (descriptive and binary logistic regression), this study aims to obtain the characteristics of household heads who work in the agricultural sector and identify factors that influence poverty status of agricultural households in NTT Province. The results showed that the majority of household heads worked in the rice and secondary crops (71.8%), aged 40-59 years (52.13%), male (84.7%), graduated from elementary school/equivalent (42.41%), had less than 5 household members (53.34%), lived in rural areas (96.08%), and worked in informal sector (97.28%). While the results of binary logistic analysis showed that the variables that have a significant effect on the poverty status of the head of the agricultural household in NTT Province are place of residence, age of the head of the household, education level of the head of the household, number of household members, employment status of the head of the household, number of working hours of the head of household, have received credit assistance and have accessed the internet in the last three months. Keywords: Poverty Status; agricultural households; binary logistic regression; NTTAbstrak Tingginya persentase rumah tangga miskin yang bekerja di sektor pertanian di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah, mengingat mayoritas penduduk NTT bekerja di sektor pertanian. Untuk itu perlu dilakukan penelitian tentang determinan status kemiskinan rumah tangga pertanian untuk memberikan masukan dalam mengatasi masalah kemiskinan di Provinsi NTT. Dengan memanfaatkan data Survei Sosial Ekonomi Maret 2021 dan dua metode analisis (deskriptif dan regresi logistik biner), penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang karakteristik kepala rumah tangga yang bekerja di sektor pertanian dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi status kemiskinan rumah tangga pertanian di Provinsi NTT pada tahun 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar kepala rumah tangga bekerja di subsektor padi dan palawija (71,8%), berusia 40-59 tahun (52,13%), berjenis kelamin laki-laki (84,7%), tamatan SD/sederajat (42,41%), memiliki jumlah anggota rumah tangga kurang dari 5 orang (53,34%), tinggal di pedesaan (96,08%), dan bekerja di sektor informal (97,28%). Sedangkan hasil analisis regresi logistik biner menunjukkan bahwa variabel yang berpengaruh signifikan terhadap status kemiskinan kepala rumah tangga pertanian di Provinsi NTT adalah tempat tinggal, umur kepala rumah tangga, tingkat pendidikan kepala rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga, status pekerjaan kepala rumah tangga, jumlah jam kerja kepala rumah tangga, pernah menerima bantuan kredit dan pernah mengakses internet dalam tiga bulan terakhir. Kata Kunci:  Status Kemiskinan; Rumah Tangga Pertanian; regresi logistik biner; NT

    PENERAPAN REGRESI LOGISTIK BINER DALAM MENENTUKAN DETERMINAN PENGANGGURAN USIA MUDA TERDIDIK DI PROVINSI BANTEN

    Get PDF
    Pemanfaatan era bonus demografi tidak bisa tercapai jika tidak diimbangi dengan peningkatan kualitas dan pemberdayaan sumber daya manusia yang tersedia. Salah satu indikator yang seringkali digunakan dalam mengukur pemberdayaan sumber daya manusia, yaitu TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka). Provinsi Banten menempati posisi pertama dengan TPT tertinggi di Indonesia pada tahun 2019 sebesar 8,11 persen. Selain itu, sebagian besar pengangguran di Banten memiliki pendidikan terakhir SMA/sederajat yakni sebesar 65,15 persen. Selain pemberdayaan SDM terdidik yang kurang optimal, potensi sumber daya manusia usia muda (15-29 tahun) juga belum sepenuhnya terserap dalam pasar kerja. Persentase pemuda yang menganggur di Banten menempati posisi kedua tertinggi, yaitu sebesar 11,45. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi pengangguran terdidik di kalangan pemuda di Provinsi Banten menggunakan analisis regresi logistik biner. Data penelitian bersumber dari data sekunder BPS, yaitu Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) Agustus 2019 untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi pengangguran terdidik di kalangan pemuda. Hasil penelitian menunjukkan variabel wilayah tempat tinggal, jenis kelamin, umur, dan status perkawinan berpengaruh signifikan terhadap status bekerja angkatan kerja usia muda terdidik di Provinsi Banten pada tahun 2019
    corecore