33 research outputs found

    PENINGKATAN KETERAMPILAN MELALUI PELATIHAN PENGOLAHAN TEPUNG IKAN DAN PEMBUATAN PAKAN IKAN/TERNAK BAGI MASYARAKAT PESISIR PULAU DOOM KOTA SORONG

    Get PDF
    Abstrak: Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Pulau Doom melalui pemanfaatan limbah ikan menjadi tepung ikan dan pakan ikan/ternak sehingga membantu pemerintah menangani permasalahan ketahanan pangan di Indonesia, membuka lapangan kerja baru sehingga dapat membantu pemerintah dalam mengurangi pengangguran. Metode pelaksana kegiatan pengabdian ini adalah ceramah dan praktik langsung pengolahan tepung dan pembuatan pakan ikan. Metode pearson square digunakan untuk formulasi pembuatan pakan. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah seluruh peserta mampu memahami konsep pelatihan dan mampu membuat tepung dan pakan ikan secara mandiri. Materi kegiatan sangat dibutuhkan masyarakat untuk menjawab pemanfaatan hasil samping penangkapan dan limbah ikan. Abstract: This service activity aims to improve the welfare of the people of Doom Island through the use of fish waste into fish meal and fish / livestock feed so to help the government deal with food security problems in Indonesia, open new jobs so that it can help the government reduce unemployment. The method of implementing this service activity is lectures and direct practice of processing fish flour and making fish feed. Pearson square method is used for the formulation of feed production. The result of this service activity was that all participants were able to understand the concept of training and were able to independently make fish meal and feed. The community needs the material for the activity to respond the utilization of by catch and waste fish products

    Mechanical Properties and Morphological Analysis of Copper Filled Aluminum Alloy Hybrid Matrix Composite

    Get PDF
    This paper presents the characterization of LM6 aluminum alloy with varying copper addition. LM6 is a soft, light-weight and corrosion resistant metal. Due to these characteristics, the material was selected to be added with copper to identify improved properties. The amount of copper addition was varied from 0%wt with intervals of 3%wt for every alloying run. Vibration casting, or vibration molding, was conducted. The vibration process is said to give a better result in terms of the alloy's grain size and arrangement. Mechanical testing and microstructure analysis were performed to prove the theory. Specimens with various amounts of copper were successfully produced and tested. The LM6 alloy specimen casted without copper and with vibration casting at 20 Hz had the highest tensile strength and percentage of elongation, while the LM6 alloy specimen casted with 9%wt of copper without mechanical vibration casting had the best mechanical properties based on the overall results and criteria. The percentage of copper addition that produced the optimum properties was found to be 9%wt of copper without vibration molding (hardness 46.2HRB, 125 MPa)

    PENGGUNAAN KELAPA SEBAGAI PAKAN PADA BUDIDAYA Cherax quadricarinatus TERHADAP PERFORMA PERTUMBUHAN

    Get PDF
    Komoditas budidaya Cherax semakin meningkat karena memiliki ketahanan tubuh tinggi, mudah dibudidayakan, dapat dikonsumsi dan dijadikan sebagai krustacea hias. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pakan berbeda terhadap pertumbuhan panjang dan bobot tubuh serta kelangsungan hidup lobster air tawar (Cherax quadricarinatus). Wadah penelitian menggunakan akuarium berukuran 60x40x40 cm yang dilengkapi peralatan aerasi. Metode penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan yaitu C1: Pakan Pellet, C2: Pakan Kelapa dan C3 : Pellet+Kelapa dan masing-masing 3 kali ulangan. Penelitian tersebut memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan bobot dan panjang tubuh namun tidak berpengaruh terhadap kelangsungan hidup lobster air tawar. Pertumbuhan bobot tertinggi diperoleh pada perlakuan C3 yaitu sebesar 4.400 gram/ekor, panjang tertinggi pada perlakuan C2 yaitu sebesar 1.220 cm/ekor dan kelangsungan hidup tertinggi yaitu pada perlakuan C2 dan C3 yaitu masing-masing 86,67%

    PENGARUH KONSENTRASI UDANG YANG BERBEDA TERHADAP MUTU OTAK-OTAK UDANG VANAMEI (Litopenaeus vannamei)

