35 research outputs found
PENGARUH PENGGUNAAN MODUL KONTEKSTUAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DI SMP NEGERI 2 JALAKSANA KABUPATEN KUNINGAN
VINA SEPTIANA ANDI. L : “Pengaruh Penggunaan Modul Kontekstual
Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa di SMP Negeri 2
Jalaksana Kabupaten Kuningan”.
Proses belajar tidak terlepas dari adanya bahan ajar untuk menunjang
kegiatan pembelajaran, bahan ajar cetak yang sering digunakan yaitu buku paket,
LKS (lembar kerja siswa) atau modul. Keberhasilan seorang guru dalam
memberikan pembelajaran salah satunya ditunjang dari bahan ajar yang
digunakan, pemilihan bahan ajar dengan baik dan membuat ketertarikan siswa
dalam belajar merupakan hal yang terpenting untuk diperhatikan karena hal ini
juga akan mempengaruhi proses prestasi belajar siswa.
Dalam meningkatkan prestasi belajar perlu ada bahan ajar untuk
menunjang keberhasilan siswa dalam proses pembelajarannya. Menggunakan
bahan ajar cetak yaitu modul, merupakan bahan ajar yang jarang digunakan
menjadi salah satu jenis bahan ajar yang dapat diterapkan dalam proses
pembelajaran matematika untuk strategi baru dalam penyampaian materi
matematika. Karena modul merupakan paket belajar mandiri yang meliputi
serangkaian pengalaman belajar yang direncanakan dan dirancang secara
sistematis untuk membantu siswa mencapai tujuan belajar, selain itu pembelajaran
kontekstual yang membantu guru mengaitkan mata pelajaran dengan dunia nyata
akan menjadi pengembangan bahan ajar cetak.
Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaa modul matematika
berkarakter kontekstual siswa terhadap prestasi belajar siswa. Selain itu untuk
mengetahui bagaimana penggunaan modul kontekstual dan untuk mengetahui
sejauh mana siswa menyelesaikan bangun ruang sisi datar prisma dan limas.
Pembelajaran menggunakan modul matematika berkarakter kontekstual
siswa membuat siswa mampu belajar mandiri dan mengaitkan pengetahuannya
dengan dunia nyata sehingga mampu memikirkan apa yang diperolehnya dan
mengaplikasikannya dalam hal nyata yang ada dalam kehidupannya.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri
2 Jalaksana Kabupaten Kuningan tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 202
siswa. Sampel yang dipilih secara teknik simple random sampling. Satu kelas
eksperimen yaitu kelas VIIIA yang diajar dengan menggunakan modul
kontekstual yang berjumlah 30 siswa. Sebelum menganalisi data, dilakukan
terlebih dahulu uji prasyarat analisis yaitu dengan menguji normalitas,
homogenitas, uji signifikansi dan kelinieran regresi kemudian yang terakhir uji-t
diperoleh thitung = 2,671, sedangkan ttabel = 2,048 sehingga thitung ≥ ttabel. Besar
pengaruh ditunjukan dengan koefisien determinasi yaitu sebesar = 20,3 %. Hal ini
berarti 20,3 % prestasi belajar siswa pada kelas eksperimen dipengaruhi oleh
penggunaan modul matematika berkarakter kontekstual siswa sedangkan sisanya
79,7% dipengaruhi oleh faktor lain yaitu faktor eksternal dan internal siswa
PRIORITAS PENINGKATAN KAPASITAS PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN SMART GOVERNMENT
Kota Samarinda akan diarahkan menjadi Kota Samarinda yang berkelanjutan dengan pondasi smart city berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Samarinda 2005-2025. Hal ini didukung oleh terpilihnya Kota Samarinda dalam program Gerakan Menuju 100 Smart City di Indonesia. Kota Samarinda menyusun masterplan Samarinda Smart City Tahun 2017-2025 sebagai tindak lanjut program tersebut. Oleh karena itu, maka perlu diketahui aspek prioritas dalam upaya peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam mewujudkan smart government. Dalam menganalisis faktor prioritas yang perlu ditingkatkan dalam upaya peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam mendukung smart city digunakan metode analisis Analytical Hierarchy Process (AHP). Berdasarkan perhitungan analisis Analytical Hierarchy Process dari jawaban masing-masing responden yang menjadi sampel, diperoleh hasil variabel prioritas untuk dikembangkan dalam rangka peningkatan kapasitas pemerintah daerah dalam mendukung smart city adalah melalui reformasi peraturan
Trump's Speech about Jerusalem: An Analysis on Persuasive Strategies