    Get PDF
    Udang vanamei (Litopenaeus vannamei) merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki kandungan protein yang tinggi yang dapat diolah dalam berbagai bentuk varian olahan salah satunya adalah otak-otak. Otak-otak merupakan modifikasi produk olahan antara bakso dan kamaboko yang dalam pembuatannya hampir sama dengan pembuatan produk berbahan dasar surimi seperti bakso, nugget, sosis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik mutu dari produk otak-otak udang vanamei. Penelitian menggunakan tiga (3) formulasi perlakuan perbandingan tepung: udang yaitu 1:1,5 (P1), 1:2 (P2) dan 1:3 (P3). Bahan baku udang dilakukan pengujian organoleptik untuk mengetahui mutunya kemudian dihitung rendemennya setelah dilakukan penyiangan. Produk yang dibuat dari 3 formulasi perlakuan dilakukan pengujian hedonik. Penentuan produk terpilih dengan menggunakan metode Bayes dan Metode Perbandingan Eksponensial (MPE). Produk terpilih dilakukan pengujian proksimat dan mikrobiologi berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI). Hasil penelitian menunjukkan udang vanamei bahan baku memiliki nilai organoleptik 7 dengan rendemen 56,9%. Hasil uji hedonik produk otak-otak P1 agak suka, P2 suka dan P3 suka. Produk terpilih dengan metode Bayes dan MPE yaitu formulasi perlakuan 3 (P3). Nilai organoleptik bahan baku udang adalah 7 dengan nilai rendemen 56,9 %. Otak-otak terpilih berdasarkan hasil uji hedonik adalah otak-otak pengujian 3 (P3). Hasil uji proksimat otak-otak udang diperoleh 57 % kadar air, 5,5 % kadar protein, 1,5% kadar lemak, dan 1,3% kadar kadar abu. Hasil uji ALT yaitu 8,06 x10³ koloni/gram dan hasil pengujian E. coli yaitu negatif. Produk otak-otak udang terpilih memenuhi standar mutu SNI produk otak-otak ikan

    QUALITY TESTING OF FROZEN COOKED TUNA (Thunnus albacares) LOINS

    Get PDF
    Tuna is a type of fish that is very popular with the people of Indonesia and abroad. There are many types of tuna products or preparations, including frozen cooked tuna loin. This study aimed to determine the quality of frozen cooked tuna loin. Quality testing of raw materials and frozen cooked tuna loin products include organoleptic, microbiological (Total Plate Count, Escherichia coli, Coliform, Staphylococcus aureus, Vibrio parahaemolyticus, and Salmonella), chemical (histamine) tests, as well as observing the application of cold chain, yield and productivity. Organoleptic test results for raw materials and frozen tuna loin products showed the same value, namely 8. Microbiological test results for frozen tuna ALT 4.9 x 103, E. coli <3, Coliform <3, S. aureus <3, Salmonella negative and V. parahaemolyticus negative. Microbiological test results of frozen cooked tuna loin were E. coli, Coliform <3, S. aureus, V. parahaemolyticus negative and Salmonella negative. The histamine content of the raw material was 2.2 ± 0.6 ppm, while the final product of frozen cooked tuna loin was 3.48 ± 0.72 ppm. The average yield at the weeding stage was 89%, cooking 81%, deheading 60.7%, skinning 50.4%, and cleaning 38.3%. The average productivity of employees at the butchering stage is 324.47 kg/hour/person, the deheading and skinning stages are 43.55 kg/hour/person, and the loining and cleaning stages are 7.06 kg/hour/person. Overall, frozen cooked tuna loin products meet the SNI standard for Frozen Cooked Tuna Loin (7968:2014)

    FORTIFIKASI TEPUNG TULANG IKAN SWANGGI (Priacanthus tayenus) PADA PEMBUATAN MI INSTAN