Speaker delivers a speech to achieve the goal indicating the use of persuasive strategies. This research investigates the persuasive strategies used by Donald Trump on his speech about Jerusalem. The aim of this research is to analyze the types of persuasive strategies on Donald Trump’s speech about Jerusalem. Jerusalem is a holy place where many beliefs live together such Islam, Christianity, Jews, etc. Its territory surrounds Palestine and Israel, as both have a great rivalry in an old war. Donald Trump showed his sympathy toward Jerusalem through his speech. In influencing hearers, Trump’s speech reflected persuasive strategies. Persuasive strategies are expressed to influence and change hearers attitude and motives to follow what speaker wants to. This research used qualitative approach. The data analyzed in this research are two speech of Trump about Jerusalem. The result showed that Trump used ethos, logos and pathos. Trump expressed pathos by showing his perceived intelligence, virtuous character and goodwill to create peace in Jerusalem. Logos were expressed while Trump showed factual information about the role of Israel in creating peace in Jerusalem. Trump mostly expressed pathos to affect hearers emotion by creating mildness, giving admiration and confession. Therefore, in achieving the goals of his speech, Trump intended to persuade hearers by touching their emotion.Key words: persuasive strategies, speech, Donald Trum
Bioprospecting mangroves: antioxidant source and habitat for the endemic Bubalus sp in Rawa Aopa Watumohai National Park, Indonesia
This study determines the antioxidant contents in mangroves leaves, and elucidates strategies feasible for the management of mangroves forest and conservation of the endemic Bubalus sp. in RAWN Park, Indonesia. The antioxidant contents including anthocyanin, alkaloid, tannin and vitamin C were determined in leaf samples of Lumnitzera racemosa, Ceriops tagal and Ceriops decandra mangrove trees grown in RAWN Park. The leaves of C. tagal contained the highest anthocyanin (0.068%) in comparison to C. decandra (0.047%) and L. racemosa (0.042%). On the contrary, alkaloid content of L. racemosa leaves (0.067%) was significantly higher than that of C. tagal (0.046%) and of C. decandra (0.048%). Similarly, the tannin content of L. racemosa leaves (29.66%) was significantly higher than C. tagal (23.53%) and C. decandra (7.11%). In addition, the vitamin C content of the L. racemosa leaves (283,11 mg/100g) was significantly higher than C. decandra (231,35 mg/100g) and C. tagal (216,82 mg/100g). The footprints of areas found in these mangroves forest, which indicated that they might be used mangrove as feeding and resting areas. The results of study imply the potentiality of mangroves in RAWN Park as antioxidant and food source of Bubalus sp. The findings of this study realized the important of mangroves as antioxidant and food sources, as well as habitat of lowland anoas. Therefore, sustainable management mangrove forests must be given priority as an important habitat for endemic animal
PHENOLOGICAL TRAITS OF MANGROVE Kandelia obovata GROWN IN MANKO WETLAND, OKINAWA ISLAND, JAPAN
Phenological traits of Kandelia obovata (S., L.) Yong was investigated on the basis of seasonal leaf recruit, leaf death and leaf growth. The seasonal leaf growth was estimated using the logistic growth curve. Leaf recruitment, leaf death and reproductive cycle were
obtained by survey data. This study results showed that new leaf recruitment occurred during the year indicating high productivity of mangrove Kandelia obovata forest. The highest leaf recruit was in July, while it was the lowest in January. However, the highest
leaf death was in August, whereas it was the lowest in January. Growth pattern of leaves varied among seasons as of winter leaves are taken longger time to get their maximum size, while other season leaves are taken short time to get their maximum size. Period
from flowering to mature propagules of K. obovata trees is considered to be around 12 months, while most the propagules become mature in the next spring season (April and May), which indicated shorter reproduction cycle
Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle Pada Materi Gerak Dan Gaya Dengan Media PhET Simulation Di Kelas VIII SMP Negeri 2 Palangka Raya
Abstrak –Penerapan model pembelajaran Learning Cycle pada materi gerak dan gaya dengan media PhET Simulation ini diperlukan untuk mempermudah guru dalam menyampaikan pembelajaran dan mempermudah peserta didik dalam memahi konsep IPA. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui pemahaman konsep peserta didik terhadap penerapan model pembelajaran Learning Cycle pada materi gerak dan gaya dengan media PhET Simulation, (2) mengetahui hasil belajar peserta didik terhadap penerapan model pembelajaran Learning Cycle pada materi gerak dan gaya dengan media PhET Simulation. Penelitian ini merupakan penelitian penerapan. Peserta didik kelas VIII SMPN 2 Palangka Raya adalah subjek dalam penelitian ini. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrument tes pemahaman konsep dan instrument tes hasil belajar kognitif. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan yang diperoleh adalah (1) pada tes pemahaman konsep diperoleh 5 orang peserta didik yang memenuhi kriteria tinggi dengan persentase 16,67%, 22 orang peserta didik yang memenuhi kriteria sedang dengan persentase 73,33%, dan 3 orang peserta didik yang memenuhi kriteria rendah dengan persentase 10% (2) Hasil analisis data ketuntasan individu dari 30 orang peserta didik yang mengikuti tes hasil belajar di dapat 26 orang peserta didik tuntas, hasil analisis data ketuntasan klasikal diperoleh sebesar 86,67% yang tuntas secara klasikal, dan hasil analisis data ketuntasan TPK yang terdiri dari 30 TPK diperoleh 27 TPK tuntas dengan persentase 90%
Writing A VIDEO SCRIPT OF CULINARY TOURISM IN Benteng kuto Besak
The role of the national tourism sector is important. It can be seen by its contribution in foreign exchange earnings, regional income and regional development. According to the Ministry of Tourism's Pocket Book (2016), the contribution of the tourism sector to the national Gross Domestic Product (GDP) in 2014 has reached 9% or Rp. 946.09 trillion. Meanwhile, foreign exchange from the tourism sector in 2014 reached IDR 120 trillion and contributed 11 million people to employment opportunities (Cramez, et al, 2021). However, in the era of the Covid-19 pandemic, the tourism sector experienced a very drastic decline. In addition, many tourist spots have been forced to close to reduce the spread of the virus. Due to this situation, many people lost their job, as well as workers in the tourism sector. Therefore, several ways to keep tourism activities running wel
GAMBARAN HISTOLOGI TESTIS MENCIT (Mus musculus, L.) SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK TUMBUHAN BROTOWALI (Tinospora crispa, L.)
ABSTRAK Tumbuhan Brotowali (Tinospora crispa, L.) diketahui mengandung senyawa yang tergolong dalam kelompok antifertilitas diantaranya golongan glikosida, alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin. Kelompok senyawa-senyawa tersebut dapat memberikan efek sitotoksik pada reproduksi jantan dengan mengganggu metabolisme sel germinal dan sel spermatogenik. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ekstrak brotowali terhadap spermatogenesis mencit. 20 ekor mencit jantan berat 20-30 gr, berumur 2-3 bulan dibagi 5 kelompok yaitu; K1 kontrol negatif (aquades), K2 kontrol positif (Na CMC 0,5% ), K3 (0,05 g/g bb), K4 (0,06 g/g bb), dan K5 (0,07 g/g bb) ekstrak brotowali. Ekstrak diberikan secara oral selama 34 hari. Pada hari ke-35 dikorbankan dan dilakukan pengambilan organ testis untuk preparat mikroanatomi. Penelitian bersifat deskriptif, data disajikan dalam bentuk gambar. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pada penampang melintang testis nampak jelas terjadi penurunan jumlah sel sel spermatogenik dalam tiap penampang tubulus seminiferous mencit, pada semua perlakuan yang diberikan ekstrak tumbuhan brotowali seiring dengan meningkatnya dosis yang diberikan Kata Kunci : Tinospora crispa, L., histologi testis, Mencit ABSTRACTThe Brotowali plant (Tinospora crispa, L.) is known to contain compounds belonging to the antifertility group such as glycosides, alkaloids, flavonoids, saponins and tannins.These groups of compounds may have a cytotoxic effect on male reproduction by disrupting the metabolism of germ cells and spermatogenic cellsThe aim of this study was to knowthe effect of extracts Tinospora crispa, L. on spermatogenesis of mice. The male mice were used 20 weight 30-40 g, aged 2-3 months, and were treated in 5 groups i.e. K1 : negative control (aquadest),K2 : positive control (Na CMC 0.5%), K3 (0.05 g/g bb), K4 : (0.06 g/g bb), and K5 (0.07 g/g bb) extracts of brotowali. The extracts were given orally during 34 day.At the 35 th the testis were collected to make microanatomy. Research is descriptive, data is presented in the form of picture. Based on the results showed that crosssectional testis clearly visible decrease in the number of spermatogenic cell cells in each section of tubular seminiferous mice, in all treatments given extracts of brotowali plants along with increased doses given