    Get PDF
    Limbah tulang ikan swanggi (Priacanthus tayenus) yang melimpah dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, oleh karenanya perlu pemanfaatan limbah tulang ikan swanggi agar dapat memberikan nilai tambah (added value). Salah satunya yaitu sebagai tambahan dalam pembuatan mi instan. Dalam pembuatan mi instan tidak ada penambahan zat gizi sehingga kandungan nutrisinya rendah, salah satunya kandungan protein. Penambahan tulang ikan swanggi dapat dimanfaatkan sebagai upaya meningkatkan kandungan gizi protein pada mi instan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh penambahan tulang ikan swanggi terhadap tingkat kesukaan konsumen melalui uji hedonik dan mutu mi instan. Proses pembuatan yaitu pencucian tulang, pengukusan tulang, penghalusan tulang, pencampuran adonan, penggilingan, pencetakan, pengukusan, penirisan dan penggorengan. Hasil analisis data uji hedonik menggunakan ANOVA menunjukkan adanya perbedaan antara perlakuan F0, F1, F2 dan F3 pada parameter kenampakan, bau, rasa dan aroma. Nilai rata-rata uji hedonik tertinggi diperoleh pada perlakuan F1 dengan nilai kenampakan 7, 12 yang berarti suka, nilai bau 6,82 yang berarti suka, nilai rasa 6,98 yang berarti suka, dan nilai tekstur 7,12 yang berarti suka. Pada mutu kimia perlakuan F1 dengan perlakuan P0 yang tidak ada penamabahan tulang ikan swanggi menunujukkan adanya kenaikan kadar air dan kadar protein sebesar 0,05% dan 0,75% kenaikan kadar protein pada perlakuan F1

    Phytochemicals Screening and Antioxidant Activity Test of Isis Hippuris Methanol Extract

    Full text link
    Isis hippuris (Sea bamboo) had been well-known by the East Indonesian and usually used as jewelry and sold as an export commodity. This research aims to understand phytochemicals screening results and antioxidant activity of Isis hippuris also to discover antioxidant content of Isis hippuris different parts and maceration times. Extraction method used was maceration technique with methanol as solventfor 24, 48, and 72 hours (1:8 of sample : solvent). Qualitative phytochemicals test were done by measured alkaloid, flavonoid, steroid/ triterpenoid, saponin, phenol hydroquinon dan tannin. The antioxidant test was done using 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazil (DPPH) 0,2 mM method with 1:4 of DPPH and sample ratio. IC50 (inhibitory concentration) value was used as a parameter to interpret antioxidant activity. The results of phytochemicals screening of Isis hippuris skin showed that alkaloid, flavonoid, phenol, steroid, and saponin were founded while from axial parts contained alkaloid, flavonoid, phenol and steroid. DPPH IC50 results of Isis hippurisskin part with 24, 48 and 72 hours maceration times, respectively were 635,26 ppm, 635,61 ppm dan 663,40 ppm, while on the axial part were 870,34 ppm, 887,74 ppm, and 899,52 ppm. DPPH IC50 value either on the skin or axial parts were higher than 200 ppm which means chemical compounds founded on Sea Bamboo were less active but still have potential as an antioxidant. Keywords: phytochemical, sea bamboo, Isis hippuris, antioxidant, DPPH

    Karakteristik Mutu, Rantai Dingin, Rendemen dan Produktivitas Pengolahan Tuna (Thunnus sp.) Cube Beku di CV. Satu Tuna Nusantara, Denpasar-Bali

    Get PDF
    Tuna (Thunnus sp.) merupakan jenis ikan laut pelagis yang termasuk dalam keluarga Scombroidae. Salah satu produk atau olahan dari ikan tuna adalah produk tuna cube beku. Tujuan penilitian ini adalah untuk mengetahui mutu, rantai dingin, rendemen dan produktivitas peoduk tuna cube beku. Pengujian mutu bahan baku dan produk tuna cube beku meliputi pengujian organoleptik, mikrobiologi (Angka Lempeng Total, Salmonella, Vibrio cholerae, Escherichia coli, Coliform dan Vibrio parahaemolyticus), dan kimia (histamin). Dalam proses pengolahan dilakukan pengamatan penerapan rantai dingin, rendemen dan produktivitas. Hasil uji organoleptik bahan baku mendapatkan nilai 8 sedangkan organoleptik produk tuna cube beku mendapatkan nilai 9. Hasil uji mikrobiologi pada tuna cube  beku ALT bakteri tidak melebihi dari 5 x 10 ³ kol/g, Coliform <3, E.coli <3, Salmonella dan Vibrio cholerae Negatif serta Vibrio parahaemolyticus Negatif. Sistem rantai dingin sudah diterapkan dengan baik. Rendemen pada tahap pembentukan cube 16,38% dengan produktifitas karyawan yang memenuhi standar perusahaan. Secara keseluruhan produk tuna cube beku telah memenuhi standar SNI Tuna Steak Beku SNI 8271: 2016 untuk standar ekspor
    corecore